-

Sabtu, 31 Juli 2010

Keputusan Yang Mengubah Hidup Anda

Setiap kita membuat pilihan setiap hari. Bahkan, salah satu cara untuk melihat hidup Anda di masa depan melalui pilihan-pilihan yang Anda buat saat ini. Sangat mudah untuk memikirkan pilihan ini dalam gambaran besar, misalnya apakah akan menyelesaikan sekolah atau tidak, melanjutkan ke perguruan tinggi atau tidak, kampus mana yang akan dipilih, pekerjaan seperti apa yang kita mau, dengan siapa kita akan menikah, dimana kita akan menetap, apakah kita akan memiliki anak dan kapan.

Tentu saja ini adalah ‘keputusan besar’ dan siapapun akan berkata bahwa pilihan itu memberikan dampak pada satu titik dalam kehidupan Anda. Tapi sebenarnya, semua hal itu bukanlah keputusan terpenting yang kita buat. Saya percaya bahwa keputusan yang paling penting adalah keputusan yang kita buat setiap hari dengan kesadaran penuh.

Pilihan besar yang tercantum di atas telah dilakukan di masa lalu. Ya, Anda dapat memilih untuk kembali ke sekolah, memiliki anak, dll. Tapi bagi sebagian besar orang, keputusan besar tersebut adalah bagian dari masa lalu dan tidak dapat diubah lagi. Tetapi ada ribuan keputusan yang akan Anda buat dalam setiap menit kehidupan Anda. Banyaknya keputusan kecil yang harus Anda ambil membuat keputusan-keputusan itu menjadi penting.

Ada lima hal yang saya yakin akan berdampak besar pada masa depan Anda – yang berarti pilihan Anda akan mempengaruhi hasil masa depan Anda. Setelah membaca ini, saya yakin Anda akan memikirkan orang lain. Berikut adalah lima pilihan penting yang bisa Anda mulai:

Mendengar lebih banyak dan berbicara lebih sedikit. Mendengar membuat Anda belajar. Mendengar memungkinkan Anda untuk membangun hubungan. Dan memilih untuk mendengar bukannya berbicara atau melakukan sesuatu yang lain ketika seseorang sedang berbicara adalah pilihan yang bisa kita lakukan sepanjang hari.

Mengharapkan yang terbaik bagi diri Anda dan juga orang lain. Pikirkan hal ini, Anda cenderung mendapatkan apa yang Anda harapkan – dalam hal hasil, respon dan kinerja dari apa yang dilakukan orang lain. Harapan biasanya didasarkan pada pengalaman, tapi semua pengalaman itu terjadi di masa lalu. Pada kenyataannya harapan Anda adalah pilihan. Jika saya berkata bahwa Anda dapat membuat pilihan yang dapat meningkatkan hasil secara konsisten meskipun Anda tidak melakukan apa-apa, apakah Anda akan tertarik? Anda pasti akan tertarik dan harapan Anda persis seperti itu. Pilihlah untuk berharap lebih banyak dan Anda akan menerima apa yang Anda harapkan.

Mempercayai orang lain lebih lagi. Jika Anda ingin lebih dipercaya dalam hidup Anda baik di tempat kerja, rumah atau di mana saja, maka pilihlah untuk percaya orang lain lebih lagi. Anda dapat membuat pilihan ini dengan setiap orang yang Anda temui. Bukankah itu beresiko? Benar sekali, tapi dengan membuat keputusani ini secara sadar, maka Anda akan meningkatkan respek orang terhadap Anda dan Anda pun akan semakin menjadi orang yang dapat dipercaya dalam setiap hubungan di dalam hidup Anda.

Selaraskan tindakan Anda dengan tujuan. Jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan, maka jangan sering ke dapur dan biarkan pintu kulkas tetap tertutup. Jika Anda ingin siap saat menghadapi meeting, maka persiapkan dari sekarang. Jika Anda mengatakan bahwa keseimbangan hidup adalah hal yang penting, maka pulanglah tepat waktu dari kantor. Jika tujuan Anda adalah lebih banyak membaca, maka matikan televisi. Ini hanyalah contoh keputusan yang Anda buat sehari-hari, walaupun sebenarnya ini adalah keputusan yang Anda buat setiap menit. Jika Anda memilih untuk menyelaraskan tindakan dengan niat Anda, Anda dapat menciptakan mukjizat.

Pilihlah sekarang. Masa depan Anda dimulai saat ini. Buatlah pilihan yang akan menciptakan masa depan yang Anda inginkan. Buatlah pilihan dan ambillah tindakan.

Og Mandino menulis dalam bukunya yang luar biasa, The Greatest Miracle In The World, kita harus menggunakan kekuatan pilihan kita dengan bijak. Lima pilihan di atas adalah pilihan-pilihan yang kita buat sepanjang hari. Ketika kita mengambil keputusan secara bijak, kita akan menciptakan hasil yang lebih banyak dari apa yang kita inginkan. Hidup dan keberhasilan Anda terdiri dari pilihan dan keputusan yang Anda buat.

Jumat, 30 Juli 2010

FATHER’S LOVE LETTER

AnakKu , engkau mungkin tidak mengenal Aku
tetapi Aku mengenal segala sesuatu tentang dirimu
Aku tahu kalau engkau duduk atau berdiri
Aku mengerti segala jalanmu
Setiap helai rambut kepalamu terhitung semuanya
karena engkau diciptakan dalam gambar dan rupaKu
Di dalamKu engkau hidup,engkau bergerak dan engkau ada
Sebab engkau ini adalah keturunanKu
Aku mengenal engkau sejak sebelum engkau ada dalam kandungan
Aku memilih engkau dari semula , sebelum Aku menciptakan segalanya
Engkau ada bukan karena suatu kesalahan , karena hari – harimu ada tertulis dalam kitabKu
Aku telah menentukan waktu yang tepat untuk kelahiranmu , dan dimana engkau akan hidup
Kejadianmu dasyat dan ajaib
Karena Aku menenun engkau dalam kandungan ibumu
dan mengeluarkan engkau pada hari engkau dilahirkan
Seringkali Aku tidak dipahami oleh mereka yang tidak mengenal Aku
Aku tidak berada di tempat jauh dan murka
tetapi Aku adalah kasih yang sempurna
Dan adalah kerinduanKu untuk mengaruniakan kasihKu untukmu
Semua itu karena engkau adalah anakKu,dan Aku adalah Bapamu
Aku memberikan lebih dari yang dapat diberikan bapamu yang di dunia
karena Akulah Bapamu di surga yang adalah sempurna
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugrah yang sempurna engkau terima dari tanganKu
Karena Akulah pemeliharaanmu dan Aku memberikan semua yang engkau perlukan
RancanganKu yang diberikan kepadamu adalah hari depan yang penuh harapan
Karena Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal
PikiranKu terhadapmu tidak terhitung seperti pasir di tepi pantai
Dan Aku bergirang karena engkau dengan sukacita dan sorak sorai
Aku tak pernah berhenti berbuat baik kepadamu karena engkaulah harta kesayanganKu
Aku merindukan untuk mengokohkan engkau dengan hatiKu dan jiwaKu
Aku akan menunjukkan kepadamu hal-hal yang besar dan ajaib
Jika engkau mencari Aku dengan segenap hatimu engkau akan menemukan Aku
Bergembiralah karena Aku,maka Aku akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu
Karena Akulah yang mengerjakan di dalammu kemauan itu
Aku dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang engkau pikirkan
Karena Akulah yang menganugrahkan penghiburan abadi kepadamu
Akulah juga yang menghiburmu dalam segala penderitaanmu
Ketika engkau patah hati,aku berada dekat denganmu
Seperti seorang gembala menggembalakan dombanya,Aku membawa engkau dekat ke hatiKu
Suatu hari Aku akan menghapus semua air mata dari matamu
Dan Aku akan mengangkat semua kesusahan yang engkau derita di atas bumi
Akulah Bapamu,dan Aku mengasihi engkau seperti Aku mengasihi putraKu Yesus
Karena di dalam Yesus kasihKu kepadamu dinyatakan
Dialah gambar wujud dari keberadaanKu
Dia datang untuk menyatakan bahwa Aku dipihakmu dan bukan untuk melawanmu
Dan untuk memberitahumu bahwa Aku tidak memperhitungkan pelanggaranmu
Yesus mati supaya kau dan Aku dapat diperdamaikan
KematianNya adalah pernyataan terbesar dari kasihKu untukmu
Aku menyerahkan semua yang Aku sayangi supaya Aku mendapat kasihmu
Jika engkau menerima anugrah anakKu Yesus,engkau juga menerima Aku
Dan tidak lagi ada yang akan memisahkan engkau dari kasihKu
Kembalilah dan Aku akan mengadakan pesta terbesar yang pernah ada di surga
Selamanya aku adalah Bapa dan selamanya Aku tetaplah Bapa
PertanyaanKu adalah
maukah engkau menjadi anakKu ?
Aku menanti-nantikan engkau

With Love ,
Your Dad , Almighty God

Kamis, 29 Juli 2010

Lirik Lagu Hati Hamba Sari simorangkir

Tahu lagu Hati hamba yang di bawahkan oleh Sari Simorangkir, lagu ini sudah menjadi berkat bagi saudara-saudara kita di singapura. Di singapura lagu ini di populerkan oleh City Harvest Church (Gereja yang didirikan oleh Pastur Konghee) dalam versi bahasa Inggris. Seperti ini lagu Hati hamba dalam versi indonesia dan inggris

HATI HAMBA
By Sari Simorangkir

KU TAK DAPAT LUPAKAN
KEBAIKAN YANG KU T'RIMA
PENGORBANAN-MU YANG MULIA
JADIKAN KU BERHARGA

KAU TULUS MENERIMA
AKU APA ADANYA
KEKUATAN KASIH-MU NYATA
MEMULIHKAN HIDUPKU

REFF:
KAU BUKAN TUHAN YANG MELIHAT RUPA
KAU BUKAN TUHAN YANG MEMANDANG HARTA
HATI HAMBA YANG S'LALU KAU CARI
BIAR KAU TEMUKAN DI DALAMKU

S'LAMA KU HIDUP KU MAU MENYEMBAH-MU
S'BAB ENGKAU SANGAT BERARTI BAGIKU
YANG TERBAIK YANG ADA PADAKU
KUPERSEMBAHKAN KEPADA-MU
YESUSKU


Versi Bahasa Inggris
Heart of a Servant
By City Harvest Church
(Cipt. Sari simorangkir dengan judul asli Hati Hamba)


Standing in awe of Your grace
setting my feet in Your ways
entering into Your presence
to behold You face to face

God of all heaven and earth
holding me in Your embrace
unfailing love that surrounds me
Oh God i stand amazed

my Jesus my Lord
You're the love of my life
wherever You go wanna be by Your side
no longer i but Christ living in me
serving You for all eternity

my eyes set on You
in this race that i run
no longer my ways let Your will be done
Make me a servant my heart's ever true
clinging to the cross i'll follow You
i'll follow You

Klik link di bawah ini untuk mendengar dan melihat video klip lagu versi bahasa inggris yang dibawahkan oleh City Harvest Singapura
Klik -> Hati Hamba (Heart of a servant)

Belajar Dari Kesalahan

Bila Anda melakukan suatu tindakan, ada kemungkinan Anda akan membuat kesalahan. Jangan patah semangat dulu, karena ketahuilah bila Anda membuat kesalahan, itu adalah suatu hal yang hebat. Anda memiliki kesempatan untuk belajar sesuatu.

Akui kesalahan Anda, teliti dan pelajari secara mendalam mengapa Anda melakukan kesalahan tersebut. Berpikirlah untuk mencari jalan keluar bagi kesalahan Anda. Kesalahan adalah guru yang luar biasa. Dengan mengenal apa yang salah, Anda dibantu untuk menemukan apa yang benar.

Tom Watson, pendiri IBM, tahu persis nilai dari sebuah kesalahan. Suatu saat, salah seorang pegawainya membuat kesalahan besar yang merugikan IBM senilai jutaan dolar. Sang pegawai yang dipanggil ke kantor Watson berkata, “Anda pasti menginginkan agar saya mengundurkan diri.” Menanggapi perkataan pegawainya, Watson malah berkata, “Anda pasti bercanda. Saya baru saja menghabiskan 10 juta dolar untuk mendidik Anda...”

Orang yang memiliki bakat sukses akan belajar dari apapun yang terjadi, termasuk kesalahan. Bila Anda membuat sebuah kesalahan, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengumpulkan kembali keping-keping yang terserak dan memperhatikan bagaimana hal itu bisa terjadi.

Jangan menangisi kesalahan. Periksa dan pelajari kesalahan. Selanjutnya manfaatkanlah pengetahuan baru yang Anda dapatkan dari kesalahan yang telah Anda perbuat.

Rabu, 28 Juli 2010

Pujian Bagi Tuhan untuk Rancangan-Nya

Sebuah puisi tua menggambarkan seorang wanita yang pada suatu hari berjalan melewati padang rumput. Pada saat dia berjalan sambil menikmati keadaan alam sekitarnya, dia tiba pada sebuah ladang labu emas. Di ujung ladang tersebut berdiri sebatang pohon ek besar.

Wanita itu duduk di bawah pohon ek tadi dan mlai merenungkan keanehan-keanehan yang ada di alam. Mengapa biji ek yang kecil berada pada dahan yang besar dan labu raksasa pada ranting kecil. Dia berpikir bahwa Tuhan telah melakukan kesalahan dalam penciptaan! Seharusnya Dia meletakkan biji kecil pada ranting yang kecil sedangkan labu besar pada dahan yang besar.

Tak lama kemudian, wanita itu tertidur di bawah hangatnya sinar matahari musim gugur. Dia terbangun pada saat sebuah biji kecil jatuh menimpa hidungnya. Dengan tertawa geli, dia mengubah pola pemikiran sebelumnya, Tuhan benar juga!

Bagaimana kalau tadi biji / buah sebesar labu emas yang jatuh menimpa dirinya? Apa yang akan terjadi kalau begitu? Mungkin dia akan kembali ‘tertidur’ buat kedua kalinya. Itulah pemikiran Tuhan yang jauh melebihi pemikiran manusia, bagaimana kita terkadang tidak dapat menyelami pikiran-Nya namun kita hanya perlu percaya semua rancangan-Nya sempurna buat kita.

Dalam setiap situasi, Tuhan jauh lebih tahu tentang manusia dan situasi yang terkait dibandingkan apa yang kita ketahui. Dia sendiri melihat segala sesuatu dari awal sampai akhir. Dia sendiri tahu bagaimana menciptakan sebuah Rencana Agung yang membawa kebaikan bagi semua yang melayani-Nya.

Betapa ajaibnya Tuhan yang kita sembah. Dia bisa mengerti hati kita yang paling dalam tapi juga paling mengetahui setiap apa yang terjadi di dunia ini dan sudah mengatur segala sesuatu di tempat yang baik. Wow, kami memuji Engkau ya Pencipta yang Agung dan luar biasa….

Selasa, 27 Juli 2010

BILA ALLAH TERASA JAUH

TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia (Ratapan 3:25)

Dalam pelayanan selama lima dekade, saya telah banyak berbicara dengan orang yang bermasalah karena Allah terasa jauh. Mereka tidak merasakan bahwa Dia peduli dengan kebutuhan-kebutuhan mereka secara pribadi, sehingga mereka pun mengalami kesukaran dalam berdoa.

Kadang-kadang alasannya cepat ditemukan -- dosa yang belum diakui, dendam, kesombongan, ketergantungan pada sesuatu dan hal-hal semacam itu. Tetapi bila alasannya bukan dosa dan orang tersebut hidup dalam penyerahan kepada Yesus sebagai Tuhannya setiap hari, membaca Alkitab, berdoa dengan sungguh-sungguh, nasihat paling baik yang dapat saya berikan adalah, "Katakanlah kepada Allah persoalan Anda dan tetaplah memelihara hubungan yang harmonis dengan Allah."

Alkitab memaparkan orang-orang yang menghadapi persoalan yang sama. Nabi Yeremia mengalami saat-saat ketika Allah tampak seperti musuh baginya (Ratapan 3:1-18). Dengan menggunakan bahasa kiasan, ia menggambarkan kepedihannya terhadap Allah yang "tidak mendengarkan doaku" (ayat 8). Ia merasa seolah Allah memburunya (ayat 10-12). Tetapi ketika ia menyatakan perasaannya, Yeremia melihat secercah sinar yang menerangi kegelapan dan memulihkan harapannya kepada Tuhan (ayat 21-26).

Jika Allah terasa jauh dari Anda, meskipun Anda mempercayai Dia dan berusaha melakukan kehendak-Nya, janganlah putus asa. Katakanlah pada-Nya. Dan tetaplah melakukan kebenaran. Terang pasti akan menembus kegelapan. Dan bila hal itu terjadi, Anda akan mengalami hal yang jauh lebih baik dari saat ini [HVL]


Lift up your eyes, discouraged one,
The Lord your help will be;
New strength will come from Him who said,
"For rest come unto me." --Anon.

JIKA ANDA BERADA DI DALAM KEGELAPAN YANG AMAT PEKAT, TETAPLAH BERJALAN MENUJU TERANG

Senin, 26 Juli 2010

God is real, no matter how you feel

The Lord has hidden himself from his people, but I trust him and place my hope in him. Isaiah 8:17

"To mature your friendship, God will test it with periods of seeming separation—times when it feels as if he has abandoned or forgotten you."

It is easy to worship God when things are going great in your life—when he has provided food, friends, family, health, and happy situations. But circumstances are not always pleasant. How do you worship God then? What do you do when God seems a million miles away?

..........
Baca kelanjutannya disini
Click this link -> God is real, no matter how you feel
---

Rencana Allah

Bacaan kita hari ini dari Roma 8: 26-30

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

True Story: Setelah peristiwa 11 September 2001, sebuah perusahaan mengundang karyawan dari perusahaan lain yang selamat dari serangan atas WTC – untuk menceritakan pengalamannya. Seorang kepala keamanan selamat karena harus mengantar anaknya ke sekolah sebab istrinya sedang sakit. Seorang wanita terlambat datang karena alarm jamnya tidak berbunyi tepat waktu. Seorang karyawan ketinggalan bus. Seorang karyawan menumpahkan makanan dibajunya sehingga perlu waktu untuk berganti pakaian. Seorang karyawan mobilnya tidak bisa dihidupkan. Seorang lainnya memakai sepatu baru pagi itu dan berangkat kerja dengan bersemangant. Namun sepatu itu menyebabkan luka di tumit dan membuatnyya berhenti disebuah toko obat untuk membeli plester.

Firman Tuhan berkata bahwa Allah turut bekerja dalam segaa hal, termasuk ketika sepertinya segala hal tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita hanya dengan maksud untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. Perhatikan bahwa Tuhan berkata semua ini akan terjadi bagi orang yang mengasihi Dia, yaitu yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah, bukan rencana kita! Yang perlu kita lakukan adalah berusaha mengerti akan setiap karya Tuhan didalam hidup ini. Hari ini, ketika banyak hal tidak sesuai dengan rencana kita, semuanya terlihat sangat kacau, atau bahkan hal-hal kecil seperti anda tidak bisa menemukan kunci mobil, lampu merah mati dan membuat macet; jangan terburu-buru marah atau frustasi, karena TUHAN sesungguhnya sedang bekerja untuk menjaga kehidupan anda!

Motivasi: Mari belajar bersyukur atas segala hal yang telah, sedang dan akan terjadi dalam hidup kita. Ini karena kita percaya bahwa Tuhan tetap memegang kendali atas segala hal yang terjadi dan semuanya terjadi hanya dengan maksud agar rencana-Nya dapat digenapi dalam hidup kita ini.

Kamis, 22 Juli 2010

Tergesa Membawa Celaka

Amsal 16:32
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 19; Matius 19; Amos 6-7

Alkisah pada masa dinasti Song ada seorang petani yang tidak pernah sabar. Ia merasa padi di sawahnya tumbuh sangat lambat. Akhirnya ia berpikir, “Jika saya menarik-narik padi itu ke atas, bukankah saya membantunya bertumbuh lebih cepat?” Lalu ia menarik-narik semua padinya. Sampai di rumah, dengan bangga ia bercerita kepada istrinya bahwa ia baru saja membantu padinya bertumbuh lebih cepat.

Keesokkan harinya ia pergi ke sawah dengan bersemangat, tetapi betapa kecewanya ia ketika melihat bahwa semua padi yang kemarin ditariknya ke atas sudah mati. Karena tidak sabar, “usahanya untuk membantu” malah membuatnya rugi besar.

Demikian pula dengan Saul, raja Israel. Sebelum Saul berperang ke Gilead melawan bangsa Filistin, Samuel sudah berpesan bahwa ia akan datang kepada Saul untuk mempersembahkan korban. Samuel meminta Saul menunggu ia datang untuk memberi instruksi (I Samuel 13:8). Namun, Saul tidak mengindahkan perintah Samuel maupun hukum Tuhan. Ia tidak sabar menunggu Samuel. Ia lebih takut ditinggalkan rakyatnya dari pada takut pada Tuhan. Ketidaksabarannya membawa dampak yang fatal, Tuhan menolaknya sebagai raja (ayat 14).

Dalam hidup ini, kita juga kerap tidak sabar menunggu waktu Tuhan. Ketika pertolongan Tuhan rasanya tak kunjung tiba, jangan tergesa mengambil jalan. Bukannya menyelesaikan masalah, malah sering kali mendatangkan masalah baru yang justru lebih besar! Akar ketidaksabaran adalah tidak percaya. Jika kita sungguh-sungguh percaya Allah mampu menolong, kita akan menanti Dia dengan sabar.

Dalam hidup orang yang sabar selalu ada banyak kesempatan untuk Allah bekerja.

Rabu, 21 Juli 2010

BELAJAR MELEPASKAN

Tetapi istri Lot, yang berjalan mengikutinya, menoleh ke belakang,lalu menjadi tiang garam (Kejadian 19:26)

Walaupun tidak selalu setuju dengan produknya, saya tertarik pada beberapa ide iklan di televisi. Salah satunya adalah iklan yang menceritakan seorang lelaki yang diberhentikan dari pekerjaannya sebagai pegawai. Dengan sedih ia membereskan semua barangnya yang penuh kenangan, lalu kembali ke rumahnya. Saat membereskan beberapa barang, ia justru menemukan ide untuk membangun bengkel. Dari seorang pegawai yang diberhentikan, ia menjadi seorang pengusaha yang membuka lapangan kerja bagi orang lain.

Sodom dan Gomora terletak di lembah Yordan yang berlimpah air, sehingga Lot memilihnya ketika akan berpisah dengan Abram. Namun, karena kejahatan penduduk kota tersebut, Sodom dan Gomora hendak dimusnahkan. Meski demikian, Tuhan memberi kesempatan kepada Lot untuk menyelamatkan diri dengan berlari ke Zoar. Sayangnya, istri Lot tak menuruti petunjuk malaikat Tuhan. Ia menoleh ke belakang-seakan- akan ia tidak rela meninggalkan kota tempat tinggalnya yang nyaman tersebut. Dan ia pun menjadi tiang garam.

Hal-hal pada masa lalu kita mungkin sudah nyaman dan menyenangkan bagi kita. Akan tetapi, sebagaimana kehidupan Lot, ada kalanya Allah melihat sesuatu yang takkan berakibat baik apabila kita terus ada di tempat atau situasi yang sama. Dan, mempertahankan semuanya hanya akan membuat kita terhambat dan tidak akan maju. Karena itu, penting sekali bagi kita untuk memiliki hati pasrah bersandar kepada Tuhan; kemudian menata hati, bersiap menyambut hal-hal baru yang mungkin akan hadir. Dia jauh lebih tahu mana yang paling penting dan berharga dari hidup kita --SL

ALLAH SELALU BEKERJA UNTUK KEBAIKAN BAHKAN KETIKA TAMPAKNYA SAYA HARUS KEHILANGAN

Selasa, 20 Juli 2010

Andalah Yang Menentukan

Kejadian 27:39-40 - Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas. Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu." Kejadian 29:20 - Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel. Yosua 14:13 - Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya. Yosua 15:14 - Dan Kaleb menghalau dari sana ketiga orang Enak, yakni Sesai, Ahiman dan Talmai, anak-anak Enak.

Dalam Ensiklopedi Umum dijelaskan bahwa fatalisme adalah sebuah ajaran atau sebuah paham yang percaya bahwa semua keadaan atau perbuatan seseorang sudah dipastikan lebih dahulu oleh nasib (fatum). Manusia tidak dapat atau tidak akan berhasil mengubah jalannya keadaan atau perbuatannya, walaupun ia atau orang lain berusaha kearah itu. Sisi positif dari paham ini adalah membuat orang tidak ngotot dan tidak serakah dalam memperjuangkan sesuatu dan menjadikannya ”nrimo” dengan apa yang diperolehnya. Tetapi, sisi negatifnya yang sangat fatal adalah tidak ada usaha untuk mengubah keadaan dirinya atau tidak ada usaha untuk lebih maju karena semua dipandang sudah ”ditentukan”.

Berbeda dengan para penganut fatalisme, Martha Tilaar, seorang pendiri sekaligus CEO Martha Tilaar Group berpendapat bahwa nasib atau perjalanan hidup seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri. Seandainya, Martha Tilaar menyerah pada nasib, maka ia akan tetap menjadi guru, walaupun guru juga profesi yang mulia. Tetapi Martha Tilaar ingin lebih dari itu. Sekarang, siapa yang tidak kenal Sariayu Martha Tilaar. Sejalan dengan Martha Tilaar, bertahun-tahun sebelumnya, Miguel de Unamuno, seorang penulis dari Spanyol yang hidup tahun 1864-1936, berkata, ”Roda kehidupan tidak mudah ditebak. Jika kita percaya padanya tanpa sedikit pun keraguan, sama saja dengan bunuh diri.” Tentu yang dimaksud oleh Miguel de Unamuno adalah supaya kita menjadi semakin siap dalam mengarungi kehidupan ini, tidak hanya menyerah pada ”perputaran roda” tersebut.

Pendapat Martha Tilaar dan Miguel de Unamuno sebenarnya sudah lebih dahulu dikatakan oleh seorang tokoh dalam Alkitab, yaitu Ishak. Dikatakan, Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu." (Kej. 27:40). Sejarah tokoh-tokoh dalam Alkitab yang lainpun dipenuhi dengan usaha keras, sebut saja Yakub, yang untuk mendapatkan Rahel ia harus bekerja keras selama 14 tahun kepada Laban. Lalu Kaleb, ”orang tua” yang tetap berjuang untuk mendapatkan tanah pusaka (Yos 14:13; 15:14). Dan akan sangat banyak jika disebutkan satu persatu dari mereka yang mau berusaha untuk mendapat yang terbaik dalam hidupnya dan tidak begitu saja menyerah pada nasib.

Mungkin saat ini Anda mengalami nasib yang kurang menguntungkan, Anda orang yang tidak berharta banyak, Anda tergolong pas-pasan dalam kepandaian atau termasuk ”rakyat jelata” yang tersingkirkan dalam persaingan kehidupan ini. Yakinilah, jika Anda berusaha sungguh-sungguh, maka Anda akan melemparkan kuk itu dari tengkuk Anda. Tetapi, jangan lupa bahwa Tuhanlah yang memberikan kekuatan bagi Anda untuk berusaha, oleh sebab itu tetaplah mengandalkan Tuhan dalam setiap usaha Anda.

DOA:
Bapa, mampukan aku untuk terus berusaha mengubah kehidupanku menjadi lebih baik lagi. Dalam nama Tuhan Yesus aku memohon. Amin.

Minggu, 18 Juli 2010

L.O.V.E

A : Aku tdk menyukai istriku lg !
B : Pulang dan cintailah dia
A : Anda tdk mengerti aku, aku sdh tdk punya perasaan itu lg.
B : Pulang dan cintailah dia
A : Tetapi scr emosi aku berarti tdk jujur kalau aku memperlakukan istriku spt itu, pdhl aku tdk merasakannya.
B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?
A : Tentu saja (dg mantap)
B : Kira2 1 minggu stlh ibumu plg dr RS & membawamu plg, dan kamu menangis menjerit2 di tengah mlm krn popokmu basah dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih, berjalan di lantai yg dingin tanpa alas kaki utk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu dia sungguh2 menikmati itu semua?
A : Tidak (menunduk)
B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi jg tidak jujur?

Ukuran besarnya cinta bukan krn dia menikmati mengganti popok di tengah mlm, melainkan krn ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tdk begitu menyukainya.

Pernikahan tdk hanya didasari persaan Cinta, lbh dari itu yaitu KOMITMEN.
Saat pertama seseorg menikahi istrinya pasti krn cinta, ttp cinta yg menggebu2 akan padam seiring dg berjalannya waktu.
Hanya Komitmen yg membuat Cinta manggebu2 menjadi Cinta yg matang dan dewasa.
Lalu.. Apa yg disebut dg Cinta Sejati ?? Cinta yg sifatnya turun ke bawah, yaitu cinta yg tdk memikirkan untung rugi, cinta yg rela berkorban demi seseorg yg dikasihinya. Inilah cinta yg hrs diusahakan dlm setiap Pernikahan.

Ada org berkata "aku cinta kamu".. berarti : "aku ingin memilikimu & biarlah kamu kumiliki" adalah cinta yg egois krn hanya bergantung pd Perasaan seseorg. Sebab perasaan akan dimakan oleh wkt dan bisa saja perasaan ini muncul pd diri org lain/pasangan org lain.

Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tdk menarik, komitmenlah yg menyelamatkan pernikahan.. Berani melakukan sebuah "tindakan" baik dlm keadaan suka maupun tdk utk mengasihi pasangan & mempertahankan Pernikahan yg telah Tuhan anugrahkan.

Jumat, 16 Juli 2010

MEMPERKATAKAN FIRMAN DENGAN IMAN

“Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.” Ulangan 30:14.

Kita mengungkapkan pikiran, perasaan dan gagasan melalui perkataan atau bahasa. Perkataan kita akan membentuk hidup kita, karena hal itu mempengaruhi jalan pikiran, pola hidup dan tindak-tanduk kita. Firman Tuhan merupakan dasar bahasa iman yang dapat membangun kehidupan rohani kita. Bila rohani kita kuat berakar dalam Kristus, kita dapat dengan yakin merasakan kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita; dan dimana kuasa Tuhan bekerja, di situ pasti ada berkat dan mujizat.

Alkitab menasihati, “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu,…” (Kolose 2:7). Dikatakan bahwa firman Tuhan tidak jauh dari jangkauan kita, melainkan sangat dekat yaitu di dalam mulut dan di dalam hati kita. Jadi kita harus menggunakan perkataan Tuhan atau memperkatakan firmanNya setiap kali sesuai dengan apa yang kita butuhkan agar berkat, kasih serta mujizatNya dilimpahkan atas kita. Dikatakan pula bahwa firman itu sangat dekat di dalam hati, artinya harus ada iman di dalam hati sewaktu kita memperkatakan firman itu.

Adalah sia-sia sekalipun kita memperkatakan firmanNya seribu kali sehari jika hati kita tidak yakin dan tidak ada iman; semuanya hanya merupakan rentetan kalimat yang kosong, tidak ada kuasa Tuhan bekerja. Firman Tuhan jangan hanya digunakan waktu kita dalam masalah saja, tetapi di segala keadaan. Adalah Daud, yang selalu menggunakan bahasa iman meski keadaan normal: “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.” (Mazmur 23:1). Daud mengakui Tuhan adalah gembalanya yang sanggup mencukupkan segala yang ia perlukan. Daud bersyukur dan memuji Tuhan atas berkat-berkatNya yang melimpah. Daud memakai bahasa iman: mengijinkan kemuliaan dan berkat Tuhan mengalir terus dalam hidupnya. Perkataan firmanNya dengan iman setiap saat dan jangan beri kesempatan kuasa jahat membisikkan hal-hal negatif di telinga kita.

“Awasi mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!” (Mazmur 141:3) supaya firmanMu saja yang kuucapkan!

Kamis, 15 Juli 2010

ROH KUDUS SELALU MENGINGATKAN

“Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.” Mazmur 19:13

Adakalanya perjalanan hidup kita ini ibarat sebuah kendaraan. Beberapa waktu yang lalu tim Air Hidup melakukan pelayanan ke luar kota. Kendaraan kami berada tepat di belakang sebuah truk besar yang sarat muatan. Truk itu seolah-olah melaju tanpa ada gangguan sedikit pun. Kemudian perjalanan kami harus melewati jalan yang tidak rata, naik turun, berbatu-batu serta jalannya penuh dengan lubang-lubang yang besar. Kendaraan kami masih berada tepat di belakang truk besar itu. Tiba-tiba truk itu berhenti sambil mengeluarkan suatu bunyi yang sangat keras. Ada pun posisi truk dalam keadaan miring. Si pengemudi segera turun dan memeriksanya. Ternyata as truk itu patah. As yang telah retak sejak semula sama sekali tidak memperlihatkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan dan truk tetap dapat berjalan melalui jalan yang mulus. Tetapi ketika harus melewati jalan yang kasar serta berbatu, as itu tidak tahan lagi dan akhirnya patah.

Tak ubahnya kehidupan kita. Beberapa dosa dan kelemahan mungkin secara rapi dapat kita sembunyikan dari sorotan mata orang lain. Selama tidak mengalami gelombang dan badai, selama tak ada beban dan masalah, kehidupan kita tampaknya begitu teguh dan tak terpatahkan. Tetapi secepat godaan itu datang dan kebiasaan untuk berbuat dosa belum kita bereskan, secepat itu pula kita akan jatuh. Batu-batu sandungan mungkin secara tiba-tiba menjerumuskan kita dalam waktu yang singkat sehubungan ketidaktaatan yang sering terjadi dalam diri kita. Apapun penyebabnya, ‘cacat’ yang kita sembunyikan pada saatnya akan tersingkap, cepat atau lambat. Hanya ada satu cara mencegahnya yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus.

Melalui pembacaan firman Tuhan setiap hari dan bersekutu denganNya Roh Kudus akan menegur kita akan segala sesuatu yang tidak beres. Kalau kita berani membuka hati tanpa segala selubung dan mengundang Roh Kudus menyelidiki hidup kita, Dia akan mengingatkan kita selalu.

Beranikah kita berdoa seperti Daud ini? “Selidiki aku, ya Allah, dan kenalilah hatiku, ujilah aku dan kenalilah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Mazmur 139:23-24.

Rabu, 14 Juli 2010

Mengapa Keluar Dari Masalah?

16:24. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid- Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Secara manusiawi setiap kita akan berusaha menghindarkan diri dari masalah, baik masalah ekonomi, sakit-penyakit, rumah tangga yang berantakan, dan sebagainya melalui usaha dan kerja keras yang bertanggung jawab. Namun apakah usaha itu ditujukan untuk menikmati damai kita sendiri dan bukannya untuk TUHAN? Banyak orang berkata, “Kami mau hidup damai-damai saja, pokoknya cari aman.” Pernyataan ini pasti berarti menginginkan suatu kehidupan yang tidak bermasalah. Segalanya berjalan lancar, sehingga kita bisa menikmati apa yang disangkakan sebagai kebahagiaan. Dalam hal ini, bahkan seseorang ber-TUHAN pun hanya dalam rangka menghindarkan diri dari masalah.

Kalau kita menghindarkan diri dari masalah hanya untuk menikmati kebahagiaan bagi kita sendiri atau hanya untuk keluarga, orang dekat dan bukannya untuk TUHAN, maka kita menjadi orang yang egois. Kita tidak dapat membagi diri kita dengan orang lain. Maka sebenarnya kita tidak melayani TUHAN, bahkan sebaliknya kita memanfaatkan TUHAN untuk kesenangan kita sendiri. Inilah yang TUHAN Yesus jelaskan sebagai orang yang “menyelamatkan nyawanya” (ay. 25). TUHAN Yesus tegas mengatakan bahwa orang seperti ini akan kehilangan nyawanya.

Orang yang mencari kebahagiaan bagi dirinya sendiri tidak mungkin mengabdi kepada TUHAN. Baginya, TUHAN pun diharapkan dapat mengabdi kepadanya. Kalaupun ia mengambil bagian dalam pelayanan sosial atau kegiatan gereja, sebetulnya itu bukan karena dorongan kasih kepada TUHAN, tetapi usaha “menyuap” TUHAN agar hidupnya diberkati atau setidaknya agar terhindar dari api neraka. Pelayanan seperti ini tidak akan berkualitas, sebab yang diserahkannya kepada TUHAN bukan segalanya, melainkan sekadar “remah-remah” dalam rangka investasi, agar TUHAN memberikan lebih banyak berkat jasmani kepadanya. Orang-orang seperti ini bergereja tetapi tidak ber-TUHAN, tampak ber-TUHAN padahal tidak rohani.

Kita harus selalu menguji, apakah kita berusaha untuk menghindar dari masalah semata, atau sudahkah kita menyadari bahwa bila ingin efektif bagi TUHAN, kita harus tidak bermasalah. Jika hidup kita tidak bermasalah, kita dapat melayani TUHAN tanpa gangguan. Ini semua adalah pelayanan bagi TUHAN secara tidak langsung. Seharusnya kita ber-TUHAN bukan dalam rangka menghindarkan diri dari masalah, tetapi karena TUHAN adalah satu-satunya ALLAH yang benar, yang dikenal dalam pribadi Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Kita menikmati damai sejahtera dari diri-NYA sendiri, dan bukan mencari berkat atau pertolongan- NYA semata.

Selasa, 13 Juli 2010

Menyerahkan Kendali

Mazmur 48:15
“Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 11; Matius 11; 2 Tawarikh 22

Diceritakan ada seorang gadis kecil yang ayahnya berprofesi sebagai seorang pilot pesawat. Ketika mereka melintasi lautan Atlantik tiba-tiba datanglah badai. Mengetahui cuaca sekitar begitu buruk, awak pesawat pun membangunkan gadis kecil itu dan menyuruhnya mengenakan sabuk pengaman. Gadis kecil tersebut akhirnya terbangun dan membuka matanya. Saat ia melihat kilatan petir di sekeliling pesawat, bertanyalah ia kepada awak kapal yang membangunkannya, “Apakah Ayah memegang kendali?’ Awak pesawat menjawab, “Ya, ayahmu ada di ruang kokpit.” Begitu mendengar jawaban tersebut, gadis kecil itu tersenyum, menutup matanya, dan kembali tidur.

Allah memegang kendali atas hidup kita, namun Dia memberi kita kebebasan untuk menjadi pilot atas diri kita sendiri seperti yang kita inginkan. Masalahnya sekarang adalah waktu kita memegang kendali atas diri kita sendiri, kita sering menabrak sesuatu, seperti halnya seorang pilot yang belum diajarkan cara menerbang, tetapi diberi tanggung jawab memegang kendali pesawat terbang.

Allah mengenal kita. Dia mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kita, dan Dia tahu apa yang terbaik untuk kita. Jika kita bersedia menyerahkan kendali hidup kita kepada-Nya, Dia akan membawa kita ke tempat yang telah dijanjikan-Nya dengan keadaan selamat.

Anda akan merasakan ketenangan di dalam dunia ini bila Tuhan Yesus lah yang menjadi pengendali kehidupan Anda.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

Senin, 12 Juli 2010

PERENUNGAN UNTUK ORANG SOMBONG

oleh: Ev. Bedjo Lie, S.E., M.Div.

“Semakin sombong seseorang semakin ia membenci kesombongan dalam diri orang lain.”
(C. S. Lewis)

Suatu malam, seorang mahasiswa berkata kepada saya dalam pergumulannya, “Pak, saya sedang bergumul dengan diri saya. Saya merasa sombong dan ini mengganggu saya.” Melihat ekspresi wajahnya yang serius dan tulus, saya menjawabnya, “Tenang saja, kesombonganmu jelas masih dalam taraf yang belum puncak. Pernyataanmu bahwa kamu merasa sombong menunjukkan bahwa kamu tidak benar-benar sombong.” Setelah itu kami berbicara panjang lebar dan saling mendukung.

Komentar saya di atas mencerminkan sebuah keyakinan bahwa mereka yang sombong total biasanya tidak menyadari kesombongannya dan mereka yang mampu mengakui kesombongannya, masih memiliki sisa-sisa kerendahan hati.. Hal ini seperti, orang yang agak mabuk sadar bahwa ia agak mabuk, namun orang yang mabuk total tidak sadar bahwa ia mabuk; atau orang yang setengah tertidur sadar bahwa ia setengah tertidur, tetapi mereka yang tertidur lelap tidak sadar bahwa ia sedang tertidur.

Nah, dalam pergulatan melawan dosa yang sama sekali tidak pantas ini, saya tiba pada karya C. S. Lewis, seorang profesor Cambridge yang menulis buku Mere Christianity dan banyak novel seperti The Chronicles of Narnia.

Jika C. S. Lewis ditanya tentang ciri-ciri orang sombong, jelas sekali ia akan menjawab: “orang sombong adalah orang yang sering kali tersinggung dengan orang sombong lainnya.” Kalimat itu bukan kata-katanya, tetapi rangkuman dari pemahamannya. Dalam bahasanya sendiri, ia berkata bahwa kesombongan adalah dosa yang “semakin kita memilikinya semakin kita tidak menyukainya dalam diri orang lain.” Pendeknya, ketika Anda tidak terima, jengkel, dan tersinggung dengan orang yang Anda anggap sombong, sangat mungkin kesombongan dalam diri Anda sedang memberontak melawan kesombongan orang lain. “Emangnya dia aja yang bisa, gua juga bisa tahu!” Begitulah ketika orang sombong tersinggung dengan orang sombong lainnya.

Kebenarannya adalah, semakin sering Anda tersinggung dan tidak menyukai orang-orang yang Anda anggap sombong, semakin mungkin bahwa Anda sendiri adalah orang yang sombong.

Pertama-tama, saya kurang sreg dengan pemikiran C. S. Lewis ini. Bukankah mungkin, seseorang yang pandai menganalisa orang lain (misalnya: psikolog) mampu menemukan kesombongan dalam diri orang lain tanpa terjatuh dalam kesombongan yang sama? Begitu kata saya dalam hati (dan mungkin juga Anda!). Namun, jelaslah bahwa hal ini adalah kesalahpahaman terhadap pemikiran C. S. Lewis. Ia tidak berkata bahwa orang yang sombong adalah orang yang mampu menemukan kesombongan orang lain, tetapi bahwa orang yang sombong adalah orang yang tidak menyukai kesombongan dalam diri orang lain. Selanjutnya, yang harus diingat adalah bahwa motivasi ketidaksukaan (dalam pemikiran C.. S. Lewis) ini bukanlah karena kita tahu bahwa kesombongan itu ditentang Allah, melainkan karena kita merasa tersinggung, marah dan tidak suka ketika ada orang yang menyombongkan diri di hadapan kita. Nah, kesombongan jenis inilah yang dibicarakan C. S. Lewis.

Pemikiran C. S. Lewis di atas sungguh sederhana sekaligus mendalam karena ia telah berhasil menemukan ciri-ciri orang yang sombong, bahkan mungkin ciri yang terutama. Selanjutnya C. S. Lewis berkata, “Kesombongan pada hakikatnya bersifat kompetitif – naturnya itu sendiri bersifat kompetitif – sementara kejahatan-kejahatan lainnya, bisa dikatakan hanya berkompetisi secara kebetulan.” Ia menjelaskan, “Kesombongan tidak merasa senang karena memiliki sesuatu, tetapi hanya jika ia memiliki sesuatu yang melebihi apa yang dimiliki oleh orang di sebelahnya.” Kesombongan selalu membuat orang kompetitif terhadap orang lain. Kesombongan eksis dalam konteks perbandingan dengan orang lain dan bukan kesendirian.

Selanjutnya, jika Anda mengamati semua dosa yang lain, misalnya orang yang suka korupsi waktu kerja atau uang perusahaan, pornografi, pornoaksi, mabuk-mabukan, mencuri, bahkan membunuh, Anda akan menemukan bahwa mereka yang melakukannya tidak selalu keberatan jika orang lain juga melakukannya. Itulah sebabnya kita dapat menemukan sekelompok mahasiswa tukang contek yang saling bersahabat, “persekutuan” para pemabuk, kumpulan orang-orang cabul, kelompok para pencuri waktu kerja, dan geng para pembunuh. Dalam bahasa C. S. Lewis, “Kejahatan-kejahatan lainnya terkadang bisa mempersatukan orang: Anda mungkin menemukan persekutuan dan senda gurau dan persahabatan yang erat di engah orang-orang yang mabuk dan tidak suci.”

Namun demikian, kesombongan adalah dosa yang amat berbeda. Kesombongan selalu berarti perseteruan- kesombongan adalah perseteruan. Dan bukan hanya perseteruan antara manusia dengan manusia, tetapi perseteruan dengan Allah. Singkatnya, dalam hikmat C. S. Lewis, dosa-dosa yang lain masih bisa mempersatukan orang-orang, tetapi kesombongan selalu berarti perseteruan, pertikaian, dan konflik yang tidak dengan orang lain. Oleh karena itu, jika ada suatu konflik tak berkesudahan, baik itu di dalam persahabatan, pernikahan, pekerjaan, C. S. Lewis akan menebak, pasti ada orang yang sombong di dalamnya, sehingga begitu sulitnya hal itu diselesaikan. Tentu saja semakin sulit lagi, jika pihak yang sombong selalu berpikir bahwa pihak lawanlah yang sombong. Ini benar-benar lingkaran setan! Tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah seperti ini kecuali Tuhan.

Akhirnya, terhadap kesombongan ini C. S. Lewis ingin memberikan peringatan yang tegas, “Selama Anda menjadi orang yang sombong Anda tidak bisa mengenal Allah” Mengapa? “Sebab kesombongan adalah kanker spiritual: yang memakan habis setiap kemungkinan dari kasih, atau perasaan cukup, atau bahkan akal sehat.” Pemikiran C. S. Lewis hanyalah gema cerdas dari kebenaran Alkitab yang berkata, “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong” (1Kor. 13:4). C. S. Lewis menutup pembahasannya dengan menunjukkan jalan menuju kerendahan hati. Ia berkata, “Langkah pertama adalah menyadari bahwa Anda adalah orang yang sombong. Dan langkah itu sekaligus merupakan langkah yang cukup besar. Setidaknya, tidak ada sesuatupun yang bisa dilakukan sebelumnya. Jika Anda berpikir bahwa Anda tidak tinggi hati, itu berarti Anda memang tinggi hati” Selamat Merenung.

Minggu, 11 Juli 2010

Pernikahan Bukan Peternakan

"TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Beberapa minggu yang lalu ada salah seorang siswa yang sudah berkeluarga berbincang-bincang dengan saya selepas kuliah. Obrolan akhirnya sampai kepada keluarga, dan dia bercerita bahwa ia menceraikan istrinya dan kemudian menikah lagi. Alasannya apa? "karena tidak bisa punya anak.." katanya ringan sambil tertawa kecil. Saya merasa kaget, tapi sebenarnya itu adalah sebuah potret kehidupan. Begitu banyak orang yang akhirnya mengalami kegagalan rumah tangga karena kekecewaan akan pasangannya yang belum juga mampu menghadirkan keturunan. Ketika usia terus bertambah, namun tidak juga mendapat keturunan, apalagi setiap hari ditanyai "kapan punya anak" dari keluarga atau teman-teman, mereka pun mulai berpikir bahwa pernikahan mereka telah gagal. Sebagian lagi akan memakai hal ini sebagai alasan untuk menikah lagi untuk kedua kalinya. Apakah saya merasa tidak butuh keturunan? Sama sekali tidak. Saya masih terus berdoa agar Tuhan berkenan memberkati kami dengan keturunan. Saya, sama seperti pasangan lainnya, tentu mengharapkan keluarganya dilengkapi dengan anak-anak. Wajar jika kita berharap akan lahirnya anak-anak dari pernikahan kita. Namun yang ingin saya sampaikan adalah, tujuan utama sebuah pernikahan bukanlah untuk mempunyai anak. Pernikahan bukanlah peternakan.


Dari contoh siswa saya di atas tadi, dan banyak kasus lain mengenai kegagalan rumah tangga akibat tidak mendapat keturunan, saya melihat adanya salah kaprah mengenai tujuan utama mendirikan lembaga pernikahan. Mereka memandang pernikahan layaknya sebuah peternakan, dimana kita bisa mengembangbiakkan keturunan kita. Sekali lagi, pernikahan bukanlah peternakan. Sebuah pernikahan, dimana Tuhan sendiri yang memateraikan pembentukannya, punya tujuan yang jauh lebih penting daripada sekedar memiliki keturunan. Apalagi jika dasarnya hanyalah "kejar tayang" atau takut disebut "bujang lapuk/perawan tua", akibat nafsu, gengsi, desakan orang tua dan lain-lain. Itu semua bukanlah tujuan utama sebuah pernikahan menurut firman Tuhan. Ayat bacaan hari ini menyatakan dengan jelas tujuan Allah menciptakan pasangan buat manusia, yaitu sebagai penolong. Tuhan menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam (ay 21), yang menunjukkan sebuah hubungan erat, bahwa istri adalah bagian hidup suami, bukan sekedar alat pemuas nafsu dan "pabrik" pembuat anak.Tapi Tuhan melengkapi kita dengan seorang pasangan agar kita bisa saling melengkapi, saling menyempurnakan dan saling menolong. Dalam sebuah pernikahan yang diberkati Tuhan, kita bisa mengalami, menikmati dan saling berbagi sukacita dan cintakasih. Kita bisa saling support ketika salah satu tengah mengalami kesulitan. Kita bisa menghidupkan sebuah persekutuan dengan memuliakan Allah diatas segalanya. Janji pernikahan yang kita ucapkan pun menyatakan hal itu, bukan menyatakan bahwa kita menikah untuk membuat anak. Memiliki penerus garis keturunan adalah penting dan merupakan dambaan hampir setiap orang, namun itu bukanlah yang terutama.

"Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN.." (Mazmur 127:3). Anak adalah pemberian dan anugerah dari Tuhan. Jangan tawar hati jika hingga saat ini anda masih seperti saya yang belum saatnya dikaruniai anak. Biarlah itu terjadi sesuai kehendak Tuhan, Sang Pencipta. Yang penting adalah kita menyadari hakekat dari sebuah pernikahan sesuai apa yang difirmankan Tuhan. Jangan merasa bahwa tanpa anak, lembaga pernikahan yang anda bangun sebagai sebuah kegagalan. Karena ada Allah yang bertahta di atasnya, yang telah memberkati dan mengikat penyatuan hubungan antara suami dan istri. Jadikan pernikahan sebagai tempat dimana anda bisa bersinergi dengan pasangan untuk memuliakan Tuhan, dan bersama-sama seiring sejalan melakukan kehendak Allah atas kehidupan kita. Pernikahan yang gagal bukanlah pernikahan yang tidak melahirkan anak, melainkan pernikahan yang tidak berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ada anak atau tidak, tetaplah miliki pernikahan yang sukses penuh dengan kebahagiaan

Sumber : Email

Jumat, 09 Juli 2010

Kumpulan Kata-kata Mutiara tentang kebahagiaan

“Don't frown. You never know who is falling in love with your smile.”
Unknown

“Believe in yourself! Have faith in your abilities! Without a humble but reasonable confidence in your own powers you cannot be successful or happy.”
Norman Vincent Peale

“Those who bring sunshine into the lives of others cannot keep it from themselves.”
James Matthew Barrie

“No one needs a smile as much as a person who fails to give one.”
Unknown

“People take different roads seeking fulfillment and happiness. Just because they are not on your road does not mean they have gotten lost.”
Jackson Browne

“Action may not always bring happiness, but there is no happiness without action.”
Benjamin Disraeli

“Happiness is a choice that requires effort at times.”
Unknown

“Time you enjoy wasting, was not wasted.”
John Lennon

“The foolish person seeks happiness in the distance; the wise person grows it under his feet.”
James Oppenheim

“For every minute you are angry you lose sixty seconds of happiness.”
Ralph Waldo Emerson

Kamis, 08 Juli 2010

Birds and Wings

An old legend says that God first created birds without wings. Sometime later, God made wings and said to the birds, "Come, take up these burdens and bear them." The birds hesitated at first, but soon obeyed. They tried picking up the wings in their beaks, but found them too heavy. Then they tried picking them up wit their claws, but found them too large. Finally one of the birds managed to get the wings hoisted onto its shoulders where it was possible to carry them.

To the amazement of the birds, before long the wings began to grow and they soon had attached themselves to the bodies of the birds. One of the birds began to flap his wings and others followed his example. Shortly afterwards, one of the birds took off and began to soar in the air above.

What had once been a heavy burden now became the very thing that enabled the birds to go where they could never go before...and at the same time, truly fulfill the destiny of their creation. The duties and responsibilities you count as burdens today may be part of God's destiny for your life, the means by which your soul is lifted up and prepared for eternity.

Don't be afraid of pressure. Remember that pressure is what turns a lump of coal into a diamond. You know the testing of your faith develops perseverance. Perseverance must finish its work so that you may be mature and complete, not lacking anything. James 1:3,4

Rabu, 07 Juli 2010

The Six Phases of Faith

"Then Jesus touched their eyes and said, "Let it happen, then, just as you believe!" Matthew 9:29 (TEV)

"When things don't happen on our timetable, we tend to run ahead of God and create detours to make it happen. You may end up making the wrong decision."

God takes our belief and he blesses us through it, and that makes life a great adventure. It is critical that we cooperate with God as he builds faith within us. Because of its importance, I want to review the six phases of faith we've studied over the past week. This will also let you see them all in one place.

Phase 1—Dream: Do I have a dream planted in me by God? If you don't have a dream, start praying, "God give me your dream." If you can't write down the dream God has given you, you need to be praying. If you don't have a dream, you're not living, you're just existing. God placed you on this earth for a purpose.

Phase 2—Decision: Do I need to make a faith-decision that will help that dream become a reality? Some of you have a dream from God, but you haven't made a decision to follow it. You're still on the fence. God's word for you is "Go for it!" Some of you may need to make the decision to give your life to Christ. Some of you may need to make the decision to join a church. Some of you may need to make the decision to get involved in ministry.

Phase 3—Delay: What has caused my dream to be delayed? If your prayer hasn't been answered, that's okay. It just means you're in God's waiting room. Now is not the time to detour. When things don't happen on our timetable, we tend to run ahead of God and create detours to make it happen. You may end up making the wrong decision. Wait, wait, and wait for God to work his hand.

Phase 4—Difficulty: What difficulties have I faced waiting for the dream to be fulfilled? You are being tested, but it's not going to be the last time. You'll go through many, many tests in life. God says, "I know exactly what you're going through. I see it. I'm watching. Don't think I've forgotten you—I haven't."

Phase 5—Dead End: Have I come to a dead end yet? Some of you are there ready to give up. But the truth is—you're right where God wants you. You're getting prepared for deliverance. God's word for you is "Hang on! Keep on believing! Don't give up!"

Phase 6—Deliverance: Do I expect and trust God to deliver me? "According to your faith will it be done to you." (Matthew 9:29 NIV) God is faithful. What he tells us to do, he will do. But it doesn't happen overnight. You go through the faith-phases of Dream, Decision, Delay, Difficulty, and Dead End . . . and then comes Deliverance.

Best Job In The World

I've been a mom (mother) for over 15 years now, and along with gaining spider veins, 25 pounds, and a few dozen worry wrinkles, I've also gained knowledge.

For instance, I learned a major lesson when my darling daughter, age 3, put her peanut butter sandwich in the VCR slot. It seemed she wanted to "watch" her lunch instead of "Little Mermaid". Trust me... VCR's do not eject Peanut Butter Sandwiches!

In the twelve years since that sticky incident, I've also learned the following gems of wisdom:

1. A new mom really can get by on 3 hours and seventeen minutes of sleep per night. You could use the bags under your eyes to pack for a cruise, but at least the sweet smell of poopy diapers can act as smelling salts to revive you.

2. If it's 2am and your toddler whines, "Mommy, my tummy hurts!", you have three seconds to react before his stomach contents wind up on your pillow case.

3. A two year old can stuff half a purple crayon up his nose in the time it takes to tie your 4-year-old's shoe.

4. Your proudly potty-trained 3-yr-old will always have to "go" after she's bundled into long underwear, pants, and a snow suit.

5. A mom can have a 102 degree fever, hacking cough, and horrible rash, but she still has to make supper, make a cover for a 6th grade Science book, and take a sliver out of an 8-year-old's finger.

6. If head lice is invading your son's class, he'll pick that day to borrow Josh's comb (even though he usually never combs his hair).

7. A teenager may call your jokes lame -- but she usually repeats them to her friends.

8. Nothing feels better after a hard day at the office, dentist, or tax accountant, than a big hug and sticky "tootsie roll" kiss from your favorite kid.

9. The best presents are not made of gold or silver, but consist of uncooked macaroni noodles glued to a jar and sprayed with paint.

10. Being a Mom is the best job in the world, and it's truly worth the spider veins, extra pounds and extra wrinkles.

Selasa, 06 Juli 2010

The Pink Dress

There was this little girl sitting by herself in the park. Everyone passed by her and never stopped to see why she looked so sad. Dressed in a worn pink dress, barefoot and dirty, the girl just sat and watched the people go by. She never tried to speak. She never said a word. Many people passed by her, but no one would stop. The next day I decided to go back to the park in curiosity to see if the little girl would still be there. Yes, she was there, right in the very spot where she was yesterday, and still with the same sad look in her eyes.

Today I was to make my own move and walk over to the little girl. For as we all know, a park full of strange people is not a place for young children to play alone. As I got closer I could see the back of the little girl's dress was grotesquely shaped.

I figured that was the reason people just passed by and made no effort to speak to her. Deformities are a low blow to our society and, heaven forbid if you make a step toward assisting someone who is different.

As I got closer, the little girl lowered her eyes slightly to avoid my intent stare. As I approached her, I could see the shape of her back more clearly.

She was grotesquely shaped in a humped over form. I smiled to let her know it was OK; I was there to help, to talk. I sat down beside her and opened with a simple, "Hello".

The little girl acted shocked, and stammered a "hi", after a long stare into my eyes. I smiled and she shyly smiled back. We talked until darkness fell and the park was completely empty. I asked the girl why she was so sad.

The little girl looked at me with a sad face said, "Because, I'm different". I immediately said, "That you are!", and smiled. The little girl acted even sadder and said, "I know."

"Little girl," I said, "you remind me of an angel, sweet and innocent". She looked at me and smiled, then slowly she got to her feet and said, Really?"

"Yes, you're like a little Guardian Angel sent to watch over all those people walking by". She nodded her head yes, and smiled. With that she opened the back of her pink dress and allowed her wings to spread, then she said "I am. I'm your Guardian Angel" with a twinkle in her eye.

I was speechless - sure I was seeing things.

She said, "For once you thought of someone other than yourself. My job here is done".

I got to my feet and said, "Wait, why did no one stop to help an angel?"

She looked at me, smiled, and said, "You're the only one that could see me", and then she was gone.

And with that, my life was changed dramatically.

So, when you think you're all you have, remember, your angel is always watching over you.

Pass this to everyone that means anything at all to you. . . make sure you send it back to the person who sent it to you, to let them know you're glad they care about you.

Like the story says, we all need someone. Every one of your friends is an Angel in their own way.

The value of a friend is measured in the heart.

I hope your Guardian Angel watches over you always.

Be Blessed!!

Senin, 05 Juli 2010

We are not perfect, but our God is

As for God, his way is perfect; the word of the LORD is flawless. He is a shield for all who take refuge in him. 2 Samuel 22:31 (NIV)

"If you struggle with perfectionism, then ask God to help you deeply understand that he loves you unconditionally."
Rata Penuh
We are not perfect; God is perfect

We are flawed; God is flawless.

God takes his perfection, mixes it with the blood of Jesus Christ, and paints his perfection over our imperfection.

God takes his flawlessness, couples it with his strength, and forges it to the flaws that weaken us.

What does this mean?

If you struggle with perfectionism, then ask God to help you deeply understand that he loves you unconditionally. You can not earn your way into his love because he freely gives it. You not only need not be perfect; there is no way you can be perfect. Praise God for Jesus.

"This righteousness from God comes through faith in Jesus Christ to all who believe. There is no difference, for all have sinned and fall short of the glory of God, and are justified freely by his grace through the redemption that came by Christ Jesus." (Romans 3:22-24 NIV)

If you are frustrated with your flaws, then be honest with God. Ask him to help you see how he works through your flaws and accept your flaws as God's way of keeping you dependent upon him.

"But he said to me, "My grace is sufficient for you, for my power is made perfect in weakness." Therefore I will boast all the more gladly about my weaknesses, so that Christ's power may rest on me." (2 Corinthians 12:9 NIV)

Jumat, 02 Juli 2010

Sometimes we just don't understand

Click picture to enlarge

Kamis, 01 Juli 2010

Jangan pernah lupakan ini!

Ulangan 31:8
“”Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 30; Kolose 3; 2 Tawarikh 16-17

Suatu kali, kira-kira beberapa tahun yang lalu, Billy Graham mengalami masa-masa yang gelap dalam hidupnya. Meskipun ia telah berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang ia alami, namun ia merasa langit seperti menjadi tembaga baginya. Tuhan seolah-olah telah menghilang dari hidupnya dan ia sendirian bersama pencobaan dan bebannya.

Billy Graham akhirnya menulis surat pada ibunya mengenai pengalamannya itu. Beberapa hari kemudian, ia pun mendapat surat balasan dari ibunya yang isinya sebagai berikut: “Nak, ada saatnya ketika Allah menarik diri-Nya untuk menguji imanmu. Dia ingin kau mempercayai Dia dalam kegelapan. Sekarang, raihlah dengan iman melewati kabut dan kau akan menemukan bahwa tangan-Nya ada di sana.”

Selesai membaca surat dari ibunya tersebut, tiba-tiba air mata keluar dari mata Billy Graham. Sambil berlutut di sisi tempat tidur, ia pun mulai menangis dan hadirat Allah yang melimpah dengan sekejap ia rasakan. Hari itu sungguh menjadi hari yang tidak pernah ia lupakan hingga saat ini.

Entah kita merasakan atau tidak merasakan hadirat Allah di saat jalan kita gelap, namun tetap berimanlah bahwa Dia ada disana. Jangan ragukan firman-Nya yang berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” karena memang itulah kebenaran yang sesungguhnya.

Allah selalu ada bersama Anda dan dalam keadaan apapun Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda seorang diri.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca