-

Minggu, 08 Maret 2009

Layang-Layang

Kira-kira jam 6 pagi ku keluar untuk sejenak menghirup udara pagi. Aku naik ke tempat yang paling tinggi dari rumahku, sambil menapaki tangga kembali menghirup udara pagi yg sejuk. Namun kudapati benang layang-layang yg melintasi atap rumahku.

Saking penasarannya kucoba untuk menarik salah satu dari sisi atap rumahku. Namun ketika kutarik ternyata sangatlah mudah sekali, lalu akupun mencoba untuk menarik yg satunya kutarik........dan kutarik lagi semakin lama semakin berat. Kenapa ya ujarku, sambil memanjat dudukan tangga dan melihat kemana arah benang layangan tersebut.

Ternyata terdapat layangan yg tersangkut di ranting-ranting pohon di seberang rumahku. Kucoba tarik lagi, tetap tidak mau bergerak sedikitpun. Akhirnya kuputuskan untuk memutuskan benang yg menuju ke layangan tersebut. Tersisalah benang yg mudah ditarik, kucoba untuk menariknya perlahan beberapa tarikan membuat benang tersebut sedikit kusut. Namun kutarik kembali semuanya sampai kira-kira 150 m panjang benangnya. Lalu kukumpulkan sehingga membentuk gulungan-gulungan benang yg benar-benar kusut. Karna terpikir benang layangan tersebut tidak berguna aku pun membuangnya.

Sambil sejenak menghela nafas, dan merenung sebentar. Lalu teringat terkadang persoalan itu datang seperti layang-layang yg putus tersebut. Sebagai manusia kita seringkali melakukan hal yg menurut kita benar dengan memutuskan segala sesuatunya tanpa memohon pertolonganNYA. Di saat kita memutuskan sesuatu, sepertinya memang menyelesaikan masalah tersebut padahal tidak.

Meskipun benang layang-layang sudah diputus tetap layang-layangnya masih tersangkut bukan ?. Bukankah benang yang satunya menjadi lebih kusut setelah semakin ditarik walaupun akhirnya di buang ke bak sampah ?

Yok, kita mau belajar untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Tuhan sanggup mengangkat segala permasalahan anda bukan hanya masalah yg begitu besar bahkan sanggup membantu anda untuk meyelesaikan permasalahan yg kecil sekalipun. Asal kita percaya dan menyerahkan semuanya pada DIA............

Tidak ada komentar:

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca