-

Rabu, 30 Juni 2010

KEPAHITAN MERUGIKAN DIRI SENDIRI

Pernahkah Anda dilukai oleh orang lain dimasa lalu?
Jika ya, sudahkah Anda telah terlepas dari rasa sakit ?
atau luka tersebut terus tertoreh di dalam hati Anda?

Disakiti atau diperlakukan tidak adil merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi diri kita bila hal tersebut terjadi dalam kehidupan kita.
Saat disakiti kita dapat memilih untuk terus mencengkeram rasa sakit dan menjadi pahit hati. Hidup kita menjadi menderita, kita membenci dan menyalahkan orang yang menyakiti kita. Satu hal yang pasti bila pilihan ini yang kita ambil, maka orang yang menyakiti kita tidak akan tersakiti, tapi kita sedang menyakiti diri kita sendiri. Dan bila dibiarkan terus menerus akan menjadi akar pahit dalam hidup kita.
Kepahitan bisa menjadi sesuatu yang mematikan, tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga ke orang lain (bahkan mungkin orang yang kita kasihi).
Adolf Hitler adalah contoh orang yang mempunyai luka batin dimasa lalu, dan seperti yang kita tahu akibat luka tersebut banyak orang yang menderita bahkan mati.
Jangan biarkan kehidupan kita dikotori oleh kepahitan, mulailah untuk mengampuni dan percaya bahwa Tuhan akan memulihkan Anda dan memberi keadilan bagi Anda. Hapus setiap kepahitan dihati Anda hingga ke akar-akarnya dan rasakan kelepasan sejati dari Tuhan.

Ibrani 12:15
"Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan dan mencemarkan banyak orang."a

Selasa, 29 Juni 2010

Orang Yang Paling Bahagia Di Dunia

Dalam sebuah artikel yang dimuat oleh koran Kompas pada 22 Maret 2008, sebuah pernyataan menarik diungkapkan oleh dewan pengamatan propinsi British Colombia, Kanada : "Sudah sering terdengar bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan. Namun itu kuno, karena pada nyatanya uang bisa membawa kebahagiaan." Menariknya lagi ada sebuah tulisan yang menyatakan bahwa, "uang sangat mungkin mendatangkan kebahagiaan sepanjang uang itu dipakai untuk tujuan sosial", tutur para ilmuwan di Vancouver yang diterbitkan majalah Science edisi Jumat, 21 Maret 2008.]

Menurut Elizabeth Dunn, psikolog dari University of British Columbia, "penelitian menunjukkan sikap memberi menghasilkan efek bahagia". Untuk menyimpulkan hal ini, ia bersama Lara Aknin dan Michael Norton, mahasiswa Harvard Bussines School, melakukan observasi dengan orang-orang yang menghasilkan 2 kategori :

Pertama, orang yang memiliki uang dengan kecenderungan berbelanja untuk kepentingan pribadi, selalu diwarnai dengan mengomel, tidak puas, adu mulut dengan kasir toko, memarahin anak dan para isteri kesal pada suaminya karena masih banyak barang yang tidak bisa dibeli.

Kedua, orang yang mengalokasikan sebagian uangnya untuk tujuan sosial seperti menyumbangkan ke yayasan-yayasan atau orang lain yang membutuhkan, hasilnya ternyata : kelompok orang seperti ini merasa lebih berbahagia dalam hidupnya.

Jika hari ini Anda ingin memilih hidup berbahagia dan terus mengalaminya sepanjang perjalanan hidup di dunia ini, Berbagilah. Semakin sering Anda memberi maka Anda akan menerima kebahagiaan yang lebih besar dari apa yang pernah terbayangkan oleh diri Anda sendiri.

Lebih baik memberi daripada menerima, Anda berani melakukanya? Jangan tunda-tunda lagi.

Minggu, 27 Juni 2010

Cooperating with the Holy Spirit

Let the Spirit change your way of thinking. Ephesians 4:23 (CEV)

"God waits for you to act first. Don't wait to feel powerful or confident. Move ahead in your weakness, doing the right thing in spite of your fears and feelings."

Throughout the Bible we see an important truth illustrated over and over: the Holy Spirit releases his power the moment you take a step of faith.

When Joshua was faced with an impassible barrier, the floodwaters of the Jordan River receded only after the leaders stepped into the rushing current in obedience and faith. Obedience unlocks God's power.

God waits for you to act first. Don't wait to feel powerful or confident. Move ahead in your weakness, doing the right thing in spite of your fears and feelings. This is how you cooperate with the Holy Spirit, and it is how your character develops....

..........
Baca kelanjutannya disini
Click this link -> Cooperating with the Holy Spirit
---

Renungan Kristen : SALAH MELIHAT

Sir Percival Lowell adalah astronom ternama pada akhir abad ke-19. Ketika melihat planet Mars dari teleskop raksasa di Arizona , ia melihat ada garis-garis di planet itu. Menurutnya, itu adalah kanal-kanal buatan makhluk planet Mars. Lowell mengabdikan seluruh hidupnya untuk memetakan garis-garis itu. Namun, foto satelit kini membuktikan tidak ada kanal di Mars. Lantas apa yang dilihat Lowell ?
Ternyata ia melihat pembuluh-pembuluh darah di matanya sendiri saat melihat teleskop! Ia menderita penyakit langka yang kini disebut "Sindrom Lowell".

Sama seperti Lowell, kita pun bisa salah memandang orang lain. Sifat-sifat buruk orang lain tampak begitu besar dan nyata, sehingga kita terdorong untuk menegur dan menghakiminya. Padahal tanpa sadar kita pun punya sifat buruk itu, bahkan mungkin lebih parah! Ini ibarat orang yang mau mengeluarkan serpihan kayu dari mata orang lain, padahal ada balok di matanya sendiri. Sebuah perbuatan munafik yang tidak akan berhasil. Seseorang harus menyadari dulu sifat-sifat buruknya sendiri, lalu berusaha mengatasinya. "Balok di matanya" harus dikeluarkan, sebelum bisa menegur orang dengan penuh wibawa.

Sikap suka menghakimi kerap muncul dalam keluarga. Bisa terjadi dalam hubungan antara orangtua dan anak, atau suami dan istri. Kedekatan membuat kita sangat mengenal cacat cela orang-orang yang kita kasihi. Akibatnya, kita menjadi sangat mudah menemukan kesalahan mereka. Ini yang harus kita waspadai. Lain kali, sebelum menuduh dan mencaci-maki, periksalah diri sendiri dulu. Belum tentu kita lebih baik dari mereka. Jadi, lebih baik saling menasihati daripada saling menghakimi --JTI

DENGAN MENGHAKIMI KITA MERASA DIRI HEBAT DENGAN SALING MENASIHATI KITA AKAN MERASA DIRI SEDERAJAT

Ayat Alkitab:
Matius 7:1-5
1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Sabtu, 26 Juni 2010

Kata-kata bijak mengenai kegagalan

Kumpulan kata-kata bijak mutiara dan motivasi mengenai kegagalan

“Defeat is not defeat unless accepted as a reality in your own mind” (Bruce Lee).

“Defeat never comes to any man until he admits it” (Josephus Daniel).

“Our greatest glory is not in never failing, but in rising up every time we fail” (RalphWaldo Emerson).

“Edison failed 10, 000 times before he made the electric light. Do not be discouraged if you fail a few times.” (Napoleon Bonaparte).

Kenali kesalahan-kesalahan Anda dan belajarlah darinya, namun jangan pernah berkutat di dalamnya.

Orang Bodoh tidak pernah belajar dari kegagalannya.

Orang Pandai belajar dari kegagalan yang ia perbuat dan ia memperbaikinya.

Orang Bijak belajar dari kegagalan orang lain

Cara yang paling pasti untuk menghindari kegagalan adalah dengan tidak mencoba.

Gagal dan Sukses merupakan Satu paket menuju Sukses. Gagal hari ini bisa jadi Sukses Esok Hari.

“Anda dapat melakukannya apabila Anda yakin mampu melakukannya, Anda dapat mengubah nasib Anda (Napoleon Hill”

“Putuskan untuk menjalani kehidupan sepenuh-penuhnya, Anda mungkin hanya tinggal tiga kaki dari emas (Napoleon Hill)”

“Saya tidak pernah menemui kegagalan dalam 10000x percobaan saya menemukan lampu, yang saya temui adalah 10000 bahan itu tidak cocok untuk dijadikan lampu” (Thomas Alfa Edison, penemu Lampu)


“Tidak Belajar Sehari adalah Sebuah Kesalahan”
“Tidak Belajar Seminggu adalah Sebuah Kebodohan”
“Tidak Belajar Setahun adalah Sebuah Kemiskinan dan Kemelaratan”
“Dan TIDAK BELAJAR Seumur Hidup adalah Sebuah Warisan Yang Berbahaya buat Keturunan”

Jumat, 25 Juni 2010

The Devil & The Duck

Photobucket
There was a little boy visiting his grandparents on their farm. He was given a slingshot to play with out in the woods. He practiced in the woods; but he could never hit the target. Getting a little discouraged, he headed back for dinner.


As he was walking back he saw Grandma's pet duck. Just out of impulse, he let the slingshot fly, hit the duck square in the head and killed it. He was shocked and grieved!

In a panic, he hid the dead duck in the wood pile; only to see his sister watching! Sally had seen it all, but she said nothing.

After lunch the next day Grandma said, 'Sally, let's wash the dishes'.

But Sally said, 'Grandma, Johnny told me he wanted to help in the kitchen.'

Then she whispered to him, "Remember the duck?'

So Johnny did the dishes.

Later that day, Grandpa asked if the children wanted to go fishing and Grandma said, 'I'm sorry but I need Sally to help make supper.'

Sally just smiled and said, 'well that's all right because Johnny told me he wanted to help?

She whispered again, 'Remember the duck?' So Sally went fishing and Johnny stayed to help.

After several days of Johnny doing both his chores and Sally's; he finally couldn't stand it any longer.

He came to Grandma and confessed that he had killed the duck.

Grandma knelt down, gave him a hug and said, 'Sweetheart, I know. You see, I was st andi ng at the window and I saw the whole thing, but because I love you, I forgave you. I was just wondering how long you would let Sally make a slave of you.'


Thought for the day and every day thereafter:
Whatever is in your past, whatever you have done...? And the devil keeps throwing it up in your face (lying, cheating, debt, fear, bad habits, hatred, anger, bitterness, etc.)....whatever it is....You need to know that:
God was st andi ng at the window and He saw the whole thing.

He has seen your whole life... He wants you to know that He loves you and that you are forgiven. He's just wondering how long you will let the devil make a slave of you.


The great thing about God is that when you ask for forgiveness;
He not only forgives you, but He forgets.
It is by God's grace and mercy that we are saved.
Go ahead and make the difference in someone's life today.
Share this with a friend and always remember:
God is at the window!
When Jesus died on the cross; he was thinking of you!

Kamis, 24 Juni 2010

God's Boxes

I have in my hands two boxes,
Which God gave me to hold.
He said, "Put all your sorrows in the black box,
And all your joys in the gold."
image image
I heeded His words, and in the two boxes,
Both my joys and sorrows I stored,
But though the gold became heavier each day,
The black was as light as before.

With curiosity, I opened the black,
I wanted to find out why,
And I saw, in the base of the box, a hole,
Which my sorrows had fallen out by.

I showed the hole to God, and mused,
"I wonder where my sorrows could be!"
He smiled a gentle smile and said,
"My child, they're all here with me.."

I asked God, why He gave me the boxes,
Why the gold and the black with the hole?
"My child, the gold is for you to count your blessings,
The black is for you to let go."

Rabu, 23 Juni 2010

Hold On...

Some years ago on a hot summer day in south Florida, a little boy decided to go for a swim in the old swimming hole behind his house. In a hurry to dive into the cool water, he ran out the back door, leaving behind shoes, socks, and shirt as he went. He flew into the water, not realizing that as he swam toward the middle of the lake, an alligator was swimming toward the shore.

His mother in the house was looking out the window saw the two as they got closer and closer together. In utter fear, she ran toward the water, yelling to her son as loudly as she could. Hearing her voice, the little boy became alarmed and made a U-turn to swim to his mother. It was too late. Just as he reached her, the alligator reached him.

From the dock, the mother grabbed her little boy by the arms just as the alligator snatched his legs. That began an incredible tug-of-war between the two. The alligator was much stronger than the mother, but the mother was much too passionate to let go. A farmer happened to drive by, heard her screams, raced from his truck, took aim and shot the alligator.

Remarkably, after weeks and weeks in the hospital, the little boy survived. His legs were extremely scarred by the vicious attack of the animal, and on his arms, were deep scratches where his mother's fingernails dug into his flesh in her effort to hang on to the son she loved.

The newspaper reporter, who interviewed the boy after the trauma, asked if he would show him his scars. The boy lifted his pant legs. And then, with obvious pride, he said to the reporter, 'But look at my arms. I have great scars on my arms, too. I have them because my Mom wouldn't let go.'

You and I can identify with that little boy. We have scars, too. No, not from an alligator, or anything quite so dramatic, but the scars of painful past. Some of those scars are unsightly and have caused us deep regret. But, some wounds, my friend, are because God has refused to let go. In the midst of your struggle, He's been there holding on to you. The Scripture teaches that God loves you. You are a child of God. He wants to protect you and provide for you in every way. But sometimes we foolishly wade into dangerous situations. The swimming hole of life is filled with peril - and we forget that the enemy is waiting to attack. That's when the tug-of-war begins - and if you have the scars of His love on your arms be very, very grateful. He did not and will not - let you go.

Selasa, 22 Juni 2010

Kata-kata mutiara tentang kebahagiaan

“Anyone who says sunshine brings happiness has never danced in the rain.”
Unknown

“Happiness is a function of accepting what is.”
Werner Erhard

“Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful.”
Herman Cain

“It is not how much we have, but how much we enjoy, that makes happiness.”
Charles Haddon Spurgeon

“The best way to cheer yourself up is to try to cheer somebody else up.”
Mark Twain

“There are hundreds of languages in the world, but a smile speaks them all.”
Unknown

“A happy person is not a person in a certain set of circumstances, but rather a person with a certain set of attitudes.”
Hugh Downs

“People are just about as happy as they make up their minds to be.”
Abraham Lincoln

“The happiest of people don't necessarily have the best of everything; they just make the most of everything that comes along their way.”
Unknown

“If you're going to be able to look back on something and laugh about it, you might as well laugh about it now.”
Marie Osmond

“Remember that happiness is a way of travel, not a destination.”
Roy Goodman

“Our happiness is greatest when we contribute most to the happiness of others.”
Harriet Shepard

“Don't cry when the sun is gone, because the tears won't let you see the stars”
Violeta Parra

“To be able to find joy in another's joy, that is the secret of happiness.”
George Bernanos

“Most of the shadows of this life are caused by standing in one's own sunshine.”
Ralph Waldo Emerson

“Before you talk about what you want - Really appreciate what you have before it's gone.”
Ethan Daniel

“Dont cry because its over, smile because it happened.”
Unknown

Minggu, 20 Juni 2010

Refuge from the Storm


Terjemahan asli

You Can Sleep When The Wind Blows.... Refuge from the Storm.

Years ago a farmer owned land along the Atlantic seacoast. He constantly advertised for hired hands. Most people were reluctant to work on farms along the Atlantic. They dreaded the awful storms that raged across the Atlantic, wreaking havoc on the buildings and crops.

As the farmer interviewed applicants for the job, he received a steady stream of refusals.

Finally, a short, thin man, well past middle age, approached the farmer. "Are you a good farmhand?" the farmer asked him. "Well, I can sleep when the wind blows," answered the little man. Although puzzled by this answer, the farmer, desperate for help, hired him.


The little man worked well around the farm, busy from dawn to dusk, and the farmer felt satisfied with the man's work.

Then one night the wind howled loudly in from offshore. Jumping out of bed, the farmer grabbed a lantern and rushed next door to the hired hand's sleeping quarters. He shook the little man and yelled, "Get up! A storm is coming! Tie things down before they blow away!"
The little man rolled over in bed and said firmly, "No sir. I told you, I can sleep when the wind blows." Enraged by the old man's response, the farmer was tempted to fire him on the spot. Instead, he hurried outside to prepare for the storm.

To his amazement, he discovered that all of the haystacks had been covered with tarpaulins. The cows were in the barn, the chickens were in the coops, and the doors were barred. The shutters were tightly secured. Everything was tied down. Nothing could blow away.


The farmer then understood what his hired hand meant, and he returned to bed to also sleep while the wind blew.


SPIRITUAL TRUTH: When you're prepared, you have nothing to fear. Can you sleep when the wind blows through your life? The hired hand in the story was able to sleep because he had secured the farm against the storm.

We secure ourselves against the storms of life by grounding ourselves firmly in the Word of God.


Sabtu, 19 Juni 2010

Angel-Made Quilt

As I faced my Maker at the last judgment, I knelt before the Lord along with all the other souls.

Before each of us laid our lives like the squares of a quilt in many piles. An Angel sat before each of us sewing our quilt squares together into a tapestry that is our life.

But as my angel took each piece of cloth off the pile, I noticed how ragged and empty each of my squares was. They were filled with giant holes. Each square was labeled with a part of my life that had been difficult, the challenges and temptations I was faced with in everyday life. I saw hardships that I endured, which were the largest holes of all.

I glanced around me. Nobody else had such squares. Other than a tiny hole here and there, the other tapestries were filled with rich color and the bright hues of worldly fortune. I gazed upon my own life and was disheartened.

My angel was sewing the ragged pieces of cloth together, threadbare and empty,like binding air.

Finally the time came when each life was to be displayed, held up to the light, the scrutiny of truth.

The others rose, each in turn, holding up their tapestries. So filled their lives had been. My angel looked upon me, and nodded for me to rise.

My gaze dropped to the ground in shame. I hadn't had all the earthly fortunes. I had love in my life, and laughter. But there had also been trials of illness, and death, and false accusations that took from me my world, as I knew it. I had to start over many times. I often struggled with the temptation to quit, only to somehow muster the strength to pick up and begin again.

I spent many nights on my knees in prayer, asking for help and guidance in my life. I had often been held up to ridicule, which I endured painfully, each time offering it up to the Father in hopes that I would not melt within my skin beneath the judgmental gaze of those who unfairly judged me.

And now, I had to face the truth. My life was what it was, and I had to accept it for what it was. I rose and slowly lifted the combined squares of my life to the light. An awe-filled gasp filled the air. I gazed around at the others who stared at me with wide eyes.

Then, I looked upon the tapestry before me. Light flooded the many holes, creating an image, the face of Christ. Then our Lord stood before me, with warmth and love in His eyes. He said, "Every time you gave over your life to Me, it became My life, My hardships, and My struggles.

Each point of light in your life is when you stepped aside and let Me shine through, until there was more of Me than there was of you."

May all our quilts be threadbare and worn, allowing Christ to shinethrough.

Please share this with someone you love, care about or even someone who needs Jesus in their heart. They may scoff, but at least the seed has been planted, and God will do the rest.

May God bless you today and Forever.

Jumat, 18 Juni 2010

Faithful Young Woman...

Dalam Terjemahan aslinya

One night in a church service a young woman felt the tug of God at her heart. She responded to God's call and accepted Jesus as her Lord and Savior.

The young woman had a very rough past, involving alcohol, drugs, and prostitution. But, the change in her was evident. As time went on she became a faithful member of the church. She eventually became involved in the ministry, teaching young children.

It was not very long until this faithful young woman had caught the eye and heart of the pastor's son. The relationship grew and they began to make wedding plans. This is when the problems began. You see, about one half of the church did not think that a woman with a past such as hers was suitable for a pastor's son. The church began to argue and fight about the matter. So they decided to have a meeting. As the people made their arguments and tensions increased, the meeting was getting completely out of hand.

The young woman became very upset about all the things being brought up about her past. As she began to cry the pastor's son stood to speak. He could not bear the pain it was causing his wife to be. He began to speak and his statement was this: "My fiancee's past is not what is on trial here. What you are questioning is the ability of the blood of Jesus to wash away sin."

"Today you have put the blood of Jesus on trial. So, does it wash away sin or not?" The whole church began to weep as they realized that they had been slandering the blood of the Lord Jesus Christ.

Too often, even as Christians, we bring up the past and use it as a weapon against our brothers and sisters. Forgiveness is a very foundational part of the Gospel of our Lord Jesus Christ.


If the blood of Jesus does not cleanse the other person completely then it cannot cleanse us completely. If that is the case, then we are all in a lot of trouble. What can wash away my sins?... Nothing but the blood of Jesus! End of case!!!!

Kamis, 17 Juni 2010

A Piece of Cake

A little boy is telling his grandma how everything is going wrong.....school, family problems, severe health problems, etc. Meanwhile, Grandma is baking a cake. She asks her grandson if he would like a snack,which, of course, he does.

"Here, have some cooking oil."

"Yuck" says the boy.

"How about a couple raw eggs?"

"Gross, Grandma!"

"Would you like some flour then? Or maybe baking soda?"

"Grandma, those are all yucky!"

"Yes, all those things seem bad all by themselves, but when they are put together in the right way, they make a wonderfully delicious cake!

God works the same way. Many times we wonder why he would let us go through such bad and difficult times, but God knows that when He puts these things all in His order, they always work for good!

We just have to trust Him and, eventually, they will all make something wonderful!" God is crazy about you. He sends you flowers every spring and a sunrise every morning.

Whenever you want to talk, He'll listen. He can live anywhere in the universe, and He chose your heart. If you like, send this on to the people you care about. I did. Hope your day is a "piece of cake!"

Kata mutiara mengenai Sukses (dalam inggris - indonesia)

“Success is not reached by chance, It is reached by choice”
Success bukanlah dicapai karena suatu kebetulan. Itu dicapai karena suatu pilihan.

“Watch your habits, for they become your character. Develop your character, for it becomes your destiny”
Perhatikan kebiasaanmu, karena itu akan menjadi karaktermu. Bangunlah karaktermu, karena itu akan menentukan masa depanmu

“Recognize that life is in constant motion and every change happens for a reason. When you see boundaries as opportunity, the world becomes a limitless place”
Sadari bahwa kehidupan selalu bergerak, dan setiap perubahan terjadi atas suatu alasan. Waktu anda melihat batasan sebagai kesempatan, dunia akan menjadi tempat bebas hambatan.

“Climb any mountain and believe without a doubt that you will succeed. This is the power of the human spirit”
Dakilah gunung dan sepenuhnya percaya bahwa kamu akan sukses. Ini adalah kekuatan spiritual.

“Pioneers blaze their paths where highways never run”
Berani mengambil langkah setapak untuk akhirnya berlari bebas.

“The currents that determine our dreams and shape our lives flow from the attitudes we nurture every day”
Arus penentu impian dan pembentuk kehidupan mengalir dari pola berpikir yang dibina setiap hari.

Rabu, 16 Juni 2010

Kata-kata bijak tentang Persahabatan

Friends are those rare people who ask how you are and then wait for the answer. ~Author Unknown

A friend is the one who comes in when the whole world has gone out. ~Grace Pulpit

One doesn't know, till one is a bit at odds with the world, how much one's friends who believe in one rather generously, mean to one. ~D.H. Lawrence

Friendship is unnecessary, like philosophy, like art.... It has no survival value; rather it is one of those things that give value to survival. ~C.S. Lewis

Constant use will not wear ragged the fabric of friendship. ~Dorothy Parker

Some people go to priests; others to poetry; I to my friends. ~Virginia Woolf

There are big ships and small ships. But the best ship of all is friendship. ~Author Unknown

The best kind of friend is the one you could sit on a porch with, never saying a word, and walk away feeling like that was the best conversation you've had. ~Author Unknown

The language of friendship is not words but meanings. ~Henry David Thoreau

A true friend is one who thinks you are a good egg even if you are half-cracked. ~Author Unknown

Friends are kisses blown to us by angels. ~Author Unknown

It's important to our friends to believe that we are unreservedly frank with them, and important to the friendship that we are not. ~Mignon McLaughlin, The Neurotic's Notebook, 1960

It is the friends you can call up at 4 a.m. that matter. ~Marlene Dietrich

She is a friend of mind. She gather me, man. The pieces I am, she gather them and give them back to me in all the right order. It's good, you know, when you got a woman who is a friend of your mind. ~Toni Morrison, Beloved

Friends can be said to "fall in like" with as profound a thud as romantic partners fall in love. ~Letty Cottin Pogrebin

Nothing but heaven itself is better than a friend who is really a friend. ~Plautus

If instead of a gem, or even a flower, we should cast the gift of a loving thought into the heart of a friend, that would be giving as the angels give. ~George MacDonald

A real friend is someone who would feel loss if you jumped on a train, or in front of one. ~Author Unknown

Silences make the real conversations between friends. Not the saying but the never needing to say is what counts. ~Margaret Lee Runbeck, Answer Without Ceasing

Love is like the wild-rose briar;
Friendship is like the holly-tree.
The holly is dark when the rose briar blooms,
But which will bloom most constantly?
~Emily Bronte

Our most difficult task as a friend is to offer understanding when we don't understand. ~Robert Brault,

Don't

* Don’t undermine your worth by comparing yourself with others. It is because we are different that each of us is special.

* Don’t set your goals by what other people deem important. Only you know what is best for you.

* Don’t take for granted the things closest to your heart. Cling to them as you would your life, for without them, life is meaningless.

* Don’t let your life slip through your fingers by living in the past or for the future. By living your life one day at a time, you live ALL the days of your life.

* Don’t give up when you still have something to give. Nothing is really over until the moment you stop trying.

* Don’t be afraid to admit that you are less than perfect. It is this fragile thread that binds us each together.

* Don’t be afraid to encounter risks. It is by taking chances that we learn how to be brave.

* Don’t shut love out of your life by saying it’s impossible to find. The quickest way to receive love is to give; the fastest way to lose love is to hold it too tightly; and the best way to keep love is to give it wings.

* Don’t run through life so fast that you forget not only where you’ve been, but also where you are going.

* Don’t forget that a person’s greatest emotional need is to feel appreciated.

* Don’t be afraid to learn. Knowledge is weightless, a treasure you can always carry easily.

* Don’t use time or words carelessly. Neither can be retrieved. Life is not a race, but a journey to be savored each step of the way.

Selasa, 15 Juni 2010

Siap Diuji

Daniel 3:17
“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari tanganmu, ya raja.”

Seberapa berat ujian iman yang pernah Anda alami? Pernahkah Anda diancam akan dibakar hidup-hidup karena melakukan kebenaran firman Tuhan? Saya sendiri harus saya akui belum pernah berhadapan dengan hal seperti itu, tetapi ketiga sahabat Nabi Daniel mengalaminya. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah orang-orang yang takut akan Allah dan berkomitmen hanya menyembah-Nya saja. Mereka menolak sujud kepada ilah lain berupa patung yang didirikan Raja Nebukadnezar, meski akhirnya mereka harus dibakar di perapian yang sangat panas.

Jika Daniel, sahabat mereka tidak imannya ketika pintu gua singa terbuka untuk mencampakkan dirinya jika ia tetap menyembah Allahnya, begitu pula dengan ketiga orang pemberani ini. Panasnya dapur perapian tidak cukup untuk menggoyahkan iman mereka kepada Allah. Mereka melakukannya bukan karena komitmen yang membabi buta dan tanpa dasar, tetapi karena mereka mengenal siapa Allah yang selama ini mereka sembah. Seandainya Allah tidak menolong pun, mereka tetap akan setia kepada-Nya.

Alkitab mencatat bahwa ketiga orang-orang luar biasa ini selamat dari api dan bukan hanya itu, Allah menganugerahkan kedudukan tinggi kepada mereka bertiga di dalam pemerintahan raja Nebukadnezar sebagai upah kesetiaan mereka.

Ada kalanya iman kita kepada Allah diuji, dan ujian tersebut datang tanpa meminta izin. Ada kalanya kita akan mengalami ancaman dalam skala kecil dibanding pengalaman ketiga sahabat Nabi Daniel karena iman kita kepada Yesus. Kedekatan dan pengenalan kita akan Allah sangat menentukan respons ketika ujian tersebut datang.

Perhatikanlah dan siapkanlah diri kita untuk menghadapi setiap ujian iman di sepanjang hari ini. Tetapkanlah dalam hati kita untuk tidak menyangkali iman, tetap percaya kepada-Nya, dan yakini bahwa Allah sanggup membela kita. Akan ada upah bagi orang-orang yang setia dan berani mengakui imannya kepada Allah. Ada waktunya iman yang kita pegang dimurnikan lewat ujian demi ujian hidup. Tujuannya bukanlah untuk menghancurkan, melainkan semakin menyempurnakan.

Kedekatan dengan Allah akan menentukan nilai hidup kita.

Senin, 14 Juni 2010

MENGASIHI MUSUH. Mungkinkah?

“Aku (Tuhan-red.) berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;” Lukas 6:27

Sebagai anak-anak Allah kita harus memiliki sifat-sifat Allah. Ada pun salah satu sifat Allah adalah Mahapengampun, seperti kata Pemazmur, “Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni.. .” (Mazmur 86:5), bahkan “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” (Yesaya 1:18).

Seperti Yesus, agar Ia layak menjadi Putera Kerajaan Allah, Ia tidak membalas meskipun dicaci-maki, dihujat, diejek, diludahi dan dipermalukan; Ia sanggup mengampuni dan mengasihi musuh-musuhNya. Ia berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34). Ia telah meninggalkan teladan hidup yang luar biasa. Menjadi Kristen berarti pengikut Kristus, dan sudah sepatutnya kita mengikuti jejakNya dan meneladani kehidupanNya. Alkitab dengan tegas menyatakan: “Barangsiapa rnengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6). Tuhan rnenghendaki agar kita mengasihi musuh-musuh kita. Kata-kata Yesus dari atas salib bukan kata-kata kutuk atau keluhan atau tentang penghinaan atas kematianNya yang terkutuk, tetapi adalah doa untuk mereka yang menyalibkan Dia, Putera Allah yang benar, tanpa dosa. Stefanus adalah contoh orang yang mengikuti teladan Yesus. Ketika ia dilempari batu dan hampir menghembuskan nafas terakhir, ia berdoa, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” (Kisah 7:60).

Kalau kita mengasihi dan berbuat baik kepada orang yang mengasihi kita, apakah jasa kita? Yang dikehendakiNya: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Lukas 6:27-28). Banyak orang Kristen menemehkan pengajaranNya ini. Mungkin ada kasih, tapi terhadap kawan sendiri, grup sendiri atau denominasi sendiri. Terhadap saudara seiman yang tak dikenal secara pribadi saja kita sulit mengasihi, bagaimana dengan musuh?

Betapa sedih hati Yesus melihat orang Kristen tak dapat mengikuti teladanNya!

Minggu, 13 Juni 2010

Seberapa Lama Akar Itu Tertanam?

Pada suatu hari seorang tua yang bijaksana berjalan melalui hutan bersama seorang muda yang terkenal tidak bertanggung jawab dan kepala batu. Orang tua itu menghentikan langkahnya, lalu menunjuk sebuah pohon yang masih kecil. "Cabutlah pohon itu," katanya. Segara pemuda itu membungkuk, dan hanya dengan dua jari saja ia dengan mudah dapat mencabut pohon itu.

Setelah berjalan lebih jauh lagi, orang tua itu berhenti di depan sebuah pohon yang agak besar. "Coba cabut pohon ini," katanya. Sekali lagi pemuda itu menuruti perimtahnya, namun kali ini dia menggunakan kedua tangannya dan dengan sekuat tenaga mencabut akar pohon itu.

Akhirnya, mereka berhenti lagi di depan sebuah pohon yang sangat besar. "Sekarang, cabutlah pohon ini!" perintahnya lagi.

"Wah, itu tidak mungkin!" protes pemuda itu.

"Aku tidak dapat mencabut pohon sebesar ini. Untuk memindahkannya diperlukan sebuah buldoser."

"Engkau benar sekali," Jawab orang tua itu.

"Kebiasaan, entah baik ataupun buruk, sama seperti pohon-pohon itu. Kebiasaan yang belum berakar dalam seperti pohon yang masih sangat kecil, dapat dicabut dengan sangat mudah. Kebiasaan yang akarnya mulai mendalam seperti pohon yang sudah agak besar; untuk mencabutnya diperlukan usaha dan tenaga yang kuat. Kebiasaan yang sudah sangat lama telah berakar sangat dalam, sehingga orang itu sendiri tidak bisa lagi mencabutnya. Jagalah dirimu agar kebiasaan yang sedang engkau tanamkan adalah kebiasaan-kebiasaan baik."

Coba ambil waktu dan selidiki hati Anda. Adakah kebiasaan buruk Anda yang masih sangat kecil tertanam di hati Anda? Adakah ‘pohon’ buruk yang sudah agak besar? Yang lebih penting, adakah ‘pohon’ besar yang sudah tertanam begitu lama? Jika ada, carilah penyelesaian masalah atas kebiasaan buruk Anda. Tanya orang lain yang menurut Anda bisa dipercaya dan mampu menyelesaikan masalah. Tidak hanya itu, berdoa kepada Tuhan merupakan obat bagi penyelesaian masalah Anda. Ubah sedikit demi sedikit perilaku yang buruk menjadi baik. Walau sesekali Anda gagal, terus ulangi. Dengan sikap ingin berubah yang total, Anda bisa membuang ‘akar’ jelek tersebut.

Sumber : generasi minyak anggur/lh3

Sabtu, 12 Juni 2010

Mengubah Arah Hidup

Kolose 1:13
“Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 13; Galatia 2; 1 Raja-Raja 5-6

Ketika seorang redaktur surat kabar mendengar bahwa seseorang bernama Alfred Nobel meninggal dunia, ia menyangka almarhum adalah Nobel si penemu dinamit. Karena itu, sang redaktur menerbitkan obituari berjudul “Nobel si pedagang kematian”.

Ketika Nobel, si penemu dinamit yang sesungguhnya, membaca berita tentang “kematiannya sendiri”, ia bereaksi seperti seorang buta yang tiba-tiba dapat melihat kembali. Sejak hari itu, Nobel mencurahkan dirinya untuk perkara-perkara kemanusiaan, terutama perdamaian.

Saulus dari Tarsus mengalami perubahan yang jauh lebih drastis daripada Nobel. Dalam perjalanannya ke Damsyik untuk menangkap para pengikut Yesus, Saulus bertemu dengan Tuhan sendiri. Setelah buta selama beberapa waktu karena pertemuan itu, Saulus menyerahkan sisa hidupnya untuk melayani Dia yang dulu dikejar-kejarnya. Musuh Yesus itu akhirnya menjadi rasul yang berbakti kepada-Nya (Kisah Para Rasul 9:15-16).

Pengalaman kita sendiri mungkin tidak begitu menggemparkan. Namun, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita sudah bertemu dengan Sang Juru Selamat, yaitu Dia yang telah mengubah arah hidup kita.

Jika diantara Anda ada belum pernah mengalami kelahiran kembali, bukalah firman Tuhan di Yohanes 3 dan bacalah perkataan Yesus mengenai hal ini. Lalu, berdoalah dengan kata-kata yang jujur dan sederhana kepada-Nya. Akui segala dosa-dosa Anda di hadapan-Nya dan bukalah hati Anda agar Dia masuk ke dalamnya. Komitmen yang jujur kepada Tuhan akan membawa Anda masuk ke dalam hubungan baru dengan Dia, hubungan yang tidak berlangsung hanya bertahun-tahun, tetapi hubungan yang abadi.

Keselamatan tak sekedar memutus kebiasaan buruk tetapi juga membentuk karakter yang baik.

Sumber: Kingdom Magazine Mei 2010

Jumat, 11 Juni 2010

JANGKAR YANG KOKOH

Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita (Ibrani 6:19)

Dua minggu setelah gempa besar mengguncang Haiti , tim SAR pesimis. Mana mungkin masih ada orang yang bisa bertahan hidup, setelah lebih dari 10 hari tidak makan, tidak minum, dengan tubuh terjepit reruntuhan? Mereka keliru! Emanuel Buteau ditemukan masih hidup.
Segera pemuda ini dilarikan ke Rumah Sakit darurat. Setelah pulih, wartawan bertanya, "Apa yang membuatmu bisa bertahan?" Ia menjawab: "Selama terjepit, saya terus berseru memohon pertolongan Tuhan. Pengharapan saya tidak sia-sia. Kuasa-Nya bekerja!"

Pengharapan itu bagai jangkar. Begitu ditancapkan ke dasar laut, kapal menjadi mantap. Punya pegangan. Tidak diombang-ambingkan ombak. Pengharapan membuat orang beriman bisa berjalan mantap, walau janji Tuhan belum genap. Rasul Paulus berkata, kita sudah "beroleh jalan masuk" menuju keselamatan, walau belum sepenuhnya "menerima kemuliaan Allah" (ayat 2). Apa yang meyakinkan kita bahwa kelak kemuliaan Allah itu akan kita terima? Pengharapan!

Dengan pengharapan, biar jalan di depan sulit, hati tidak menjadi pahit. Malahan makin tekun dan tahan uji, karena yakin yang terbaik pasti akan datang (ayat 4,5).

Harapan kita sering keliru. Kadang kita mengharapkan jalan yang mudah. Atau, berharap hidup berjalan sesuai skenario kita. Harapan seperti itu bisa mengecewakan. Namun, pengharapan bahwa kita akan menerima kemuliaan Allah adalah jangkar yang kokoh. Marabahaya bisa datang. Usaha bisa kandas. Cita-cita bisa tidak kesampaian. Namun, pengharapan membuat kita yakin: ini bukan akhir segalanya. Yang terbaik masih akan datang! --JTI

KETIKA ANDA DIOMBANG-AMBINGKAN ANEKA PERSOALAN JANGAN LUPA TANCAPKAN JANGKAR PENGHARAPAN KEPADA TUHAN

Ayat Alkitab:
Roma 5:1-5
1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Kamis, 10 Juni 2010

Refuel your love tank

Love never gives up, never loses faith, is always hopeful, and endures through every circumstance. 1 Corinthians 13:7 (NLT)

"How do you refuel your love tank? You start by letting God love you."

Love can be absolutely exhausting. Don't let anyone fool you. The kind of love that really makes a difference in this world will zap everything out of you.

Sometimes you just don't feel like you have any more love to give. Maybe you're in a people-intensive job - such as teacher, salesman, or waitress - and you come home and think, "I just can't face another need, another problem, or another heartache." So you just shut down.

Or you need to show love to a particular person who is demanding, selfish, and never returns your love. And you just think to yourself, "I'm done. No more."
........

..........
Baca kelanjutannya disini
Click this link -> Refuel your love tank
---

Rabu, 09 Juni 2010

JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN TUHAN

“Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikanNya!” Mazmur 103:2

Kita seringkali terpaku pada keadaan dan penderitaan yang kita alami: sakit-penyakit atau persoalan rumah tangga yang pelik. Kita begitu cemas, kuatir dan takut, rasanya hari-hari yang ada begitu gelap. Wajah kita terus murung tiada tawa. Jangankan memuji-muji Tuhan, tersenyum pun berat rasanya. Masalah yang ada laksana gunung yang besar menindih kita, kita jadi lupa segala kebaikan Tuhan dan juga perbuatan-perbuatan Nya yang ajaib.

Raja Daud mengajak kita untuk mengingat-ingat apa yang sudah Tuhan perbuat: “Dia (Tuhan) yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.” (ayat 3-5). Mari renungkan sejenak: berapa kali kita melanggar firmanNya dan Tuhan selalu mengampuni? Berapa kali kita dalam kondisi lemah tak berdaya karena sakit dan Tuhan menyembuhkan? Bukankah kita ini orang-orang yang semestinya dimurkai dan binasa, tetapi karena kasihNya Ia rela mati di atas kayu salib menyelamatkan kita? Kenangkan betapa besar kasih setia dan rahmatNya atas kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita walaupun kita sering meninggalkanNya. Berapa kali kita diluputkan dari segala marabahaya? Daud mengakui, “Dalam kesesakan aku telah berseru kepada Tuhan, Tuhan telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.” (Mazmur 118:5).

Siapakah seperti Tuhan, setiap saat tak jemu-jemu memberi pertolongan? Saat menghadapi jalan buntu, pertolongan manusia tak mungkin diperoleh, Tuhan tetap mengulurkan tanganNya dan dengan caraNya yang ajaib menolong kita. Ingat kasih kita yang mula-mula waktu bertemu Yesus dan kita diselamatkan. Mungkin kasih itu telah padam oleh segala kesibukan dan masalah sehari-hari, namun kembalilah dan ingatlah kebaikanNya selama ini, yang dengan perbuatan baik kita tak cukup membalasNya.

Sungguh, aku berkata kepada Tuhan: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau.” Mazmur 16:2

Senin, 07 Juni 2010

ROH KUDUS YANG DIJANJIKAN ITU DIGENAPI

“Maka penuhlah mereka (para rasul) dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” Kisah 2:4

Rencana Allah adalah sempurna, tidak seperti rencana manusia yang seringkali tiba-tiba atau mendadak. Dan yang pasti rencanaNya tidak pernah gagal, Ayub pun mengakui: “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal.” (Ayub 42:2).

Seperti halnya kelahiran Kristus ke dunia yang telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya oleh para nabi, demikian pula pencurahan Roh Kudus. Ratusan tahun sebelum Kristus dilahirkan, Allah telah berfirman kepada nabi Yoel tentang pencurahan Roh Kudus yang kita kenal dengan Pentakosta, demikian firmanNya, “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan- penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29). Sebagaimana diperintahkan Tuhan Yesus, para rasul dengan setia berkumpul di Yerusalem menanti-nantikan Roh Kudus yang dijanjikan itu. Janji Tuhan adalah ya dan amin! “Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.” (Mazmur 12:7). Nubuat itu digenapiNya; Roh Kudus hadir demikan dahsyatnya seperti bunyi deru angin yang keras dan seperti nyala api yang bertebaran. “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Kuasa Roh Kudus adalah kuasa Roh Allah sendiri yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan; Ia bukan roh yang statis dan mati. Karena itu barangsiapa dipenuhi Roh Kudus, di dalam dirinya ada sesuatu kekuatan baru dan semangat yang besar untuk menghasilkan Injil. Setelah Roh Kudus memenuhi hidup para murid, mereka memiliki keberanian dan tak takut akan rintangan yang menghambat untuk memuliakan Tuhan.

Kuasa Roh Kuduslah yang sanggup memulihkan dan mengubahkan kehidupan!

Minggu, 06 Juni 2010

ALLAH Peduli

Keluaran 3:7-10 – Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

Seorang warga Perancis yang bernama Charney telah membuat ketidaksenangan Napoleon, oleh sebab itu dia dimasukkan ke dalam penjara. Dia merasa telah ditinggalkan oleh teman-temannya dan dilupakan oleh setiap orang diluar penjara. Dalam kesendirian dan keputusasaanya, Charney mengambil sebuah batu dan menggoreskannya pada dinding selnya serta menulis kata-kata, ”Tak seorangpun peduli”.

Suatu hari sebuah tunas hijau tumbuh menembus lantai penjara ditempat bekas sebuah batu yang telah diambilnya tersebut. Tunas itu menjulur kearah terang yang masuk melalui jendela kecil di selnya. Setiap hari saat ada kesempatan keluar sel, Charney membawa air untuk menyirami tunas itu. Tunas itu terus bertumbuh dan akhirnya menjadi sebah tanaman. Beberapa hari kemudian tanaman itu mengeluarkan sebuah kuncup bunga indah berwarna biru. Hari berganti hari, kuncup bunga itu akhirnya mekar dengan sangat indahnya. Di tengah-tengah kesendiriannya, Charney menghayati pertumbuhan tunas itu menjadi sebuah tanaman yang berbunga indah dan kemudian diatas goresan yang pertama, ia menggores dinding itu lagi dengan batu yang sama dengan sebuah tulisan, ”Allah peduli”.

Tulisan itu bukan sekedar tulisan tanpa makna, tetapi Allah benar-benar mempunyai berkat bagi ”tahanan itu”. Di sel yang lain, seorang tahanan mempunyai anak perempuan yang diizinkan mengunjungi para tahanan. Dia juga menengok kearah sel dimana Charney ditempatkan. Perempuan ini juga mendengar kasih Charney kepada sebuah tanaman yang tumbuh di selnya. Berita tersebut kemudian disampaikan kepada Ratu Josephine yang terkenal ramah itu. Ratu berkata, ”Seorang yang mengasihi dengan sungguh dan memelihara sebuah bunga tidak akan menjadi seorang yang jahat.” Sang Ratu kemudian membujuk Napoleon unntuk membebaskan Charney dan Charney pun dibebaskan. Charney membawa bunganya kerumahnya dan dengan hati-hati memelihara bunga tersebut. Hal itulah yang mengajarnya untuk percaya kepada Allah dan kepedulianNya terhadap orang lemah.

Mungkin saat ini Anda sedang mengalami pergumuan yang berat, Anda sedang mengalami kejatuhan dan Anda merasa tidak ada orang yang peduli terhadap Anda, ingatlah bahwa Allah peduli kepada Anda. Allah peduli akan pergumulan yang Anda alami. Allah yang tidak berubah itu, yang telah mempedulikan umat Israel dalam penderitaan mereka di Mesir, Ia juga akan mempedulikan Anda. Belajarlah akan kepedulian Allah terhadap alam semesta. Burung pipit dan bunga bakung pun dipedulikan Allah, masakan Allah tidak mempedulikan Anda? Jangan berharap pada manusia, tetapi percayalah kepada Allah dan kepedulianNya kepada Anda, serta nantikan pertolongan dan berkatNya.

DOA: Bapa, ampuni aku jika aku kurang percaya kepadaMu. Sekarang aku bertambah yakin bahwa Engkau peduli terhadap umatMu yang mengalami pergumulan berat, termasuk kepadaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa dan memohon ampun. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Kepedulian Allah seringkali berwujud sesuatu yang kita anggap remeh

Sumber: Manna Sorgawi

Sabtu, 05 Juni 2010

MERENCANAKAN MASA DEPAN

“maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.” Kejadian 41:48

Setiap orang pasti memiliki ribuan angan atau rencana untuk masa depannya; pekerjaan mapan, keluarga bahagia, punya kendaraan dan rumah tinggal yang layak dan sebagainya. Tidak peduli apakah akan terwujud atau tidak, yang penting harus usaha terbebih dahulu dan merencanakan segala sesuatunya sebaik mungkin.

Apabila kita tidak mempunyai rencana, bagaimana kita akan tahu kapan kita berhasil? Tanpa ada sasaran atau target di kepala kita, bagaimana mungkin kita tahu bahwa kita sedang melangkah ke arah yang tepat atau benar? Selagi kita dianugerahi kesehatan yang baik dari Tuhan berarti kita juga memiliki kesempatan untuk berusaha dan bekerja. Jangan pernah bermalas-malas atau menyia-nyiakan waktu yang ada untuk hal-hal yang tidak berguna. Dikatakan: “Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.” (Amsal 20:4). Maka kita harus hidup dengan persiapan dan perencanaan yang baik, agar kita tidak terpuruk dan siap terhadap kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Yusuf adalah contoh orang yang memiliki perencanaan yang baik dalam hidupnya. Ketika ia dipercaya menjadi penguasa di Mesir seperti dikatakan Firaun kepadanya, “Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu... Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.” (Kejadian 41:40-41), Yusuf mengerjakan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan dengan hikmat yang luar biasa, karena Roh Tuhan menyertainya. Ia memerintahkan rakyat Mesir untuk mempersiapkan diri menyongsong kelaparan yang akan terjadi. Selama tahun-tahun kelimpahan ia mengumpulkan semua kelebihan dan menyimpannya untuk persediaan kelak. “Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.” (Kejadian 41:49).

Ketika kelaparan hebat terjadi tujuh tahun, di Mesir ada persediaan makanan melimpah.

Jumat, 04 Juni 2010

TANGGUNG JAWAB ORANGTUA

“ Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.” 1 Samuel 8:3

Di zaman sekarang ini, lebih-lebih di kota besar, kenakalan anak-anak muda kian menjadi-jadi: terlibat dengan obat-obatan terlarang (narkoba), pergaulan bebas (free sex), perkelahian antarpelajar, geng motor, geng nero dan masih banyak lagi. Banyak anak muda bersikap manis dan penurut saat berada di rumah, namun berubah 180 derajat menjadi anak-anak yang brutal ketika bergaul dengan teman-temannya di luar rumah. Hal ini harus benar-benar menjadi perhatian yang serius bagi para orangtua. Kita harus tahu dengan siapa anak-anak kita bergaul, buku apa yang mereka baca, tontonan apa yang mereka lihat dan sebagainya.

Firman Tuhan mengingatkan, “ Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33). Penulis Amsal juga berkata, “ Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang .” (Amsal 13:20).

Keberadaan anak-anak adalah tanggung jawab penuh orangtua. Anak-anak yang nakal dan hidup seenaknya sendiri akan menimbulkan kepedihan hati orangtua. Samuel, nabi dan juga hakim Israel yang dipakai Allah secara luar biasa, di masa tuanya melihat fakta yang menyedihkan, anak-anaknya hidup dalam ketidakbenaran; mereka tidak hidup seperti ayahnya; “...mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.” (1 Samuel 8:3). Contoh lain adalah imam Eli, yang juga memiliki anak-anak yang memberontak, bahkan Alkitab menulis: “ Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan Tuhan,” (1 Samuel 2:12).

Reputasi baik orangtua tidak menjadi jaminan anak-anaknya akan menjadi baik pula, terkadang malah sebaliknya. Bukankah banyak kasus terjadi, anak-anak 'bermasalah' justru berasal dari kalangan orang berada, yang berlimpah uang dan kekayaan ?

Sebelum semuanya terlambat, hai para orang tua, “ Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” (Amsal 22:6)

Didiklah dengan baik sesuai firman Tuhan sejak dini, maka anak-anak kita akan menjadi orang yang takut akan Tuhan di kemudian hari !

Rabu, 02 Juni 2010

Kisah : Michelle Price

Michelle Price adalah gadis kecil periang yang senang memanjat pohon, menunggang kuda, bermain ski, bercerita tentang banyak kisah, dan menyanyi. Dengan keluarga Kristen yang mengasihi dia, hidup Michelle seolah tak memiliki sedikit beban pun sampai ia berumur 8 tahun, ketika kaki kanannya mulai terasa sakit dan bengkak.

Setelah beberapa dokter melakukan pemeriksaan, mereka mengatakan kepada orang tua Michelle bahwa Michelle menderita salah satu jenis penyakit kanker tulang yang mematikan. Dokter itu berkata bahwa kesempatan untuk hidup kurang dari 4%, dan sebagian besar kakinya harus diamputasi.

Orang tua Michelle sangat ketakutan tentang bagaimana mereka harus menceritakan hal tersebut kepadanya. Ketika mereka akhirnya menceritakan kepada Michelle, maka reaksi pertama dari Michelle: "Oh Papa, saya tidak akan dapat berdansa lagi jika saya tidak memunyai kaki! Saya tidak mau menjadi seorang yang cacat!" Dia menangis terisak-isak untuk beberapa menit. Tetapi ketika ia melihat wajah ibunya dipenuhi air mata, ia berhenti menangis, mengambil napas panjang, dan berkata, "Saya akan baik-baik saja, Mami. Jangan menangis." Sambil menepuk-nepuk wajah ibunya, ia melanjutkan, "Saya memang takut ketika Papa menceritakan kepada saya, tetapi Yesus membuat hati saya tenang. Saya akan baik-baik saja. Percayalah, Mam."

Michelle, dengan perlahan, bertanya kepada ayahnya mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi. Dan ketika ayahnya menjawab tidak tahu, Michelle berpikir untuk beberapa saat sebelum ia berkata, "Mungkin saya tahu jawabnya, jika para dokter itu belum memiliki obat untuk mengobati penyakit saya, mungkin mereka dapat mempelajari kaki saya dan menemukannya. Sehingga mereka dapat membantu anak-anak lain yang sakit seperti saya."

Para dokter mengamputasi kaki Michelle sampai 4 -- 5 inci di atas lutut (± 13 cm). Michelle menangis ketika pertama kali ia melihat kakinya yang terbalut. Namun kemudian, ia menceritakan kepada ibunya betapa takutnya ia pada saat berada dalam ruang operasi ... sampai ia mengingat bahwa ia tidak sendiri. Yesus berada bersamanya.

Untuk beberapa waktu lamanya, Michelle merasakan rasa sakit yang menggigit. Urat syaraf di kakinya terus-menerus mengatakan kepada otaknya bahwa sesuatu yang salah terjadi sehingga menyebabkan rasa sakit itu. Namun, 3 hari setelah operasi dilakukan, ia mengagetkan dokternya dengan melukis wajah yang tersenyum pada pembalut di kakinya yang buntung. Dokter itu mengatakan kepada orang tua Michelle bahwa biasanya dibutuhkan waktu berminggu-minggu sebelum seseorang yang diamputasi dapat menerima keadaannya.

Setelah 5 hari berlalu semenjak operasi dilakukan, para dokter mulai memberikan kemoterapi kepada Michelle ... obat yang sangat kuat yang diciptakan untuk membunuh sel-sel kanker. Dan dikarenakan kanker pada Michelle sangat mematikan, maka mereka memberikan dosis 1000 kali lebih besar dari biasanya.

Dalam waktu singkat, obat itu membuat semua rambut Michelle rontok. Setiap pengobatan membuatnya merasa amat sakit. Ia muntah dan menggigil. Tetapi setiap kali seseorang datang menjenguknya dan bertanya bagaimana rasanya, ia menjawab, "Doing Ok!", sehingga ia tidak membuat orang lain merasa tidak enak.

Setelah 4 minggu berada di rumah sakit, ia diizinkan untuk pulang beberapa hari. Ketika ia berjalan-jalan dengan ayahnya, ia menyadari para tetangga merasa tidak nyaman berada di sisinya, karena kaki dan kepalanya yang gundul. Untuk membuat mereka merasa lebih baik, ia justru mengunjungi rumah para tetangga dan menceritakan kepada mereka tentang kanker. Bahkan, Michelle meminta mereka untuk tidak ragu-ragu bertanya.

Michelle menjalani kemoterapi selama 18 bulan dan menunjukkan sikap tegar yang amat besar pada saat melalui semua ketidaknyamanan itu. Ketika ia merasa lebih baik, ia mengunjungi anak-anak lain di rumah sakit yang juga menderita kanker dan berusaha membuat mereka gembira. Dan setelah pemeriksaan menunjukkan bahwa kankernya telah sembuh, hati Michelle dipenuhi rasa ucapan syukur.

Dengan berjalannya waktu, ia belajar bermain ski dengan satu kaki dan menjalankan "skate board" serta bermain "soccer" dengan menggunakan kruk (penyangga kaki). Setelah ia berhasil mendapatkan medali pada sebuah kontes ski nasional bagi orang-orang cacat, Wayne Newton memberikan penghargaan olahraga bagi orang-orang cacat pada TV nasional karena keberaniannya.

Ketika Newton melihat bagaimana ia menghabiskan waktunya berusaha membuat orang lain bahagia, ia menjadi sangat kagum kepada Michelle dan memberikan kejutan hadiah istimewa pada hari ulang tahunnya ..., seekor kuda!

Pada suatu hari, Michelle berkata kepada ibunya bahwa kadang-kadang ia merasa sedih karena diperlakukan berbeda pada waktu berolahraga, dan ia juga sering merenung apakah ada anak laki-laki yang akan menyukainya karena ia hanya memiliki satu kaki. Kemudian ia menambahkan, "Saya merasa bersalah jika merasa susah. Tuhan akan berpikir saya tidak cukup berterima kasih atas apa yang telah Dia lakukan kepada saya. Saya berpikir, saya melihat kepada kesusahan lebih banyak dan tidak cukup melihat kepada kebaikan."

Ketika Michelle beranjak dewasa, ia menjadi seorang pemain ski cacat termuda di seluruh dunia, seorang model, pembicara, dan seorang penunggang kuda nomor satu bagi orang-orang cacat. Ia melanjutkan kuliah dan kemudian bekerja di sebuah pusat pelayanan orang-orang yang tidak memiliki tangan atau kaki. Tahun 1993, ia menerima penghargaan atas keberaniannya oleh American Cancer Society.

Saat ini Michelle adalah seorang istri dan ibu muda. Ia bermimpi untuk dapat memiliki sebuah perkemahan bagi anak-anak cacat sehingga mereka dapat memiliki sikap positif terhadap keberadaan mereka.

Sumber asli: Courageous Christians by Joyce Vollmer Brown

Selasa, 01 Juni 2010

SEUMUR HIDUP TAPI SEMENTARA

Kita tak akan menjumpai penderitaan disurga melainkan sukacita yang kekal

(silahkan baca Alkitab) I - Korintus 15:42-43

Ketika Paul Schneider berusia dua tahun, seorang Dokter Specialist berkata bahwa Ia tidak akan dapat berjalan atau berbicara dengan jelas, akibat kelainan otak saat lahir.

(Orangtuanya menyerahkan kedalam tanganNYA)

Paul membuktikan bahwa ahli itu salah. Ia tidak hanya belajar berjalan, tetapi juga berhasil meraih gelar Sarjana dan berbicara didepan umum lebih dari 300 kali.

Didalam hatinya yang paling dalam terdapat Kasih Kristus , pribadi yang menyelamatkannya dari dosa-dosanya dan diberi keberanian untuk tabah menghadapi segala kesulitan yang menghadang. Dan pengharapan didalam Kristuslah yang mengilhami kalimat yang sering ia gunakan untuk melukiskan kelumpuan otaknya: “SEUMUR HIDUP TETAPI SEMENTARA”.-

Pandangan Paul Schneider ini didasarkan pada I Korintus 15. Karena Yesus mengalahkan dosa dan maut , serta bangkit dari kematian, Dia menjanjikan suatu “tubuh rohani” yang baru bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Tubuh itu akan bebas dari segala kecemaran karena keberadaan kita saat ini. Tubuh itu merupakan tubuh yang telah diubahkan, dan memiliki kemampuan melampaui segala sesuatu yang kita ketahui (Filipi 3:21)

Pada tahun 1995 Paul Schneider dipanggil oleh Kristus.

Akhirnya ia bebas dari kelumpuan otak. Semua orang Kristen memiliki janji untuk menerima tubuh yang baru pada saat kebangkitan. Kita mungkin memiliki keterbatasan fisik, mental, emosi, atau ketiga tiganya seumur hidup, tetapi semuanya itu hanyalah sementara.- (DJD)

Bila kita mengikutiNya, mau hidup dalam FirmanNya, setiap permohonan kita akan dikabulkan walaupun tidak sesuai kehendak kita tapi kebutuhan kita, dengan kata lain kita tidak dapat yang kita inginkan tetapi yang kita butuhkan pasti terpenuhi walaupun itu semua harus melalui suatu proses. (mungkin kita lupa bahwa DIA menciptakan manusia manusia di Bumi ini melalui suatu proses dan waktu untuk itu kesabaran diperlukan dalam kehidupan kita)

Seorang wanita cantik tidak dapat berjalan karena sejak lahir kakinya lumpuh dan mengecil, DIA menjamahnya sehingga dapat berjalan seperti normal tapi kakinya tetap kecil. Pasti semua orang dapat melihat kemuliaanNYA melalui kakinya dan mungkin sekalian menjaukan wanita tadi dari dosa dunia yang baru.

Orang dapat melihat kemuliaanNYA pada diri pribadi Paul Schneider, padahal banyak manusia yang lahir dengan Otak dan Fisik yang Prima sebagai berkat yang DIA berikan tapi sayang karena terlalu jauh dari tanganNya sehingga setelah dewasa otaknya Rusak dan Fisiknya hancur sebelum lanjut usia.

Marilah kita bertobat, memohon pengasihanNYa agar supaya walaupun otak dan fisik kita rusak,tapi jiwa kita masih diselamatkanNya.

Waktu untuk hidup sangat singkat dibandingkan dengan waktu untuk orang yang telah mati. Mari kita selamatkan jiwa kita masing masing karena kehidupan sesudah dalam kematian sangat panjang waktunya dan agar supaya bahagia kelak, mulai sekarang carilah tempat duduk di sisiNYA. Amin

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca