-

Rabu, 31 Maret 2010

PUTUS ASA...

Pada suatu ketika, iblis mengiklankan bahwa ia akan mengobral perkakas" kerjanya. Pada hari H, seluruh perkakasnya dipajang untuk dilihat oleh para calon pembeli, lengkap dengan harga jualnya... Barang" yang dijual antara lain : dengki, iri, dendam, tidak jujur, malas, tidak menghargai orang lain, tak tahu berterima kasih, dll...

Disuatu pojok display ada suatu perkakas yang bentuknya sederhana bahkan sudah agak aus, tetapi harganya paling tinggi diantara yang lain. Salah seorang pembeli bertanya " Alat ini apa namanya?", iblis menjawab, " Oh...itu namanya Putus Asa". "Kenapa harganya mahal sekali, kan sudah aus...?".
"Ya karena perkakas ini sangat mudah dipakai dan berdaya guna tinggi. Saya biasa dengan mudah masuk kedalam hati manusia dengan alat ini dibandingkan dengan perkakas yang lain. Begitu saya berhasil masuk, dengan mudah saya dapat melakukan apa saja yang saya inginkan terhadap manusia tersebut.
Tahukah anda kenapa barang ini menjadi aus? karena saya sering menggunakan kepada hampir semua orang. Kebanyakan manusia tidak tahu kalau PUTUS ASA itu sebenarnya milik saya"

Jadi jika saat ini anda sedang berPUTUS ASA, maka ingatlah itu bukan berasal dari TUHAN! Segala sesuatu yang melemahkan iman berasal dari iblis...Waspadalah, jangan menjadikan diri kita bulan-bulanan iblis. Hari ini, Bangkit dan katakan pada iblis, "Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku, bersamaNya aku tidak akan goyah" Lalu melangkahlah dengan iman...

Keadaan hidup kita mungkin sekali-kali memukul kita sampai jatuh, tetapi kita tidak boleh tetap tinggal di bawah... Berdirilah teguh...milikilah sikap dan mentalitas pemenang! Gbu.

Senin, 29 Maret 2010

A Glass of Milk

One day, a poor boy was selling clothing door to door, to pay for his education realized that he only had ten cents left in his pockets. He was hungry and so decided to ask for some food at the next house that he came to.

In the meantime he lost his hunger when a beautiful young woman opened the door. Instead of a meal, he asked her for a glass of water.

She saw that he was very hungry so instead brought him a huge glass of milk. He drank it very slowly and then asked- « How much do I owe you? »
« You do not owe me anything at all », she replied:- « My mother taught us never to accept anything for doing someone a kindness».
He replied : « Then I thank you from the bottom of my heart ».

When Howard Kelly left the house, as well as feeling stronger physically, he sensed a return of his faith in the lord which he had nearly abandoned.

Years later, this same young woman fell gravely ill. The local doctors were mystified, so they sent her to the big city where they knew that the specialists would be able to diagnose this rare sickness......

.....
Baca kelanjutannya disini
Click this link -> A Glass of Milk

---

Minggu, 28 Maret 2010

PANJANG SABAR

Bacaan kita hari ini dari Yeremia 17:14 – Sembuhkanlah aku ya Tuhan, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!

Menunggu sepertinya menjadi suatu kegiatan yang menjemukan, apabila kita melakukan-nya tanpa kasih. Ketika kita sedang menunggu, entah itu suami, teman, atau orang lain yang sudah terlebih dahulu membuat janji dengan kita, kemudian setelah beberapa waktu tidak juga tiba, hal itu tentulah sangat tidak mengenakkan, bukan? Ada dua hal yang mungkin dilakukan orang sembari menunggu.

Pertama, bersikap pasif, tidak melakukan aktivitas apapun selain diam dan terus menanti orang yang sedang ditunggu. Kedua, bersikap aktif dengan melakukan sesuatu sembari menunggu, misalnya dengan membaca buku, atau berusaha mengamati dan menikmati keadaan sekitarnya.

Demikian juga saat kita menuggu jawaban doa dari Tuhan. Terkadang kita berpikir apakah doa-doa yang kita naikkan hanya sampai ke langit-langit kemudian memantul kembali, atau apakah kita merepotkan Tuhan, ditengah milyaran orang yang juga berseru kepada Tuhan diwaktu yang sama? “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau ……..,” demikian bunyi ayat firman Tuhan yang dapat menenteramkan hati kita sementara kita berseru dan menantiakn jawaban doa. Mazmur 94:9 berkata, “Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar?” Ada jaminan bahwa Allah pasti mendengar setiap seruan kita, tapi Allah tidak berjanji untuk selalu berkata “Ya” bagi setiap doa dan permohonan kita. Sebagaimana nabi Yeremia berseru, “Sembuhkanlah aku, ya Tuhan, maka aku akan sembuh.” Kita juga harus memiliki keyakinan bahwa Allah pasti mendengarkannya. Belajar untuk bersabar dan percaya dalam menunggu jawaban doa dari Tuhan adalah tindakan yang bisa kita lakukan, sembari tetap melakukan sesuatu daripada menunggu secara pasif.

Bagaimana dengan kesabaran kita didalam menantikan sesuatu, terlebih saat menantikan jawaban atas doa dan permohonan kita? Hari ini, jika kita harus menunggu sesuatu atau seseorang, bersikaplah aktif. Dan yakinlah bahwa penantian kita tidak sia sia.

Sabtu, 27 Maret 2010

Kadang...

Kadang .....
Di dalam kekuatan .....
Di dalam kesuksesan .....
Di dalam keberhasilan ......
Tak ada lagi tempat bagi-Nya ......

Semua seakan berjalan begitu saja .....
Semua seakan memang sudah seharusnya ......
Semua seakan dapat berjalan tanpa-Nya ......

Dan .....
Kadang .....
Dalam kelemahan ......
Dalam kegagalan .....
Dalam permasalahan ......
Justru ada tempat yang cukup luas .......
Bagi Tuhan .....

Adakah Tuhan menghendaki kegagalan ..... ?
Adakah Tuhan menghendaki kelemahan ..... ?
Adakah Tuhan menghendaki permasalahan ....... ?

Atau ......
Dia hanya minta .....
Kita sediakan cukup tempat .....
Dalam hidup kita bagi Dia ...... ?

Jadi ......
Saat ini ......
Hari ini ......
Entah kita berhasil atau gagal ......
Entah kita kuat atau lemah .......
Adakah kita sediakan cukup tempat bagi-Nya ......
Untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya ...... ?

Jumat, 26 Maret 2010

JAGA EMOSI AGAR UMUR PANJANG

Penelitian baru menyimpulkan perasaan hati yang bahagia juga merupakan kesehatan yang penting bagi seseorang. Sebuah studi yang dilakukan pada hampir 3.000 orang berumur 50-70 tahun yang sehat di Inggris, menemukan bahwa mereka yang mengaku sedikit murung/sedih mempunyai tingkat cortisol (hormon penyebab stres) yang lebih rendah. Ketika hormon itu naik secara berkesinambungan, dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, kegemukan pada bagian perut, mengurangi fungsi kekebalan, juga masalah-masalah lainnya.

Dalam studi yang dipublikasikan di Amerika, wanita yang dilaporkan memiliki lebih banyak emosi negatifnya (perasaan tertekan, terasing, bermusuhan, atau pesimis) mempunyai tingkat protein CRP dan Interleukin darah lebih tinggi, yang mengindikasikan menyebarnya peradangan pada tubuh. Peradangan kronis dipercaya menyebabkan sejumlah penyakit selama periode tertentu, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Tetapi apabila memang orang yang lebih bahagia adalah orang yang lebih sehat, maka pertanyaan sulit yang tertinggal adalah: Bagaimana anda dapat menjadi bahagia? Apa yang kita ketahui, adalah kondisi kejiwaan seseorang bukanlah sekedar sesuatu yang turun temurun, tetapi tergantung pada hubungan sosial kita dan pemenuhan makna hidup. Mulailah berpikir dan memiliki perasaan yang positif terhadap semua situasi kondisi yang Anda alami, bersyukurlah dalam segala hal karena ini akan bermanfaat untuk kesehatan Anda sendiri..... ..

"Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu"

(1 Tesalonika 5:16-18)

Kamis, 25 Maret 2010

Alison Botha

Pada Desember 1994, Alison diculik di luar rumah oleh dua orang yang memperkosa, menusuk dan akhirnya menebas tenggorokannya 16 kali untuk memastikan ia sudah mati. Tidak seorang pun bisa percaya bahwa siapa pun dengan luka parah seperti itu bisa hidup tapi, secara ajaib, dia melakukannya.

Cara di mana ia selamat, dengan kekuatan batin dan tekad, kurangnya kepahitan, ketenangan dan kerendahan hati menarik perhatian dari seluruh Afrika Selatan. Pada tahun 1995, dia dianugerahi penghargaan bergengsi Rotarian Paul Harris Award untuk 'Keberanian di atas normal'. Pada tahun yang sama ia menjadi penerima pertama penghargaan 'Perempuan Pemberani' dari majalah Femina. Dia juga terpilih sebagai Port Elizabeth's Citizen of the Year pada upacara yang berkilauan.

Alison telah berbicara di area pembicara profesional selama beberapa tahun. Tujuannya adalah untuk 'membuat perubahan' adalah luar biasa ketika ia telah berbicara kepada ribuan orang yang mencakup perusahaan bisnis besar, perempuan dan kelompok-kelompok sosial, serta beberapa sekolah. Dia telah dibahas khalayak internasional di lebih dari 20 negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Eropa, Asia dan Afrika. (sumber: http://www.alison.co.za).

Bertemu Alison Botha. Pertama kali membaca tentang dia di buku Andrew Matthews : Kebahagiaan dalam Masa Sulit. Hati saya sakit ketika saya membaca pengalamannya. Benar-benar buruk. Hal terburuk yang pernah bisa dibayangkan terjadi padanya. Ketika dia berumur 27, dua pria menculiknya, diperkosa, dan brutal menyakitinya. Dia hampir mati. Tetapi Tuhan punya rencana lain untuknya. Ia masih hidup. Dia bertemu dengan seorang mahasiswa dokter hewan yang menyelamatkan hidupnya. Dan yang membuatnya terjadi dalam kehidupan ini. Dia menemukan pasangan jiwa, menikah pada tahun 1997 (3 tahun setelah peristiwa tragis). Dan sekarang dia bepergian di seluruh dunia, memberikan kesaksian perjalanan dalam menghadapi penderitaan. I Have Life: Alison's Journey seperti diceritakan kepada Marianne Thamm adalah judul bukunya. Buku yang mengilhami dunia. Mengilhami semua orang yang membaca kisahnya.

Yah, hidup ini benar-benar tidak terduga. Anda tidak mungkin bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Satu saat Alison adalah seorang broker asuransi dengan bisnis Port Elizabeth di Afrika Selatan, kemudian beberapa menit setelah itu, semuanya telah berubah secara drastis. Mimpi buruk yang terburuk yang pernah terjadi pada hidupnya. Tapi kemudian ia bisa berdiri sekali lagi dan membuat perbedaan.

Salut kepada Alison! Hidup tidak selalu mudah. Tapi pemenangnya akan berjuang sampai akhir. Tidak peduli betapa buruknya keadaan. Dan entah bagaimana, aku menemukan bahwa aku malu dengan keluhanku. Setelah membaca perjuangannya dalam hidup ini, sungguh, keluhan saya bukan apa-apa dibandingkan dengan miliknya. Dan saya ingin memiliki sikap seperti itu dalam hidup ini. Aku dapat melihat kasih karunia Tuhan dalam kehidupan Alison. TanganNya itu yang memungkinkan dia untuk melakukannya. Tanpa Dia, saya pikir tidak mungkin untuk menikmati apa yang dia sekarang alami. Tuhan telah begitu baik kepadanya.

Terima kasih kepada Alison atas cerita inspirasionalnya. Dan untuk semua orang di luar sana, Anda dapat membuat perbedaan. Seperti apa yang dikatakannya di situs web: "Tidak peduli situasi, Anda selalu mengontrol sikap, keyakinan Anda dan pilihan-pilihan yang Anda buat .."

Hari ini adalah Hari Perempuan. Saya tidak menyadari hal itu sampai kasir supermarket di apartemen kami bilang begitu. Meskipun bunga, hadiah, hadiah romantis yang telah mengalir di sini di Ho Chi Minh City, saya telah belajar pelajaran lain dari Alison. Seorang wanita yang sangat berani menginspirasi kehidupan banyak orang. Bukan saja ia dapat berdiri di kakinya, ia juga melawan para pemerkosa-membawa mereka ke pengadilan dan menang. Mereka akhirnya penjara seumur hidup. Dan untuk Alison? Dia telah memenangkan pertempuran hidupnya. Dia seorang wanita luar biasa. Terima kasih untuk berbagi hidup Anda dan kisah inspirasional dunia, Alison!

Yang terakhir, dia memeberikan kutipan indah : Hidup adalah indah. Hidup ini patut diperjuangkan. Bukan apa yang terjadi pada Anda, melainkan apa yang Anda lakukan dengan itu.

Jadi, sudahkan kau temukan keindahan di matamu? Masih bisakah melihat keindahan di tengah-tengah badai kehidupan? Mudah-mudahan, hari ini kita dapat belajar sesuatu dari Alison.

Rabu, 24 Maret 2010

Mengapa saya?

Arthur Ashe adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam; US Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975).

Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.

Seorang penngemarnya menulis surat kepadanya,"Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?"

Ashe menjawab,"Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis,

diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis,

500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional,

50 ribu datang ke arena untuk bertanding,

5000 mencapai turnamen grandslam,

50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon,

empat orang di semifinal, dua orang berlaga di final.

Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan,

"Mengapa saya?", Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan,

"Mengapa saya?"

Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini; kesuksesan, karier yang mulus, kesehatan. Ketika yang kita terima justru sebaliknya; penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan.

Tetapi tidak demikian. Ia berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan hidup beriman; tetap teguh dalam pengharapan, pun bila beban hidup yang menekan berat.

Ketika menerima sesuatu yang buruk, ingatlah saat - saat ketika kita menerima yang baik...

"Winning horse doesn't know why it runs the race.
It runs because of beats & pain.
Life is a race, God is your rider.
So if u are in a pain, then think, God want You to win"

Senin, 22 Maret 2010

Tunjukkan dengan Perbuatan

"Orang lebih dahulu dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat," Anda bisa mempercayai pernyataan ini atau tidak, tetapi itulah kenyataannya. Jika Anda saat ini memiliki anak maka Anda akan melihatnya. Tidak peduli apa yang Anda perintahkan supaya dilakukan oleh anak-anak Anda, kecenderungan alami mereka adalah mengikuti apa yang mereka lihat Anda kerjakan.

Bagi sebagian besar orang, jika mereka melihat bahwa Anda bersikap positif, dapat dipercaya, dan mempunyai kualitas-kualitas mengagumkan, mereka akan mencari Anda sebagai pengaruh dalam kehidupan mereka. Saat Anda bertemu dengan orang-orang yang belum mengenal Anda, pada mulanya Anda pasti belum mempunyai pengaruh pada mereka. Orang-orang ini belum bisa melihat kualitas yang Anda di dalam diri, namun hal itu tidak akan berlangsung lama.

Pada saat berinteraksi dan mereka melihat segala tindakan Anda yang membangun kehidupan mereka maka disitulah Anda mendapatkan kepercayaan. Kepercayaan inilah yang sebenarnya membuat Anda memiliki pengaruh terhadap orang-orang di sekitar Anda. Oleh karena itu, jagalah kepercayaan yang mereka berikan dengan cara hidup benar di hadapan Tuhan.

"Dengan kata-kata saja seorang hamba tidak dapat diajari, sebab walaupun ia mengerti, namun ia tidak mengindahkannya."

Keteladanan yang Anda tampilkan melalui perbuatan memiliki pengaruh sangat besar dibandingkan perkataan yang indah dan enak didengar.

Leadership, John C.Maxwell

Kamis, 18 Maret 2010

3 KATA AJAIB

Di zaman modern ini sudah banyak orang yang sudah melupakan 3 kata ajaib ini, padahal 3 kata ajaib ini mampu menjadi jembatan dan membuka jalur komunikasi yang telah tertutup selama ini. TIDAK PERCAYA ?? AYO KITA BUKTIKAN !!

3 kata ajaib itu adalah: MAAF, TOLONG, TERIMA KASIH

MAAF

MATIUS 6:12, “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”

Memaafkan mengandung 4 macam arti : berdamai, melepaskan, mengampuni dan melupakan.
a. BERDAMAI
Ketika kita memaafkan seseorang atau meminta maaf atau kesalahan kita, sebenarnya kita sedang menaikkan bendera putih, meruntuhkan tembok pemisah dan membangun jembatan penghubung untuk memperdamaikan kedua belah pihak.

b. MELEPASKAN
Ketika kita menyakiti seseorang atau disakiti orang lain baik melalui perbuatan/perkataan , kita sebenarnya sedang menciptakan sebuah ikatan atau belenggu yang mengikatkan diri kalian berdua (si pembuat dan korban). Dan ketika kita memilih untuk tidak mengampuni dan melepaskan pengampunan, kita sedang mengikatkan diri dengan orang itu, dan otomatis persatuan terjadi yaitu persatuan dosa. Kita akan menjadi sama dengan orang yang terikat pada kita baik si pelaku dan korban. Permintaan maaf dengan disertai pengampunan akan membuka belenggu-belenggu dosa dan memberikan kemerdekaan yang seutuhnya.

c. MENGAMPUNI
Ketika kita mengampuni sebenarnya kita sedang mematikan “sengat” yang ditimbulkan akibat luka-luka oleh perkataan atau perbuatan. Apa yang ditimbulkan akibat dari perbuatan orang itu memang tidak dapat dilupakan, namun kenangan akan perbuatan itu sudah tidak berpengaruh terhadap diri kita lagi. Kita akan memiliki cara pandang yang baru dalam menilai masalah itu, dan ketika menceritakannya kepada orang lain, kita tidak merasa sakit hati lagi karena kita menjadi manusia yang berbeda.


TOLONG

Galatia 6:2, “Bertolong-tolonganl ah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus


TUHAN menciptakan manusia sebagai mahluk social dan hidup dalam satu komunitas yang membutuhkan dan ada ketergantungan satu sama lain. Tidak ada manusia super di muka bumi ini, dan TUHAN memakai orang lain untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan kita sebagai manusia.

Hidup tolong menolong menggambarkan sikap saling mengasihi dan peduli akan orang lain.

Banyak orang merasa takut melakukan hal ini, karena takut diperalat dan takut gengsinya turun. Menolong orang lain dan meminta pertolongan orang lain tidak akan menjatuhkan harga diri kita, malahan akan semakin meningkatkan harga diri kita karena kita akan dinilai sebagai orang yang rendah hati dan bermurah hati. Dan itulah yang TUHAN ingin kita lakukan sebagai anak-anak-NYA.


TERIMA KASIH

1 TESALONIKA 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Matius 22:39, “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

TERIMA KASIH menunjukkan 2 macam arti : Mengucap syukur, penghormatan dan penghargaan

a. MENGUCAP SYUKUR
Mengucap syukur adalah tanda kita berterima kasih atas pertolongan dan keterlibatan TUHAN secara adikodrati di dalam hidup kita.

b. PENGHORMATAN DAN PENGHARGAAN
Ketika kita menempatkan seseorang di atas kita, misal : pasangan, pemimpin, ketua. Respon kita kepada mereka akan berbeda dibandingkan dengan respon kita kepada orang yang dibawah kita, misal pembantu. Ketika orang-orang yang di atas kita memberikan pertolongan/ bantuan, dengan mudah kita memberikan ucapan terima kasih berkali-kali bahkan sampai membungkukkan badan. Tapi bandingkan takkala pembantu atau bawahan kita yang melakukannya, sangat jarang kita mendengar ucapan terima kasih ini.

FIRMAN TUHAN katakan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, siapa pun dia entah dia pembantu, tukang sampah, bahkan gelandangan sekalipun, ketika mereka memberikan pertolongan atau bantuan sudah menjadi tugas kita untuk berterima kasih. Dengan kita melakukan hal ini, itu berarti kita telah menghargai dan menghormati mereka sebagai ciptaan TUHAN.

Mari kita praktekkan 3 kata ajaib ini dalam keseharian kita. Dan anda akan melihat, dunia menjadi lebih indah dari sebelumnya.

Rabu, 17 Maret 2010

SATU

jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan- Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Roma 5:15)

Jumlah satu itu sedikit atau banyak? Tergantung satu apa? Satu rupiah sedikit. Satu juta rupiah banyak. Satu menit sebentar. Satu hari lumayan. Satu tahun waktu yang lama. Apalagi satu abad. Satu butir nasi apalah artinya. Satu piring nasi barulah namanya makan. Satu bakul nasi jatah 4 atau 5 orang. Sekali lagi, tergantung satu apa?

Pada masanya, satu talenta bukan jumlah yang sedikit. Bahkan sesungguhnya, sangat besar. Talenta adalah satuan (berat) uang Yunani yang tertinggi nilainya. Dengan satu talenta saja, orang sudah bisa membeli 200 ekor lembu! Masing-masing hamba memang diberi jumlah talenta yang berbeda. Tetapi yang paling sedikit pun tetap berjumlah besar. Jadi, tidak ada alasan untuk memendamnya. Tidak ada alasan untuk berkata "tidak cukup". Bagaimana kalau masih dipendam juga? Tidak ada penyebab lain lagi, selain kenyataan bahwa ia adalah hamba yang malas! (ayat 26). Ia mengira jumlah satu itu sedikit dan tak ada artinya memiliki hanya satu talenta.

Kita pun sering begitu. Mengira satu itu kecil! Apalah artinya? Padahal tidak. Satu senyuman memulai sebuah persahabatan. Satu nyanyian ikut mencipta suasana romantis. Satu tepukan di pundak mampu memompa semangat. Satu bintang dapat memandu pelaut. Satu hak- suara sanggup mengubah wajah suatu bangsa. Satu langkah menjadi awal sebuah perjalanan panjang. Satu kata mengawali sebuah doa. Satu orang diri Anda berharga di mata-Nya. Satu orang beriman bisa menghantar 10, 100, bahkan 1.000 orang untuk mengenal Tuhan. Satu peran menjadikan sebuah pelayanan lengkap. Jadi, mengapa tidak mulai dari yang satu itu? -PAD

SEMUA ANGKA LAIN BERAWAL DARI ANGKA SATU
SEMUA MIMPI BESAR DIMULAI OLEH SATU TINDAKAN KECIL

Senin, 15 Maret 2010

Jangan Pernah Abaikan

Ulangan 5:16 – Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

Konon dulu di Jepang ada tradisi anak akan membuang orang tua mereka yang sudah uzur ke hutan. Alkisah, suatu hari seorang pria berjalan tertatih-tatih karena membopong seorang wanita tua ke hutan untuk dibuang. Wanita tua itu adalah ibu kandungnya sendiri. Ketika pria itu menggendong ibunya ketengah hutan, disepanjang perjalanan sang ibu mematahkan ranting-ranting kecil yang bisa digapainya. Setelah sampai ditengah hutan, pria itu menurunkan ibunya sembari berkata: “Bu, kita sudah sampai.” Sebenarnya pria itu bergumul dengan perasaan sedih dihatinya, tetapi entah kenapa dia tega melakukannya. “Nak, Ibu sangat mengasihimu. Sejak kau kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang Ibu miliki dengan tulus, bahkan sampai detik ini. Ibu tidak ingin engkau tersesat saat pulang nanti, karena itu tadi Ibu mematahkan ranting-ranting kecil disepanjang jalan. Ikutilah patahan ranting itu maka engkau akan sampai dirumah dengan selamat.” Demikian pesan si Ibu sambil memberikan pelukan untuk yang terakhir kalinya. Mendengar itu, hati si anak menjadi hancur, ia tak bisa lagi membendung air matanya. Sambil menangis ia memeluk ibunya sangat erat. Kemudian digendongnya wanita tua itu untuk dibawa pulang. Konon, pria itu merawat ibunya dengan penuh kasih sampai ajal memanggil ibunda tercinta. Ketulusan kasih seorang ibu tidak berubah!

Kisah ini menjadi peneguh bagi kita bahwa kasih sayang seorang ibu tidak pernah berubah, meskipun seorang anak tega berbuat jahat kepada wanita yang sudah mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkannya. Di zaman ini, tidak sedikit kita menjumpai kejadian yang demikian. Memang sudah tidak ada lagi anak yang membuang orang tuanya ketengah hutan, tetapi ada banyak anak yang sibuk mengurus bisnis atau kehidupannya sendiri dan membiarkan orang tuanya menjalani hari tuanya dalam kesepian yang tidak bertepi. Ada pula anak yang karena tidak mau susah malah memasukkan orang tuanya ke panti jompo, dan jarang sekali pergi membesuknya.

Dulu waktu kita kecil, orang tua kita juga sibuk mencari nafkah yang akan digunakan untuk membeli susu, pakaian dan biaya sekolah kita, tetapi mereka tetap merawat kita. Tentu akan lebih mudah dan tidak merepotkan jika mereka menitipkan kita untuk diasuh serta dibesarkan dipanti asuhan atau dirumah singgah, tetapi mereka tidak melakukannya karena mereka mengasihi kita dengan tulus. Mengapa kita tidak memberikan cinta yang sama besarnya dengan cinta yang sudah kita terima dari mereka selama puluhan tahun?

Seharusnya kasih itu menular, lalu mengapa kasih orang tua itu tidak menular kepada kita? Mungkin karena kita terlalu egois dan tidak mau direpotkan. Mulai hari ini baiklah kita belajar untuk menghormati ibu, bapak atau mertua kita sepenuh hati. Lakukanlah, karena ada berkat khusus bagi orang yang menghormati orang tuanya!

DOA: Tuhan, ajarlah kami mengasihi orang tua sebagaimana mereka tulus mengasihi kami. Dalam nama Tuhan Yesus aku rindu melakukan ketetapanMu itu. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Anak yang berbudi pekerti menghormati dan mengasihi bapak-ibunya dalam segala keadaan

Sabtu, 13 Maret 2010

Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES

Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES tidak selalu lurus:

Ada tikungan bernama KEGAGALAN,
Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN,
Ada tanjakan bernama KESULITAN,
Lampu merah bernama MUSUH,
Lampu kuning bernama KELUARGA,
Kita akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah HIDUP,
Ban serep bernama IMAN,
Mesin bernama PENGHARAPAN,
Asuransi bernama KASIH,
Pengemudi bernama TUHAN YESUS,

Maka sampailah kita ke tempat yang disebut SUKSES dan BAHAGIA !!!

Jumat, 12 Maret 2010

Dosis Kasih yang Sehat

I Korintus 13:4-5
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."

Berjalan dalam kasih itu baik untuk kesehatan Anda. Tahukah Anda akan hal itu? Ilmu kedokteran telah membuktikannya. Para peneliti telah menemukan bahwa permusuhan menghasilkan stres yang menyebabkan sakit lambung, sakit kepala yang menegangkan dan sejumlah sakit lainnya.

Bila Anda berpikir tentang permusuhan, Anda mungkin berpikir tentang jenis kemarahan yang Anda rasakan ketika sesuatu yang serius terjadi. Tetapi, menurut para pakar, jenis itu bukanlah penyebab masalah yang terburuk. Justru hal-hal kecil seperti penatu yang merusak busana kegemaran Anda atau seseorang yang menabrak pundak Anda ketika sedang berjalan seringkali membuat amarah di dalam Anda muncul.

Ketegangan-ketegang an ini sebenarnya bisa Anda hindari dengan bersikap lekas memaafkan, dengan menghayati kehidupan Anda menurut I Korintus 13 dan tidak memperhitungkan kejahatan yang dilakukan terhadap Anda. Bayangkanlah manfaat fisik dan emosi dari kehidupan seperti itu!

Jika Anda pasrah pada kasih Tuhan maka itu akan memerdekakan Anda. Ingatkah ketika Yesus membangkitkan Lazarus dari kuburnya? Dia hidup tetapi masih terikat dengan kain kafan. Yesus memerintahkan agar ikatannya dilepaskan sehingga dia dapat bebas berjalan.

Yesus menginginkan kebebasan yang sama bagi Anda. Jadi bersepakatlah dengan Dia. Katakanlah pada kebiasaan-kebiasan buruk yang telah mengikat Anda, "Dalam nama Yesus, lepaskan aku dan biarkan aku pergi! Aku menaruh permusuhan, sikap tidak suka memaafkan dan keserakahan di belakangku. Aku akan berjalan terus dengan Tuhan. Aku akan menghayati kehidupan kasih!"

Ingatlah, tidak diperlukan suatu mukjizat pengobatan untuk mengubah hidup Anda. Yang diperlukan hanyalah sebuah keputusan untuk pasrah pada kekuatan kasih. Lakukan itu hari ini!

Hidup penuh kasih menjauhkan Anda dari segala masalah kesehatan di dunia ini.

Selasa, 09 Maret 2010

Ketika Garam Kehilangan Asinnya

“Kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Mat. 5:13).

Mahadma Gandhi pernah sangat kecewa kepada orang Kristen di India karena sikap mereka yang sangat arogan dan suka membeda-bedakan. “Aku bersimpati kepada ajaran Yesusmu, akan tetapi sangat muak dengan cara hidupmu,” ucap tokoh negeri Sungai Gangga yang dikenal di seantaro dunia ini.

Mengapa banyak orang kecewa terhadap gereja? Terhadap pengikut Kristus yang seharusnya menjadi batu lompatan untuk mengenal Kristus? Mengapa mereka tidak dapat melanjutkan ketertarikan mereka kepada Kristus saat mereka melihat cara hidup orang-orang yang menamakan diri sebagai pengikut Kristus?

Pembaca Rema terkasih, malam ini firman Tuhan mengingatkan kembali inti keberadaan kita di atas muka bumi ini. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam kehilangan asinnya tidak ada gunanya lagi kecuali dibuang dan diinjak-injak orang,” demikian pesan Tuhan Yesus.

Pada zaman itu, garam yang dipakai untuk memasak menempel pada suatu media yang bisa berupa bunga karang atau lainnya. Setiap kali garam dipakai dimasukan ke dalam tempat yang telah disediakan sebagai wadah memasak. Ketika garam yang menempel di bunga karang itu habis, maka media tersebut akan dibuang. Mengapa demikian? Karena manfaatnya telah tiada. Tinggal sisa-sisa yang tidak ada gunanya lagi!

Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, seberapa besarkah tekad kita untuk menjadi sarana-Nya sehingga olehnya banyak orang yang datang kepada Dia? Sudahkah kita memahami rencana-Nya bagi dunia ini yaitu agar segenap lutut bertelut dan mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah bapa! (Mts)
Rata Penuh
Tuhan ajari aku selalu mengerti maksud-Mu. Bimbing aku supaya berhasil menggarami dunia ini.

Senin, 08 Maret 2010

Hikmat dari Tuhan melebihi segalanya

“ Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.” Amsal 3:13-14

Menurut pendapat umum, orang yang mampu menyelesaikan studinya pada tingkat tinggi akan dianggap sebagai orang berhikmat, contoh: orang yang menyelesaikan studi sampai SMA dianggap memiliki hikmat lebih rendah dari seorang sarjana (S1), sedangkan yang berijazah S1 masih kalah hikmatnya dari lulusan master (S2), dan seterusnya. Itu menurut pemikiran kita ! Dalam hal pengetahuan dan juga kecerdasan intelektual memang mereka memiliki tingkat yang berbeda, tetapi orang yang lulus sekolah belum tentu mempunyai 'hikmat' seperti yang dimaksudkan dalam Alkitab. Kata hikmat yang dimaksud dalam ayat di atas adalah wahyu dari Tuhan. Perihal hikmat ini tidak pernah terpikirkan oleh orang dunia. Bagi mereka, kecerdasan dan keahlian (skill) sudah lebih dari cukup.

Hikmat (wahyu) hanya dapat kita peroleh apabila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan; artinya ketika kita taat melakukan segala kehendak Tuhan, hikmat itu akan diberikan kepada kita. Oleh karenanya kita harus berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagaimana caranya ? “...jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian.” ( Amsal 2:1,4-6 ).

Sebagai orang percaya, di dalam hidup kita ada Roh Kudus yang adalah sumber hikmat itu. Tetapi apabila kita hidup dalam kedagingan, hawa nafsu dan tidak mau tunduk kepada kehendak Tuhan, kita telah memadamkan Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Akibatnya hikmat tidak kita dapatkan, padahal Roh Kuduslah yang memberikan hikmat itu kepada kita. Sebaliknya, jika hidup kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan mengerti apa kehendak dan isi hati Tuhan.

Yang utama adalah mengandalkan hikmat dari Tuhan, kemudian barulah ditunjang oleh kepandaian dan skill kita !

Jumat, 05 Maret 2010

Gunakanlah Cara Kerja Tuhan

Ibrani 11:3
"Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat."

Tuhan menggunakan kata-kata untuk mencipta. Dia menggunakan firman-Nya untuk "menjadikan" alam semesta. Lihatlah dan hitunglah berapa banyak frase "Berfirmanlah Allah" dituliskan di kitab Kejadian pasal pertama. Cukup banyak bukan?

Tuhan tidak melakukan apapun tanpa lebih dahulu mengatakannya. Itulah cara kerja-Nya, modus operandi-Nya. Dan jika Anda mengerti hal ini maka Anda seharusnya menggunakan cara kerja-Nya. Anda akan mengambil perkataan-Nya dan mengucapkan sampai itu menjadi sebuah kenyataan dalam hidup Anda.

Mungkin ada diantara Anda yang berkata, "Saya sudah mencoba melakukan hal itu berpuluh-puluh kali dan tidak ada perubahan. Saya tetap tidak mengalami kesembuhan total padahal saya memperkatakan bahwa ‘saya sembuh' lebih dari 10 kali."

Tuhan mulai mengatakan di Taman Eden bahwa Yesus akan datang. Dia mengatakannya lagi di Kitab Kejadian. Dia mengucapkannya lagi di Kitab Bilangan dan Ulangan. Dia menyampaikannya di Kitab Yesaya dan buku-buku nabi lainnya. Dia mengatakannya di sepanjang Perjanjian Lama berulang kali.

Kemudian, setelah kira-kira 4.000 tahun, Kitab Yohanes memberitahukan kita, "Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita."

Jadi, jika Anda telah berkata bahwa Anda sembuh sebanyak 10 kali dan tidak terjadi apa-apa, janganlah cemas. Teruskanlah ucapan itu! Anda mungkin akan menyangka akan diperlukan waktu yang lama untuk mewujudkan semua itu, tetapi percayalah hal itu takkan sampai ribuan tahun.

Maukah Anda bekerja dalam kuasa Tuhan? Gunakanlah cara kerja-Nya. Ucapkanlah kata-kataNya dan biarlah itu menciptakan suatu hidup yang penuh berkat bagi Anda.

Memperkatakan Firman Tuhan dan mengimaninya adalah kunci agar kita dapat mengalami mukjizat di dalam kehidupan ini.

Sumber: Dari iman ke Iman; Kenneth & Gloria Copeland; Penerbit Immanuel

Rabu, 03 Maret 2010

Anggur Cinta

"Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur" Kidung 1:2

Bukankah cinta itu sesuatu yang menakjubkan? Coba pikirkan tentang cinta pertama Anda; debaran dan kegembiraan yang Anda rasakan ketika ada seseorang yang mencintai Anda! Ketika saudara perempuan Anda selalu mengingatkan Anda betapa menyebalkannya Anda, dan kaus kaki Anda adalah kaus kaki yang paling bau di seluruh dunia, ada wanita lain yang harum dan secantik bunga yang mengatakan Anda sungguh manis!

Lalu Anda menikahi sang bunga, dan menikmati keharumannya selama bertahun-tahun, sampai satu hari, Anda terbangun dan menyadari keharuman itu telah hilang. Anda melihat si pengantin muda Anda, dan waktu telah meninggalkan jejak di dirinya. Anda melihat cermin, dan bayangan Anda sendiri tidak Anda kenali. Kemanakah cinta telah pergi?

Dalam kebanyakan kasus, cinta itu masih tetap ada disana, tetapi telah melalui beberapa perubahan positif dan negatif. Cinta telah berubah ke arah lebih baik melalui pendalaman akan pengertian yang baru dan lebih berkembang mengenai apa cinta itu. Cinta bukan mengenai hubungan seksual, makan malam romantis dan berdansa di malam hari, tetapi mengenai hubungan dan cinta kasih. Pasangan Anda tidak hanya mengedipkan matanya kepada Anda, tetapi sekarang Anda sekarang yang mengedipkan mata yang pedih ketika ia membantu Anda memasang contact lens. Ketika suami Anda dulunya memandang Anda dengan mesra dari seberang meja makan dan dengan lembut menyuapi Anda dengan jarinya, sekarang ia menyuapi Anda makan pagi, siang dan malam selama 6 minggu karena tangan Anda patah akibat cucu Anda tiba-tiba melompat menimpa Anda! Anda melihat rambut istri Anda dan berpikir kemanakah rambutnya yang dulu hitam legam, dan sekarang hanya ada beberapa bayangan abu-abu.. Anda memegang sendiri kepala Anda hanya untuk merasakan licinnya kepala Anda sekarang.

Yah, waktu telah berubah banyak bagi Anda berdua, dan ketika Anda memikirkan kenyataan ini, sudut bibir Anda bergerak naik dan Anda senang Anda tidak sendirian dalam melewati transformasi alamiah ini. Anda berpaling kepada pasangan Anda dan tersenyum tanpa alasan yang jelas, dan ia kembali berpikir Anda sedang pada "masa senioritas" yang lain!

Dan untuk yang negatif, perubahan negatif itu tidak PERLU terjadi, tetapi sedihnya, dalam pernikahan, hal itu sering terjadi karena kita sering saling meremehkan. Kita berpikir hal yang tersulit adalah bagian memasukan cincin ke dalam pasangan kita dan sekarang, kita dapat duduk-duduk santai dan menikmati masa indah selamanya. Dan ketika masa indah itu tidak datang, kita mulai marah, merasa frustrasi dan menyalahkan, "Ia tidak bersikap sama kepada saya seperti dulu!" ujar Anda.

Bagaimana dengan Anda? Bagaimana sikap ANDA terhadap pasangan Anda? Apakah Anda berkata-kata dengan kata-kata pedas dan mengharapkan respon semanis madu? Bagaimana dengan tindakan Anda sendiri? Apakah Anda mengacuhkan kebutuhan pasangan Anda sementara Anda menginginkan ia memenuhi kebutuhan Anda?

Sebagaimana ayat itu membandingkan cinta dengan anggur, pernikahan seperti layaknya kebun anggur harus dirawat, disiram dan dipupuk jika Anda menginginkan buah anggur yang manis dan lezat untuk dibuat anggur. Jika tidak, kebun anggur itu akan mulai mati dan mengering, dan air yang keluar dari buah anggur itu terasa asam.

Cinta dalam pernikahan LEBIH nikmat dibandingkan dengan anggur, karena seperti rasa anggur yang semakin enak seiring dengan berlalunya waktu, cinta kasih yang terpelihara memiliki kemampuan untuk menumbuhkan karakter dan intensitas. Minuman terenak!!

Hal yang sama juga berlaku dalam hubungan kita dengan Tuhan. Mengacuhkan hubungan kita akan menyebabkan kepahitan jiwa dan kehancuran terhadap keselamatan yang telah kita peroleh.

Melanie Schurr

Senin, 01 Maret 2010

4 Prinsip Hidup

Setiap hari kita berinteraksi dengan begitu banyak orang. Di keluarga, di tempat kerja, di sekolah, atau dimanapun kita akan membuat hubungan dengan begitu banyak orang. Tidak jarang, tiba-tiba timbul persoalan atau juga konflik dalam hubungan kita dengan orang lain. Tapi, itulah hidup! Namun, bagaimana kita menyikapi konflik tersebut? Apakah kita percaya bahwa Tuhan bisa memakai orang-orang di sekitar kita, bahkan yang sedang berkonflik dengan kita, untuk membentuk karakter dalam hidup kita? Jika kita ingin memaknai hidup dengan cara seperti itu, kita perlu 4 prinsip hidup berikut dalam berhubungan dengan orang lain :

1. Jagalah hati. Firman Tuhan berkata : " Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Ketika kita menerima kata-kata atau perlakuan yang menyakitkan, jagalah hati. Jika kita bisa menjaga kondisi hati kita untuk tidak mudah terpengaruh emosi dan tindakan orang lain, kita akan mampu melepaskan pengampunan dan lepas dari belenggu sakit hati.

2. Jagalah perkataan. Kita tidak hanya perlu memperhatikan apa yang kita ucapkan, tetapi juga cara mengucapkannya. Ada kalanya hanya karena salah ucap, atau nada suara dan ungkapan sinis bisa memancing sebuah pertengkaran. Hindarilah perkataan-perkataan yang tajam dan tidak perlu.

3. Jangan ungkit kegagalan masa lalu. Ingat, mungkin kita sedang bicara dengan orang yang pernah gagal di masa lalu. Daripada mengungkit-ungkit masa lalu yang bisa menimbulkan kesalahpahaman, lebih baik membicarakan hal-hal yang sekarang.

4. Jangan menunjukkan perkataan yang sombong. Tidak perlu memuji diri karena sebuah perbuatan yang pernah kita lakukan. Sikap rendah hati adalah kunci dalam menjalin komunikasi yang positif. Belajarlah untuk bersukacita ketika orang lain menerima pujian, sekalipun saat itu kita pun layak menerimanya.

Belajarlah setiap hari untuk mendatangkan damai sejahtera bagi setiap orang.

" ...sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka. "
( 1 Tesalonika 4 : 12 )

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca