“Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.” Mazmur 19:13
Adakalanya perjalanan hidup kita ini ibarat sebuah kendaraan. Beberapa waktu yang lalu tim Air Hidup melakukan pelayanan ke luar kota. Kendaraan kami berada tepat di belakang sebuah truk besar yang sarat muatan. Truk itu seolah-olah melaju tanpa ada gangguan sedikit pun. Kemudian perjalanan kami harus melewati jalan yang tidak rata, naik turun, berbatu-batu serta jalannya penuh dengan lubang-lubang yang besar. Kendaraan kami masih berada tepat di belakang truk besar itu. Tiba-tiba truk itu berhenti sambil mengeluarkan suatu bunyi yang sangat keras. Ada pun posisi truk dalam keadaan miring. Si pengemudi segera turun dan memeriksanya. Ternyata as truk itu patah. As yang telah retak sejak semula sama sekali tidak memperlihatkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan dan truk tetap dapat berjalan melalui jalan yang mulus. Tetapi ketika harus melewati jalan yang kasar serta berbatu, as itu tidak tahan lagi dan akhirnya patah.
Tak ubahnya kehidupan kita. Beberapa dosa dan kelemahan mungkin secara rapi dapat kita sembunyikan dari sorotan mata orang lain. Selama tidak mengalami gelombang dan badai, selama tak ada beban dan masalah, kehidupan kita tampaknya begitu teguh dan tak terpatahkan. Tetapi secepat godaan itu datang dan kebiasaan untuk berbuat dosa belum kita bereskan, secepat itu pula kita akan jatuh. Batu-batu sandungan mungkin secara tiba-tiba menjerumuskan kita dalam waktu yang singkat sehubungan ketidaktaatan yang sering terjadi dalam diri kita. Apapun penyebabnya, ‘cacat’ yang kita sembunyikan pada saatnya akan tersingkap, cepat atau lambat. Hanya ada satu cara mencegahnya yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus.
Melalui pembacaan firman Tuhan setiap hari dan bersekutu denganNya Roh Kudus akan menegur kita akan segala sesuatu yang tidak beres. Kalau kita berani membuka hati tanpa segala selubung dan mengundang Roh Kudus menyelidiki hidup kita, Dia akan mengingatkan kita selalu.
Beranikah kita berdoa seperti Daud ini? “Selidiki aku, ya Allah, dan kenalilah hatiku, ujilah aku dan kenalilah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Mazmur 139:23-24.
Adakalanya perjalanan hidup kita ini ibarat sebuah kendaraan. Beberapa waktu yang lalu tim Air Hidup melakukan pelayanan ke luar kota. Kendaraan kami berada tepat di belakang sebuah truk besar yang sarat muatan. Truk itu seolah-olah melaju tanpa ada gangguan sedikit pun. Kemudian perjalanan kami harus melewati jalan yang tidak rata, naik turun, berbatu-batu serta jalannya penuh dengan lubang-lubang yang besar. Kendaraan kami masih berada tepat di belakang truk besar itu. Tiba-tiba truk itu berhenti sambil mengeluarkan suatu bunyi yang sangat keras. Ada pun posisi truk dalam keadaan miring. Si pengemudi segera turun dan memeriksanya. Ternyata as truk itu patah. As yang telah retak sejak semula sama sekali tidak memperlihatkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan dan truk tetap dapat berjalan melalui jalan yang mulus. Tetapi ketika harus melewati jalan yang kasar serta berbatu, as itu tidak tahan lagi dan akhirnya patah.
Tak ubahnya kehidupan kita. Beberapa dosa dan kelemahan mungkin secara rapi dapat kita sembunyikan dari sorotan mata orang lain. Selama tidak mengalami gelombang dan badai, selama tak ada beban dan masalah, kehidupan kita tampaknya begitu teguh dan tak terpatahkan. Tetapi secepat godaan itu datang dan kebiasaan untuk berbuat dosa belum kita bereskan, secepat itu pula kita akan jatuh. Batu-batu sandungan mungkin secara tiba-tiba menjerumuskan kita dalam waktu yang singkat sehubungan ketidaktaatan yang sering terjadi dalam diri kita. Apapun penyebabnya, ‘cacat’ yang kita sembunyikan pada saatnya akan tersingkap, cepat atau lambat. Hanya ada satu cara mencegahnya yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus.
Melalui pembacaan firman Tuhan setiap hari dan bersekutu denganNya Roh Kudus akan menegur kita akan segala sesuatu yang tidak beres. Kalau kita berani membuka hati tanpa segala selubung dan mengundang Roh Kudus menyelidiki hidup kita, Dia akan mengingatkan kita selalu.
Beranikah kita berdoa seperti Daud ini? “Selidiki aku, ya Allah, dan kenalilah hatiku, ujilah aku dan kenalilah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Mazmur 139:23-24.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar