-

Selasa, 22 November 2011

Cuci Otak

Daniel 1:8
Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

Seandainya Anda jadi tawanan bersama dengan Daniel pada waktu itu bukankah enak? Karena tawanan yang ini diperlakukan berbeda, disediakan makanan mewah dan minuman anggur yang biasa disantap oleh Raja. Mereka tidak perlu bekerja keras, hanya duduk makan enak. Tugas mereka hanyalah belajar, yang pastinya bukan pekerjaan sulit karena karena mereka adalah bangsawan, orang terpelajar. Selama tiga tahun mereka hidup enak seperti itu, gaya hidup mewah. Nebukadnezar bermaksud mencuci otak mereka dengan gaya hidup mewah ala Raja. Tujuannya supaya mereka mau mengabdi padanya dengan sukarela sebab sudah terbiasa dengan hidup enak. Hanya empat orang yang memutuskan untuk tetap hidup kudus, menolak semua gaya hidup mewah yang ditawarkan oleh Raja.

Kalau kita renungkan, bukankah sekarang dunia juga sedang berusaha untuk mencuci otak kita dengan gaya hidup mewah dan gampang? Kartu kredit, internet, teknologi komunikasi, makanan dan minuman instant, jadi sarjana dalam waktu satu tahun, semuanya memudahkan kita. Kalau kita tidak waspada, jangan-jangan kita juga terseret dengan gaya hidup dunia.

Tetaplah jaga hati dan karakter kita. Jadikan Roma 12:2 ‘Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna' sebagai pegangan hidup Anda.

Jagalah hati dan karakter Anda, agar segala yang baik yang dari Tuhan dapat menjadi pegangan hidup Anda.

Tidak ada komentar:

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca