I’m dreaming of a white Christmas
With every Christmas card I write
May your days be merry and bright
And may all your Christmas as be white
SEPENGGAL nada manis dari lagu White Christmas karya Irving Berlin yang dirilis tahun 1942 itu mengalun lembut memenuhi lobi salah satu hotel di Semarang, pekan lalu. Dekorasi serba putih sampai Senin (20/12) lalu masih menghiasi hotel di kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, itu, menghantar damai dan kehangatan Natal bagi setiap tamu hotel yang datang. Lagu kondang itu dikarang oleh Irving Berlin.
Siapa Irving Berlin? Ia adalah sosok yang lahir dan berasal dari imigran Yahudi Rusia pada tahun 1888 dan memiliki kenangan yang getir di hari Natal. Pada usia lima tahun, Irving bersama anggota keluarganya berimigrasi ke Amerika Serikat. Karier Irving dalam dunia musik dimulai dengan menjadi penulis lagu di New York’s Tin Pan Alley.
Kisah penulisan lagu White Christmas sendiri dilakukan Irving ketika ia bekerja di Hollywood. I’m dreaming of a white Christmas, just like the ones I used to know adalah bait pertama dari lagu White Christmas, yang ditulis Irving.
Alasannya menulis syair bait pertama lagu itu sangat sederhana. Ia terinspirasi kenangan Natal pada masa kecilnya. Kala itu, Irving merayakan Natal bersama tetangganya, keluarga O’Hara. Ia terkesima melihat pohon natal keluarga itu yang menjulang tinggi mengelilingi dirinya. Itulah memori terindah yang tak terlupakan.
Di balik kepopuleran White Christmas, tak banyak orang yang memahami tragedi kehidupan Irving. Istri pertama Irving meninggal karena penyakit tipus. Perkawinan keduanya dengan Ellen Mackay disorot oleh pers New York. Putra pertama Irving-Ellen, Irving Jr, tepat di hari Natal meninggal akibat sindrom kematian balita mendadak.
Setiap tahun Irving dan Ellen diam-diam pergi ke kuburan Irving Jr untuk meletakkan seikat bunga di pusaranya sebagai kenangan tanda cinta mereka kepadanya di hari Natal.
I’m dreaming of a white Christmas
Just like the ones I used to know
Where the tree tops glisten
And children listen, to hear sleigh bells in the snow.
With every Christmas card I write
May your days be merry and bright
And may all your Christmas as be white
SEPENGGAL nada manis dari lagu White Christmas karya Irving Berlin yang dirilis tahun 1942 itu mengalun lembut memenuhi lobi salah satu hotel di Semarang, pekan lalu. Dekorasi serba putih sampai Senin (20/12) lalu masih menghiasi hotel di kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, itu, menghantar damai dan kehangatan Natal bagi setiap tamu hotel yang datang. Lagu kondang itu dikarang oleh Irving Berlin.
Siapa Irving Berlin? Ia adalah sosok yang lahir dan berasal dari imigran Yahudi Rusia pada tahun 1888 dan memiliki kenangan yang getir di hari Natal. Pada usia lima tahun, Irving bersama anggota keluarganya berimigrasi ke Amerika Serikat. Karier Irving dalam dunia musik dimulai dengan menjadi penulis lagu di New York’s Tin Pan Alley.
Kisah penulisan lagu White Christmas sendiri dilakukan Irving ketika ia bekerja di Hollywood. I’m dreaming of a white Christmas, just like the ones I used to know adalah bait pertama dari lagu White Christmas, yang ditulis Irving.
Alasannya menulis syair bait pertama lagu itu sangat sederhana. Ia terinspirasi kenangan Natal pada masa kecilnya. Kala itu, Irving merayakan Natal bersama tetangganya, keluarga O’Hara. Ia terkesima melihat pohon natal keluarga itu yang menjulang tinggi mengelilingi dirinya. Itulah memori terindah yang tak terlupakan.
Di balik kepopuleran White Christmas, tak banyak orang yang memahami tragedi kehidupan Irving. Istri pertama Irving meninggal karena penyakit tipus. Perkawinan keduanya dengan Ellen Mackay disorot oleh pers New York. Putra pertama Irving-Ellen, Irving Jr, tepat di hari Natal meninggal akibat sindrom kematian balita mendadak.
Setiap tahun Irving dan Ellen diam-diam pergi ke kuburan Irving Jr untuk meletakkan seikat bunga di pusaranya sebagai kenangan tanda cinta mereka kepadanya di hari Natal.
I’m dreaming of a white Christmas
Just like the ones I used to know
Where the tree tops glisten
And children listen, to hear sleigh bells in the snow.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar