-

Senin, 30 Juni 2008

Dua Buah Kutub

Saat kembali ke kota kelahiran, saya menyempatkan diri untuk berjumpa dengan beberapa kawan lama diantaranya adalah dua bersaudara yang salah satunya berada di panti rehabilitasi narkoba sedangkan saudara lainnya adalah seorang pengusaha otomotif yang terbilang sukses.

Diantara kawan-kawan seumur, hal ini sering menjadi bahan pergunjingan mengapa dua bersaudara yang berasal dari orang tua yang sama, dibesarkan dalam lingkungan yang sama, dapat menjadi sangat berbeda.

Kunjungan saya ke panti rehabilitasi dimana kawan saya itu berada cukup membuat dia terhibur. Dalam salah satu perbincangan dia menjawab pertanyaan klise saya "Ya, semua ini gara-gara Ayah saya"

Dengan lirih dia meneruskan ucapannya "Ayah saya seorang pemabuk dan penjudi, keluarga saya bangkrut dan berantakan, dia hanya memikirkan dirinya sendiri, sama sekali tak pernah memikirkan saya"

Masih tertunduk lesu dan katanya lagi "Apa yang bisa diharapkan dari saya hasil dari sebuah keluarga yang berantakan ini?"

Sehari sebelum kembali ke Jakarta , saya masih sempat menemui saudaranya yang siang itu berada di show-room-nya yang cukup besar dengan aneka mobil terpajang.

Ditengah kegembiraan karena lama tidak berjumpa, salah satu pembicaraan kami adalah tentang saudaranya yang ada di panti rehabilitasi narkoba.

Pertanyaan spontan pun mengalir dari bibir saya "Apa yang membuat kamu berbeda dengan saudaramu dan bisa sukses seperti sekarang ini?"

Nampak dia menghela nafas kemudian dia berkata "Sudah terlalu banyak penderitaan dalam kehidupan saya dan keluarga kami, saya hanya bertekad untuk mengakhirinya"

"Saya benar-benar tidak ingin bernasib seperti Ayah saya dan ingin membahagiakan Ibuku, itulah tekad saya selama ini"

Keduanya mendapatkan kekuatan dan motivasi dari sumber yang sama, bedanya adalah yang seorang memanfaatkannya secara positif, dan seorang lainnya menggunakannya secara negatif.

"Mereka yang positif tak peduli segelap apapun keadaannya, kepalanya selalu tegak serta menengadah melihat semua kemungkinan dan semua itu ada dihadapannya."

Jumat, 27 Juni 2008

Your Idea of a Good Friend

1. In kindergarten your idea of a good friend was the person who let you have the red crayon when all that was left was the ugly black one.
2. In first grade your idea of a good friend was the person who went to the bathroom with you and held your hand as you walked through the scary halls.
3. In second grade your idea of a good friend was the person who helped you stand up to the class bully.

Read More......

Kamis, 26 Juni 2008

ESENSI DIRI

Alkisah di suatu desa, ada kabar yang menggembirakan. Orang-orang di desa itu gembira mendengar bahwa putra sulung sang kepala desa akhirnya akan pulang ke desanya setelah meraih gelar sebagai seorang dokter. Rencananya, ia pulang untuk mencari istri alias pendamping hidupnya.

Mendengar si putra sulung kepala desa akan mencari seorang calon istri, Orang-orang di desa sibuk memikirkan putri siapa yang pantas disandingkan dengan putra sulung kepala desa. Ketika berkumpul di aula desa, diputuskanlah bahwa ada 3 orang gadis yang menurut mereka paling sesuai disandingkan dengan putra sulung kepala desa.

Yang pertama adalah putri seorang juragan beras yang kaya di desa. Selain kaya, putri juragan ini sangat cantik dan molek. Perawakannya bak peragawati. Ramping, langsing dan singset. Menurut mereka, inilah pasangan yang cocok bagi putra sulung kepala desa. Yang satu cantik, dan yang lainnya ganteng.

Yang kedua adalah putri bendahara desa. Bendahara desa adalah seorang yang terpelajar, semua anaknya terpelajar. Putri sulung bendahara adalah seorang yang sangat pintar. Ia sangat jeli dan banyak membantu ayahnya. Nantinya ia diharapkan bisa menjadi pengganti ayahnya sebagai bendahara desa. Lagi-lagi, menurut orang-orang desa, inilah pasangan yang ideal. Sama-sama pintar, bendahara pintar dan dokter hebat.

Yang ketiga adalah putri seorang dokter desa. Menurut orang-orang desa, pasangan ini ideal ‘wong sama-sama dokter. Apalagi yang kurang?

Lalu, tibalah saat yang mendebarkan bagi seluruh isi desa. Putra sulung kepala desa akhirnya tiba di desa. Untuk membuktikan pilihan siapa yang paling tepat. Maka bergiliranlah putri si juragan, putri bendahara desa, dan putri dokter desa bertandang ke rumah Pak kepala desa untuk berkenalan dengan putra sulung pak kepala desa. Tiga hari berturut-turut mereka berdatangan. Tetapi, tidak ada satupun dari mereka yang dipilih oleh putra sulung kepala desa menjadi istrinya. Orang-orang di desa terheran-heran akan kenyataan ini.

Satu bulan kemudian, putra sulung kepala desa meminang putri seorang tukang kayu. Setelah melangsungkan pernikahan, mereka langsung meninggalkan desa, menuju ke kota tempat praktek si putra sulung sebagai dokter.

Setelah kepergian mereka, orang-orang desa yang penasaran bertanya kepada Pak kepala desa. “Bapak, kenapa anak bapak malah memilih anak seorang tukang kayu menjadi istrinya?” Dengan tersenyum pak kepala desa menjawab,”Ia sudah memilih yang terbaik. Ia memilih apa yang ada di dalam, bukan apa yang tampak di luar.”

“Maksud bapak?” Tanya orang-orang desa yang penasaran.

Lalu pak kepala desa menjelaskan dengan bijaksana “Benar, bukan putri juragan yang cantik, molek, dan langsing yang dipilih anakku. Karena, ia tidak melihat fisik seseorang. Wajah yang cantik, tubuh yang langsing tidak akan bertahan lama. Ia akan pudar seiring waktu. Bukan juga, putri bendahara desa yang pintar. Karena, kepintaran tidak menjamin apapun. Ia juga tidak memilih putri dokter desa. Karena, profesi hanyalah bagian dari pekerjaan seseorang. Bukan menentukan bagaimana sebenarnya orang itu”

“Kalau akhirnya anakku memilih putri si tukang kayu, itu lebih karena esensi diri yang baik. Putri si tukang kayu setiap sore selalu menyempatkan diri memberi minum pada beberapa kelinci yang tidak ia pelihara. Meskipun ia telah lelah membantu ayahnya bekerja. Esensi dirinya yang sederhana, tulus, dan rela melakukan pekerjaan yang sekecil apapun membuat anakku memilihnya sebagai pendamping hidupnya. Itu adalah hal yang terpenting bagi anakku.”

Tuhan tidak memerlukan seorang worship leader yang cantik luar biasa atau langsing luar biasa di dalam pelayanan-Nya. Tuhan juga tidak memerlukan seorang yang luar biasa pintar mengatur di dalam pelayanan-Nya. Bahkan, Tuhan juga tidak memerlukan seseorang yang punya jabatan luar biasa tinggi di perusahaannya untuk pelayanan-Nya.

Ia hanya melihat esensi diri kita. Hati kita yang tulus, rela dalam melakukan pelayanan-Nya. Itu saja.

Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan apa yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” ( 1 Samuel 16:7)

Sumber : Email (Thx to Kiki)

Rabu, 25 Juni 2008

Setiap Langkah adalah Anugerah

Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana , ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambi lan bagasi.

Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas.

Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor.

Melakukan apa ? tanya Ralph.

Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor.

Oh, kata Ralph, selama perang ..... Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya ......

Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.

Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia ......
tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.
Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.
Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT .......
Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.
Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..

Senin, 23 Juni 2008

Berhasil dan Gagal

Rani sangat tidak puas ketika bulan ini Andi kembali menjadi juarapertama lagi. Masalahnya dulu mereka diterima bekerja di bagian penjualan bersama-sama. Mereka telah bekerja selama tujuh bulan. Tapi sejak empat bulan yang lalu prestasi Andi tiba-tiba meningkat. Kini Andi telah empat bulan berturut-turut menjadi juara karena hasil penjualannya paling tinggi.
Sungguh, Rani sangat kesal. Motivasinya menurun karena merasa tak mungkin mengalahkan Andi. Untuk apa bersusah payah menjual kalau selalu Andi yang menang? Ia kehilangan harapan. Ia merasa apapun yang dilakukannya pasti gagal.

Iman juga merasa kesal melihat Andi menang terus. Ia merasa gagal. Iman lalu mencari apa penyebab keberhasilan Andi. Ia ingin
mempelajarinya. Ternyata Andi bisa menelepon minimal dua puluh tujuh orang perhari, sedangkan Iman hanya sempat menelepon dua belas orang. Catatan data pelanggan yang dimiliki Andi sangat lengkap. Andi tahu kapan si A pulang dari luar negeri, kapan si B tiba dikantor, dan sebagainya. Andi selalu siap membantu setiap calon pelanggan meskipun mereka terkadang merepotkan. Rupanya Andi sangat serius dalam bekerja. Ia tidak pernah menyia-nyiakan waktu. Dari hasil analisanya, Iman mencoba memperbaiki dirinya dalam bekerja.


Pelan tapi pasti, prestasi Iman mulai menunjukkan peningkatan. Iman memperoleh hasil dari usahanya.

Deffi yang bekerja di perusahaan lain juga memiliki prestasi penjualan yang bagus. Ia hampir selalu mencapai hasil tertinggi
setiap bulan. Anehnya rekan-rekan kerjanya kurang menyukainya. Selidik punya selidik, rupanya mereka melihat atasannya sangat menyukai Deffi. Jelas dong, hasil penjualannya paling tinggi. Tapi semua rekan kerjanya menjadi iri hati. Ketika Deffi akan

diangkat menjadi supervisor, hampir semua orang menentang. Alasannya karena mereka tidak menyukai Deffi. Tapi untunglah atasannya cukup bijaksana, ia tetap mempromosikan Deffi, tapi ia juga menasehati Deffi untuk membagikan ilmunya pada yang lain. Deffi dengan senang hati membagikan semua yang diketahuinya.

Hasil perjuangan Setahun kemudian, Deffi dan rekan-rekannya menjadi tim penjualan yang paling berprestasi di perusahaan.

Sayangnya Rani tidak dapat memetik manfaat dari keberhasilan Andi. Ia lupa bahwa keberhasilan Andi yang gemilang dibangun dari perjuangannya tiap hari yang tidak selalu mulus. Kadang-kadang gagal, kadang-kadang berhasil, kadang-kadang kesal, kadang-kadang gembira. Bagi Andi, itulah hidup. Yang penting baginya adalah tidak pernah berhenti belajar, baik dari keberhasilan maupun dari kegagalan.

Paul Galvin, pendiri Motorola, pernah mengatakan: " Jangan takut terhadap kesalahan. Kebijaksanaan biasanya lahir dari kesalahan". Rani lupa bahwa semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan. Begitu juga Andi dan Iman. Bedanya hanyalah, Andi dan Iman memanfaatkan kesalahan dan kegagalan itu untuk belajar menjadi lebih baik, sedangkan Rani malah iri, kesal pada diri sendiri dan berhenti berusaha.

Ketika Elvis Presley mengadakan show Opry pertamanya pada 1954, Jim Denny, manajer Grand Ole Opry berkata padanya:

"Kamu takkan berhasil menjadi penyanyi...Kamu harus kembali menjadi sopir truk!" Apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu? Jim Denny bukan orang bodoh. Ia manajer Grand Ole Opry. Ia berpengalaman. Ia ahli di bidang musik. Tak mungkin ia salah menilai orang hingga separah itu. Kemungkinan besar yang terjadi adalah penampilan Elvis Presley memang buruk pada waktu itu. Untunglah Elvis tidak putus asa. Ia terus berusaha untuk maju. Ia mencapai sukses bukan karena kebetulan, tapi karena ia terus berusaha menjadi lebih baik.

Harris ingin menjadi pemain tenis yang hebat seperti para idolanya. Setiap kali melakukan kesalahan, ia mengatakan pada dirinya bahwa hal yang sama pasti telah dialami juga oleh para bintang pemain tenis. Tak ada manusia yang sempurna. Tidak ada

orang yang tidak pernah gagal. Dari setiap kesalahan pukulan, kesalahan langkah, dan sebagainya, lahirlah pengalaman yang sangat berharga. Mereka belajar dari kesalahan. Dari bulan ke bulan permainan Harris makin sempurna. Tak lama lagi ia akan maju ke tingkat Kabupaten.

Noni berjualan aksesoris rambut di sebuah plaza. Ketika ia mulai berjualan, ia memasang tulisan "Jepit Rambut. Rp10.000 dapat 7". Selama beberapa hari tulisan itu dipasang tapi tak ada orang yang tertarik untuk membelinya. Memasuki minggu ketiga ia mulai menganalisa apa yang harus dilakukannya. Ia kemudian mengganti tulisan itu menjadi "Jepit Rambut. Rp10.000 dapat 3". Betul! Segera ia memperoleh banyak pembeli. Rupanya orang kurang tertarik mendapat tujuh jepit rambut karena terasa terlalu banyak. Untuk apa membeli tujuh buah jepit rambut? Tapi untuk membeli tiga buah jepit rambut, rupanya banyak orang merasa masih mau. Noni belajar dari kesalahan dan kegagalannya sendiri.

Iman belajar dari kegagalannya sendiri dan keberhasilan orang lain. Keduanya memanfaatkan kesalahan dan kegagalan untuk

mencapai keberhasilan.

Never stop learning! You will succeed!

Minggu, 22 Juni 2008

Hikmah Dari Setiap Kejadian

Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang. Hewan itu hidup bersama seekor harimau besar berbulu coklat keemasan. Luka yang diderita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang dikejar pemburu. Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya. Namun sayang, sebuah panah yang telah terbidik mengenai kaki belakangnya. Kini, hewan bermata liar itu tak bisa lagi berburu. Ia tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk.

Sang harimau pun tahu bagaimana balas budi. Setiap selesai berburu, di mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang. Walau sedikit, sang serigala selalu dapat bagian. Sang harimau paham bahwa tanpa bantuan sang kawan, ia pasti sudah mati terpanah. Sebagai balasannya, sang serigala selalu berusaha menjaga keluarga sang harimau dari gangguan hewan-hewan lain. Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk teronggok di pojok gua.

Rupanya, peristiwa itu telah sampai ke telinga seorang pertapa. Ia dan beberapa muridnya ingin melihat dan mengambil pelajaran. Di pagi hari, berangkatlah mereka. Setelah seharian berjalan, sampailah mereka di mulut gua, tempat sang harimau dan serigala itu menetap. Kebetulan, sang harimau baru saja pulang dari berburu, dan sedang memberikan sepotong daging kepada serigala. "Pelajaran apa yang dapat kalian lihat dari sana?" tanya pertapa ke murid-muridnya. Seorang murid menjawab, "Guru, aku melihat kekuasaan dan kebaikan Tuhan. Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan setiap hamba-Nya lewat berbagai cara."

Sang pertapa tersenyum. Sang murid melanjutkan ucapannya, "Lihatlah serigala itu. Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap hidup, dan mendapat makanan." Ia menanti jawaban dari gurunya. "Ya, kamu tidak salah. Kamu memang memperhatikan, tapi sesungguhnya kamu buta. Walaupun mata lahirmu bisa melihat, tapi mata batinmu lumpuh. Berhentilah berharap menjadi serigala, dan mulailah berlaku seperti harimau."

Adalah benar bahwa Tuhan menciptakan ikan buat umat manusia. Adalah benar pula, Tuhan menghamparkan gandum di tanah-tanah petani. Tapi apakah Tuhan ciptakan ikan-ikan itu dalam kaleng-kaleng sardin? Atau, gandum-gandum yang hadir dalam bentuk seplastik roti manis? Saya percaya, ikan-ikan itu dihadirkan kepada kita lewat peluh dan kerja keras dari nelayan. Saya
juga pun percaya, bahwa gandum-gandum terhidang di meja makan kita, lewat usaha dari para petani, dan kepandaian mereka mengolah alat panggang roti.

Begitulah, acapkali memang dalam kehidupan kita, ada fragmen tentang serigala yang lumpuh dan harimau yang ingin membalas budi. Memang tak salah jika di sana kita akan dapat menyaksikan kebesaran dan kasih sayang Tuhan. Dari sana pula kita akan mendapatkan pelajaran tentang persahabatan dan kerjasama. Namun, ada satu hal kecil yang patut diingat bahwa: berbagi, menolong, membantu sudah selayaknya menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Bukan karena hal itu suatu keterpaksaan, bukan pula karena didorong rasa kasihan dan ingin balas budi. Berbagi dan menolong, memang sepatutnya mengalir dalam darah kita. Di sana akan ditemukan nilai-nilai dan percikan cahaya Tuhan. Sebab di sana, akan terpantul bahwa kebesaran Tuhan hadir dalam tindak dan perilaku yang kita lakukan. Di dalam berbagi akan bersemayam keluhuran budi, keindahan hati dan keagungan kalbu.
Teman, jika kita bisa memilih, berhentilah berharap menjadi serigala lumpuh, dan mulailah meniru teladan harimau.

Jumat, 20 Juni 2008

What Family Is

Do you know what family is?
Do you really understand what is behind the word family?
It gives us a shock when we know the answer.

Read More......


Di balik lagu "sentuh hatiku"

Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh maria Shandy. Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.

Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan, Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya. Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..

waktu pun berlalu...

Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?

Akhirnya anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh bapaknya!

Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :
"Kamu harus maafin papa kamu."

Tetapi anak itu ga bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..

Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"

Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan papanya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.

Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,

Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri, selalu menyertai
Betapa kumenyadari, didalam hidupku ini..
kau selalu memberi, rancangan terbaik oleh karena kasih

Bapa sentuh hatiku,
ubah hidupku, menjadi yang baru
Bagai Emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku

Bapa Ajarku mengerti
sebuah kasih yang selalu memberi..
Bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti

KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..

Kisah diatas sungguh2 terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa.. ^^

Kamis, 19 Juni 2008

You Ask Why?

You ask why I follow this Jesus?
Why I love Him the way I do?

Read More......


Ibu

Pada Saat Tuhan Menciptakan Para Ibu Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya.
Kini giliran diciptakan para ibu.

Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut: "Tuhan, banyak nian waktu yg Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?"

Dan Tuhan menjawab pelan: "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan?

01) Ibu ini harus waterproof (tahan air / cuci) tapi bukan dari plastik.

02) Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai

03) Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya

04) Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya.

05) Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati anaknya.

06) Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan

07) Enam pasang tangan!! ---

Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang tangan....? tsk tsk tsk" --- "Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...." balas Tuhan.

08) Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu.

"Bagaimana modelnya?" Malaikat semakin heran.

Tuhan mengangguk- angguk. "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya: "Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. "Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: "Saya mengerti dan saya sayang padamu". Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.

"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah"

"Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai"

09) Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.

10) Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging.

11) Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi....

Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan.
"Terlalu lunak", katanya memberi komentar.
"Tapi kuat", kata Tuhan bersemangat.
"Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung,pikul dan derita.
"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi.
"Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi", kata Sang Pencipta.
Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu dipipi. "Eh, ada kebocoran disini"
"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air mata.... air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, airmata...., airmata...."

Rabu, 18 Juni 2008

Cantik yang sesungguhnya

Sahabat..
Tuhan bisa membuat kita sempurna menurut standar kita atau orang lain, tapi Dia tidak melakukan demikian, karena ada suatu rencana indah yang Dia buat bagi kita.
Dia membuat kita seperti yang Dia mau - Sempurna menurut standar-Nya.
Mengingkari diri kita sama mengangap Tuhan tidak mengasihi kita, sesungguhnya Tuhan mau kita menerima diri kita sebagaimana adanya dan juga menerima orang lain yang bersama-sama dengan kita.
Kasihilah Tuhan, Dirimu Sendiri dan Sesamamu Manusia maka kamu akan semakin indah, hari ke hari...

What is the true beauty?.... click link below
True Beauty



Apa kata Tuhan tentang CINTA?

1.Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2.Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)
3.Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)
4.Rumus untuk mencapai hubungan yang sukses:Perlakukan semua bencana seperti masalah sepele, tetapi jangan pernah memperlakukan masalah sepele seperti sebuah bencana. (Filipi 4:5)
5.Tidak ada yang dapat mengimbangi besarnya nilai kenangan bersama: kenangan melalui masa sulit bersama (2 Tim 1:2-3)
6.Kita dapat menjaga kehidupan cinta kita bila menjadikannya sebagai prioritas dalam kehidupan kita. (Kid 4:16)
7.Cinta selalu percaya akan adanya mukjizat. (Roma 8:28)
8.Cinta membuat segala sesuatu menjadi ringan. (Mat 11:28)
9.Ketika cinta harus menanggung sesuatu, ia tidak akan dianggap sebagai beban. (Mat 11:30)
10.Cinta memberikan segala - galanya dengan tidak mengharapkan balasan.(Yoh 3:16)
11.Cinta kekanak-kanakan berkata: "Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu." Cinta dewasa berkata: "Aku membutuhkanmu karena aku mecintaimu." (1 Yoh 3:16)
12.Cinta memang benar seperti yang terdengar,terlihat,tertulis, dan dibicarakan banyak orang. Cinta patut diperjuangkan dengan mempertaruhkan semua yg ada untuk mendapatkannya. (1 Yoh 3:1)
13.Cinta adalah suatu pencarian (Gal 5:14)
14.Kebiasaan terlihat indah di dalam cinta. (2 Kor 8:12)
15.Keuntungan cinta pada pandangan pertama adalah memperlambat pandangan yang kedua. (Roma 5:8)
16.Cinta adalah satu-satunya gairah yang memasukkan kebahagiaan orang lain dalam mimpinya. (Yoh 14:1-3)
17.Cinta adalah satu-satunya usaha yang sangat boros:meskipun cinta itu diberikan,dibuang,disebarkan,dikosongkan dari perbendaharaan anda, anda akan memiliki lebih banyak dari semula. (Luk 6:38)
18.Untuk mencintai seseorang, kita hanya dapat megharapkan kebaikan baginya. (1 Kor 10:24)
19.Cinta mengubah semua hati yang keras menjadi lembut. (Roma 8:6)
20.Kebersamaan menguatkan cinta. (Fil 1:7)
21.Ketidakhadiran mempertajam cinta. (2 Tim 1:4)
22.Cinta adalah apa yang telah kita alami bersama dengan seseorang. (KIS 20:31-32)
23.Hargailah kebajikannya. Jangan terlalu melihat kesalahan-kesalahannya.(Kid 5:16)
24.Bagaimana aku dapat mencintaimu ? Izinkan aku melakukan banyak hal untuk menunjukkan cintaku. (Hosea 3:1)
25.Pembicaraan intim dengan pasangan dapat meringankan beban perjalanan yang penuh dengan tantangan.(Kid 4:1)
26.Pertahankan hal-hal yang sudah disetujui bersama dan rundingkan hal-hal yang dapat dikompromikan. (Filipi 2:4)
27.Cinta bukan hanya saling memandang satu sama lain, namun bersama-sama melihat pada satu tujuan. (KIS 2:44-45)
28.Cinta memenuhi dan menyelesaikan banyak hal ketika salah satu dari pasangan tidak berdaya dan tidak berpengharapan. (Pengkhotbah 4:10)
29.Tidak ada satu bagianpun yang ada padamu yang tidak aku ketahui, tidak kuingat, dan tidak kuinginkan.(Kid 5:2)
30.Tiada hubungan yang tidak bermasalah. (P'khotbah 7:29)
31.Cinta berani mengambil resiko untuk melihat impian pasangan anda menjadi kenyataan. (1 Pet 3:6)
32.Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi. (Ams 20:22)
33.Cinta memerintah tanpa pedang. Cinta mengikat tanpa tali. (2 Kor 3:17)
34.Anda tidak bisa membuat saya berduka bila saya memiliki cinta. (Roma 8:1-2)
35.Tidak ada yang kalah atau menang dalam suatu konflik, tetapi itu akan menjadi terobosan baru menuju pengertian yg lebih baik satu sama lain.(Roma 13:10)
36."Aku mencintaimu". Itu berarti: "kamu, kamu,kamu dan hanya kamu seorang." (1 Pet 3:7)
37.Pernikahan bagaikan proses pembedahan karena sifat ingin dipuji dari seorang wanita dan sifat mementingkan diri sendiri dari seorang pria diambil tanpa memakai obat bius. (1 Kor 13:5)
38.Pernikahan adalah petualangan menuju keintiman, sedangkan keintiman adalah keterbukaan seseorang terhadap yang lain. (Roma 12:9)
39.Tujuan pernikahan bukan untuk mempunyai pikiran yang sama, tetapi bagaimana supaya berpikir secara bersama-sama. (Ef 4:3)
40.Pernikahan yang sukses membutuhkan jatuh cinta berulang kali kepada orang yang sama. (1 Pet 1:22)

Senin, 16 Juni 2008

Sang Dadu

Ketika saya pulang di sebuah senja, saya masih melihatnya duduk disana. Seorang wanita empat puluhan duduk dalam kiosnya di tepi seruas jalan di kotaku yang telah ribuan kali kulewati.

Puluhan tahun yang lalu ketika usia saya masih belum genap sembilan tahun, kios itu sudah ada disana. Menjajakan majalah, koran, dan sejumlah barang kelontong. Ketika itu mobil kami berhenti di depan kiosnya dan wanita itu datang menghampiri membawa apa yang biasanya kami inginkan, majalah Ananda dan Bobo buat saya serta majalah Tempo dan Intisari untuk ayah. Demikian terjadi sepekan sekali sepulang sekolah selama bertahun-tahun hingga tiba saatnya saya beranjak remaja dan berganti selera baca, saya tak lagi menemui wanita itu.

Sekonyong-konyong di senja itu, tatapan mata saya ke luar angkot yang tengah membawa saya pulang ke rumah, menyapu kios itu dan wanita yang sama di dalamnya. Bedanya, kali ini ia tak lagi menjajakan koran dan majalah. Hanya rokok, minuman cola, air mineral, dan sejumlah barang lain. Apakah itu semacam kemunduran perniagaan, saya tak tahu persis. Yang tampak jelas bagi sel-sel kelabu saya adalah kenyataan bahwa ia, untuk menafkahi hidupnya, masih saja duduk di tempat yang sama, setelah lewat bertahun-tahun.

Suatu sore lain dalam sebuah gerbong kereta yang saya tumpangi, saya menatap puluhan gubuk dan rumah petak di sepanjang lintasan rel yang menuju stasiun Senen. Benak saya digelayuti iba
dan juga pertanyaan. Sejumlah gerobak mie ayam melintas di jendela dengan cepat. Apa yang
begitu menarik dari kota ini, begitu pertanyaan saya, sehingga mereka sanggup bertahan dalam kepapaannya di tengah gemuruh Jakarta yang keras.

Apakah itu nasib? Adakah nasib yang membuat Ibu penjaja koran yang tinggal di Semarang dan mereka yang tinggal di kompleks kumuh Jakarta tetap bertahan di sana?
Bagaimana bisa kita memahami nasib? Saya tak bisa. Tetapi keponakan saya yang berumur lima tahun punya petunjuknya.

Saat itu saya sedang bermain berdua dengannya: Ular-Tangga. Setelah beberapa lama bermain dan bosan mulai merambati benak, saya meraih surat kabar dan mulai membaca-baca. Nanda, keponakan saya itu, kemudian berkata, "Ayo jalan! Gililan Om. Kalo nggak jalan juga, Om bakal nggak naik-naik, di situ telus, dan mainnya nggak selesai-selesai."

Saya tersadar. Ular-Tangga, permainan semasa kita kanak-kanak, adalah contoh yang bagus
tentang permainan nasib manusia. Ada petak-petak yang harus dilewati. Ada Tangga yang akan membawa kita naik ke petak yang lebih tinggi. Ada Ular yang akan membuat kita turun ke petak di bawahnya.

Kita hidup. Dan sedang bermain dengan banyak papan Ular-Tangga. Ada papan yang bernama sekolah. Ada papan yang bernama karir. Suka atau tidak dengan permainan yang sedang dijalaninya, setiap orang harus melangkah. Atau ia terus saja ada di petak itu. Suka tak suka, setiap orang harus mengocok dan melempar dadunya. Dan sebatas itulah ikhtiar manusia:
melempar dadu (dan memprediksi hasilnya dengan teori peluang). Hasil akhirnya, berapa jumlahan yang keluar, adalah mutlak kuasa Tuhan.

Apakah Ular yang akan kita temui, ataukah Tangga, Allah lah yang mengatur. Dan disitulah Nasib. Kuasa kita hanyalah sebatas melempar dadu. Malangnya, ada juga manusia yang enggan melempar dadu dan menyangka bahwa itulah nasibnya. Bahwa di situlah nasibnya, di petak itu. Merekayang malang itu, terus saja ada di sana.

Menerima keadaan sebagai Nasib, tanpa pernah melempar dadu. Mereka yang takut melempar dadu, takkan pernah beranjak ke mana-mana. Mereka yang enggan melempar dadu, takkan pernah menyelesaikan permainannya.

Setiap kali menemui Ular, lemparkan dadumu kembali. Optimislah bahwa di antara sekian lemparan, kau akan menemukan Tangga. Beda antara orang yg optimis dan pesimis bila keduanya sama-sama gagal, Si Pesimis menemukan kekecewaan dan Sang Optimis mendapatkan harapan.

Minggu, 15 Juni 2008

RELAX AND PRAY

Dear God, I Beg You!

Give me the wisdom to understand my boss.

Give the love to forgive him.

Give me the patience to understand his deeds.

But dearest God,
don't give me the power

Because if You give me the Power

I'LL BREAK HIS HEAD


Jika hidup terasa berat hari ini dan gajian terasa masih sangat lama atau tugas yg nggak selesai-selesai, atau target yg belum tercapai, malah ditambahin hanya satu hal yang dapat kita
lakukan ....

RELAX AND PRAY

Sabtu, 14 Juni 2008

Tips Meredakan "Bad Mood"

Pertengkaran dengan pasangan semalam bisa jadi terbawa hingga pagi hari bahkan mempengaruhi kerja sehari-hari.

Kemacetan lalu lintas, ditambah kendaraan mogok sehingga membuyarkan banyak rencana, juga bisa mempengaruhi emosi sepanjang hari.

Atasan yang menjengkelkan atau bawahan yang membandel, bisa juga membuat runyam emosi.

Ya! Banyak hal-hal yang membuat perasaan dan suasana hati menjadi tidak enak. Seringkali kita tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Pokoknya, hati ini terasa ingin marah, cemas, jengkel dan bermacam-macam emosi negatif lain bercampur aduk. Kita biasanya menyebutnya sebagai "badmood".

Dalam keadaan "bad mood", hasil kerja tak akan baik, salah-salah hubungan kita dengan orang lain malah bertambah buruk. Pendek kata, tak ada kebaikan yang bisa diberikan oleh "bad
mood". Jadi sudah semestinya kita bisa meredakan "bad mood" yang sedang melanda diri kita.

Berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu kita meredakan "bad mood".

1--Sadari bahwa anda sedang mengalami badmood.
Kunci utamanya adalah menyadari bahwa anda sedang dilanda gejolak emosi. Bila anda tahu anda sedang marah, setidaknya anda bisa menolong diri sendiri untuk meredakan kemarahan. "Bad Mood" biasanya tidak gampang dijabarkan dengan jelas, tetapi begitu anda mengalami suasana hati yang runyam, segera sadari keadaan itu. Sadari juga efek dari "bad mood": mutu kerja merosot, kehilangan customer, negoisasi gagal, dan banyak lagi yang buruk. Jadi, cepat atasi bad mood anda sebelum mengganggu kerja anda berkepanjangan.

2--Tenangkan diri anda.
Okay, anda sudah sadar bahwa anda sedang kebakaran dalam api "bad mood". Sekarang, tenangkan diri anda. Tarik nafas dalam-dalam berulang kali sampai ketegangan dalam diri anda reda. Lakukan relaksasi sederhana, misal, bernafas secara teratur sambil memejamkan mata. Atau berdoa agar anda diberi kesabaran.

3--Selesaikan persoalan anda sesegera mungkin.
"Bad mood" biasanya disebabkan oleh adanya persoalan. Maka menyelesaikan persoalan adalah pemecahan yang jitu. Jika anda bertengkar, segera selesaikan, berdamailah dan saling maaf-memaafkan. Bila anda berbeda pendapat dengan kolega atau atasan, lakukan diskusi dengan kepala dingin. Jika acara anda berantakan, lakukan janji ulang dan susun rencana baru.
Jangan biarkan persoalan terus menggantung, itu memperpanjang penderitaan bad mood anda.

4--Bergerak, bergerak, dan bergeraklah.
Jangan berdiam diri. Bergeraklah. Lakukan olahraga ringan. Buat diri anda berkeringat dan lelah. Bila anda diam saja, maka "ulat-ulat" emosi akan terus menggerogoti pikiran anda dan membuat anda terbayang-bayang hal yang tidak-tidak. Bergerak, bergerak, dan bergeraklah.

5--Segarkan diri anda.
Intinya sama dengan bergerak, lakukan sesuatu agar diri anda segar. Minum air putih banyak-banyak. Cuci muka dengan air segar. Makan dan minumlah sesuatu yang alami dan segar, seperti jus jeruk. Tetapi jauhi alkohol. Ia takkan banyak membantu, malah memperburuk saja. Jauhi gula, cokelat, makanan yang mengenyangkan, softdrink, dan sebagainya. Ini justru membuat anda kenyang, malas dan mengantuk. Kondisi demikian, alih-alih menjernihkan pikiran anda, malah memperbesar "bad mood" anda saja.

6--Jauhi amarah, pikiran dan emosi negatif lain.
Marah dan emosi-emosi negatif itu menghabiskan energi. Bila anda merasa "bad mood" sedang menyerang, kuatkan hati untuk tidak marah. Bersabarlah. Coba pandang wajah "bad mood" anda di cermin. Tak menyenangkan bukan?

7--Bergembiralah dengan teman-teman anda.
Sebaliknya, dekati teman-teman anda yang bisa memberikan kegembiraan. Temukan "refreshing" di sana. Tertawa dan tersenyumlah bersama mereka. Cegah "bad mood" dengan membina hubungan yang baik dan sehat dengan teman-teman anda. Hidup ini lebih mudah dilalui bersama mereka yang ceria ketimbang yang murung. Jangan tenggelam dalam kesedihan.

8--Berusahalah untuk lebih menikmati hidup ini.
Ya, semua "kecelakaan" atau kekacauan itu adalah bagian dari hidup. Terimalah itu apa adanya. Jangan berburuk sangka pada hidup ini. Pasti ada pelajaran di balik semua kesulitan. Nikmati saja.

Jumat, 13 Juni 2008

The Power of Reward

Ada kisah nyata seorang penyanyi terkenal di Eropa, seorang wanita yang memiliki suara yang bagus sekali. Wanita ini bersuamikan pemain musik, pemain keyboard, dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami ini tentang lagu, nada, birama, tangga nada dan hal-hal lain di bidang musik semacam itu, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus dikoreksi ketika isterinya menyanyi.

Kalau isterinya menyanyi selalu saja ada komentar dan kritik seperti; bagian depan kurang tinggi, lain kali dia berkata bagian ini kurang pelan, lain kali dia berkata bagian akhir harusnya "kres"..naik sedikit, dsb..selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan kalau isterinya menyanyi dan bersenandung. Akhirnya sang wanita malas menyanyi. Dia berkeputusan...wah gak usah nyanyi aja deh, apa aja salah terus, nyanyi apa aja ada yang kurang. Enggak usah nyanyi kalau

nyanyi kadang malah bertengkar...

Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng. Tukang ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu isterinya bersuara bagus dan dia selalu memuji isterinya kalau bernyanyi.

Suatu ketika isterinya bertanya: "Pak, bagaimana laguku pa?" dan dia berkata kepada isterinya: "Ma...saya ini selalu ingin cepat pulang karena mau dengar engkau menyanyi, ma!!" Lain kali dia berkata,"Ma..kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah tuli kali ma..., karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng, gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya dengar sepanjang hari kalau saya bekerja....Sebelum saya menikah denganmu ma...saya sering
mimpi dan terngiang2 suara2 gergaji dll yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering

mendengar engkau menyani...lagumulah yang terngiang2..."

Istrinya sangat bersuka cita, tersanjung merasa diterima dengan pujian yang diterimanya dan membuat dia gemar bernyanyi, bernyanyi dan bernyanyi...Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa disadarinya dia berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorong hingga dia mulai merekam dan mengeluarkan kaset volume pertama dan ternyata disambut baik oleh masyarakat.

Wanita ini akhirnya menjadi penyanyi terkenal, dan dia terkenal bukan pada saat suaminya ahli musik, tetapi saat suaminya seorang tukang ledeng, yang memberinya sedikit demi sedikit pujian ketika dia menyanyi.

Sedikit pujian memberikan penerimaan...sedikit pujian memberikan rasa diterima...memberikan dorongan...semangat dan dorongan untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik lagi. Sedikit pujian dapat membuat seseorang bisa meraih prestasi tertinggi yang bisa diraihnya.

Omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik yang tidak membangun tidak banyak merubah...Karena itu marilah kita saling memberikan sedikit pujian satu dengan yang lain.

Kamis, 12 Juni 2008

Kue dari Tuhan

Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.

Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja, I love your cake."

"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan.

"Yaiks," ujar anaknya.

"Bagaimana dgn telur mentah ?"

"You're kidding me, Mom."

"Mau coba tepung terigu atau baking soda ?"

"Mom, semua itu menjijikkan."

Lalu Ibunya menjawab, "ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."

Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dgn rancanganNya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.

Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.

Rabu, 11 Juni 2008

Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.
Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.

1--Mulailah dari malam hari.

Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.

2--Bangun pagi lebih pagi.

Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.

3--Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa

Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat teduh.

4--Segarkan tubuh.

Minum air. Hirup aroma tea atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5--Dapatkan sarapan secukupnya.

Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6--Sapalah orang-orang yang anda jumpai.

Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7--Jangan mengeluh

Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In everything, give thanks.

Selamat bekerja serta selamat bercerah hari

Selasa, 10 Juni 2008

Tujuh keajaiban dunia

Sekelompok mahasiswa Geografi mendiskusikan tujuh keajaiban dunia. Pada akhir pertemuan mahasiswa-mahasiswi itu diminta membuat kesimpulan. Walaupun ada perbedaan-perbedaan, namun sebagian besar setuju bahwa ke tujuh keajaiban dunia adalah:

Piramid di Mesir, Taj Mahal, Taman Gantung di Babel, Terusan Panama, Gedung Empire State Building, Basilika St. Petrus dan Tembok Besar Cina.

Ketika mengumpulkan hasil jawaban, dosen mereka melihat, ada seorang mahasiswi, sorang gadis pendiam, yang belum mengembalikan jawabannya. Dosen itu bertanya apakah ada kesulitan.

Gadis itu menjawab, Ya sedikit. Saya tidak dapat memilihnya karena terlalu banyak.

Guru itu berkata, Coba berikan apa yang telah kamu tuliskan, mungkin kita bisa membantu. Gadis itu ragu-ragu, kemudian membaca jawabannya, Saya kira Tujuh Kejaiban Dunia adalah merasa dan mengecap, melihat dan mendengar, dan kemudian, mencium, menghampiri dan mengasihi.

Memang mudah bagi kita menganggap hasil kerja manusia sebagai keajaiban, tetapi kita sering mengabaikan hasil kerja Tuhan dan menganggapnya sebagai hal yang biasa.

Mazmur 77:12-15
"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaibanMu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaanMu, dan merenungkan perbuatan-perbuatanMu. Ya Allah, jalanMu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban: Engkau telah menyatakan kuasaMu di antara bangsa-bangsa."

Minggu, 08 Juni 2008

Waktu Dan Cinta

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.

Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.

Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.

"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.

"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.

Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya.

Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.

"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.

Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.

"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.

"Sebab," kata orang itu, "Hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu."

Sepertinya halnya Tuhan Yesus...
Seringkali kita berdosa dalam hidup kita...
menyalibkan Dia untuk ke-2 kalinya bahkan berkali-kali dalam keseharian kita,
namun Tuhan selalu punya waktu disaat kita butuh Dia,
Tuhan selalu ada disaat kita berjalan dalam lembah kekelaman...

Mampukan kami untuk berjalan bersamamu Tuhan...
Selalu menghargai cinta dan pengorbananmu di kayu salib,
karena engkau telah lebih dulu menghargai kami yang Kau jadikan biji mata-Mu

Sekali lagi, Tuhan telah beri waktuNya untuk kita,
karena begitu Ia mengasihi dan mencintai kita anak-Nya...
Sudahkah kita memberi waktu kita padaNya?

Jumat, 06 Juni 2008

Nothing last forever

Para ahli memperkirakan bila sebuah kaset diputar 100kali seth,maka kualitas suaranya akan berkurang setelah berumur sepuluh tahun.
Rata-rata sepatu lari bisa tahan dipakai pelari di medan standar sekitar 500-800 km.
Sebatang pensil bisa dipake menulis sebuah garis sepanjang 48 km.
Kebanyakan pulpen bisa di pake untuk menggaris garis sepanjang 1200 hingga 2300 m.
Sebuah lampu pijar 100 watt akan bertahan sekitar 750 jam,dan yg 25 watt bisa tahan sekitar 2500 jam.

Pria paling panjang umur yang tercatat di Alkitab adalah Metuslah hingga 969 th.
Sedangkan menurut penelitian modern,umur maksimal manusia hanya mencapai 113 hingga 214 th.
Manusia tertua yang pernah tercatat dalam rekor Guiness World Record berusia 122 th.
Rata-rata umur manusia seperti kita yang hidup di jaman sekarang ini berkisar antara 70-80 th.
Nah sekarang pertanyaan bagi kita: "Berapa usia kita sekarang dan kira2 brapa lama lagi sisa hidup kita di bumi ini?
Meski kita tidak pernah bisa menentukan umur hidup manusia,namun hendaknya fakta di atas memberi kita kesadaran akan btapa fananya keidupan di bumi ini.

Umur tubuh kita ada batasnya.
Hidup di bumi ini bukanlah untuk selama-lamanya.
Akan tiba waktunya ketika kita harus meninggalkan hidup kita di bumi untuk masuk ke kehidupan yang jauh lebih indah di sorga.
Namun,selagi kita hidup di dunia ini,sudahkah kita memberi arti bagi Tuhan dan sesama?
Seperi sepatu pelari yang aus karena dipakai menempuh jarak semaksimal yang bisa ditempuhnya,sudahkah kita mengijinkan Tuhan memakai kita secara maksimal sebagai perpanjangan tangan-Nya?
Ibarat bola lampu yang akan terus menyala memberi terang sampe putus kawatnya,sudahkah kita memberi dampak positif bagi sesama dan membuat hidup orang lain lebih berarti?
Klo kita masih di beri nafas hingga hari ini,itu berarti belom terlambat untuk menjadikan hidup ini lebih berarti,minimal buat orang2 di sekitar kita.

Filipi 1:22
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini,itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih,aku tidak tahu.

Rabu, 04 Juni 2008

Hidup Yang Penuh Harapan

I Petrus 1: 3b

Tiba-tiba pintu ruang bersalin terbuka. Seorang dokter dengan pakaian khusus keluar. "Istri Anda dalam keadaan baik. Namun sayang keadaan bayinya membahayakan jiwa istri Anda. Ada satu hal yang harus Anda putuskan, keselamatan istri Anda atau bayinya. Saya tahu hal ini sulit, namun kami telah berusaha sekuat mungkin. Akhirnya kami harus menemui Anda, sebab keputusan Anda amat menentukan. Jika Anda sudah siap, silahkan kami dihubungi dan menandatangani formulir ini", setelah berkata demikian dokter tersebut memeluk bahu pria yang diajak bicara.

Sorot matanya di balik kaca mata yang tebal memberi semangat pada pria yang tubuhnya gemetar.
Rata Penuh
Pria yang sedari tadi gelisah, sekarang bertambah gemetar setelah menerima berita yang meluncur dari mulut dokter yang memeluknya.

Wajahnya jadi pucat seperti mayat. Butiran keringat dingin sebesar kacang kedelai bermunculan di dahinya. Mulutnya menganga, lidahnya kelu.

Matanya nanar. Setelah berusaha menelan ludahnya, ia berusaha mengeluarkan kata-kata.

"Dokkkkter, .....mmm. bbberi kesempatan saaaya untuk berdoa".
Kepala dokter tersebut menggangguk, tanda setuju.
Ruangan tunggu kelahiran bayi malam itu sepi menggigit, sinar lampunya nampak pudar.

Suasana saat itu bisu dingin menutupi tembok sekeliling ruangan itu. Pria itu kemudian tertunduk. Wajahnya ditenggelamkan atas kedua telapak tangannya yang menopangnya. Suara tangis tertahan bercampur kepedihan dan rasa takut menimbulkan suara yang keluar dari mulutnya seperti suara berguman, tidak jelas. Suasa kembali sunyi . Kemudian ia perlahan bangkit, berjalan menuju perawat yang berdiri menunggunya.

"Suster, katakan kepada dokter, istri saya perlu diselamatkan, sedapat-dapatnya selamatkan juga anak saya. Saya telah melihat harapan."

Suster itu hanya menggangguk, kemudian menyodorkan sehelai lembaran formulir. Setelah ditandatangani. Ia kembali menunggu.

Persalinan berlangsung sulit. Dokter berupaya mengeluarkan bayi dari dalam rahim wanita yang sudah mulai kehabisan tenaga. Dengan alat khusus, dokter tersebut mengupayakan kepala sang bayi dapat keluar terlebih dahulu. Namun tiba-tiba, crot.., darah segar muncrat disertai bola mata yang masih terikat ototnya keluar mengelantung, baru kemudian kepala bayi. Merasa berpacu dengan waktu, dokter makin berusaha keras untuk mengeluarkan seluruh tubuh bayi itu. Bunyi gemeretak tulang rawan bayi yang patah karena proses tersebut. Akhirnya, tubuh bayi yang mirip seonggok daging tersebut utuh keluar dari dalam rahim. Persalinanpun berjalan sampai tuntas.

Dokter segera memerintahkan seorang perawat agar membersihkan tubuh bayi tersebut dan segera dimasukkan kantong mayat. Namun Tuhan yang mendengar doa bertindak lain. Tubuh bayi yang masih berlumuran darah dibersihkan terlebih dahulu oleh perawat. Saat tangan sang perawat membersihkan tubuh bayi di bagian dada sebelah kiri, nampak denyut jantung yang lemah. Tanda kehidupan. Rupanya denyut yang lemah terlihat oleh sang perawat tersebut. Segera bayi tersebut di kirim ke ruang khusus.

Empat tahun kemudian, bayi itu tumbuh menjadi seorang anak mirip monster hidup. Ia di beri nama William Cutts. Jika bayi normal, diusia sebelas tahun telah belajar berjalan, tidak demikian dengan William Cutts. Ia baru belajar merangkak seperti anjing. Kepala bagian kanan agak besar, matanya yang kanan rusak berat, tidak mungkin bisa melihat.

Bahunya miring. Menjelang remaja, jalannya miring seperti tiang hampir roboh. Dan kata dokter, otaknya tak akan sanggup berkembang alias tidak mungkin bisa belajar seperti manusia normal.

Sudut pandang dokter rupanya beda dengan kedua orang tuanya, mereka melihat harapan. Orangtuanya terus membesarkannya dengan penuh kasih sayang. "Kelak anakku akan dipakai Tuhan secara luar biasa, sebab aku yakin harapan itu ada", demikian doa kedua orangtuanya, setiap kali melihat William Cutts yang selalu kesulitan dengan menyelaraskan jalannya dengan bahunya. Tuhanpun mewujudkan harapan anak-anakNya.

Tepat pada waktuNya, William Cutts bersimpuh di kaki- Nya, satu ayat yang dipegangnya yang menjadi dasar panggilannya, "Justru di dalam kelemahan kuasa-Ku menjadi sempurna", II Korintus 12: 9. Inilah sumber pengharapan baginya.

Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan orang yang berharap kepada-Nya.

Tuhan pun membuktikan janjiNya. Apa yang tidak dipandang oleh dunia, dipakai Allah secara luar biasa. Dengan segala keterbatasannya, William Cutts maju untuk taat. Harapan demi harapan terkuak setelah ia taat melangkah.

Setelah menyelesaikan sarjananya di sekolah theologia, ia menjadi utusan misi ke Irian Jaya, Indonesia. Tuhan meneguhkan janjiNya, dalam kelemahan kuasa-Nyata nyata. Tiap langkah pelayanan William Cutts, Tuhan meneguhkan dengan mujizat-Nya. Semua ini diawali dengan orang yang melihat harapan dan mempercayai harapan di dalam Yesus itu pasti ada dan tidak pernah sia-sia.

William Cutts telah menyaksikan apa makna hidup di dalam pengharapan yang berlimpah di dalam Kristus!

Sesungguhnya harapan di dalam Kristus itu, adalah;

Harapan selalu memperlihatkan pada orang percaya bahwa di ujung jalan yang gelap ada terang.

Harapan selalu dapat menopang kehidupan orang percaya yang telah patah semangat dan tak berdaya.

Harapan selalu memberikan peluang, kemungkinan dan kepastian ada pemulihan kembali saat kehidupan dirasa seperti buluh yang patah atau sumbu hanya tinggal asap.

Jadi harapan itu selalu memberikan kehidupan, semangat, gairah dan kesegaran baru. Dan ..

Orang yang berharap kepada Tuhan tak pernah dibiarkan malu tersipu-sipu!

Harapan yang Tuhan Yesus berikan bukan harapan seperti yang Anda dipikirkan atau dunia tawarkan. Harapan di dalam Kristus bukan harapan yang terbatas, tidak pasti dan bersifat temporer. Harapan di dalam Kristus adalah harapan yang melimpah, pasti, dan berlimpah bak sungai.

Harapan yang demikian selalu ada di dalam diri orang percaya.

Dan harapan itu amat nyata secara khusus bagi orang-orang percaya yang mengalami berbagai-bagai dukacita karena pencobaan (ay. 6).

Jika demikian mengapa Anda berkata , "tidak ada harapan bagiku?"
Ambillah selangkah lagi, lihat tangan-Nya terbuka siap memeluk Anda.

Source : from eliastories

Selasa, 03 Juni 2008

Humor : SEKOLAH MINGGU

Sekolah Minggu paling top di Semarang dikunjungi oleh pengamat dari pusat. Juri penilai ingin melihat kualitas sekolah minggu yang anaknya terkenal alim-alim itu. Maka ia masuk ke sebuah kelas.

"Selamat Pagi, Anak-Anak." sapa si pengamat.

"Pagi, Pak!" jawab anak-anak serentak.

Pengamat memulai dengan pertanyaan, "Ada yang tau siapa yang telah meruntuhkan tembok Yerikho ??"

"Maaf Pak, Anak di sini baik-baik semua gak ada yang berani meruntuhkan tembok yang bapak maksud." jawab seorang anak dan disertai gumaman anak sekelas tanda setuju.

Dengan marah, pengamat itu masuk ke kantor dan berteriak, "Goblok !! Aku tanya siapa yang meruntuhkan tembok Yerikho malah jawabannya bukan kami!"

Kepala Sekolah pun kaget dan berkata dengan sabar, "Tenang Pak, Anak di sini baik-baik semua kok. Begini saja, Bagaimana kalo kita menghimpun dana untuk membangun kembali tembok yang anda maksud."

Senin, 02 Juni 2008

Wanita bijaksana

Seorang wanita bijaksana yang sedang berjalan di suatu pegunungan menemukan sebuah batu permata yang berharga. Keesokan harinya ia bertemu dengan seorang pengembara yang sedang lapar Wanita bijak itu membuka bungkusan yang dibawanya dan berbagi makanan dengannya.

Pengembara yang sedang lapar itu melihat batu permata yang dibawa wanita itu dan memintanya. Wanita itu memberikannya tanpa ragu-ragu. Sang pengembara pergi dengan gembira karena nasib baiknya. Ia tahu nilai batu permata itu cukup untuk menghidupinya seumur hidup.

Tetapi, beberapa hari kemudian ia datang untuk mengembalikan batu permatanya pada wanita bijak itu. â€Å“Saya telah berpikir,” katanya. â€Å“Saya tahu betapa berharganya batu permata ini, tetapi saya mengembalikannya dengan harapan Anda mau memberikan sesuatu yang lebih berharga lagi. Berikan pada saya apa yang ada dalam diri Anda hingga Anda bisa memberikan batu itu pada saya.”
Kadang-kadang bukan kekayaan yang Anda miliki tetapi apa yang ada dalam diri Anda yang orang lain perlukan.

Minggu, 01 Juni 2008

Dare to Discipline

Salah satu dari Kumpulan Khotbah Ps. Levi Supit

Setiap prang tua pasti mengharapkan anak-anaknya untuk bertumbuh menjadi seorang yang pintar, berhasil, sukses, bahagia dan seterusnya. Tetapi yang tidak kalah penting adalah harapan orang tua agar anaknya memiliki karakter yang baik. Tanpanya, apalah artinya keberhasilan, kekayaan dan nama besar.


Untuk membentuk karakter yang baik orang tua memerlukan 2 nilai penting yaitu kasih dan disiplin. Keduanya harus diberikan secara seimbang. Selama ini berlangsung orang tua akan berinteraksi dengan anak-anak mereka dimana hal-hal kecil adalah hal-hal yang besar bagi anak-anak.

Semakin muda usia anak-anak kita, maka semakin penting hal-hal yang kecil tersebut kita ajarkan bagi mereka. Memang dibutuhkan banyak pengorbanan, namun jika kita berhasil membangun karakter yang baik dalam hidup mereka, maka mereka akan menghormati kita lalu dengan mudah mereka akan menghormati Tuhan dan sesama.

Parenting Styles
Tiga gaya orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Pertama, gaya yang berpusat pada orang tua. Gaya membesarkan anak-anak dimana orang tua menjadi fokus utamanya. Biasanya terjadi pada orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi 'sempurna'. Mereka menginginkan anaknya menjadi seperti keinginan mereka, bukan yang Tuhan inginkan. Keinginan orang tua mungkin tercapai, tetapi kemungkinan tidak dengan hati nurani sang anak.

Anak diam-diam kecewa dan kepahitan karena tidak ada kesempatan untuk terbuka menyampaikan keinginannya. Dengan kata lain, tidak ada tawar-menawar di dalam orang tua membesarkan anak menurut keinginan hati orang tua-nya.

Kedua, gaya yang berpusat pada anak. Sebuah gaya membesarkan anak dimana anak adalah segala-galanya.

Sering kali karena kesibukan orang tua diluar rumah, maka orang tua menggantikan kasih sayang yang hilang atau menutupi kesalahannya dengan memberi materi atau kemudahan dalam memberikan ijin bagi anak-anaknya. Anak menjadi terbiasa memimpin dan mengambil keputusan yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua. AKhirnya sang anak menjadi sangat manja, sulit untuk mandiri dan sulit untuk mengerti perubahan.

Dengan sikap suka memanjakan, anak tumbuh dengan sikap tidak menghargai barang, bahkan lama-kelamaan sang anak kehilangan rasa hormat terhadap orang tua. Dengan kata lain, anak suka mengatur atau menguasai orang tuanya.

Ketiga, gaya yang berpusat pada pembentukan karakter. Sebuah gaya membesarkan anak, dimana membangun karakter menjadi hal yang sangat penting.

Orang tua berfokus pada hasil akhir dari si anak. Orang tua menyadari pentingnya peran kasih dalam mebesarkan anak karena mereka bersandar kepada kasih Allah dan firmanNya.

Tetapi orang tua juga sadar bahwa dalam kasih ada kedisiplinan. Kasih dan disiplin tidak dapat dipisahkan. Orang tua berani untuk mendisiplinkan anak bukan untuk menghukum atau menakuti tetapi untuk membangun karakter yang baik dalam hidup anak-anaknya.

Discipline
Disiplin menjadi hal penting yang tidak terlepas dari kasih karena ketika anak-anak taat mendengarkan perkataan dan peraturan sejak kecil, maka ia akan mudah taat dan disiplin kepada perintah-perintah Allah. Apakah disiplin itu?

Pertama, disiplin adalah pencegahan dini akan problem di masa mendatang, bukan sekedar saat ini. Anak yang diajar hidup mandiri sejak kecil, akan lebih siap menghadapi permasalahan diwaktu ia besar. Kedua, disiplin berarti mengajar, memberi petunjuk dan melatih. Disiplin berbeda dengan menghukum. Melatih berarti menunjukan kesalahan, memberi pengertian dan mengajar anak untuk memperbaiki kesalahan. Ketiga, displin berarti mengubah kelakukan yang tidak diinginkan kepada kelakukan yang baik. Keempat, disiplin adalah mengajarkan anak untuk melakukan yang baik bukan yang nyaman.

Lewat pendisiplinan, maka anak diajarkan untuk berpikir dahulu sebelum bertindak sehingga akan menolong mereka bertumbuh menjadi orang yang luar biasa.

Pada akhirnya, banyak cara, pendapat dan pengetahuan dalam mendisiplinkan anak. Namun tidak ada satu pun yang melebihi kehebatan dari hikmat surgawi. Orang tua sendirilah yang dapat mengenal anak-anaknya dan menentukan cara terbaik untuk mendidik mereka. Ada anak yang membutuhkan belaian untuk maju, tetapi ada juga yang butuh cambukan untuk berhasil.

Yang terpenting bagi orang tua adalah menyadari bahwa setiap anak adalah titipan Tuhan yang harus dipelihara dengan penuh tanggung jawab, bukan malah di telantarkan atau di eksploitasi berlebihan.

Selalu libatkan Tuhan dalam mendisiplinkan anak Anda. Satu hal lain yang tidak kalah penting adalah orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi sang anak, dimulai dari menghormati dan menghargai terlebih dahulu pasangan hidup kita sehingga anak juga menghjormati dan mengasihi kita.

Diambil dari warta jemaat Mawar sharon dari materi seminar orang tua yang dibawahkan oleh Ps. Levi Supit

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca