-

Rabu, 21 Oktober 2009

Keuntungan Pendengar yang baik

(Amsal 18:15) Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.

Edgar Watson Howe berkata, “Tak seorang pun mau mendengarkan Anda bicara kalau ia tidak tahu bahwa selanjutnya adalah gilirannya untuk berbicara” Artinya, dimana saja kita akan menemukan banyak orang yang lebih senang berbicara daripada menjadi pendengar yang baik.

Firman Tuhan mengajarkan kita tentang hukum membangun hubungan, bahwasanya adalah lebih baik banyak mendengar dari pada berkata-kata. “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.” (Ams 10:19). Jika kita mau mencermati, maka kita akan menemukan kebenaran bahwa kita tidak akan belajar apapun jika kita terus menerus berbicara, tanpa memberi kesempatan pada orang lain untuk berbicara. Setidaknya ada lima manfaat yang kita dapatkan jika kita mau mengembangkan seni mendengarkan dengan baik.

Pertama, dengan mendengar kita sedang mengembangkan kemampuan untuk menghormati sesama. Sikap yang menghormati tercermin ketika kita dengan baik mendengarkan orang yang sedang berbicara kepada kita. Bayangkan, jika kita sedang berbicara dan lawan bicara kita sibuk memainkan handphone, membuka buku, memperbaiki make up-nya, bersiul-siul, atau pandangannya kosong karena pikirannya melayang-layang. Apakah semua itu menunjukan bahwa ia menghargai kita? Orang yang tahu menghargai sesamanya akan memberi perhatian pada orang yang sedang berbicara kapadanya.

Kedua, dengan mendengarkan kita sedang membangun hubungan yang baik dengan sesama. Jika kita menjadi pendengar yang baik maka kita akan mampu membangun hubungan yang akrab dengan banyak orang. Orang akan membuka diri karena ia menemukan orang yang dibutuhkannya, yaitu kita yang siap dan mau dengan baik mendengarkannya.

Ketiga, dengan mendengar kita sedang meningkatkan pengetahuan dan berpeluang mendapatkan ide ide. Ketika kita mendengar dengan baik, kita mendapatkan kesempatan untuk menyimak dan mengingat point-point yang bisa dijadikan pelajaran dari apa yang diungkapkan orang lain kepada kita. Jika kita memberi kesempatan kepada sesama untuk mengemukakan pemikiran-pemikiran nya dan kita mendengarkan dengan pikiran yang terbuka, maka di pikiran kita akan mengalir ide-ide baru.

Keempat, dengan mendengar kita sedang membangun loyalitas. Jika kita tidak dengan baik mendengarkan pasangan, anak-anak, karyawan, atau kolega kita, maka mereka akan menjauhi kita dan mencari orang yang mau mendengarkan mereka. Tapi jika kita memberi hati dan perhatian, maka mereka akan mencari dan mempercayai kita.

Kelima, dengan mendengar kita sedang membantu sesama. Setidaknya, jika kita belum memperoleh manfaat untuk diri sendiri, kita sudah membantu sesama.

DOA: Bapa, aku menyadari bahwa tidak mudah memberikan hati dan telinga untuk mendengarkan sesamaku, tapi aku berdoa agar Engkau memampukanku. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

Tidak ada komentar:

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca