Sultan berkunjung ke kota tempat tinggal Nasrudin Hoya, pesohor setempat.
"Kata orang, kau adalah orang yang penuh pengetahuan, bersekutu dengan bala kegelapan, mempunyai kekuatan gaib dan mantra ajaib. Mereka bahkan mengatakan, bahwa kau mempunyai hubungan dengan setan itu sendiri!"
"Begitulah kata orang," jawab Nasrudin sambil mengangguk-angguk keheranan.
"Nah, katakan padaku, kalau kau masih menyayangi nyawamu," Gertak sultan, sedikit jengkel oleh tanggapan Nasrudin, "Bagaimana sebenarnya tampang setan itu?"
"Baiklah, Paduka yang mulia,' Jawab Nasrudin sambil tersenyum. Ia menyodorkan cermin kepada Sultan dan berkata, "Silahkan Paduka melihatnya sendiri."
"Kata orang, kau adalah orang yang penuh pengetahuan, bersekutu dengan bala kegelapan, mempunyai kekuatan gaib dan mantra ajaib. Mereka bahkan mengatakan, bahwa kau mempunyai hubungan dengan setan itu sendiri!"
"Begitulah kata orang," jawab Nasrudin sambil mengangguk-angguk keheranan.
"Nah, katakan padaku, kalau kau masih menyayangi nyawamu," Gertak sultan, sedikit jengkel oleh tanggapan Nasrudin, "Bagaimana sebenarnya tampang setan itu?"
"Baiklah, Paduka yang mulia,' Jawab Nasrudin sambil tersenyum. Ia menyodorkan cermin kepada Sultan dan berkata, "Silahkan Paduka melihatnya sendiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar