-

Sabtu, 30 Mei 2009

Trust His heart

God is too wise to be mistaken.
God is too good to be unkind.
So, when you don't understand and
when you don't see His plan and
when you can't trace His hand
......trust His heart.

God Bless Us

Mengajarkan Firman Tuhan Pada Anak

Ayat bacaan: Ulangan 6:6-7
"Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."

Ada seorang teman online saya orang Amerika yang sudah lanjut usia. Baru-baru ini ia menggali kembali foto-foto lama keluarganya, dan mengenalkan ayahnya yang sudah lama meninggal dunia. Dia mengatakan betapa bersyukurnya dirinya memiliki sosok ayah seperti beliau, yang selalu memberi kasih sayang, perhatian dan mengajarkan budi pekerti selama ia bertumbuh. "Apa yang ia wariskan pada saya bukan uang atau harta kekayaan, namun segala bentuk perhatian dan kasih sayangnya mengasuh saya hingga dewasa,hal itu sungguh warisan yang sangat berharga. Saya tidak akan bisa seperti sekarang tanpa sosok seperti ayah." itu katanya. Apa yang kita tinggalkan bagi orang lain disebut sebagai warisan. Biasanya orang akan mengacu pada harta kekayaan, baik uang maupun benda, ada pula yang mewariskan kekuasaan, perusahaan, dan hal-hal lain yang dianggap bernilai tinggi. Sebaliknya, warisan juga bisa mengacu pada hal-hal negatif, seperti warisan hutang, reputasi/nama buruk dan sebagainya.

Warisan apa yang baik untuk kita berikan pada keturunan kita? Sudah pasti tidak akan ada yang mau meninggalkan warisan dalam bentuk hutang dan reputasi buruk. Banyak orang tua akan selalu berusaha untuk meninggalkan warisan harta sebanyak-banyaknya. Tapi Alkitab mencatat ada sebuah warisan yang jauh lebih berharga dibandingkan harta benda dan bentuk-bentuk kekayaan lainnya, yaitu warisan iman akan Kristus. Mari kita baca dalam kitab Ulangan 6. "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:6-7). Kita diwajibkan untuk memahami firman Tuhan, mengenal pribadi Allah lewat Kristus, dan harus pula mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anak kita. Ketika kekayaan berupa harta benda dan uang pada suatu saat akan habis lenyap, tidak demikian halnya dengan iman akan Kristus. Ini adalah bekal yang sungguh bermanfaat sepanjang kehidupan di dunia, dan menjadi bekal untuk kehidupan kekal kelak.

Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita harus mengenalkan firman Tuhan sejak dini pada anak-anak kita. Ketika kita duduk di rumah, dalam perjalanan, ketika berbaring dan ketika kita bangun. Ini menunjukkan bahwa kita haruslah mengenalkan dan mengajarkan firman Tuhan secara berulang-ulang dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Tidak cukup berhenti hanya sampai tidak menghalang-halangi seperti renungan yang kita baca kemarin, namun kita juga dituntut untuk mengajarkan secara berulang-ulang pada setiap kesempatan, pada setiap aspek kehidupan mereka, sepanjang perjalanan hidup mereka sejak awal hingga dewasa, kapan saja kita masih punya kesempatan untuk berada bersama-sama mereka. Lebih jauh lagi, kita juga harus mampu menjadi teladan bagi mereka, bagaimana kita menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita, dan bagaimana aplikasinya secara nyata.

Daud menyadari hal ini. "Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu!" (Mazmur 34:13). Apa yang hendak diajarkan Daud mengenai takut akan Tuhan pada mereka? Kita lihat ayat selanjutnya. "Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya! Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (ay 13-18). Dan seterusnya hingga perikop ini selesai.

Sudahkah anda dengan tekun mengajarkan anak-anak anda untuk mengenal Kristus, dan demikian mengenal pribadi Allah? Dan yang lebih penting lagi, sudahkah anda menjadi contoh teladan yang baik bagi mereka? Semua ini akan menjadi bekal yang sungguh berharga bagi perjalanan kehidupan mereka di masa mendatang. Firman Tuhan berkata: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."(Amsal 22:6). Ini investasi yang sangat penting, sekaligus akan menjadi warisan yang paling berharga bagi mereka.

Mewariskan iman tidak hanya berguna di dunia, tapi juga di Surga

MENCARI TUHAN SETIAP WAKTU

“Carilah Tuhan dan kekuatanNya, carilah wajahNya selalu!” 1 Tawarikh 16:11

Raja Daud menyadari benar betapa pentingnya memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan. Daud menyadari di sepanjang hidupnya dia mengalami teramat banyak pertolongan dan kasih Tuhan, sehingga hatinya senantiasa dipenuhi ucapan syukur dan kerinduan untuk menceritakan perbuatan Tuhan kepada orang lain. Serunya, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah namaNya, perkenalkanlah perbuatanNya di antara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagiNya, bermazmurlah bagiNya, percakapkanlah segala perbuatanNya yang ajaib!” (ayat 8-9). Tak lupa Daud juga membimbing anaknya (Salomo) untuk lebih mengenal Tuhan dan beribadah kepadaNya dengan tulus, dan agar Salomo terus mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh seperti Daud sendiri, pesannya, “...anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepadaNya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.” (1 Tawarikh 28:9).

Apa yang disampaikan Daud kepada Salomo itu juga bagi segenap umat Tuhan di dunia ini. Selagi Tuhan berkenan ditemui, biarlah kita mencari Dia setiap waktu, karena apabila kita meninggalkan Tuhan, Dia akan membuang kita untuk selama-lamanya. Sungguh tidak bisa dibayangkan bagaimana keadaan kita bila Tuhan sampai membuang kita. Kita tidak dapat hidup tanpa Tuhan; setiap saat sepanjang hidup kita memerlukanNya, bukan saja ketika susah, tetapi juga saat semuanya berjalan baik, kita harus mencari dan tetap memerlukan Dia.

Inilah nafas hidup orang percaya yaitu tidak dapat terpisah dari Tuhan. Tuhan harus menjadi kebutuhan hidup kita yang utama; bukan harta, kekayaan, pangkat, atau ketenaran sandaran hidup kita. Maka kita membutuhkan persekutuan denganNya setiap waktu, jangan menjadi 'penodong' belaka yang meminta paksa kepada Tuhan ketika kita butuh pertolongan, padahal Ia bersedia ditemui setiap saat, dalam keadaan apa pun.

Tangan Tuhan melindungi orang yang mencari Dia, tapi murkanya menimpa orang yang meninggalkanNya (baca Ezra 8:22b).

Senin, 25 Mei 2009

Kematian Hati"

Dalam aksara Cina, kata "sibuk" berarti "kematian hati" atau " hati yang mati ".
Kesibukan cenderung membuat orang "mati rasa" karena terampas hal yang berharga dalam hidup kita, yakni kepekaan.

Orang yang sibuk bisa kehilangan kepekaan terhadap Tuhan dan sesama. Lebih parah lagi, orang yang sibuk lama kelamaan bisa menjadi egois -- tidak lagi peduli pada manusia di luar dirinya.

Paulus membukakan tentang kondisi manusia akhir zaman kepada Timotius. Kondisi di mana manusia akan "mencintai dirinya sendiri [egois], menjadi hamba uang, membual, menyombongkan diri, menjadi pemfitnah, berontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih, dan tidak mempedulikan agama" (2Timotius 3:2)

Sebagai anak Tuhan mari kita latih kepekaan rohani dalam mencermati tanda zaman, agar tidak terjebak dalam kematian hati.

Berhati-hatilah saat kita mulai mengklaim diri sibuk.
Dalam kesibukkan-Nya, Yesus masih bisa berdoa.

Jadilah Pemimpin, Bukan Boss.

(Yohanes 13: 1-17)

Betapa orang sering gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai Boss. H.Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store di London yang merupakan salah satu Department store terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang "Pemimpin" dan bukan menjadi "Boss"...... apakah perbedaan antara Pemimpin dengan Boss ? Dibawah ini adalah perbandingan yang diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe Pemimpin dan orang yang bertipe Boss.

Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka.

Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baiknya.

Seorang boss menimbulkan ketakutan;
tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.

Seorang bos mengatakan AKU ;
tetapi seorang pemimpin mengatakan KITA.

Seorang boss menunjuk siapa yang bersalah;
tetapi seorang pemimpin menunjuk apa yang salah.

Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan;
tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya

Seorang boss menuntut rasa hormat;
tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.

Seorang bossberkata PERGI !!! ;
tetapi seorang pemimpin berkata MARI KITA PERGI !

Maka jadilah anda seorang Pemimpin dan bukan seorang Boss.
(dikutib dari:1Tan, Paul Lee, Encyclopedia of 7,700 Illustration, Garland, Texas: Bible Communications, Inc.1966.)

Ketika Yesus membasuh kaki murid muridNYA Ia bertanya, "Mengertikah kamu apa yang telah Ku perbuat kepadamu?" Yesus adalah GURU dan TUHAN kita. Kata GURU dan TUHAN menunjukan bahwa Yesus ada pada level yang lebih tinggi dari pada murid muridNya karena Ia tidak hanya mengajari atau memerintah mereka dengan kata kata tetapi Ia memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana seharusnya melakukannya. Jadilah seorang Pemimpin, bukan seorang Boss.

DOA: Bapa, ampunilah aku jika aku pernah bersikap seperti boss dan bukan sebagai pemimpin. Berilah aku kerendahan hati seperti Yesus. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

Leadership is the art of getting someone else to do something that you want because he wants to do it. (Dwight D.Eisenhower

Jumat, 22 Mei 2009

BERJUANG MERAIH PENGHARAPAN

(Roma 8:18-30)
Pdt. Saumiman Saud

Setiap orang pasti mempunyai pengharapan tersendiri. Pengharapan itu biasanya berupa suatu cita-cita supaya keadaan hidup kelak yang lebih baik. Jika anda sebagai orang tua, pasti berharap agar kelak anak-anak anda bisa menjadi orang yang berguna. Anda biasanya tidak akan segan-segan membayar mahal untuk menyekolahkan mereka di sekolah yang paling favorit baik di Indonesia maupun luar negeri. Anda memberikannya les bahasa Inggris, Piano, Mandarin dan segala les sampai kadang-kadang anak anda itu tidak ada waktu untuk bermain. Tujuannya agar mereka lebih baik dari hari ini, paling sedikit lebih baik dari kedua orang tuanya. Jikalau hari ini anda sebagai orang muda, maka pengharapan anda lain lagi, anda mungkin berharap menjadi orang yang kaya-raya dan bahagia, lalu andapun mulai kuliah dengan baik, kemudian mencari pekerjaan yang terbaik, cari isteri yang cantik, melahirkan anak-anak yang cerdas Sdan sebagainya.

Namun semua pengharapan ini tidak selalu berjalan mulus, kadang kala anda akan mengalami liku-liku bahkan kegagalan. Anak yang sudah menghabiskan hampir separuh harta kekayaan kita ternyata tidak berguna, tidak menghormati orang tua bahkan gagal dalam menempuh sekolahnya. Tidak jarang kita mendengar anak-anak yang dikirim ke luar negeri sekolah, mereka menghambur-hamburka n uang orang tuanya, terlibat narkotika dan seks bebas. Cita-cita anda tidak pernah tercapai, apalagi ditambah dengan masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, usaha dan dagang yang mulai sulit dan lapangan pekerjaan yang susah di dapat. Banyak orang merasa kecewa; bahkan mereka yang tamat luar negeri terpaksa harus pulang ke negeri asal gara-gara tidak berhasil mendapat pekerjaan.

Anda mulai frustrasi, stress. Mengapa? Sebab orientasi manusia adalah sesuatu yang berhasil itu baru disebut sukses, apabila tidak berhasil maka dianggap sebagai suatu kegagalan atau sial. Nah ketika kita gagal, maka muncul rasa kecewa dan putus asa yang bercampur-baur. Oleh sebab itu rasul Paulus merasa perlu menasehati kita. Ayat 18, "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." Kemuliaan itu merupakan pengharapan setiap orang percaya.

Alkitab yang kita baca ini mencatat bahwa, rasul Paulus mengatakan yang menantikan pengharapan itu adalah "seluruh makluk". Perhatikan bahwa, yang dimaksud "seluruh makluk" di sini adalah "seluruh ciptaan Allah", kecuali "manusia". Mengapa dikatakan begitu? Sebab di dalam ayat 23, Paulus baru mengatakan "kita juga", yang artinya kita manusia. Jelas dalam penantian itu harus melalui "proses" yang cukup panjang, dan "proses" tersebut tidak semuanya berjalan mulus dan lancar. Ada liku-likunya, di sana-sini ada berbagai kesulitannya dan penderitaan. Nah ini semua bukan merupakan keadaan yang dirindukan dan diharapkan oleh manusia; karena manusia sesuai dengan naturnya yang berdosa lebih menyukai yang senang-senang, instan dan kekayaan dari pada kesusahan, lambat-laun serta kesusahan.

Lalu timbul pertanyaan, bagaimana supaya supaya kita meraih pengharapan itu? Apakah sudah menemui jalan buntu atau mandek?

1. Pengharapan bagi orang percaya itu pasti adanya
Ayat 21 menekankan kepada kita bahwa, baik penderitaan yang kita alami (8:17-18) maupun kesia-siaan yang dialami oleh ciptaan Allah (8:20) bersifat sementara, dan akan diganti dengan kemerdekaan yang mulia. Ayat 22 merupakan ilustrasi Paulus yang mengatakan bahwa penderitaan itu sifatnya seperti orang yang sakit bersalin. Bagi para ibu yang sudah pernah melahirkan tentu lebih mengerti apa yang dimaksud dengan rasa sakit bersalin. Disitulah letak perjuangan antara hidup dan mati; tetapi ketika bayi tersebut sudah lahir ke dunia ini, rasa sakit itu langsung berakhir diganti dengan sukacita. Percayalah pada suatu saat segala ciptaan akan dibebaskan dan segala ciptaan yang mengeluh akan menjadi ciptaan yang mulia! Orang percaya tidak boleh selalu berpusat pada penderitaan- penderitaan yang dialaminya pada saat ini; ia menantikan kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

Tahun 1999 ketika saya cuti ke Medan, saya melihat keadaan di sana cukup aman; paling sedikit dibandingkan dengan keadaan kota Jakarta waktu itu. Namun yang menyedihkan adalah keadaan perekonomian masyarakat Medan agak terganggu. Hampir 80% orang yang saya temui sedang mengeluh, mengapa? Sebab uang mereka di "ciak" (baca makan) oleh perusahaan yang bersifat Multi Level Marketing. Kalau di Surabaya yang dikenal hanya Banyumas Mulia Abadi yang menggandakan uang, namun di sana ada banyak perusahaan yang berbuat demikian. Selain Banyumas yang disebut BMA, ada juga yang disebut Higam-Net (Hidup Giat Awet Muda), ada lagi New Era, mereka semua telah melarikan uang masyarakat, bukan lagi milyar-milyar- an tetapi sudah triliun-triliun- an.

Ada seorang ayah yang saya kenal, kerjanya penjahit, ia menjual mobil Panthernya, mesin jahitnya serta rumahnya; untuk dimasukkan ke dalam perusaan Multi Level ini. Memang janjinya cukup menggiurkan; dan pada saat permulaan dia mendapat bayaran yang besar. Namun akhirnya seluruh uangnya di "ciak", sekarang bapak itu seperti orang gila yang luntang-lantung dijalanan. Belum lagi sewaktu kami hendak kembali dari Medan, dipelabuhan Belawan; kapal yang kami tumpangi sempat tertunda 5 jam, bukan karena rusak. Tetapi ada seorang ibu yang karena stress sebab uangnya juga di "ciak", ia nekad terjun ke laut. Para awak kapal sudah berusaha mati-matian mencarinya, namun tidak ditemukan.

Apa yang dapat kita pelajari dari kenyataan ini? Sesungguhnya manusia mulai merasa gelisah dan tidak tahan akan segala kesusahan, penderitaan yang dia alami. Ketika ada kesempatan yang gampang untuk mencari keuntungan, siapa sih yang mau menolak kesempatan ini. Namun Tuhan ingin menguji kita, seberapa kuat kita boleh bertahan? Yang sangat menghibur kita lagi adalah, ingat bahwa penderitaan itu sifatnya sementara, karena kita menyembah pada Allah yang penuh pengharapan dan pasti.

2. Pengharapan bagi orang percaya membuahkan hasil yang baik
Sebagai orang percaya kita yakin bahwa semua kejadian yang terjadi dalam hidup kita ini berada di bawah pengawasan Allah. Tidak ada satu kejadianpun yang terluput, termasuk kejadian-kejadian yang bagi pandangan kita buruk, merugikan, tidak kita sukai dan yang menyakitkan. . Sebagai orang percaya kita harus yakin bahwa Allah akan mengerjakan hasil yang baik buat kita.

Banyak orang cenderung mengaitkan "prestasi" yang dicapai dengan "kesuksesan" dan "ketiadaan prestasi" dengan "kegagalan". Jikalau hari ini anda diberi sekarung emas, maka anda akan dikatakan orang sukses; jika tidak maka anda akan disebut gagal. Jika anda memperoleh selembar ijazah, maka anda akan dikatakan sebagai orang yang sukses, jika tidak maka anda gagal. Jika anda telah sanggup memikat hati wanita yang anda cintai, anda "orang yang sukses". Jika tidak, anda "orang yang gagal". Orang-orang dunia tidak mau tahu dari mana dan bagaimana caranya anda memiliki emas, memiliki ijazah, dan memiliki wanita, yang penting itulah yang kelihatan nyata di dalam hidup kita yang dianggap berhasil.

Anda yang suka menonton film Hongkong tentu mengenal Jackie Chan (Chen Lung). Karena tak dapat memberi makan ketika bayi, orang tuanya ingin menjual Jackie seharga US$26 kepada dokter kandungan Inggris yang mengantarnya. Pada umur 7 tahun, Jackie bekerja di Academy Of Chinese Opera, yang terkenal akan kedisiplinannya di mana lebih dari 10 tahun, dari pagi sampai tengah malam, tujuh hari seminggu, Jackie harus menahan diri untuk tidak melihat acara musik, tari-tarian, dan pelatihan seni perang tradisionil. Pelatihan yang ia ikuti biasanya brutal dan kasar, di mana siswanya digigit dan dibuat jerah jika tampil kurang bagus.

Nantinya ia tampil di film Hongkong sebagai stunman dan merangkak menjadi koordinator stunman lantas ia menjadi sutradara. Ketika Bruce Lee mati, Jackie dan bintang lain terpanggil mengisi kevakuman. Sayangnya ia gagal. "Sulit, sangat sulit sekali," ujar Jackie, "dari pada menjadi Bruce Lee palsu, lebih baik jadi diri sendiri"

Jackie lahir dengan nama kecilnya Steve, yang nantinya diubah Jackie Chan dan akhirnya Raymond Chow dari Golden Harvest mengubahnya menadi Jackie. Pamornya naik pada tahun 1978 dalam film Snake In Eagle's Shadow. Sekarang Jackie menjadi bintang film besar Hongkong dan berpenghasilan besar di Amerika hampir US$50 juta setahun! Orang yang masa kecilnya seperti tidak berpengharakan lagi, telah berubah menjadi sukses luar biasa. Kondisi itu dialami oleh Mr Jackie yang saya tidak tahu menahu tentang kepercayaannya. Terlebih-lebih bagi orang-orang yang percaya, saya sangat yakin bahwa Tuhan itu menjaga kita seratus persen.

Sekali lagi, orang percaya diselamatkan dari pengharapan, walaupun semua itu tidak pernah kita lihat dari mata kepala kita sendiri. Artinya hanya boleh dijalani dengan iman kepada Tuhan. Sebuah pepatah yang indah berbunyi "Lebih baik mencoba dan, dari pada gagal mencoba." Sesuai dengan Roma 8:26 Roh yang akan membantu menyelesaikan segala kesulitan yang kita alami. Oleh sebab itu , sesuai dengan firman Tuhan: "Marilah kepadaKu orang yang letih dan lesu aku akan memberikan kelegaan kepadamu", maka jangan sungkan serahkan pengharapan itu sepenuhnya kepada-Nya.

3. Pengharapan bagi orang percaya merupakan kemuliaan
Apabila kita memperhatikan Roma 8:29-30, di sini menggambarkan seuntai rantai yang terdiri dari lima mata rantai. Mata rantai yang pertama bunyinya "Sebab semua orang yang dipilih-Nya" (terjemahan yang lebih baik untuk dipilih adalah dikenal, di sini Paulus memakai kata proginosko artinya secara harafiah "mengenal sebelumnya") . Di dalam Amos 3:2 "Kata kenal di dalam ayat ini juga berarti memilih", maka tidaklah heran apabila Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menerjemahkannya dengan "dipilih-Nya dari semula"). Paulus tidak mengatakan oleh karena Allah mengenal kita dari semula maka Ia menentukan kita menjadi anak-anak-Nya, tetapi sebelum kita melakukan apa-apa, Ia sudah terlebih dahulu memilih kita; ini membuktikan kasih-karunia- Nya.

Mata rantai yang kedua berbunyi "Ditentukan dari semula" untuk menjadi gambar Allah yang sejati. Ketika kita disebut sebagai gambar Allah, maka seharusnya apa yang dialami oleh Tuhan kita Yesus, adalah pengalaman kita juga. Namun ada orang percaya yang menghindari penderitaan, maunya yang senang-senang saja; sehingga ia tidak serupa dengan Tuhan Yesus.

Mata rantai selanjutnya bunyinya, "mereka dipanggil-Nya" , kemudian "dibenarkan- Nya" dan akhirnya mereka "dimuliakan" . Tentunya ketiga mata rantai ini ada prosesnya yang tersendiri. Orang-orang yang dipanggil itu tentu merupakan suatu panggilan yang efektif dari Allah melalui iman pada Kristus. Setelah itu dibenarkan, bukan diampuni atau diselamatkan atau diberi hidup baru, sesuai dengan Roma 1:17 "Orang yang dibenarkan karena iman akan hidup". Dan akhirnya barulah masuk di dalam "kemuliaan".

Nah kelima mata rantai ini semua memakai tesses “Aorist" dengan modus indikatif, artinya suatu peristiwa yang sudah terjadi. Namun permisi tanya, apakah kita sudah dimuliakan? Mungkin sudah, tetapi ayat ini merupakan suatu kemuliaan yang akan dinyatakan pada akhir zaman.

Terus terang saja, kita sebagai manusia itu tidak sabar, maunya yang sederhana, mulus, enak, gampang dan jalan tol. Kita ingin dimuliakan tetapi tanpa penderitaan atau kesulitan; bahkan bila perlu tanpa pengorbanan sedikitpun.

Konon ceritanya di sebuah Dermaga, waktu itu ada sebuah kapal penumpang bersandar di sana. Banyak penumpang yang turun dan dijemput sanak-saudara. Di tepi dermaga ada seorang bocah yang berusia kurang lebih 5 tahun sedang mengejar balonnya yang diterpa angin pantai. Ia lari sana-sini akhirnya terjatuh ke dalam laut. Ketika melihat anak itu terjatuh banyak orang berteriak-teriak minta pertolongan. Namun tidak ada satupun diantara mereka yang berani mengambil resiko untuk menolong anak itu; karena laut itu terkenal dengan ikan buasnya.

Namun tiba-tiba ada seorang kakek yang berusia 60 tahun sudah berada di dalam laut. Dia berenang sekuat tenaga untuk menyelamatkan anak ini ke atas dermaga. Banyak orang datang memberi selamat dan samabil memuji-muji kakek ini. Datang juga wartawan bertanya kepadanya, "Apa kesan-kesan bapak waktu menolong anak anak ini?"

"Dengan tenang dan mantap kakek ini berkata, "Tunggu, tunggu sebentar; saya mau nanya. Wartawan yang ada menjadi heran, kenapa kakek itu yang balik bertanya? Lalu kakek itu berkata “Tadi siapa yang mendorong saya ke laut??" Ternyata kakek itupun tidka bermaksud menolong; tetapi karean didorong orang maka terpaksa ia menolong.
Jangan kita tertawa dahulu, bukankah cerita ini sering kali kita praktekkan? Kita ingin kemuliaan, pujian dan kehormatan; tetapi kita tidak mau melakukan pekerjaan dan kesulitan. Sebagai pengurus yang terpilih, semangat pelayanan anda mengebu-gebu pada saat beberapa bulan saja, karena baru dilantik menjadi pengurus. Anda merasa bangga dan senang karena nama anda selalu muncul di warta gereja. Tetapi hal itu berjalan sebentar saja, tatkala anda kecewa, sakit hati, marah; semangat itu menjadi buyar. Coba ingat kemabli. kita tidak bertanggung jawab pada ketua majelis atau pada pendeta, tetapi kita langsung bertanggung jawab pada Tuhan. Jangan coba-coba menghalangi pekerjaan Tuhan. Raihlah pengharapan maka nama Tuhan dimuliakan.

Untung Tuhan Tidak Pernah Menyerah

Pada tanggal 7 Desember 1998 di bagian utara Armenia, suatu gempa dengan kekuatan 6,9 skala richter menghancurkan sebuah gedung sekolah diantara bangunan-bangunan lainnya. Di tengah keramaian dan suasana panik, seorang bapak berlari menuju ke sekolah tersebut, dimana anaknya menuntut ilmu setiap harinya. Sambil berlari, ia terus teringat pada kata-kata yang sering ia ucapkan kepada anaknya itu, "Hai anakku, apapun yang terjadi, papa akan selalu bersamamu!"

Sesampainya di tempat di mana sekolah itu dulunya berdiri, yang ia dapati hanyalah sebuah bukit tumpukan batu, kayu dan semen sisa dari gedung yang hancur total! Pertama-tama ia hanya berdiri saja di sana sambil menahan tangis. Namun kemudian...tiba- tiba ia pergi ke bagian sekolah yang ia yakini adalah tempat ruang kelas anaknya. Dengan hanya menggunakan tangannya sendiri ia mulai menggali dan mengangkat batu-batu yang bertumpuk di sana. Ada seseorang yang
sempat menegurnya, "Pak, itu tak ada gunanya lagi. Mereka semua pasti sudah mati."

Bapak itu menjawab, "Kamu bisa berdiri saja di sana, atau kamu bisa membantu mengangkat batu-batu ini!" Maka orang itu dan beberapa orang lain ikut menolong, namun setelah beberapa jam mereka capek dan menyerah. Sebaliknya, si bapak tidak bisa berhenti memikirkan anaknya, maka ia menggali terus.

Dua jam telah berlalu, lalu lima jam, sepuluh jam, tigabelas jam, delapan belas jam. Lalu tiba-tiba ia mendengar suatu suara dari bawah papan yang rubuh. Dia mengangkat sebagian dari papan itu, dan berteriak, "Armando!", dan dari kegelapan di bawah itu terdengarlah suara kecil, "Papa!". Kemudian terdengarlah suara-suara yang lain sementara anak-anak yang selamat itu ikut berteriak!

Semua orang yang ada di sekitar reruntuhan itu, kebanyakan para orang tua dari murid-murid itu, kaget dan bersyukur saat menyaksikan dan mendengar teriakan mereka. Mereka menemukan 14 anak yang masih hidup itu! Pada saat Armando sudah selamat, dia membantu untuk menggali dan mengangkat batu-batu sampai teman-temannya sudah diselamatkan semua. Semua orang mendengarnya ketika ia berkata kepada teman-temannya itu, "Lihat, aku sudah bilang kan, bahwa papaku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita!"

Mari kita renungkan bagaimana kita menjalani hidup kita. Di saat kita dalam kegelapan, tertimpa oleh macam-macam beban masalah, jatuh dalam kelemahan dan dosa. Apakah kita lantas berkeluh kesah, putus harapan, dan lantas mengibarkan bendera putih pada dunia tanda menyerah? Ataukah kita akan bersikap seperti Armando, yang terus menggenggam HARAPAN? bahwa Seseorang sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita? Seseorang yang tak akan pernah menyerah sampai kita sudah di dalam pelukan-Nya?

Yesus sedang mencari kita dan siap menyelamatkan kita dan tidak akan pernah menyerah sampai kita sudah dalam pelukannya.

".....;seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai Engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

( Yosua 1:5b )

No Retreat!

Bilangan 14:6-9 - Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."

Julius Caesar merupakan salah satu pemimpin dunia yag dikagumi oleh masyarakat internasional. Namanya bersinar dan dikenang orang sampai sekarang ini. Masyarakat internasional mengenang dia karena dalam hidupnya dia pernah mencapai kejayaan. Kejayaan yang dia raih bukan karena warisan, tetapi karena sebuah perjuangan. Julius Caesar dengan pasukan yang dia pimpin telah berjuang habis-habisan setiap kali menghadapi peperangan. Baginya, kunci kemenangan adalah no retreat! Pantang mundur! Catatan sejarah menceritakan bahwa ketika Julius Caesar hendak menaklukan Inggris, dia mulai berlayar dari pantai di Perancis ke daratan Inggris. Setibanya di Inggris, Julius Caesar membakar semua kapal yang membawa mereka sampai disitu. Keputusan ini terkesan “gila”, tetapi ini adalah satu-satunya cara supaya pasukannya tidak mundur dari medan peperangan. Bagi Julius Caesar, membakar kapal merupakan isyarat yang harus diketahui pasukannya untuk memenangkan peperangan, karena tak ada pilihan lain. Jalan alternatif untuk mundur sudah dimusnahkan, kapal-kapal sudah habis dibakar, kalah berarti mati. Karena itu untuk dapat bertahan hidup, perang harus dimenangkan. No retreat! Tidak ada kata mundur! Jika perang telah dimulai, tak ada cara lain untuk menang selain maju terus pantang mundur. Itulah yang mengharumkan nama Julius Caesar sampai sekarang.

Jauh hari sebelum Julius Caesar memakai prinsip pantang mundur, dua orang tokoh Alkitab yang bernama Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune telah melakukan hal itu. Mereka merupakan dua diantara dua belas orang yang mengintai tanah perjanjian. Sepuluh orang lainnya adalah pecundang, tetapi Yosua dan Kaleb adalah pemenang. Dalam Bilangan 14:9b mereka berkata, “Janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis.” Dalam memotivasi bangsa Israel untuk maju terus, Yosua dan Kaleb juga mendasarkan keyakinan mereka pada pertolongan Allah. Disinilah perbedaannya dengan pemimpin-pemimpin dunia, termasuk Julius Caesar.

Teladan lain dalam Alkitab dan bahkan yang paling sempurna menunjukkan prinsip no retreat adalah Tuhan Yesus. Untuk menggapai kemenangan dan keselamatan manusia, Tuhan Yesus maju terus menghadapi kebengisan tentara Romawi, fitnah para tokoh agama bahkan ngerinya Via Dolorosa dan kayu salib. Apa yang dilakukan oleh Yosua dan Kaleb, dan terutama oleh Tuhan Yesus harus diteladani oleh orang Kristen. Dengan mengikuti teladan itu kita akan menjadi pemenang dan bukan pecundang. Jika Anda mau berhasil dalam hidup ini, maju terus berdasarkan kebenaran firman Allah. Hadapi segala tantangan yang ada dengan keyakinan penuh akan pertolongan Tuhan. Jangan kalah sebelum berperang. No retreat!

DOA: Tuhan, aku sadar bahwa pada saat ingin meraih sukses, maka tantangan itu senantiasa menghadang. Berikan aku kekuatan untuk terus maju menghadapi tantangan yang ada berdasarkan firmanMu. Dalam Nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Semangat pantang mundur sudah membuat kita mendapat setengah dari kemenangan.


Kejujuran

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya (Amsal 11:3)

Hampir pada semua aspek kehidupan ini, kita menjumpai semakin banyak kecurangan, perselingkuhan , atau korupsi, baik yang berskala kecil maupun besar. Apakah kita sebagai pengikut Kristus pun harus ikut berkompromi dengan dunia yang sudah begitu tercemar ini?

Jawabannya jelas "tidak!"


FirmanNya mengingatkan "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepadaNya dan sempurna " (Roma 12:2)


Marilah kita senantiasa memohon pimpinan Roh Kudus agar kita mampu bertahan dan tidak terbawa arus cemar dunia ini!


Saat kita mulai berlatih untuk tidak jujur maka kita sedang mulai menenun sebuah perangkap.


Senin, 18 Mei 2009

PERCAYA LEBIH DULU

“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Yohanes 20:29b

Banyak orang menuntut agar Tuhan menyatakan mujizat terlebih dahulu sebelum mereka percaya bahwa Ia ada.. Terkadang mereka juga ingin membuktikan apakah Yesus itu benar ada melalui penglihatan mata jasmaninya, baru mau mengikut Dia dan bertobat dengan sungguh. Tidaklah heran bila orang dunia menuntut demikian, karena Tomas yang sudah menjadi murid Tuhan Yesus, berkumpul bersamaNya setiap hari selama Dia berada di bumi ini pun masih meminta bukti nyata.

Ketika murid-murid yang lain bersaksi bahwa Yesus telah bangkit dan mereka melihatNya, Tomas tidak begitu saja percaya, katanya, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (ayat 25). Yesus menyadari ketidakpercayaan Tomas, karena bagi manusia 'bangkit dari kematian' adalah perkara mustahil, tidak masuk akal. Maka setelah delapan hari Yesus datang kembali ke rumah itu menemui Tomas dan berkata, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” (ayat 27). Setelah memperoleh bukti, akhirnya Tomas benar-benar percaya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (ayat 28).

Di zaman serba canggih sekarang ini orang-orang lebih mengandalkan kekuatan dan kepintarannya. Meskipun sudah mendengar Injil tentang Yesus, mereka masih saja tidak mau percaya. Yang sakit dan berbeban berat lebih memilih datang kepada dukun (paranormal) daripada harus percaya kepada Tuhan. Mereka menuntut bukti dulu, diberkati dan disembuhkan lebih dulu, baru percaya dan mau menerima Yesus dalam hidupnya. Keadaan ini tidak jauh berbeda seperti dahulu: setelah Filipus memberitakan Injil dan banyak terjadi tanda-tanda heran, barulah orang-orang percaya: “Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.” (Kisah 8:6).

Percaya kepada Tuhan Yesus lebih dulu, barulah kita dapat menerima pertolongan dan mujizatNya!

MILIKI DASAR YANG KOKOH

“Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu.” Matius 24:35

Prinsip pertama untuk mencapai keberhasilan yang benar dalam hidup orang percaya adalah melalui pembacaan firman Tuhan setiap hari dan merenungkan firman itu siang dan malam. Prinsip ini jugalah yang disampaikan Tuhan kepada Yosua saat ia dipercaya menggantikan Musa memimpin bangsa Israel : “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8). Firman Tuhan akan memenuhi setiap kebutuhan kita dan membantu kita berdiri tetap kuat dalam masa-masa kesulitan. Membaca firmanNya setiap hari serta merenungkannya membuat hidup kita makin berkenan kepada Tuhan karena kita telah membentuk suatu pola hidup yang sesuai dengan kehendakNya.

Tidak ada seorang pun sanggup membangun rumah yang tahan terhadap amukan badai tanpa terlebih dahulu membuat pondasi yang kuat bagi rumah itu. Masing-masing kita merupakan bangunan rohani dan tanpa pondasi rohani yang benar dan kokoh, bangunan itu tidak akan mampu bertahan dan akan mudah runtuh bila badai kehidupan datang menerjang. Jadi bangunan rohani kita juga harus dibangun di atas dasar firman Tuhan sebagai pondasinya. “Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” (Matius 7:24-25).

Prinsip kedua adalah melalui doa. Tanpa doa orang Kristen tak akan dapat mempertahankan kehidupan kekristenannya. Doa adalah cara untuk mempertahankan kekuatan dan mencapai kemenangan dari serangan musuh yaitu si Iblis. Doa bagaikan nafas kehidupan bagi orang percaya. Seorang filsuf mengatakan, “Berdoa adalah perilaku dari jiwa yang paling luhur dan dalam, dan akan tetap demikian selama dikehendaki oleh Tuhan.” Karena itu 'Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya. ..” (Efesus 6:18b).

Tanpa firman dan doa, kita adalah orang Kristen yang jadi sasaran empuk Iblis!

Jumat, 15 Mei 2009

BERONTAK ATAU BERSERAH

Bacaan : 2 Korintus 12:7-10
Nats: Jawab Tuhan kepadaku, "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu, aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku (2 Korintus 12:9)

Seorang anak sakit keras. Ia harus segera disuntik agar obat bisa langsung masuk ke dalam pembuluh darahnya. Namun, begitu melihat jarum suntik, si anak memberontak. Meronta-ronta sambil menjerit dan menangis. Takut disuntik. Karena bergerak terus, sulit bagi dokter untuk memasukkan jarum suntik. Baru setelah ia kelelahan dan lemas kehabisan tenaga, dokter bisa menyuntiknya. Obat pun masuk ke dalam tubuhnya. Proses penyembuhan dimulai.

Tanpa sadar, kita sering bersikap seperti anak kecil tadi. Ketika menghadapi kenyataan sulit, kita berontak. Panik. Protes. Marah. Sulit menerima kenyatan itu. Begitu pula Rasul Paulus. Saat mendapatkan "duri dalam daging" berupa sakit-penyakit, spontan ia berseru pada Tuhan minta disembuhkan. Berkali-kali. Sayang, upaya itu gagal. Paulus tidak disembuhkan. Namun, harapannya tidak sirna. Dari situ ia belajar satu hal penting: perlunya berdamai dengan kelemahannya. Bukannya berontak, ia berserah diri. Bergantung pada Tuhan sepenuhnya. Justru pada saat itulah, kuasa Tuhan turun menaunginya. Ia dimampukan hidup bersama kelemahan itu dengan kekuatan ilahi.

Adakah masalah yang selama ini terus merongrong diri Anda? Bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, cacat kepribadian, atau kelemahan lainnya. Sudahkah Anda berdamai dengan kelemahan Anda tersebut, atau terus memberontak? Jika Tuhan tidak menyembuhkan, relakah Anda hidup bersama kelemahan itu? Tuhan bisa mengaruniakan kekuatan agar Anda sanggup menanggungnya. Maka, serahkanlah diri Anda kepada-Nya! Jika Anda lemah, maka Anda kuat! --JTI

KADANG KITA DIBIARKAN MEMILIKI KELEMAHAN SUPAYA KITA BELAJAR BERGANTUNG PADA KUASA TUHAN


2Korintus 12:7-10
7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Bahasa Cinta

Seorang pendeta pernah memberi kesaksian yang menarik. Ia bercerita bahwa selama belasan tahun, setiap kali membeli ayam untuk istrinya, ia selalu membelikan bagian dada. Selama masa pacaran, ia melihat istrinya selalu makan bagian dada, sehingga ia beranggapan pastilah istrinya menyukai dada ayam. Setelah belasan tahun berjalan, ketika mereka saling membuka diri satu sama lain, barulah ia tahu bahwa sebenarnya istrinya paling suka bagian paha ayam. Lalu mengapa istrinya dulu selalu memilih bagian dada? Ternyata dada ia pilih karena ia tahu suaminya menyenangi bagian paha. Belasan tahun berjalan, tapi masih juga ada hal-hal yang belum diketahui mengenai pasangan hidup. Ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anda dan saya.

Seringkali kita menganggap bahwa apa yang kita sukai pastilah disukai juga oleh pasangan kita, anak kita, keluarga, teman-teman atau orang lain. Ada banyak ayah yang beranggapan bahwa jika mereka mampu mencukupi kebutuhan materi dari anak-anak atau istrinya, ia sudah menjalankan fungsi sebagai ayah teladan. Padahal mungkin pada banyak kesempatan, anak dan istrinya jauh lebih membutuhkan perhatian dan kehadirannya ketimbang pemenuhan kebutuhan materi. Selama saya mengajar dan berinteraksi dengan banyak orang sepanjang hidup saya, saya sampai pada satu kesimpulan: manusia diciptakan Tuhan berbeda-beda. Baik dari sifat, tingkah laku, hobi, kegemaran, dan sebagainya. Artinya, apa yang saya suka, belum tentu orang lain suka. Apa yang terbaik bagi saya, belum tentu terbaik bagi orang lain.

Tuhan Yesus mengajarkan demikian: "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34). Kemudian di kesempatan lain: "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." (Yohanes 15:12) dan "Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."(Yohanes 15:17). Perintah Yesus adalah untuk mengasihi orang lain, seperti Tuhan Yesus sendiri telah mengasihi kita. Bagaimana Yesus mengasihi kita? Tuhan Yesus mengasihi kita secara luar biasa, hingga mengorbankan diriNya untuk mati di atas kayu salib agar kita semua tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Mengasihi sesama seperti bagaimana Yesus mengasihi kita akan membuat kita harus mulai memikirkan untuk mengasihi orang lain sesuai dengan apa yang mereka butuhkan/inginkan, dan kemudian berusaha untuk memberikan tepat seperti itu. Bukan menurut kita, namun menurut mereka. Karena semua orang berbeda kebutuhan/keinginan nya.

Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan sebuah pengertian mendalam mengenai "bahasa kasih" agar kita bisa menjangkau hati orang-orang disekitar kita. Yang saya maksudkan dengan bahasa kasih adalah sesuatu yang kita berikan kepada orang lain yang didasarkan sesuai dengan apa yang mereka harapkan, bukan menurut apa yang kita sukai. Ada 5 hal yang biasanya menjadi "bahasa kasih" bagi orang:
1. Kata-kata pujian
Orang yang memiliki bahasa kasih ini biasanya akan bahagia atau merasa dikasihi jika mereka mendapatkan kata-kata positif, seperti dukungan, pujian, pengakuan dan lain-lain. Jika mereka mendapatkan sebaliknya, seperti cacian, kata kasar, melecehkan dan sebagainya, akan menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan.
2. Saat Bersama
Jenis ini akan merasa dikasihi jika orang yang mereka sayangi mau meluangkan waktu untuk mendengarkan mereka, berbincang-bincang dari hati ke hati, jalan-jalan dan sebagainya.
3. Hadiah
Tipe seperti ini akan sangat senang jika mendapat pemberian, meski yang paling sederhana sekalipun.
4. Bantuan
Orang dengan tipe bahasa kasih seperti ini akan sangat bahagia jika orang yang mereka sayangi mau meluangkan waktu untuk membantu mereka, meski sedang sangat sibuk. Itu akan sangat berarti bagi mereka.
5. Sentuhan
Tapping on the shoulder, atau bagi suami-istri atau orang tua pada anak: pelukan, ciuman atau gandengan tangan, bisa berarti yang sangat besar bagi mereka.

Beda orang, beda bahasa kasih. Sudahkah anda mengetahui bahasa kasih dari pasangan anda,anak-anak anda, teman anda, dan orang tua anda? Dalam menggenapkan perintah Kristus untuk mengasihi orang seperti halnya Dia mengasihi kita, kita harus tahu apa yang paling mereka butuhkan, sama seperti Yesus mengetahui betul apa yang paling kita butuhkan. Meskipun segala sesuatu yang kita berikan dengan tujuan baik didasari kasih yang tulus tetaplah baik adanya, ada kalanya curahan kasih kita tidak akan maksimal jika kita salah memberi. Terkadang tanpa mengetahui bahasa kasih dari orang yang kita sayangi, kita bisa gagal dalam menyatakan kasih kita pada mereka. Malah bisa berujung pada pertengkaran, karena kita merasa pemberian kita tidak dihargai, mereka merasa tidak diperhatikan dan lain-lain. Jika Yesus mengasihi kita dengan memberikan yang terbaik buat kita, karena Dia tahu betul apa yang kita butuhkan, ini saatnya kita memberikan yang terbaik pula buat orang-orang yang kita kasihi, dengan mengenal terlebih dahulu apa yang paling mereka butuhkan sesuai dengan bahasa kasih mereka. Mari kenali bahasa kasih masing-masing, dan nyatakanlah kasih dengan maksimal.

Kenali bahasa kasih dari orang-orang yang kita sayangi

Di ambil dari Kumpulan Khotbah Bapak Pendeta Andi Setiawan

Cara Memperoleh Kebahagiaan

Memperoleh kebahagiaan mungkin merupakan dambaan setiap insan di bumi. Rasanya tak ada seorang pun yang tidak ingin merasa bahagia. Satu hal yang harus kita sadari, jangan pernah berharap setiap hari kita akan menemui hari-hari yang mulus tanpa rintangan. Namun tanamkanlah dalam pikiran bahwa kebahagiaan berada di balik setiap rintangan atau tantangan. Jadi cara Anda menyelesaikan semuanya itu yang akan menentukan kebahagiaan Anda. Nah, berbicara soal kebahagiaan, berikut ini ada beberapa cara untuk tetap merasa bahagia walaupun hari-hari Anda mungkin terasa berat :

1. Bersikap Optimis
Pandanglah hidup dengan cara yang positif dan Anda akan takjub bagaimana pikiran yang positif itu akan membuat Anda merasa lebih ringan, bahagia dan lebih bersemangat menghadapi apapun juga.

2. Pandang ke Depan
Jika Anda mempunyai suatu impian atau cita-cita, pertahankan impian Anda itu. Jangan biarkan rintangan apapun menyurutkan langkah Anda. Pandanglah ke depan sambil terus berjuang hingga Anda mampu meraih cita-cita. Mungkin suatu ketika Anda akan terjatuh, namun jangan patah semangat. Ketika impian atau cita-cita Anda tercapai, rasanya seperti dunia dalam genggaman Anda.

3. Terima Kasih
Sikap tahu berterima kasih akan sangat membantu Anda ketika berhubungan dengan orang-orang sekitar. Tunjukkan penghargaan kepada setiap orang di sekeliling Anda. Ucapkan terima kasih ketika Anda mendapat bantuan atau dukungan dari teman. Beri ucapan selamat kepada bawahan Anda di kantor atas kerja kerasnya. Jangan lupa ucapkan kalimat yang santun kepada pelayan yang menuangkan kopi bagi Anda. Yang juga tak kalah pentingnya adalah selalu panjatkan syukur kepada Yang Maha Kuasa. Setelah Anda melakukan semua itu, dijamin kedamaian akan meliputi hati Anda.

4. Nikmati Hidup
Ambil waktu untuk diri sendiri dan kerjakan apa yang Anda senangi. Jika Anda senang bertukang, mungkin Anda dapat mengecat rumah atau kamar tidur Anda. Jika Anda senang menonton, mungkin Anda dapat pergi ke bioskop atau menyewa beberapa film yang sesuai dengan minat Anda. Lakukan apa saja yang dapat membuat Anda merasa nyaman dan enjoy.

5. Rawatlah Tubuh Anda
Salah satu cara untuk merasa bahagia adalah sayangi tubuh Anda. Cobalah berendam di air hangat yang telah diberi garam laut atau busa mandi, bisa juga dengan memanjakan diri di salon atau bersantai sambil dipijat di spa. Setelah itu, Anda pasti merasa lebih baik dan lebih nyaman.

6. Ubah Jadwal Anda
Setelah menjalani serangkaian kegiatan rutin, tentunya tubuh Anda merasa lelah. Untuk mengembalikan kesegaran Anda, coba tinggalkan sejenak rutinitas Anda. Jika seharusnya hari ini Anda janji bertemu klien, coba diundur hingga beberapa hari mendatang. Isi waktu yang kosong itu Anda dengan hal-hal yang dapat membuat Anda rileks sebelum Anda kembali berkutat ke pekerjaan.

7. Keep In Touch Dengan Sahabat Lama
Masih ingatkah Anda bagaimana terakhir kalinya Anda mendapat telepon atau email dari sahabat lama yang sudah bertahun-tahun tak bersua dengan Anda? Senang? Surprise? Tentu hal-hal demikian membangkitkan lagi kenangan indah yang sudah lama tersimpan dalam hati. Coba mulai buka lagi buku telepon dan sapalah sahabat-sahabat Anda. Rencakan acara reuni bersama mereka dan Anda akan melihat bagaimana kegiatan itu membuat Anda ceria.

8. Kreatif
Jika Anda memiliki waktu senggang dan tidak punya ide apa yang sebaiknya Anda lakukan, mengapa Anda tidak bergabung dengan klub tertentu yang sesuai dengan hobi Anda? Anda dapat bergabung dengan klub seni lukis atau mengikuti kursus yang dapat mengembangkan kepribadian Anda. Jika Anda dapat menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan yang kreatif, Anda akan merasa lebih bahagia dan lebih sehat.

9. Saatnya Bersama Kekasih
Membagi cerita atau pengalaman bersama kekasih dapat menambah kebahagiaan di hati. Demikian juga dengan aktivitas seksual, selain dapat mengeratkan hubungan, juga dapat menyehatkan tubuh, pikiran dan baik secara langsung ataupun tidak, dapat membuat Anda lebih bahagia.

10. Ngerumpi
Ngerumpi bersama sahabat atau gank Anda dapat menambah keceriaan dalam hidup. Berbagi cerita, pengalaman ataupun masalah dapat membuat hidup Anda menjadi lebih berarti.

11. Bermimpi
Tuliskan daftar cita-cita, ambisi ataupun keinginan Anda dan lakukan setahap demi setahap untuk memenuhi semua yang ada dalam angan-angan Anda. Mungkin nantinya Anda akan melakukan beberapa hal ekstrim di kemudian hari, namun lakukan dengan penuh keyakinan demi masa depan yang Anda impikan.

12. Memaafkan
Mungkin ini hal yang paling sulit untuk dilakukan. Walaupun terkadang kita mempunyai keinginan untuk memaafkan perbuatan seseorang yang menyakiti hati atau diri sendiri yang melakukan berbagai kebodohan, seringkali itu bukan hal yang mudah. Padahal manfaat yang diperoleh jika dapat memaafkan diri sendiri dan orang lain sangatlah besar. Hari-hari Anda akan menjadi lebih ringan dan tidak dipenuhi dengan berbagai pikiran atau perasaan negatif. Jadi belajarlah untuk memberi maaf.

Ternyata Ayah itu MENAKJUBKAN! !!!

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi sebenarnya lebih menyenangkan.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" ^_~

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya. Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa
tidak setujunya. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu.

AYAH ITU MURAH HATI.....
Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.... .
Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....
Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....

Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak"
Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.
Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya....
Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....
Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah tidak suka meneteskan air mata ....
ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)

ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster... tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

Ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"

Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: ,,jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"

Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau
gantikan posisi Ayah di hatimu"

Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....
Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....
Dan terpenting adalah...
Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

Senin, 11 Mei 2009

Kalajengking

Ada seorang India yang melihat seekor kalajengking mengambang berputar-putar di air. Ia memutuskan untuk menolong kalajengking itu keluar dengan mengulurkan jarinya, tetapi kalajengking itu menyengatnya. Orang itu masih tetap berusaha mengeluarkan kalajengking itu keluar dari air, tetapi binatang itu lagi-lagi menyengat dia.

Seorang pejalan kaki yang melihat kejadian itu mendekat dan melarang orang India itu menyelamatkan kalajengking yang terus saja menyengat orang yang mencoba menyelamatkannya. Tetapi orang India itu berkata, "Secara alamiah kalajengking itu menyengat. Secara alamiah saya ini mengasihi. Mengapa saya harus melepaskan naluri alamiah saya untuk mengasihi gara-gara kalajengking itu secara alamiah menyengat saya?"

Jangan berhenti mengasihi,

Jangan menghentikan kebaikan anda, Bahkan meskipun ketika orang-orang lain menyengat anda.

The Man Behind "How Great Is Our God"

Chris Tomlin
The Man Behind `How Great Is Our God'

Christopher Dwayne Tomlin atau lebih dikenal dengan nama Chris Tomlin lahir pada tanggal 4 Mei 1972. Sebagai bocah yang dilahirkan dan dibesarkan di Texas Timur, ia terbiasa mendengarkan musik
country. Chris tumbuh dengan kecintaan pada music, keahliannya bermain gitar didapatkannya dari Sang Ayah sehingga di usia muda 14 tahun ia sudah mulai menulis lagu. Dibesarkan dalam keluarga yang cinta akan Tuhan membuat Chris menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana yang spesifik bagi hidupnya sejak usia dini.

Chris mengambil bidang Psikologi saat kuliah di A&M Texas University dan tetap meneruskan kegiatan menulis dan bermain music. Di saat yang bersamaan Chris bertemu dengan Louie Giglio yang menawarkan dia untuk bergabung dalam Passion Conference, yaitu sebuah konferensi bagi para mahasiswa-mahasiswa Kristen di Amerika dengan jumlah mencapai 20,000 setiap tahunnya Album solo pertama Chris Tomlin yang dirilis di seluruh Amerika adalah "The Noise We Make" pada tahun 2001. Namun yang membuat nama Chris Tomlin menjadi begitu terkenal di dunia industri musik rohani adalah album "Arriving" yang dirilis pada tahun 2004. Di album inilah Chris merilis lagunya "How Great is Our God" yang kemudian menjadi lagu paling disukai hampir di setiap gereja termasuk di Indonesia. Albumnya yang terbaru yaitu "See the Morning" telah dinominasikan dua Grammy Awards dan memenangkan 6 Dove Awards pada tahun 2007, termasuk di antaranya "Artist of the Year" dan "Praise & Worship Album of The Year." Berdasar survey yang dibuat oleh Christian Copyright Licensing International pada bulan February 2007, 5 lagu Chris Tomlin berada di chart 25 lagu worship terbaik di
Amerika Serikat. Kelima lagu tersebut adalah "How Great Is Our God (#1)" "Forever" (#9), "Holy is the Lord" (#10), "We Fall Down" (#13) dan "The Wonderful Cross" (#24).

Album `See The Morning: Special Edition' terinspirasi dari `fajar
pagi' di Alkitab membawakan pesan bahwa Tuhan mencintai pagi hari dan bersamaan dengannya selalu ada kasih karunia dan harapan yang baru. Dengan lirik lagu yang sederhana namun kuat dan melodi gitar yang khas Chris Tomlin, album ini berhasil memenangkan 6 Dove Awards. Saat ini karya-karya Chris telah menjadi standar dari banyak pemusik Kristen kontemporer Album ini berisikan 15 lagu baru yang di antaranya adalah 3 lagu dengan versi akustik dan 1 lagu original demo. Album dengan enhanced CD ini juga memberikan bonus yaitu 1 video feature of the making of the special album dari Chris Tomlin dan Sang Produser Ed Cash. Album ini akan mulai tersedia di toko buku dan kaset rohani di Indonesia pada Januari 2008.

Chris melaksanakan tour pertamanya besama dengan grup Delirious?,
kemudian ia juga pernah mendampingi Steven Curtis Chapman di tour "All Things New." Tour skala besar Chris seperti `Indescribable' tour dan `How Great is Our God' Tour ia bekerjasama dengan Matt Redman dan Louie Giglio. Tournya yang paling baru adalah `See The Morning' Tour dari album terbarunya "See The Morning"

Jumat, 08 Mei 2009

THE WOMEN IN MY CIRCLE

When I was little,
I believe in the concept of one best friend,
And then I started to become a woman.

And then I found out that if you allow your heart to open up,
God would show you the best in many friends.

You need one friend when you're going through things with your man.
You need another friend when you're going through things with your Mom.
You need another who will sit beside you in the bleachers as you
Delight in your children and their activities.

"Sebelas Sikap yang Harus Dihindari

"Sebelas Sikap yang Menjadi Penyumbang Kegagalan Terbesar dalam Pekerjaan"

1. Arogansi: merasa diri paling benar dan yang lain salah
2. Melograma: selalu ingin menjadi pusat perhatian
3. Volatility: sulit ditebak, bersikap sesuai mood-nya
4. Excessive Caution: takut mengambil keputusan
5. Habitual Distrust: sikap yang selalu curiga kepada orang lain
6. Aloofness: sulit dihubungi dan berkomunikasi dengan orang lainRata Penuh7. Mischievousness: peraturan dibuat untuk dilanggar
8. Eccentricity: selalu ingin berbeda, sehingga terkadang dianggap aneh oleh orang lain
9. Passive Resistance: tidak yakin dengan apa yang dia katakan
10. Perfectionism: kebanyakan dianggap salah, hanya sedikit yang benar
11. Eagerness to please: mengejar popularitas dalam setiap situasi SUKSES

Jalan menuju sukses TIDAK lurus
Ada tikungan yang bernama kegagalan
Bunderan yang bernama kebingungan
Tanjakan yang bernama teman
Lampu merah yang bernama musuh
Lampu kuning yang bernama keluarga
Engkau akan mengalami ban kempes bernama pekerjaan
TETAPI BILA engkau memiliki ban serep bernama niat yang teguh dan mesin yang bernama ketekunan
Anda Akan bisa berhasil

Kamis, 07 Mei 2009

Berhenti Mencoba

Suatu saat, seorang peneliti melakukan percobaan dengan ikan untuk mengetahui apakah hewan berdarah dingin tersebut bisa kehilangan kepercayaan.

Sebuah kotak yang tidak terlalu besar diisi air. Kemudian, ditengah kotak tersebut diberi pembatas sebuah kaca bening. Di salah satu sisi dimasukan ikan yang relatif besar dan sangat kelaparan. Sedangkan di sisi lainnya, dimasukan beberapa ekor ikan kecil yang cukup untuk dimakan oleh si ikan besar.

Melihat hadirnya ikan-ikan kecil yang biasa menjadi mangsanya itu, ikan besar langsung menjadi beringas. Dengan penuh semangat ia berenang ke arah ikan-ikan kecil berada. Apa yang terjadi? kita semua sudah dapat menduganya. Setiap kali Ikan besar berenang menghampiri mangsanya, setiap kali itu pula dia menabrak dinding kaca pembatas.

Rasa lapar yang amat sangat memaksanya untuk terus mencoba, sampai akhirnya dia menghentikan usahanya yang sia-sia tersebut. Dan... menyerahlah si Ikan besar.

Percobaan dilanjutkan, kali ini kaca pembatas yang ada di tengah-tengah kotak air tersebut diambil. Sekarang apa yang yang terjadi?

Ajaib! Dengan leluasa ikan-ikan kecil dapat berenang, bahkan sampai mendekati dan menyentuh sirip atau insang ikan besar yang tetap diam dan tak bergerak sedikitpun. Bisa saja sebenarnya si Ikan besar melahap Ikan-ikan kecil, tapi ia diam saja.

Ikan besar telah menyerah, pasrah dengan asumsi bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyantap mangsa walaupun sebenarnya dia mempunyai kesempatan.

Kisah ini ada persamaannya dengan kita saat menjalankan pekerjaan sehari-hari. Banyak orang yang mempunyai kesempatan, namun selalu berpikir bahwa rintangannya terlalu banyak dan tidak mungkin dapat teratasi.

Di sisi lain dia juga tidak berbuat apapun untuk mengatasinya sehingga menghasilkan sikap peduli amat (I don't care), sama seperti Ikan besar dalam cerita di atas yang akhirnya akhirnya menyerah, pasrah.

Manusia pesimistis, seperti si ikan besar, sering membiarkan kesempatan berlalu begitu saja. Banyak hal sebenarnya yang dapat anda lakukan agar pekerjaan menjadi lebih menarik, menantang dan memuaskan. Anda juga dapat menganalisa metode-metode atau teknik-teknik apa yang cocok untuk
meningkatkan hasil kerja anda. Sejuta cara dapat kita coba dan lakukan terus untuk mencapai target kita. Jauh lebih memuaskan daripada sekedar mengkritik tanpa sedikitpun melakukan tindakan positif.

Selasa, 05 Mei 2009

Twenty Things to Remember

1. Faith is the ability to not panic.
2. If you worry, you didn't pray. If you prayed, don't worry
3. As a child of God, prayer is kind of like calling home every day.
4. Blessed are the flexible, for they shall not be bent out of shape.
5. When we get tangled up in our problems, be still. God wants us to be still so He can untangle the knot.
6. Do the math. Count your blessings.
7. God wants spiritual fruit, not religious nuts.
8. Dear God: I have a problem. It's me.
9. Silence is often misinterpreted, but never misquoted.
10. Laugh every day -- it's like inner jogging.
11. The most important things in your home are the people.
12. Growing old is inevitable, growing up is optional.
13. There is no key to happiness. The door is always open. Come on in.
14. A grudge is a heavy thing to carry.
15. He who dies with the most toys is still dead.
16. We do not remember days, but moments. Life moves too fast, so enjoy your precious moments.
17. Nothing is real to you until you experience it; otherwise it's just hear say.
18. Its all right to sit on your pity pot every now and again. Just be sure 20 to flush when you are done.
19. Surviving and living your life successfully requires courage. The goals 20 and dreams you're seeking require courage and risk- taking. Learn from the turtle, it only makes progress when it sticks out it's neck.
20. Be more concerned with your character than your reputation. Your character is what you really are, while your reputation is merely what others think you are.

Submitted by: Nancy Chessher - Dade City, FL

Senin, 04 Mei 2009

Siapakah Susan Boyle?

Dua minggu terakhir sejak tampil memukau dalam audisi reality Show Britain’s Got talent, nama Susan Boyle langsung menjadi buah bibir. Artikel tentang dirinya menghiasi puluhan media baik cetak maupun elektronik, The Washington Post bahkan menurunkan tulisan cukup panjang tentang perempuan berusia 47 tahun ini. Sementara potongan video ketika dia menjalani audisi yang diupload di Youtube mencetak 32.427.554 pengunjung, fantastis!

Siapa sebenarnya Susan Boyle? Untuk mengetahuinya, tak kurang ABC News, CBS, CNN, sampai berebut ingin mewawancarai wanita sederhana ini. Dari penelusuran mereka, termasuk laporan CBS ketika meliput langsung ke kediaman Susan Boyle di Blacburn Skotlandia, Susan Boyle adalah sosok wanita sederhana yang aktif dalam kegiatan Gereja.

Susan Boyle lahir 15 Juni 1961 di West Lothian, Blackburn, Skotlandia. Susan punya empat saudara laki-laki dan lima saudara perempuan, dia sendiri adalah anak terakhir yang dilahirkan ibunya saat berusia 47 tahun.

Dengan ayah yang seorang pekerja pabrik dan ibu berprofesi pengetik steno, keluarga Boyle bukanlah termasuk keluarga berada, apalagi dengan anak yang berjumlah sepuluh orang.

Ibunya, Brigdet Boyle meninggal dunia tahun 2007 akibat sakit dalam usia 91 tahun. Selama bertahun-tahun Susanlah yang merawat ibunya. Sementara seluruh saudaranya telah meninggalkan rumah untuk menjalani hidup masing-masing. Ayah Susan, Patrick sudah meninggal lebih dulu tahun 90-an.

Susan Boyle sampai sekarang masih tinggal dirumah keluarganya yang terdiri dari empat kamar tidur. Sehari-hari dia ditemani kucing kesayangan yang berusia 10 tahun bernama Pebbles.

Susan belum bekerja dan hanya aktif dalam kegiatan Gereja di Whitburn, Blackburn. Wanita yang mengaku belum pernah dicium lelaki ini, sebelumnya sering ikut berbagai lomba nyanyi, tapi kerap gagal. Semasa hidup, ibunya terus mendukung Susan untuk mengikuti berbagai lomba menyanyi.

Satu-satunya olah vokal Susan yang sempat direkam adalah ketika menyanyikan lagu “Cry Me a River“ dalam album rekaman untuk amal tahun 1999.

Lomba menyanyi yang pernah diikutinya antara lain, acaranya Michael Barrymore “My Kind of People”. Susan mengakui saat itu dirinya belum siap dan tak mampu mencuri perhatian juri. Guru vokalnya, Fred O'Neil mengatakan Susan pernah berniat mengikuti audisi acara musik The X Factor namun mengurungkannya. Susan menganggap acara-acara sejenis itu mementingkan tampilan fisik daripada kualitas vokal.

Bahkan ketika dia mendaftar di Britain’s Got Talent, perasaan pesimis itu masih ada. Dia sempat berencana membatalkan keikutsertaannya.

Dalam sebuah wawancara dengan The Scotsman, Fred O’Neil mengatakan Susan pernah menelepon Fred dan mengatakan dirinya sudah terlalu tua untuk ikut audisi Britain Got Talent.

Dan pada audisi yang ditayangkan 11 April 2009 barangkali adalah langkah awal Susan meraih cita-citanya menjadi penyanyi. Di depan para juri termasuk Simon Cowell, bekas juri American idol yang terkenal dengan komentar-komentarnya yang pedas dan kerap bikin grogi peserta, Susan Boyle mampu tampil menawan.

Hari itu dengan blus sederhana berwarna krem dengan potongan rambut yang juga sederhana, Susan tampil memukau. Lagu I dreamed a dream dari kisah darama klasik Les Misarables begitu bening dinyanyikan.

Simon Cowell yang diawal sempat menyindir Susan “Kemana saja kamu selama ini baru ikutan acara seperti ini?” dibuat terperangah mendengar kualitas suara Susan.

Di akhir nyanyian, hampir semua penonton dan dua juri pun memberi standing ovation buat Susan. Bahkan dengan lugunya Susan langsung meninggalkan panggung sebelum dihentikan oleh para juri untuk mendapat komentar.

Meski dalam ajang ini perjalanan Susan masih jauh, banyak yang memprediksi Susan bakal sukses menggondol juara Britain’s Got Talent.

Mampukah Susan meraih impiannya? Kita tunggu saja…


Sumber KabariNews.com

Sabtu, 02 Mei 2009

Doing the Work that You Love

As a child, I remember my father, sitting in his room, surrounded by his books, writing.
His work was his love. Later in his life, when most people have retired, he was up early in the morning, busy with his work. It gave him, both a meaning to life and kept him young.

My mother never liked her teaching job, although she was very successful. She retired early and kept searching for satisfaction, without success. She became bitter and sad.

Until today I cherish the lesson I learned from them:
"Find a job that is your hobby, your art."


Jumat, 01 Mei 2009

SAHABAT SEJATI

Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. (Yes 40:29)

Yesaya 40 : 25 - 31
Mazmur 58 – 60

Ada gula, ada semut. Peribahasa ini tampak begitu nyata dalam kehidupan orang-orang yang ditinggalkan teman-temannya pada saat mengalami kegagalan. Kenyataan membuktikan bahwa lebih mudah mendapatkan teman pada saat segala sesuatunya berjalan dengan baik, sukses, dan gemilang. Tetapi di saat-saat yang sulit; dalam kebangkrutan, kegagalan dan penderitaan, mereka berpaling pergi. Teman sejati adalah mereka yang tidak meninggalkan temannya sekalipun dalam duka dan keadaan sulit.

Melebihi seorang teman sejati di dunia, Tuhan adalah Sahabat sejati bagi kita. Dia tak pernah meninggalkan kita dalam situasi seburuk apa pun. Firman-Nya, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Yosua 1:5). Saat dunia mencampakkan orang yang gagal, Dia justru datang untuk menolong orang-orang yang sakit, menghibur yang berduka, memberikan kelegaan kepada mereka yang letih lesu dan berbeban berat, memberikan kekuatan kepada yang lelah, dan menambah semangat kepada yang tak berdaya. Dia sangat peduli kepada kita!

Saat ini, apakah Anda sedang membutuhkan dukungan semangat dari seorang teman? Sekalipun Anda tidak dapat melihat-Nya secara fisik, Anda dapat merasakan kehadiran-Nya dengan nyata. Dia memberikan dukungan semangat setiap saat kepada kita untuk terus berjuang melakukan yang terbaik. Dia tak pernah mengabaikan kita. Dia selalu ada bagi kita, Dia sangat mengasihi kita. Hidup kita begitu berharga bagi-Nya, sehingga Dia memberikan nyawa-Nya untuk menebus kita. Maka, bersandarlah teguh kepada-Nya. Andalkanlah Dia, Sahabat kita, Sang Sumber kekuatan kita.- HA

MELANGKAHLAH BERSAMA-NYA, SAHABAT SEJATI KITA MAKA TIDAK ADA ALASAN BAGI KITA UNTUK MENYERAH DALAM HIDUP!

____________ _________ _________ _________ _____

Yesaya 40 : 25 – 31

40:25 Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.

40:26 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.

40:27 Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel : "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"

40:28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.

40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca