Yohanes 19:30 - "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 108; Yakobus 5; Yehezkiel 21-22
Pasti hampir semua kita mengenal apa itu Patung Liberty; patung yang berdiri menjulang tinggi yang ada di Amerika Serikat. Patung ini bukanlah sembarang patung yang hanya dijadikan sebuah pajangan saja. Patung Liberty memiliki arti tersendiri bagi warga Amerika Serikat. Bagi mereka, patung ini merupakan simbol kemerdekaan; tanda bahwa mereka telah bebas dari segala penjajahan.
Pada alas patung Liberty itu ada sebuah kalimat yang dicetuskan oleh Emma Lazarus yang sangat menyentuh, bunyinya seperti ini: "Datanglah kepadaku hai orang-orang yang letih dan miskin, rakyat yang merindukan udara kebebasan dan orang-orang yang terbuang dari masyarakat. Kirimkanlah kepadaku para tunawisma dan orang-orang yang terlantar: Aku telah meninggalkan oborku di sisi gerbang emas!"
Kata-kata yang tertertulis di benda yang tidak bernyawa tersebut begitu bersejarah sehingga generasi demi generasi di bangsa itu tidak pernah melupakannya. Namun, ada satu monumen lain yang begitu menjulang tinggi dan menawarkan kemerdekaan rohani bagi orang-orang yang diperbudak dan dibelenggu oleh dosa. Apakah itu? monumen itu bernama salib Yesus.
Salib tersebut awalnya hanyalah sebuah benda yang tidak dianggap oleh siapa pun karena merupakan simbol dari kehinaan. Namun, ketika Yesus, Anak Allah berada di salib untuk menebus dosa manusia; benda yang melambangkan kehinaan itu berubah makna menjadi lambang kemenangan atas maut. Dari salib itu terdengar seruan. "Ya Bapa, ampunilah mereka" dan "Sudah Selesai" (Yohanes 19:30). Keselamatan dan kemerdekaan atas dosa menjadi milik kita ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.
Kematian Yesus telah mengubah masa depan hidup manusia yang tadinya akan berakhir dalam kebinasaan menjadi kehidupan kekal bersama dengan Allah. Hari ini undangan salib Kristus yang luar biasa itu datang kepada Anda. Maukah Anda menerimanya? Atau Tuhan harus kembali kecewa karena penolakan yang Anda lakukan? Jangan sia-siakan kesempatan hari ini; bertobatlah dan terimalah kebebasan atas dosa dan segala kutuk yang mengikat Anda.
Hidup dalam kemerdekaan sejati hanya ada jika kita tinggal di dalam Yesus Kristus.
"Apapun juga yang kamu lakukan, perbuatlah semuanya itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 108; Yakobus 5; Yehezkiel 21-22
Pasti hampir semua kita mengenal apa itu Patung Liberty; patung yang berdiri menjulang tinggi yang ada di Amerika Serikat. Patung ini bukanlah sembarang patung yang hanya dijadikan sebuah pajangan saja. Patung Liberty memiliki arti tersendiri bagi warga Amerika Serikat. Bagi mereka, patung ini merupakan simbol kemerdekaan; tanda bahwa mereka telah bebas dari segala penjajahan.
Pada alas patung Liberty itu ada sebuah kalimat yang dicetuskan oleh Emma Lazarus yang sangat menyentuh, bunyinya seperti ini: "Datanglah kepadaku hai orang-orang yang letih dan miskin, rakyat yang merindukan udara kebebasan dan orang-orang yang terbuang dari masyarakat. Kirimkanlah kepadaku para tunawisma dan orang-orang yang terlantar: Aku telah meninggalkan oborku di sisi gerbang emas!"
Kata-kata yang tertertulis di benda yang tidak bernyawa tersebut begitu bersejarah sehingga generasi demi generasi di bangsa itu tidak pernah melupakannya. Namun, ada satu monumen lain yang begitu menjulang tinggi dan menawarkan kemerdekaan rohani bagi orang-orang yang diperbudak dan dibelenggu oleh dosa. Apakah itu? monumen itu bernama salib Yesus.
Salib tersebut awalnya hanyalah sebuah benda yang tidak dianggap oleh siapa pun karena merupakan simbol dari kehinaan. Namun, ketika Yesus, Anak Allah berada di salib untuk menebus dosa manusia; benda yang melambangkan kehinaan itu berubah makna menjadi lambang kemenangan atas maut. Dari salib itu terdengar seruan. "Ya Bapa, ampunilah mereka" dan "Sudah Selesai" (Yohanes 19:30). Keselamatan dan kemerdekaan atas dosa menjadi milik kita ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.
Kematian Yesus telah mengubah masa depan hidup manusia yang tadinya akan berakhir dalam kebinasaan menjadi kehidupan kekal bersama dengan Allah. Hari ini undangan salib Kristus yang luar biasa itu datang kepada Anda. Maukah Anda menerimanya? Atau Tuhan harus kembali kecewa karena penolakan yang Anda lakukan? Jangan sia-siakan kesempatan hari ini; bertobatlah dan terimalah kebebasan atas dosa dan segala kutuk yang mengikat Anda.
Hidup dalam kemerdekaan sejati hanya ada jika kita tinggal di dalam Yesus Kristus.
"Apapun juga yang kamu lakukan, perbuatlah semuanya itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar