-

Senin, 27 Februari 2012

Melatih Kesabaran

Mazmur 105:19
Sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji Tuhan membenarkannya.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 54; Kisah Para Rasul 26; Imamat 18-19

Ingatkah Anda kepada Yakub? Pemuda yang rela bekerja selama 7 tahun di rumah Laban hanya untuk mendapatkan Rahel. Tetapi karena Laban berbuat curang, dengan memberi Lea kepada Yakub dan bukan Rahel, maka Yakub pun harus bekerja selama 7 tahun lagi untuk Laban. Waktu 14 tahun bukanlah waktu yang singkat tetapi karena kesabarannya, akhirnya Yakub mendapatkan apa yang ia inginkan.

Yusuf pun akhirnya menjadi orang nomor dua di Mesir berkat kesabarannya. Banyak penderitaan yang harus ia alami, mulai dari diperlakukan buruk olah kakak-kakaknya, dilempar ke sumur, dijual sebagai budak, sampai dimasukkan dalam penjara karena menolak keinginan istri Potifar. Yusuf mengalami rentetan kususahan yang begitu panjang seolah tidak akan pernah berakhir. Tetapi ketika sudah genap waktunya Tuhan, maka Ia pun mengangkat Yusuf sebagai penguasa atas seluruh tanah Mesir.

Sama halnya dengan Daud. Perjuangannya untuk menjadi raja Israel dipenuhi oleh rintangan yang berat. Saul selalu mengejarnya tanpa henti dan berusaha membunuhnya. Mungkin bila saya yang menjadi Daud, saya akan berkata "Tuhan, katanya saya akan diangkat menjadi raja, tapi kok malah hidup sebagai buronan? Capek nih Tuhan!"

Suka atau tidak, kita harus mengakui bahwa hidup merupakan periode menunggu. Seorang anak harus menunggu sampai cukup umur untuk memiliki KTP. Seorang yang sedang sekolah atau kuliah harus menunggu sampai ia berhasil menyelesaikan studinya dan mencapai gelar. Seorang karyawan harus menunggu dengan sabar sampai ia dipromosikan dan mendapat kenaikan gaji. Seorang ibu harus menunggu selama sembilan bulan untuk melahirkan bayinya dan sebagainya.

Kesabaran bukan hanya berbicara tentang menunggu tetapi lebih berfokus kepada sikap kita pada saat menantikan janji Tuhan. Apakah kita akan bersungut-sungut atau bersukacita? Kita perlu meminta Roh Kudus memampukan kita untuk bersikap sabar. Bahkan Allah sendiri mau belajar bersikap sabar terhadap kelalaian, kelambatan dan kebodohan manusia. Jadi bagaimana mungkin kita tidak mau belajar bersabar? Jangan takut, ada Roh Kudus yang selalu menolong kita!

Kesabaran adalah pohon yang pahit tetapi menghasilkan buah yang manis.

Jumat, 24 Februari 2012

Bukan Sekedar Bungkus Kado

Yohanes 12:27-28
Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"

Setiap hari Natal, James Baxter menyaksikan bagaimana orang-orang merobek dan bahkan membuang produk dari perusahaannya. Seluruh waktu yang dihabiskan untuk membuat rancangan kreatif dan proses produksi yang cermat lenyap dalam sekejap. Namun Baxter tidak menyesal. Sebagai presiden direktur dari perusahaan pembuat kertas kado Natal terbesar di negeri itu, Baxter berkata, "Yang tidak kami inginkan adalah kalau produk kami hanya tersimpan rapi di lemari."

Produk seperti kertas kado itu memberi sisi pandang yang menarik terhadap makna Natal yang sesungguhnya. Ketika Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia ini, tujuan-Nya bukanlah untuk memberi kita sebuah paket yang hanya menarik untuk dipandang mata. Yesus rela meninggalkan kemuliaan-Nya di surga dan datang ke dunia, menjadi manusia, karena Dia tahu bahwa tujuan-Nya adalah mati bagi dosa-dosa kita. Ketika berbicara tentang kematian-Nya di kayu salib yang semakin mendekat, Yesus berkata, "Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini" (Yohanes 12:27-28).

Saat ini, renungkan pelajaran tentang kertas kado itu. Saat Anda berpikir bagaimana kertas kado itu harus dirobek agar kita dapat melihat hadiah di dalamnya, biarlah hal itu mengingatkan Anda akan pengorbanan sang Juru Selamat di kayu salib sehingga Anda dapat memperoleh hidup kekal, karunia Allah yang tak ternilai harganya.

Yesus dilahirkan supaya kita dapat dilahirkan kembali.

Kamis, 23 Februari 2012

Is Being Happy As Easy As That?

Yoel 2:23
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 53; Kisah Para Rasul 25; Imamat 16-17

Banyak orang terbiasa bekerja, pergi berlibur dan memiliki uang - tapi mereka tidak bahagia. Sementara itu orang lain kelihatannya benar-benar bahagia, meskipun miskin, tidak punya pekerjaan atau dikelilingi berbagai masalah. Mengapa?

Profesor Mihaly Csikszentmihalyi, dari Universitas Chicago, telah mewawacarai ribuan orang yang memiliki kehidupan yang bahagia, untuk mencari tahu apa rahasianya. "Banyak orang merasa bahwa waktu yang mereka habiskan di tempat kerja adalah sia-sia. Tapi sering waktu luang mereka juga disia-siakan dengan melakukan hal yang pasif - nonton acara TV yang tidak bermutu, misalnya. Akibatnya, kehidupan dilewatkan dengan serangkaian pengalaman-pengalaman yang membosankan.

Ia menemukan bahwa orang merasa bahagia ketika masuk pada kondisi yang ia sebut "aliran". Ketika seseorang seperti terserap masuk dalam sebuah pekerjaan, yang terdefinisikan dengan baik dan menantang, mereka mengalami "aliran" - suatu keadaan di mana mereka tidak merasakan waktu berjalan. Tidaklah begitu penting apa pekerjaan itu, yang lebih penting adalah melakukan sesuatu, merasa positif dengannya dan mencoba melakukannya dengan lebih baik. Orang yang tidak bahagia bisa belajar bagaimana menjadi bahagia, jika mereka secara terus-menerus masuk dalam kondisi "aliran", kata si profesor.

Lantas bagaimana pandangan Alkitab? Filipi 3:1, 4:4 menuliskan bersukacitalah dalam Tuhan. Jika menurut si profesor orang yang tidak bahagia bisa belajar bagaimana menjadi bahagia, dengan cara secara terus-menerus masuk dalam kondisi "aliran", maka menurut Alkitab "aliran" itu berarti terus-menerus berada "di dalam Tuhan". Apakah kebahagiaan semudah itu? Ya. Tinggallah di dalam Tuhan, dan sukacita senantiasa menyertai Anda!

Sukacita dapat Anda miliki ketika Anda tinggal di dalam-Nya.

Rabu, 22 Februari 2012

Lupa Berdoa

Yakobus 4:2
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 52; Kisah Para Rasul 24; Imamat 14-15

Sebagai seorang praktisi dalam dunia kerja tentunya kita juga tidak akan luput dari yang namanya masalah. Seringkali masalah itu muncul dengan tiba-tiba dan biasanya itu sangat mengejutkan dan membuat kita seperti seseorang yang kehilangan tempat untuk berpijak.

Dan dalam kebanyakan kasus, reaksi pertama dari seseorang (termasuk saya sendiri) saat menghadapi masalah yang muncul dengan tiba-tiba adalah berupaya untuk mencari jalan keluar secepat mungkin. Kita biasanya akan mencoba beberapa alternatif yang dapat kita pikirkan, bahkan tidak jarang kita juga akan sedikit melanggar etika dan kebenaran asalkan masalah tersebut dapat dengan segera diatasi.

Namun dalam banyak kasus tersebut saya belajar mengapa pertolongan atau jalan keluar jarang dapat kita temukan walaupun berbagai upaya telah kita lakukan. Apa yang firman Tuhan tunjukkan adalah, kita sering tidak mendahulukan dan melibatkan Tuhan. Sehingga kita ‘lupa' untuk berdoa. Ya, kadang jawabannya adalah sesederhana itu.

Allah sanggup mengatasi segala permasalahan kita, tetapi kita tidak datang dan berseru kepada-Nya. Para profesional, di dalam setiap masalah sudahkah kita berdoa? Atau kita masih berharap pada orang lain atau usaha-usaha kita sendiri? Datanglah pada-Nya hari ini, maka kita akan mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.

Biarlah hidup Anda dimulai dengan berdoa dan sempurnakan dengan banyak berdoa.

Senin, 20 Februari 2012

From Good To Great

Matius 10:1
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9

From good to great! Rasanya ungkapan tersebut sedang menjadi sasaran yang sedang trend di berbagai perusahaan akhir-akhir ini. Mereka tidak puas hanya dengan menjadi baik saja, tetapi mereka ingin menjadi besar dan luar biasa.

Bagi kita para praktisi dalam dunia kerja, hal tersebut juga dapat kita terapkan, dan kita akan merenungkan salah satu aspek yang sangat penting yang perlu dipahami sehingga kita dapat beralih dari sekedar baik menjadi luar biasa.

Tentunya tidak ada yang meragukan kemampuan dan performa Yesus Tuhan kita, saat Ia hidup di dunia sebagai manusia. Dia adalah seorang yang memiliki performa yang top dan belum ada bandingannya hingga saat ini. Belum ada yang dapat memberikan keteladanan hidup seperti Dia. Namun Firman-Nya mencatat bagaimana Ia menyadari bahwa tidak mungkin Ia melakukan semua pekerjaan-Nya sendirian. Untuk menggenapi seluruh rencana Bapa bagi umat manusia, kemudian Ia memanggil, memuridkan dan mengutus urid-murid.

Tidak ada yang dapat mencapai hasil luar biasa sendirian. Semua pekerjaan dan proyek besar adalah hasil kerjasama suatu tim. Hidup kita bukan hanya sekedar pertandingan sprint, tetapi bagaikan perlombaan estafet. Kita perlu orang lain untuk menjadi besar. Mari kita berkomitmen untuk menjadi seorang pemain tim dan bukan hanya seorang pemain solo.

Hidup kita bukan hanya sekedar pertandingan sprint, tetapi bagaikan perlombaan estafet.

Sabtu, 18 Februari 2012

Anda Dan Kesehatan Anda

3 Yohanes 1:2
Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 48; Kisah Para Rasul 20; Imamat 6-7

Ada seorang peternak, berperawakan kuat dengan tinggi 180 cm. Ia seorang pekerja keras dan hidupnya pun keras. Ia selalu makan makanan apapun yang ia inginkan. Daging babi, susu dan telur untuk sarapan. Steak sapi, kentang dan sup daging untuk makan siang. Selain itu, ia juga merokok. Hidup itu menyenangkan sampai ia divonis penyakit mematikan: serangan jantung! Kemudian ia lumpuh selama 4 tahun, sebelum serangan terakhir telak yang mematikan: maut. Contoh klasik seorang yang tidak peduli kesehatan! Sebenarnya ceritanya bisa sama sekali berbeda bagi si peternak.

Alkitab mencatat doa rasul Yohanes bagi para sahabatnya adalah agar mereka selalu dalam keadaan yang baik itu adalah kesehatan jiwa atau jasmani. Karena itu adalah bagian yang Tuhan sediakan bagi orang percaya. Bukan hanya sekedar menikmati kesehatan dan keadaan yang baik, tapi kita perlu untuk memiliki jiwa dan tubuh yang sehat untuk dapat menjalani kehidupan yang efektif dan produktif.

Bagi mereka yang telah berkeluarga dan atau memiliki tanggungan, hasil pekerjaan mereka sangatlah penting untuk dapat menyokong segala kebutuhan hidup dirinya dan orang-orang yang dikasihinya.

Jadilah bijak dengan tidak mengabaikan kondisi kesehatan jiwa dan tubuh kita sehingga kita dapat senantiasa maksimal. Dalam tubuh dan jiwa yang sehat terdapat peluang dan potensi untuk menghasilkan yang terbaik bagi Allah dan sesama.

Miliki gaya hidup sehat sebagai bukti Anda mengasihi diri Anda.

Kamis, 16 Februari 2012

Nilai Sebuah Lukisan

Kejadian 1:27
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 47; Kisah Para Rasul 19; Imamat 4-5

Akhir-akhir ini para investor mulai berpikir keras untuk memutarkan uang mereka. Tingkat suku bunga yang terus menunjukkan trend menurun membuat deposito menjadi instrumen investasi yang kurang menarik lagi. Sebagai akibatnya industri reksadana dan properti mulai bangkit untuk memanfaatkan peluang investasi ini.

Salah satu hal yang menarik adalah mulai berkembangnya sebuah trend investasi baru di luar negeri, yaitu dengan mengoleksi lukisan maupun barang-barang antik. Dalam pembicaraan dengan salah seorang direktur private banking besar di Amerika, beliau menjelaskan bahwa belakangan ini para investor mulai menyisihkan sebagian dari portofolio mereka untuk membeli lukisan dan barang antik dari Cina. Mereka melihat bahwa seiring dengan perjalanan rentang waktu, maka nilai dari lukisan maupun barang-barang antik cenderung mengalami peningkatan. Selain sisi prestige memiliki masterpiece karya seniman terbaik, investasi bentuk ini juga memiliki unsur estetika, tangible dan dapat diwariskan.

Ketika saya mulai merenungkan hal ini, saya teringat bagaimana Tuhan menciptakan manusia segambar dan serupa dengan diri-Nya sendiri sebagai masterpiece terbaik buatan-Nya. Hari ini sadarilah bahwa dalam diri Anda terdapat sebuah nilai investasi terbaik. Ijinkan keindahan hidup Anda juga dapat dinikmati dan diwariskan pada orang lain.

Anda merupakan gambar Allah, sadarilah bahwa Anda begitu berharga.

Rabu, 15 Februari 2012

A Lamp Unto My Feet

Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 42; Kisah Para Rasul 14; Keluaran 33-34

Apakah kita seringkali merasa bingung atau tidak mantap saat kita harus membuat keputusan atau pilihan? Ini adalah pertanyaan yang akan kita renungkan pada hari ini. Beberapa orang mengalami kesulitan bahkan untuk membuat keputusan yang sederhana sekalipun. Belum lagi jika kita berbicara mengenai keputusan-keputusan yang sulit dan kontroversial.

Cobalah bandingkan dengan mengamati kehidupan para pemimpin besar. Sepertinya mereka selalu tahu apa yang harus dilakukan. Keputusan yang mereka ambil sepertinya sangat mantap dan mereka tidak menjadi bingung saat menghadapi situasi yang sulit. Rasanya mereka seperti memiliki suatu pedoman yang tidak kita ketahui untuk melakukan semuanya itu dengan mantap.

Memang benar! Dalam kebanyakan kasus seseorang yang sering sulit dalam mengambil keputusan dan pilihan disebabkan karena mereka tidak memiliki landasan yang kokoh dalam kehidupan mereka. Landasan ini dinamakan "prinsip". Jadi orang yang berhasil bangkit menjadi pemimpin besar selalu memiliki kualitas ini. Mereka hidup dalam prinsip-prinsip karena situasi dan kasus mungkin akan berbeda, namun prinsip adalah kompas yang tidak akan berubah.

Hari ini kita mau membangun kualitas ini dalam kehidupan kita. Firman Tuhan berisi prinsip-prinsip kebenaran yang kekal, yang akan membuat jalan kita lurus dan mantap. Bahkan dikatakan dapat menjadikan kita lebih bijaksana daripada guru-guru kita. Luangkanlah waktu untuk merenungkan Firman senantiasa dan jalan kita akan diterangi oleh-Nya.

Firman-Nya akan menjadikan Anda seorang yang berhikmat.

Selasa, 14 Februari 2012

Untuk Mereka Yang Terlupakan

1 Yohanes 3:16-18
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 41; Kisah Para Rasul 13; Keluaran 31-32

Bicara soal "mereka yang terlupakan" pikiran kita langsung terbayang sekelompok masyarakat yang miskin, tidak terpelajar, pengemis, pengamen, dan semua orang berlabel "sampah masyarakat". Sikap terhadap mereka pun beragam. Ada yang acuh tak acuh, ada yang perduli dan ada yang benci. Tapi 1 Yohanes 3:16-18 mengajarkan agar kita menunjukkan kasih dengan tindakan praktis. Berikut ilustrasi tentang tindakan praktis.

Pada suatu malam seorang ibu sedang sibuk membereskan kamar tamu untuk seseorang. Melihat pemandangan yang tidak biasa itu, sang anak bertanya, "Untuk siapa ibu membereskan kamar itu?" Jawaban yang mengejutkan keluar dari mulut ibu itu. "Baru saja ayahmu memberitahu ada seorang pengemis di luar sana sedang kedinginan dan tidak punya tempat tidur".

Jelas bagi sebagian orang itu bukan sikap yang bijaksana. Mengundang pengemis yang kotor dan bau, masuk dan tidur di kamar tamu. Lukas 14:13-14 adalah alasan yang mendorong ibu itu untuk bertindak demikian, yang berbunyi, "...apabila mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta...".

Tidak jarang dalam hidup ini kita diberi kesempatan untuk menikmati kenyamanan dan kemakmuran. Setiap hari mungkin kita "berpesta" dengan segala fasilitas yang ada. Saat seperti itu, bersediakah kita mengundang mereka yang kurang beruntung?

Berikanlah kasih yang Anda miliki kepada mereka yang dilupakan.

Senin, 13 Februari 2012

Kesepian

Mazmur 62:6-9
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 40; Kisah Para Rasul 12; Keluaran 29-30

Kesepian merupakan satu problem yang terbesar bagi orang yang tinggal di Amerika. Di negara yang amat maju ini, banyak orang berpacu dengan waktu dan kesibukannya sehingga tidak memiliki waktu untuk bergaul dengan sesamanya. Tetapi, problem kesepian tidak hanya terjadi di Amerika saja. Setiap orang pernah mengalami kesepian sekalipun berada di tengah keramaian atau di tengah pesta.

Kesepian tidak hanya ditentukan oleh keadaan di luar hati kita, tetapi terutama oleh keberadaan di dalam hati kita. Hati yang kosong dan tidak memiliki arti hidup akan merasa sepi dan merana. Kitab Amsal berkata supaya kita menjaga hati kita dengan waspada sebab dari situlah terpancar kehidupan. Bagaimana kita dapat mengatasi kesepian?

Kita perlu memiliki hubungan dengan Tuhan sehingga hati kita diisi oleh kasih, damai sejahtera, dan kuasa-Nya. Hanya Tuhan yang dapat memuaskan hati nurani kita. Di samping itu, kita juga perlu memiliki hubungan dengan sesama kita - belajar untuk hidup aktif dalam komunitas yang baik seperti keluarga, persekutuan, gereja dan lain-lain. Hidup kita menjadi berarti dalam hubungan kita dengan orang lain. Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri adalah orang yang paling malang dan kesepian. Sebaliknya, orang yang memberikan hidupnya untuk orang lain biasanya akan menemukan kebahagiaan dan kepuasan.

Berlarilah kepada Tuhan dan temukan bahwa Anda tidak sendiri!

Minggu, 12 Februari 2012

Good Idea Vs God's Idea

Yesaya 55:8-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 39; Kisah Para Rasul 11; Keluaran 27-28

Dalam kehidupan, tidak jarang kita dihadapkan dengan begitu banyak pilihan yang sangat menarik. Tawaran pekerjaan di tempat baru, melanjutkan pendidikan di luar negeri, kesempatan melayani, menemukan pasangan hidup yang sepadan dan masih banyak lagi lainnya. Setiap pilihan selalu mengandung resiko dan menuntut komitmen. Ketika kita dihadapkan dengan begitu banyak ide-ide yang baik, kita membutuhkan hikmat Tuhan agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan. Diperlukan prioritas yang tepat dalam menentukan pilihan.

Alkitab mengatakan bahwa seringkali rancangan Tuhan dan jalan Tuhan itu berbeda jauh dengan rancangan dan jalan kita. Dalam hal ini, kita perlu mengetahui dengan jelas apakah isi hati Tuhan bagi kita. Good's idea often is not God's idea. Seringkali ide-ide yang baik menjadi musuh dari ide-ide yang terbaik. Sebagai Bapa yang baik, Tuhan selalu merencanakan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Pada hari ini, pilihlah dengan bijaksana untuk menjalankan ide-ide dari Tuhan dan bukan berdasarkan hikmat dan pemikiran manusia. Bapa sumber segala hikmat dan pengetahuan akan memberikan kita kreatifitas dan kemampuan untuk melangkah dan berkarya yang terbaik selama kita mengikuti jalan-jalan-Nya yang ajaib. God will make a way. Would you step in?

Segala yang terbaik berasal dari Tuhan, melangkahlah bersama-Nya.

Jumat, 10 Februari 2012

Hope

Roma 4:18
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 38; Kisah Para Rasul 10; Keluaran 25-26

Seorang ibu mengisahkan pengalaman hidup anaknya. "Waktu itu, anakku berusia lima tahun ketika ia mengalami luka bakar yang cukup parah di bagian tungkainya. Dokter mengatakan bahwa ia tidak akan bisa berjalan lagi seumur hidupnya. Anakku tahu tentang vonis dokter itu, tetapi ia tidak pernah menyerah pada apa yang mereka katakan.

Setiap hari aku menyaksikan bagaimana ia berusaha sekuat tenaga untuk belajar berjalan. Tekad dan harapan yang membara di hati anakku, membuat ia terus melatih kakinya meskipun ia harus menahan rasa sakit di setiap langkahnya. Beberapa waktu berlalu, ketekunannya tidak sia-sia. Ia sudah bisa berlari meski awalnya sangat lamban tetapi makin lama ia bisa berlari dengan cepat. ‘Sebelumnya aku sudah mengatakan bahwa aku pasti bisa berjalan lagi, bahkan akan akan berlari lebih cepat dari siapapun' katanya. Pada tahun 1936 ia meraih prestasi lari untuk jarak satu mil dalam waktu 4:06 dan untuk saat itu merupakan rekor dunia."

Tekad dan harapan adalah dua ‘sahabat' yang akan mendampingi kita mencapai sukses. Harapan akan membuat kita tersenyum, saat semua orang menangis. Harapan membuat kepala kita tetap tegak menatap jauh ke depan, saat begitu banyak tantangan yang menghadang. Harapan merupakan kekuatan yang diberikan Tuhan agar kita dapat terus berjuang. Harapan akan menunjukkan arah, ketika kita mulai kehilangan tujuan.

Hidup akan terasa lebih hidup jika kita masih menyimpan sejuta harapan dan tekad di hati. Banyak hal yang dapat kita raih dan wujudkan dengan sebuah harapan, karena itu jangan pernah kehilangan harapan dan tekad di dalam hidup Anda.

Tidak ada yang dapat dicapai sebelum Anda memulainya. Kesuksesan akan lebih cepat diperoleh saat Anda mengharapkannya.

Rabu, 08 Februari 2012

Masih Adakah Harapan?

Pengkhotbah 9:4
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 36; Kisah Para Rasul 8; Keluaran 21-22

Menjalani hidup akhir-akhir ini memang butuh perjuangan ekstra. Tantangannya yang semakin berat memaksa kita berpikir keras serta memutar otak untuk menyiasatinya. Tidak sedikit yang sudah berguguran di tengah jalan dengan memilih ‘berani mati' daripada dengan kepala tegak berani menantang hidup ini.

Sekilas jika membaca tulisan Salomo dalam Pengkhotbah, segala sesuatu dalam hidup tidak ada gunanya. Jika tidak berhati-hati pernyataannya bisa disalah mengerti. Ia seakan sampai pada kesimpulan bahwa hidup itu sia-sia. Segala sesuatu yang ada di bawah matahari tidak ada gunanya. Nasib semua orang sama: berakhir di liang kubur. Sampai di sini orang bisa putus asa.

Tetapi ayat 4 dari pembacaan nats di atas menawarkan sebuah harapan. Orang yang hidup mempunyai harapan. Harapan seperti apakah yang ditawarkan? Jika menilik frasa ‘makanlah rotimu' dan ‘minumlah anggurmu' (Pengkhotbah 9:7), ternyata Tuhan mengaruniakan hidup yang bisa dinikmati. Hasil usaha yang kita kerjakan adalah karunia-Nya untuk dinikmati.

Meski demikian ada batas yang digariskan Allah agar hal menikmati hidup ini tidak meluncur ke jurang hedonisme (hidup untuk bersenang-senang). Itu sebabnya Tuhan membatasinya dengan sebuah tanggung jawab: mengerjakan segala yang dijumpai tangan kita dengan penuh tanggung jawab. Sekeras dan sesulit apapun hidup, harapan senantiasa muncul seperti fajar merekah.

Manusia tanpa pengharapan sama dengan orang yang hidup dalam kematian.

Selasa, 07 Februari 2012

Hari Yang Baik

Mazmur 5:4
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 35; Kisah Para Rasul 7; Keluaran 19-20

Hari ini adalah hari yang dijadikan Tuhan, karena itu marilah kita bersukacita di dalamnya. Setiap hari Tuhan memberikan berkat, kesempatan dan pengalaman baru. Bagaimana kita dapat menjadikan hari ini menjadi ‘baik'?

1. Mulailah hari ini bersama Tuhan. Bila kita mengawali hari ini dengan doa, maka hidup dan tindakan kita akan berbeda. Doa ini akan membuat kita berfokus pada hal-hal yang penting dan bernilai kekekalan. Kita menyerahkan hari ini ke dalam pimpinan Tuhan sehingga apa yang kita kerjakan hari ini akan mendatangkan kebaikan.

2. Rencanakan apa yang akan kita kerjakan hari ini. Pikirkan dengan spesifik apa yang akan kita lakukan hari ini. Pikiran dan sikap kita dalam menghadapi hari ini dengan pesimis dan perasaan segan, maka besar kemungkinan bahwa kita tidak akan ‘produktif' hari ini. Plan your work and your plan.

3. Hadapi hari ini dengan antusias. Kata antusias berasal dari kata "entheos" yang berarti di dalam Tuhan. Bila kita di dalam Tuhan atau bila hidup kita dipenuhi oleh kuasa dan kasih Tuhan, maka kita dapat menghadapi hari ini dengan optimis dan mantap.

Kecaplah kebaikan Tuhan dan bersukacitalah atas hari ini.

Minggu, 05 Februari 2012

Kuatir

Matius 6:27
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 34; Kisah Para Rasul 6; Keluaran 17-18

Bagi Anda yang suka pergi ke tempat fitness pasti tahu bahkan pernah memakai alat yang saya sebut "sepeda diam di tempat". Pembuat alat tersebut merancang sedemikian rupa supaya para pemakai seakan-akan merasakan sedang mengayuh sepeda di jalan yang menurun maupun menanjak. Pada intinya, setiap orang yang memakai sepeda tersebut bisa berolah raga supaya sehat. Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kalau kita kuatir kita seperti seorang yang sedang mengendarai "sepeda diam di tempat" tersebut, tapi dalam arti yang negatif?

Ketika dihimpit oleh berbagai masalah, kita kuatir, takut dan kondisi negatif itu mendorong kita berjuang sedemikian rupa supaya bisa keluar dari himpitan tersebut. Kita terus mengayuh "sepeda kehidupan kita" sampai keluar semua kekuatan, tapi tidak sadar bahwa kia sedang diam di tempat. Tuhan Yesus mengajarkan pada orang banyak pada waktu itu ada di bukit juga bahwa tidak perlu kuatir. Demikian juga hal itu diajarkan pada kita sekarang.

Kuatir tidak memberikan sedikitpun jalan keluar bagi kita ketika menghadapi masalah. Kuatir justru menambahkan banyak penyakit dalam diri kita karena jiwa yang tertekan. Mari kita minta kekuatan dari Allah, supaya tetap percaya kepada-Nya dengan segenap keberadaan kita!

Dalam kekuatiran tidak ada jalan keluar!

Sabtu, 04 Februari 2012

Menderita, Perlukah?

2 Korintus 11:30
Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 33; Kisah Para Rasul 5; Keluaran 15-16

Penderitaan adalah topik yang rumit dalam ke-Kristenan. Pada satu sisi kita sering mendengar bahwa hidup ke-Kristenan adalah hidup penuh kemuliaan laksana anak Raja, penuh kemakmuran dan berkat berlipat-lipat. Di satu sisi, kita bahkan mendengar orang-orang yang sengaja menyiksa diri atau hidup dalam kemiskinan ekstrim sebagai bagian dari ibadah.

Alkitab sendiri dengan jelas menyatakan bahwa penderitaan adalah bagian dari hidup kita. Setiap kita tidak menyukai hidup menderita, tapi Allah melihatnya berbeda. Ia justru menghadirkan penderitaan untuk mengajar, mendidik dan mendisiplinkan kita. Ada beberapa penyebab mengapa kita menderita adalah:

•Kita menderita karena dosa. Konsekuensi dosa adalah kesukaran hidup dan penderitaan.

•Kita menderita agar kita belajar untuk taat.

•Kita menderita untuk Kristus. Kita diejek karena iman kita. Kita dikucilkan karena Firman Tuhan yang hendak kita taati. Kita dianiaya pada saat kita hendak menyatakan iman kita. Saat ini kita hidup di dunia, di mana aniaya karena iman, bukanlah hal yang asing lagi.

Penderitaan bukanlah selalu berarti hal yang buruk. Penderitaan jika dilihat dengan perspektif yang benar adalah bagian dari kehidupan kita dalam tuntunan Allah.

Kelemahan dan penderitaan merupakan tenunan tangan Allah untuk menguatkan kita.

Kamis, 02 Februari 2012

Inspirasi Hidup

1 Korintus 15:33
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 32; Kisah Para Rrasul 4; Keluaran 13-14

Pernahkah Anda tiba-tiba merasakan jenuh dengan rutinitas harian Anda? Bahkan ide-ide kreatif sepertinya sudah mulai tersendat alirannya. Seolah-olah segala hal yang Anda lakukan hanya seperti rekaman film yang diulang berkali-kali. Hari demi hari itu-itu saja yang terjadi. Saya juga pernah mengalami hal seperti itu. Namun kalau kita mau menata ulang kehidupan kita, ada banyak hal dapat dilakukan untuk menambah inspirasi, kegairahan dan kebahagiaan kita.

Misalnya, untuk pencapaian target, kita bisa menyusun kembali rencana perbaikan untuk tiga bulan ke depan. Untuk keseimbangan kehidupan sosial, kita bisa mendonasikan beberapa barang bekas kepada yang memerlukan. Carilah buku atau DVD favorit dan nikmatilah dengan sepenuh hati. Setelah menjelang akhir pekan, kita bisa pergi makan bersama orang-orang terdekat sambil bercengkerama dengan santai tanpa perlu membahas hal-hal yang berat dan monoton. Keesokan paginya, bangun lebih pagi dan berjalan menelusuri jalan-jalan di sekitar rumah sambil menyapa tetangga-tetangga. Atau bila ada sport center di dekat rumah, Anda bisa mengunjuginya untuk menjaga kebugaran tubuh. Setelah itu habiskan waktu berdua bersama seseorang yang kita cintai. Entah itu sekedar pergi ke mall atau bertamasya.

Kita hanya melewati dunia ini sekali saja. Maka, kebajikan apa pun yang dapat kita lakukan bagi siapapun, lakukanlah sekarang juga. Jangan menunda atau melalaikannya. Buatlah hidup Anda menjadi lebih efektif dan seimbang.

Sesuatu yang mengagumkan tanpa disadari terkadang ada di depan mata kita.

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca