-

Rabu, 31 Agustus 2011

Maukah Engkau Menjadi Anak-KU?

Yohanes 1:12-13
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Kita semua diperhadapkan dengan sebuah keputusan yang harus dibuat dalam hidup ini. Apakah kita menerima pemberian Putra Allah yang Tunggal itu atau menolak Dia? Ini adalah pilihan kita. Bapa tidak menginginkan satu orang pun yang menolak pemberian yang sangat berharga ini, namun Ia juga tidak akan pernah melanggar kehendak bebas kita untuk memilih. Ia menawarkan kepada setiap kita ekspresi yang tertinggi dari kasih-Nya yaitu melalui pemberian Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus. Pemberian ini diberikan dengan cuma-cuma dan juga harus diterima dengan sukarela.

Kitalah yang harus membuat keputusan ini. Allah Bapa telah melakukan semua yang dapat Ia lakukan untuk menyingkirkan semua penghalang yang akan menghalangi kita untuk kembali pada-Nya. Yesus memastikan hal itu dengan cara menanggung atas diri-Nya sendiri seluruh beban dan hukuman dosa kita ketika Ia mati di kayu salib di Kalvari. Sekarang tidak ada lagi yang dapat menghalangi kita untuk menjadi anak Allah; kecuali satu hal yaitu pilihan kita sendiri.

Jadi, pastikan hari ini Saudara mengambil pilihan yang tepat, yakni menerima anugerah Bapa dengan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan menerima Dia dalam hidup Saudara. Jika Saudara belum pernah berdoa untuk dapat dilahirkan ke dalam keluarga Allah yang luar biasa; doa berikut ini dapat menolong Saudara untuk mengekspresikan dengan kata-kata seruan hatimu untuk dikasihi dan diterima seutuhnya dan tanpa syarat oleh Allah Bapa & Putra-Nya Yesus Kristus.

Doa: Bapa, saya mau menjadi anak-Mu! Saya berterimakasih karena Engkau telah mengutus Putra-Mu Yesus untuk menggantikanku di kayu salib & menanggung dosaku, sehingga saya bisa pulang ke rumah kepada kasih-Mu. Aku percaya bahwa Yesus Kristus mati bagiku dan aku dengan sukacita menerima-Nya sebagai Tuhan & Juruselamatku. Terima kasih Yesus untuk ketaatan-Mu kepada kehendak Bapa-Mu, dengan cara mati di kayu salib bagiku. Aku berterima kasih karena Engkau telah menanggung dosaku. Aku berbalik dari cara hidupku sendiri & menerima kehidupan-Mu sebagai hidupku. Datanglah ke dalam hatiku Tuhan Yesus, hari ini. Amin.

Sabtu, 27 Agustus 2011

Indahnya Kebersamaan

Yeremia 33:3
Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

Ada seorang anak perempuan yang tinggal bersama ayahnya. Ibu dari anak perempuan ini telah meninggal. Keluarga ini adalah keluarga yang bahagia, di mana ayah dan anak perempuannya ini selalu bertukar cerita sebelum berangkat ke sekolah dan tempat kerja mereka masing-masing. Hal itu mereka lakukan terus setiap hari. Sepulangnya dari aktivitas mereka masing-masing, mereka pun sering bercerita di meja makan tentang apa yang mereka alami selama satu hari itu. Kebiasaan ini telah berlangsung cukup lama.

Tiba-tiba pada suatu hari, selesai makan malam, anak perempuan ini tidak bercerita kepada ayahnya dan langsung masuk ke dalam kamar. Ayahnya kaget dan berpikir mungkin anakku terlalu capek. Keesokan harinya hal yang sama terulang kembali sehingga ketika ayahnya mempunyai sebuah cerita, ia tidak dapat menyampaikan hal itu kepada anaknya. Dan hal itu pun berlangsung sebulan lamanya.

Akhirnya tiba pada hari ulang tahun sang ayah. Anak perempuan ini memberikan sebuah bungkusan kepada ayahnya dan berkata, "Ayah, sweater ini aku buatkan khusus untuk ayah. Selama satu bulan ini aku langsung masuk ke kamar untuk membuatkan sweater ini untuk ayah. Selamat ulang tahun ayah".

Sang ayah pun menangis dan menjawab dengan sedih, "Anakku, kenapa engkau melakukan ini semua. Justru yang ayah butuhkan adalah saat di mana ayah bisa berbagi cerita denganmu. Bukannya ayah berkata ini tidak penting, tetapi saat yang indah di mana kita bisa berbagi adalah saat yang paling indah".

Lalu anak perempuan itu berkata, "Maafkan aku ayah. Selama ini aku kira dengan semuanya ini aku dapat menyenangkan hati ayah".

Hubungan ayah dan anak perempuannya ini kembali pulih dan mereka dapat kembali berbagi cerita di meja makan.

Seringkali kita terlalu sibuk dengan aktivitas kita sehingga kita sering melupakan untuk melakukan saat teduh dan berdiam diri sejenak di hadapan Tuhan, juga mendengarkan apa yang ingin Tuhan katakan dalam hidup kita.

Jumat, 26 Agustus 2011

DIA Mengenal Aku

2 Timotius 2:19
Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Guillemot adalah sejenis burung laut kecil yang terdapat di bagian Utara Samudera Atlantik dan Pasifik. Burung ini hidup berkelompok sampai ribuan ekor di satu wilayah yang tidak begitu luas.

Karena kondisi yang berdesakan, ratusan burung betina meletakkan telor-telor mereka yang bulat berdampingan, berjajar sepanjang pinggiran tebing yang sempit. Semua bentuk telor itu sama, karena itu sangatlah mengherankan bahwa induk burung itu dapat mengenali telor-telor miliknya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa burung betina itu sangat mengenal telornya, bahkan sekalipun dipindahkan, burung itu akan menemukannya dan mengembalikannya ke tempat semula. Burung betina itu tidak pernah kebingungan.

Alkitab memberitahu kita bahwa Bapa surgawi betul-betul memahami setiap anak-anak-Nya. Dia tahu setiap pikiran dan emosi, dan memaklumi setiap jalan mereka (Mazmur 139:3). Dari pagi hingga malam Dia memberi perhatian khusus terhadap setiap keadaan anak-anak-Nya. Karena sangat terpesona dengan kenyataan yang agung ini, pemazmur berseru, "terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya" (Mazmur 139:6).

Kesadaran bahwa Allah tahu tentang kita tidak hanya mendorong kita untuk memuji dan menyembah Dia, tetapi juga memberi penghiburan yang meluap dalam hati. Bukankah sangat luar biasa bila kita sangat dicintai dan sangat dikenal oleh Tuhan!

Bersama Tuhan, tidak seorangpun akan terhilang dalam pengamatan-Nya.

Kamis, 25 Agustus 2011

Pesan Untuk Ayah

Efesus 6:4
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Seorang pria, manager akunting sebuah perusahan, selama berhari-hari menghadapi masalah yang tak tuntas. Pembukuan perusahaan tidak balance. Ia sudah mencari kesalahan di segala sektor. Kepalanya pusing sekali karena beberapa hari lagi akan ada audit yang memeriksa pekerjaannya. Sore itu sang isteri mampir di kantor menitipkan anak mereka yang berusia 6 tahun untuk diantar les kumon sorenya. Pukul 5 petang, pak satpam melihat manager ini keluar kantor menggandeng puteri manisnya. Mereka naik kendaraan umum.

Pak Manager memang mengantar puterinya les kumon, dan menjemput pada waktunya. Pukul 6 tatkala mereka berdua berjalan pulang, anak buah manager ini melaporkan bahwa ada data baru yang ditemukan. Pak manager balik ke kantor, bekerja sampai pukul 10 malam, keluar sejenak untuk membeli makanan....dan pukul 23.15 sang isteri menelepon dengan nada panik, bertanya ke mana mereka ‘berdua' pergi? "Berdua?" Pak manager lupa sama sekali di mana ia tinggalkan anaknya. Kisah ini untungnya berakhir baik-baik saja, karena anak ini tertidur di pos hansip kosong 500 meter dari kompleks kantor tersebut. Ia ditemukan pukul 3 pagi, sesudah sekelompok satpam, polisi, dan anggota keluarga melakukan pencarian.

Kita mungkin membaca cerita ini dengan komentar: "Kok bisa ya ayah melupakan anaknya seperti itu?" Tapi ada banyak ayah-ayah yang sengaja melupakan anak-anak mereka saat mengejar kepentingannya sendiri yang sering kali sangat egois. Ada yang lupa anak karena punya teman wanita baru atau judi. Ada yang demikian tertelap dalam hobby semacam sepak bola, atau olah raga yang dilakukan dengan gila-gilaan (misalnya main badminton 6 kali seminggu @ 6 jam). Ada yang mengejar uang, kerja keras, dan lain-lain. Saat mereka sibuk dengan aktifitasnya, anak-anak dilupakan.

Hubungan dengan ayah yang baik akan menghasilkan kesan yang sangat mendalam bagi anak. Ayah yang memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, persahabatan, pertolongan, disiplin dan contoh nyata adalah ayah yang memiliki banyak pesan Surgawi untuk sang anak. Yang paling penting, seorang ayah yang mau berdoa bagi anaknya.

Ayah-ayah, jangan lupakan anakmu. Mereka butuh engkau...!

Rabu, 24 Agustus 2011

Kasih Bapa

Hosea 11:4a
Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih.

Seorang ayah yang masih muda menjalankan perannya sebagai orang tua secara serius. Ketika putranya masih bayi, ia melindunginya. Saat putranya itu semakin besar, sang ayah bermain bola dengannya, memberikan dorongan, dan berusaha mengajarkan tentang Allah dan kehidupan kepadanya. Tetapi ketika remaja, anak laki-laki itu membuat jarak dan dengan cepat meninggalkannya untuk menikmati kebebasan.

Seperti anak yang hilang dalam Lukas 15, ia menolak nilai-nilai yang diajarkan ayahnya. Ia membuat keputusan bodoh dan terlibat dalam masalah. Ayahnya sangat kecewa, tetapi selalu sabar terhadapnya. "Tak peduli apa pun yang telah ia lakukan," katanya, "ia tetap anak saya. Saya tidak akan pernah berhenti mengasihinya. Ia akan selalu diterima di rumah saya." Hari penuh sukacita itu akhirnya tiba ketika ayah dan anak dipersatukan kembali.

Orang-orang pada zaman Hosea mengikuti pola yang serupa. Meskipun Allah telah menyelamatkan mereka dari Mesir dan memelihara mereka, mereka menolak-Nya. Mereka menghina nama-Nya dengan menyembah ilah-ilah orang Kanaan. Akan tetapi Allah tetap mengasihi mereka dan merindukan mereka untuk kembali (Hosea 11:8).

Apakah Anda merasa takut telah menyimpang terlalu jauh dari Allah untuk dapat dipulihkan? Dia yang menyelamatkan dan memelihara Anda rindu agar Anda kembali. Tangan-Nya terbuka dalam pengampunan dan penerimaan. Dia tidak akan pernah membuang Anda. Betapa kita gembira atas kasih Bapa!

KASIH ALLAH TIDAK ADA BATASNYA

Selasa, 23 Agustus 2011

Pegang Tanganku Tuhan

2 Korintus 1:3
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan

Anda mungkin tidak akan pernah tahu, kapan Anda sangat memerlukan penghiburan dari Tuhan. Saat-saat untuk bisa menapaki hari esok, kita tergantung sepenuhnya hanya pada belas kasihan Tuhan.

Meidy lahir tanpa saluran empedu yang mengakibatkan lever-nya tidak berfungsi dengan baik. Para dokter spesialis anak menawarkan untuk melakukan pembedahan membentuk saluran empedu dan kedua orang tuanya setuju.

Saat ada di atas meja operasi, pembedahan tidak dapat diselesaikan karena menurut dokter, lever Meidy sudah tidak bagus jadi percuma saja jika dilakukan pembedahan. Penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan dokter dengan suara sendu hanya mengatakan bahwa anak ini diharapkan akan bertumbuh sendiri tanpa adanya saluran empedu dan lever yang tidak baik.

Ada alternatif lain, yakni dibawa ke luar negeri untuk transplantasi atau cangkok lever yang akan menghabiskan biaya ratusan juta sampai milyaran rupiah.

Ayah ibunya dipenuhi dengan kesedihan besar. Mereka mencari jawaban. Mengapa? Apakah Allah membuat kekeliruan? Apakah mereka mengalami ketidakadilan Tuhan?

Di saat mereka bergumul, Tuhan secara pribadi membawa mereka kepada satu pengertian bahwa ada rencana indah yang Tuhan siapkan bagi anak perempuan mereka. Saat ini mereka belum tahu, apa rencana dan rancangan-Nya. Belum mengerti! Tapi satu hal mereka yakini, Allah baik. Ada rencana dalam kehidupan anak ini, ayah dan ibunya.

Apakah Anda memiliki masalah yang kelihatannya terlalu besar, dahsyat dan tak kuat dihadapi? Letakkan tangan Anda dalam tangan-Nya. Biarlah Allah, sumber segala penghiburan memimpin jalan hidup anda.

Senin, 22 Agustus 2011

Silahkan...!!

Mazmur 103:13
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada
orang-orang yang takut akan Dia.

Pernahkah Anda merenungkan, betapa sibuknya Allah kita dalam mengatur alam semesta, sekian milyar penduduk bumi, bekerja dalam segala perkara? Semua dalam skala mega! Luar biasa besar! Dahsyat!

Pernahkah Anda memiliki rasa sungkan waktu mendoakan perkara kecil dan sederhana dalam hidup?

Seorang hamba Tuhan sedang dalam perjalanan menghadiri sebuah pertemuan sebagai pembicara tapi dia harus berhadapan dengan kemacetan yang menjengkelkan. Sebuah doa dinaikkan olehnya agar ditibakan tepat pada waktunya. Ternyata ia tiba beberapa menit sebelum acara dimulai (puji Tuhan). Setibanya di sana, tidak ada lahan parkir yang tersedia, dan dia berdoa lagi. Saat berdiri di muka peserta, komputer yang harus digunakan tiba-tiba bermasalah, doa dinaikkan lagi. Pada penghujung hari, sambil duduk mengerjakan setumpuk urusan yang tertunda, terbesitlah rasa ‘kurang enak' dalam hatinya, mengarah pada rasa bersalah. Sepanjang hari mendoakan hal-hal yang remeh. Bukankah urusan Allah adalah perkara yang besar, yang dahsyat? Buat repot saja?

Keesokan harinya, puteri kecilnya (murid Taman Kanak-Kanak) datang dengan setumpuk masalahnya kepada sang ayah. Semua masalah yang kecil, urusan anak-anak. Pensil yang tidak dapat diserut tajam - rambut boneka kusut tidak bisa disisir - bahkan punggung yang gatal dan putrinya tidak dapat menggaruknya sendiri! Iapun melayani puterinya dengan penuh kasih dan kelembutan. Teringatlah ia akan Mazmur 103:13. Sungguh, seperti apa yang dilakukan kepada anaknya, seperti itu pula yang dilakukan Bapa di Surga untuknya.

Yesaya 49 mengingatkan kita, bahwa bisa saja seorang ibu lupa mengasihi anaknya. Tetapi Allah tidak pernah lupa mengasihi kita anak-anak-Nya. Allah meyakinkan kita, nama kita ada di telapak tangan-Nya. Terukir dan tetap ada di sana.

Kedekatan seperti ini berlaku bagi setiap manusia yang takut dan bersandar hanya pada-Nya. Sama seperti puteri kecil umur 5 tahun datang dengan segudang ‘persoalan', kita juga dipersilahkan datang dengan aneka ragam masalah.

Masalah sehari-hari? Oke!! Masalah kecil dan sederhana? Oke juga!! Masalah kecil yang sangat pribadi - mungkin terkesan remeh? Dengan tersenyum, IA mengangguk manis dan berkata dengan sabar, "Silahkan!"

Aku Mengasihimu Selama-lamanya

Yesaya 54:10
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

Anak-Ku Tercinta,

Aku telah memilihmu untuk menjadi milik-Ku. Aku ingin menjalin hubungan denganmu. Bahkan jika kamu berpaling dari-Ku, bahkan jika kamu membenci-Ku, Aku akan tetap mengasihimu.

Sikap dan kelakukanmu tidak mengubah kasih-Ku terhadapmu. Jika kamu berpaling dari-Ku, atau memutuskan hubungan dengan-Ku. Aku ingin tetap bersamamu. Itu seperti halnya kamu menutup keran. Apakah airnya juga menghilang dari pipa? Tidak, tetapi tetap berada di situ, menunggumu memutar keran lagi. Aku seperti air itu. Aku di sini menunggu. Aku menginginkanmu menjadi anak-Ku. Tiada ketidakpatuhan atau pemberontakan darimu yang bisa mengubahnya.

Aku telah memilihmu, dan Aku tidak menolakmu. Janganlah memisahkan dirimu dari kasih-Ku.

Bapamu yang setia....

Sabtu, 20 Agustus 2011

Janganlah Takut

I Petrus 5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang
memelihara kamu.

Anak-Ku yang Tercinta,

Pernahkah kamu pulang larut malam melewati batas waktu yang ditentukan orang tuamu dan kemudian mencoba untuk menyelinap ke dalam? Jika orang tuamu menangkapmu, kamu mungkin akan merasa malu.

Banyak orang mendekati-Ku dengan cara yang sama. Mereka merasa malu, sehingga ketika mereka berdoa, kedengarannya seperti ini: "Oh Tuhan, aku tahu Engkau membenciku. Aku sangat menjijikkan. Engkau takkan mengampuniku." Jika kamu telah berbuat dosa sehingga kamu perlu mengakuinya, katakanlah kepada-Ku. Bereskanlah dengan cara itu, dan kemudian datanglah kepada-Ku dengan penuh keyakinan.

Janganlah takut, Aku adalah Bapa surgawimu. Oleh karena perbuatan yang dilakukan Yesus di kayu salib, kamu bisa datang kepada-Ku dengan keyakinan bahwa Aku akan selalu menerimamu. Aku akan selalu mengampunimu, Aku tahu yang telah kamu perbuat, dan Aku tetap mengasihimu.

Bapamu dan sahabatmu.....

Jumat, 19 Agustus 2011

Aku Sangat Mengenalmu

Mazmur 139:1b-3
"......... Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku
dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring,
segala jalanku Kaumaklumi."

Anak-Ku yang Tercinta,

Kadang kala kamu merasa tidak ada orang yang mengerti dirimu - tak ada orang yang mengerti ketika kamu gembira dan tak ada yang peduli ketika kamu sedih. Kedua orang tuamu mungkin tampak terlalu sibuk. Guru-gurumu mempunyai permasalahan mereka sendiri. Bahkan kawan-kawanmu tidak tampak mengikuti hal yang sedang kamu rasakan.

Tetapi Aku mengetahuinya. Aku mengenalmu dengan baik sekali! Aku selalu mengenalmu. Aku mengerti segala hal tentang kamu - kegembiraan dan kesedihanmu. Semua pemikiran yang ingin kamu kemukakan, namun tidak dapat kamu kemukakan - Aku mendengarnya, karena aku dapat mendengar hatimu. Aku melihat, Aku mendengar, Aku peduli, Aku mengerti. Datanglah. Bicaralah kepada-Ku sekarang.

Bapa dan sahabatmu....

Rabu, 17 Agustus 2011

AKU Mengenalmu

Engkau mungkin tidak mengenal-Ku, namun Aku mengetahui segala sesuatu mengenai engkau!!
Mazmur 139:1b
TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;

Allah mengenal engkau. Bahkan sekalipun engkau tidak mengenal Dia, namun Dia mengetahui segala sesuatu mengenai engkau. Ia tahu bagaimana engkau dibentuk, mengapa engkau dibentuk, dan mengapa engkau melakukan hal-hal yang engkau lakukan. Ia telah menciptakan dan membentuk engkau dalam kasih-Nya yang luar biasa untuk tujuan-tujuan kekal-Nya. Jika seorang montir mobil dapat menjelaskan dengan detail maksud atau tujuan setiap bagian dari rakitan mesin, terlebih lagi Sang Pencipta langit dan bumi mampu menjelaskan setiap karakteristik dari anak-anak-Nya terkasih.

Ia tahu setiap benjolan, setiap memar, dan setiap kegagalan. Ia tahu setiap rasa takut, setiap perasaan tidak mampu, dan setiap mimpi-mimpi kita. Dia sangat mengenal kita, namun sekalipun demikian Dia tetap mengasihi kita tanpa syarat. Pemikiran akan keintiman yang seperti ini dengan Allah menyebabkan kebanyakan dari kita merasa takut. Bagaimana mungkin Allah yang mengetahui siapa saya sesungguhnya namun masih tetap mengasihiku? Perasaan malu-lah yang membuat Adam dan Hawa lari dari hadapan Bapa Yang Maha Tahu dan Maha Melihat. Namun Allah tidak mau kita lari menjauh dari-Nya, sebaliknya Ia mau kita lari mendekat kepada-Nya.

Bahkan sekalipun kita bersembunyi, kita tidak dapat melarikan diri dari tatapan kasih-Nya. Ya, Bapa kita mengenal kita secara intim dan Ia mengasihi kita dengan kasih yang kekal. Kasih-Nya kepada kita lebih tinggi dan lebih dalam, dan lebih luas dibanding semua kasih yang pernah kita alami dalam seluruh hidup kita. Kasih yang sering kita kenal adalah kasih yang bersyarat dan didasarkan pada performa (perbuatan) kita. Namun syukur kepada Allah, karena kasih Bapa bukanlah seperti kasih duniawi, kasih itu sifatnya ilahi dan tidak didasarkan pada kebaikan kita namun didasarkan pada kebaikan dan kasih karunia-Nya. Ya, Bapa-mu mengenal engkau, dan Ia mengasihimu dengan segenap hati.

Selasa, 16 Agustus 2011

Kuasa Lidah

Ams 18:21
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 48; Titus 2; Yesaya 49-50

Kitab Amsal berkata bahwa lidah dapat menentukan kehidupan atau kematian. Banyak orang yang menderita luka jiwa yang dalam karena lidah. Lidah memang salah satu anggota tubuh yang paling banyak berbuat dosa. Oleh sebab itu, kita perlu belajar menggunakan lidah kita dengan positif sehingga orang yang mendengar apa yang diucapkan oleh lidah akan beroleh kasih karunia dan kehidupan.

Di hari peringatan kemerdekaan negara kita Indonesia ini, kita juga perlu mengingat bahwa lidah kita bisa memberkati atau mengutuk. Seringkali kondisi negara dan aparat pemerintahannya yang menurut kita sudah rusak dan sangat parah membuat kita mengucapkan banyak kutukan. Mulai dari tentang ketidakadilan, korupsi, kemacetan, tindakan tidak bermoral, kemiskinan, dan lainnya. Sadarkah Anda bahwa keluhan dan kutukan Anda itu tidak akan membuat Indonesia semakin baik tapi malah semakin buruk? Lidah Anda mempunyai kuasa! Bagaimana Anda mempertanggungjawabkan perkataan Anda tentang negara dimana Tuhan telah menempatkan Anda sebagai garam dan terang di dalamnya?

Karakter dan keadaan suatu negara dibangun oleh setiap warga negaranya, bukan hanya aparat pemerintahan, tapi semua orang yang tinggal di negara itu, ya, dan itu artinya termasuk Anda! Mungkin Anda akan berkata, "Tapi apa artinya kalau hanya 1 orang yang berbuat benar sementara yang lain berbuat tidak benar?" Anda tidak akan pernah tahu sebelum Anda melakukannya. Perubahan itu dimulai dari dalam, dari diri kita sendiri dahulu. Dari sanalah kita dapat menjadi terang dan garam yang mempengaruhi lingkungan kita, termasuk orang lain.

Tuhan tidak pernah menuntut kita harus menyelamatkan seluruh bangsa. Bahkan karya penebusanNya di salib juga tidak membuat semua penghuni bumi ini bertobat, karena dalam semua hal setiap orang mempunyai kehendak bebas. Tapi adalah tanggung jawab kita untuk melakukan apa yang benar, untuk menjadi teladan, walupun itu dimulai dari hal yang sepele seperti menjaga kebersihan. Bayangkan apa yang bisa terjadi jika dimulai dari Anda, orang-orang dalam lingkungan Anda mulai berubah, lalu lingkungan yang lebih luas lagi berubah, semakin banyak orang berubah, akhirnya dengan sendirinya karakter negara itu juga akan berubah. Siapkah Anda memberkati Indonesia dengan perkataan dan perbuatan Anda?

Berhenti mengeluh dan mengutuk, berkatilah Indonesia dengan perkataan dan perbuatan Anda.

Senin, 15 Agustus 2011

Menjaga Keseimbangan Hidup

Pengkotbah 9:4b
".. karena anjing yang hidup lebih baik daripada singa yang mati"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 46; 2 Timotius 4; Yesaya 45-46

Mungkinkah orang tergoda untuk menerima tawaran kerja yang tampak menggiurkan dan berakhir dalam situasi diperbudak oleh pekerjaan itu? Hal ini sering terjadi. Seorang perwira militer, karena dedikasinya, memutuskan tidak ikut beristirahat karena ingin mnyelesaikan pekerjaan dari atasannya. Sewaktu rekan-rekannya kembali dari makan siang, mereka menemukan sang perwira tertelungkup di atas meja kerjanya - meninggal. Kurang dari dua jam kemudian, rekan-rekannya tercengang sewaktu atasan mereka menelpon dan mengatakan, "Kasihan sekali dia, tapi saya butuh penggantinya mulai besok pagi!"

Pengkotbah 4:9 menuliskan, "Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik daripada singa yang mati." Ayat ini menimbulkan pertanyaan renungan: apakah pantas untuk mengorbankan kehidupan dan kesehatan kita demi pekerjaan?

Kadang kita suka mengharapkan segalanya, namun akhirnya kecewa dan tertipu. Mungkinkah banyak makan tapi tetap kurus? Mungkinkah dapat menjadi sehat tanpa mempraktekkan gaya hidup sehat? Mungkinkah tetap bekerja 12 jam atau lebih sehari tanpa menjadi diperbudak olehnya?

Pernahkah Anda merenungkannya? Untuk pertanyaan-pertanyaan itu, hanya masing-masing pribadi dapat menjawabnya. Dengan standar yang tepat, periksalah kembali aspek-aspek pekerjaan kita masing-masing. Agar kita tahu apa yang penting dan yang tidak penting, serta dapat memiliki kehidupan yang seimbang, jadilah tuan atas pekerjaan Anda sendiri, dan bukan sebaliknya.

Kuasa untuk memilih yang benar dan yang salah ada dalam jangkauan setiap orang.

Minggu, 14 Agustus 2011

Tidak Tepat Waktu

Pengkotbah 3:11
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 45; 2 Timotius 3; Yesaya 43-44

Waktu saya kuliah di London dulu, seorang dosen memberi tugas membaca novel Gabriel Garcia Marquez berjudul "A Hundred Years of Solitude" (Seratus Tahun Kesendirian). Novel ini adalah mahakarya sastra modern, tapi ketika saya membacanya, saya tidak mengerti mengapa plot yang suram (banyak kematian, perang, cinta tak sampai) dan tokoh-tokoh depresif bisa dianggap sebagai mahakarya. Saya membaca sambil minum cokelat panas di café dan waktu itu sedang musim semi. Pikiran saya penuh rencana untuk bersenang-senang. Benar-benar tidak pas membaca "Seratus Tahun Kesendirian" di hari secerah ini! Akhirnya kurang dari seperempat buku, saya menyerah. Saya pergi makan es krim dan jalan-jalan. Ini baru pas!

Saya tidak menyelesaikan membaca novel itu. Sampai lima tahun kemudian. Awal tahun lalu saya menemukan buku itu di tumpukan dan memutuskan untuk membacanya lagi. Ternyata ceritanya luar biasa menarik sehingga saya menyelesaikannya dalam waktu 1 hari. Bagaimana mungkin dulu saya tidak ingin membacanya sampai selesai, pikir saya heran. Buku yang sama, saya yang berbeda. Mau bagaimanapun berbuih-buihnya dosen saya dulu mempromosikan buku itu, saya tidak bergeming. Baru setelah 5 tahun belajar bahwa hidup bukan hanya terdiri dari musim semi, es krim, dan jalan-jalan, saya mengerti dan siap mengapresiasi mahakarya Marquez.

Sesuatu yang baik tidak banyak gunanya jika diberikan pada saat yang tidak tepat. Tuhan tahu persis hal itu. Apakah Anda sedang berdoa memohon sesuatu yang baik (kelancaran usaha, promosi, kenaikan gaji, dan lainnya) tapi Tuhan menyuruh Anda menunggu? Bersabarlah karena Tuhan tahu kapan Anda siap untuk menerima pemberianNya yang terbaik.

Tuhan memberi sesuatu yang tepat pada saat yang tepat.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Mengapa Kita Menderita?

Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 44; 2 Timotius 2; Yesaya 41-42

Salah satu pertanyaan klasik manusia adalah, "Mengapa manusia harus menderita?" Sekiranya bukan kita yang menderita, tentu pertanyaan ini rasanya lebih ringan, tapi jika kita yang dirundung derita, maka pertanyaan ini lebih dari sekedar diskusi filsafat.

Seorang ayah menyaksikan anaknya lahir dengan kelainan. Kakinya bengkok ke dalam, sehingga telapak kakinya tidak membentuk sudut 90 derajat. Untuk memulihkannya, dokter menyarankan agar begitu lahir, kakinya diurut dan dipaksa diputar ke posisi normal.

Ketika sang ayah melakukannya, tentu saja si bayi menangis keras-keras, karena rasa sakit yang luar biasa. Tapi tidak ada pilihan lain, karena jika tidak dilakukan dia akan tumbuh menjadi anak cacat dan pincang. Sang ayah menangis saat memaksakan tangannya melengkungkan telapak kaki si bayi, sementara dia meronta-ronta dan menangis kesakitan. Yang lebih menyakitkan adalah terapi itu dilakukan 3 kali sehari untuk waktu yang lama, sampai telapak kakinya lurus.

Kebanyakan dari kita tidak akan mengerti mengapa kesakitan begitu menusuk hidup sampai kita menggelepar-gelepar. Mungkin bukan hanya sesaat, tapi untuk waktu yang lama. Hanya Tuhan yang tahu, yang merancangkan segala sesuatu untuk kebaikan kita, menahan air mataNya, demi masa depan kita. Dia membiarkan kesakitan sementara, agar kita memperoleh sukacita abadi dan hidup yang penuh arti. Seperti sang bayi itu yang tidak mengerti, kita juga seringkali tidak mengerti bahwa kesakitan kita yang disertai air mata Bapa adalah demi kebaikan kita.

Bapa kadang merancangkan "kepedihan" kita untuk kebaikan kita.

Kamis, 11 Agustus 2011

Adaptasi

Yoel 3:10
"Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak..."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 42; 1 Timotius 6; Yesaya 37-38

Bunglon merupakan salah satu binatang yang unik, karena ia memiliki kemampuan untuk dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat di mana ia berada. Hal ini mengingatkan kita pula bahwa salah satu kemampuan yang dibutuhkan oleh para pengusaha dan para profesional untuk bertahan dan bahkan menang dalam dunia usaha adalah kemampuan beradaptasi.

Dalam hal ini, konteks adaptasi bukan berarti kita tidak memiliki prinsip maupun arah sehingga mudah mengikuti tren maupun perkataan orang lain. Adaptasi tidak hanya sekedar berbicara mengenai kemampuan interpersonal dan intrapersonal seseorang terhadap lingkungan yang baru, namun adaptasi juga berbicara mengenai kemampuan untuk dapat mengetahui situasi dan kondisi saat itu.

Siklus bisnis membuat setiap pengusaha harus jeli dalam melihat prospek industri. Ketika memasuki kurva penurunan, tidak sedikit perusahaan yang harus gulung tikar karena kekurangan modal. Pada situasi seperti ini beberapa pengusaha mulai beradaptasi dan berani berpindah haluan untuk memasuki industri yang baru, namun menjanjikan keuntungan lebih baik. Perusahaan yang tidak beradaptasi dengan selera dan kebutuhan konsumen yang terus-menerus berubah dan meningkat dapat dipastikan akan tertinggal dan mati.

Hari ini mari evaluasi diri Anda dan lihatlah apakah masih ada kebiasaan dan karakter Anda yang perlu diperbaiki. Sadari bahwa sebagai warga negara kerajaan Allah, Anda harus dapat mengubah gaya hidup Anda dan itu harus dimulai dari sekarang.

Berubahlah karena perubahan menandakan adanya kelangsungan hidup.

Selasa, 09 Agustus 2011

Perlunya Hidup Sehat

Yohanes 4:35
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 41; 1 Timotius 5; Yesaya 35-36

Ray D. Stand, dalam bukunya "What Your Doctor Doesn't Know About Nutritional Medicine May Be Killing You" mengatakan dokter biasanya mendiagnosa kanker pada pasien di tahap yang sudah ganas dan di tahap akhir perkembangannya. Biasanya kanker tersebut sudah menahun, sudah terlihat dalam sinar X, dan sudah terasa sekali gangguannya. Tindakan untuk mengatasinya biasanya bersifat agresif dari operasi, kemoterapi, sampai radiasi yang akhirnya hanya sedikit membantu daripada tindakan pencegahan dari awal.

Seringkali kita baru sadar akan pentingnya sehat pada saat sakit berat. Salah seorang sahabat saya harus dipotong ibu jari kakinya karena jaringan mati akibat diabetes. Karena penyakit ini pula ia harus mengandalkan istrinya untuk membacakan sms dan alkitab, padahal umurnya di bawah 40 tahun. Salah satu teman menderita stroke saat sedang bersemangat untuk pelayanan dan membangun bisnis garmennya. Orang yang sering kita sebut "Giant" (raksasa) ini akhirnya harus berjalan tertatih-tatih seperi orang tua. Anaknya masih kecil dan kegiatan pelayanannya tersendat karena halangan fisiknya saat ini.

Penyebab utama masalah teman-teman saya ini umumnya karena tidak menjaga makanan dan merasa tidak mungkin ditimpa penyakit-penyakit ini di usia muda. Kita tahu tubuh ita adalah baitnya Tuhan dan saat ini dibutuhkan orang-orang yang aktif untuk melayani sesama. Yesus berkata bahwa akhir jaman ini adalah masa penuaian jiwa-jiwa, yang membutuhkan para pekerja yang sehat. Jadi jalanilah pola hidup sehat karena dunia membutuhkan kontribusi yang lebih banyak lagi dari kita.

Kesehatan Anda adalah suatu anugrah dari Tuhan. Hargai dan peliharalah dengan penuh kesadaran.

Senin, 08 Agustus 2011

Kebebasan Memilih

1 Yohanes 4:18
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barang siapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 39; 1 Timotius 3; Yesaya 31-32

Ada kalanya Tuhan memperhatikan untuk mengetahui apakah kita mau memberiNya ungkapan cinta berupa kehidupan yang berserah. Kadangkala, kita berusaha sedemikian rupa agar hidup kita tampak baik di hadapan Tuhan. Akibatnya, fokus kita beralih bukan lagi kepada Dia tapi kepada diri sendiri. Kita jadi disibukkan dengan pikiran "apakah saya sudah memenuhi kewajiban untuk hidup kudus dan baik di hadapan Tuhan?"

Kekristenan sebenarnya adalah tentang hubungan cinta. Kita melakukan sesuatu bukan karena itu adalah kewajiban yang membuat kita ketakutan kalau kita tidak memenuhinya, tapi karena itu merupakan respon cinta kita kepadaNya.

Cinta itu juga yang membebaskan kita untuk melakukan berbagai hal dengan penuh kebebasan dan sukacita. Keintiman hubungan cinta kita denganNya akan membuat semua keputusan kita sehari-hari menjadi kehendakNya. Roh Kudus yang telah masuk ke dalam diri kita saat kita lahir baru akan memperingatkan roh kita, ketika kita berbuat sesuatu yang menyimpang dari jalanNya.

Dengan kata lain, kasihNya membebaskan Anda untuk memilih, misalnya apakah akan berbisnis dengan si A atau si B, atau apakah akan memilih membeli produk X atau produk Y, bahkan hal-hal besar lainnya. Selama Anda punya kepekaan terhadap Tuhan, hikmatNya akan memampukan Anda untuk memilih yang terbaik.

KasihNya membebaskan Anda untuk memilih.

Jumat, 05 Agustus 2011

Blak-blakan

Amsal 27:5
Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 37; 1 Timotius 1; Yesaya 27-28

Di kantor saya dulu, kami selalu diajak untuk bicara blak-blakan tentang banyak hal. Tujuannya tidak hanya supaya setiap staff mampu bicara terbuka, tapi juga demi menciptakan ilim keterbukaan. Dan bagi saya, hal ini adalah hal yang sangat positif.

Namun, seringkali ketika kita bersikap blak-blakan saat menegur seseorang, kebanyakan orang tidak bisa menerimanya. Mungkin kita juga termasuk yang tidak bisa menerima hal ini. Padahal sikap blak-blakan bukan berarti hendak menjatuhkan kredibilitas pribadi tertentu.

Yesus merupakan teladan yang sangat baik dalam keterbukaan. Ia selalu blak-blakan dalam menegur setiap orang termasuk murid-muridNya. Perhatikan bagaimana Ia menegur Petrus dengan keras tatkala Petrus dipakai iblis untuk mencegah Yesus menderita. Dan saya kira teguran Yesus ini didengar oleh murid-muridNya yang lain. Dan kalau mental Petrus lemah, tentulah ia sudah menarik diri dari bilangan dua belas orang tersebut. Pui Tuhan, ia tidak mundur dari mengikut Yesus. Sebaliknya, ia mengambil bagian penting dalam pekerjaan penginjilan pada tahun-tahun kemudian.

Kita tidak perlu sakit hati kalau ditegur keras dan sceara blak-blakan, apalagi kalau memang kita telah melakukan kesalahan. Itu merupakan sarana agar kita memperbaiki kinerja kita. Jadi, berbesar hatilah kalau orang di sekitar Anda menegur secara blak-blakan.

Teguran keras lebih baik daripada tidak ada input untuk memperbaiki kesalahan.

Rabu, 03 Agustus 2011

Pertobatan Sejati

Yoel 2:13
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pegasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukumanNya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 34; 2 Tesalonika 1; Yesaya 21-22

Bangsa Israel memiliki kebiasaan yang khas dalam menunjukkan pertobatan. Mereka biasa mengoyakkan pakaian untuk menyatakan bahwa mereka sudah bertobat. Tanda-tanda lahiriah itu bagi mereka dirasa cukup untuk mengungkapkan bahwa mereka menyesali pelanggaran mereka.

Tetapi Allah sanggup melihat secara transparan sampai dasar hati. Di dalam pemandanganNya, "lip service" dan hal-hal lahiriah tidaklah berarti apa-apa tanpa didasari pertobatan sejati di dalam hati. Sandiwara murahan yang dipertontonkan manusia yang bisa mengelabui manusia yang lain, akan "kena batunya" jika dierhadapkan dengan cara Allah memandang.

Pertobatan (Yun = metanoia) berarti berbalik 180 derajat dari jalan sesat yang selama ini dilalui, bukan sekedar belok kanan atau kiri. Pertobatan adalah berbalik ke jalan Tuhan yang seharusnya dilalui. Secara negatif ada unsur meninggalkan jalan yang salah, dan secara positif menyusuri jalan yang benar.

Yoel menekankan pertobatan yang "dari dalam" dan bukan pertobatan yang "tampak luar". Karena pertobatan tidak ditujukan kepada manusia, tidak ada pilihan lain kecuali harus menunjukkannya dengan kesejatian. Bersandiwara di hadapan manusia, tidak akan memberi arti apa-apa, kecuali semakin menumpuk kesalahan di hadapan Tuhan.

Cara terbaik menunjukkan pertobatan adalah dengan menunjukkan kesejatiannya.

Selasa, 02 Agustus 2011

Tarik Tambang

Filipi 2:2
“Sempurnalah sukacitaku dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 30; 1 Tesalonika 2; Yesaya 11-12

Setiap acara tujuh belas agustusan pasti dipenuhi oleh berbagai permainan mulai dari permainan ketangkasan balap karung sampai permainan dengan menggunakan otot yakni tarik tambang. Permainan yang saya sebutkan terakhir ini merupakan permainan yang memiliki banyak peminat di Indonesia. Selain karena menyenangkan, ada rasa kebanggaan apabila salah satu tim memenangkan kompetisi tersebut.

Sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita kerap kali menghadapi tantangan dalam belajar bagaimana caranya agar dapat “menarik” bersama-sama. Kepentingan diri, agenda pribadi, dan pergumulan kekuasaan dapat menjadi penghalang bagi pelayanan yang tulus serta karya Kristus.

Begitulah kejadiannya di dalam surat Paulus kepada jemaat di Filipi, dimana ia harus memohon kepada Euodia dan Sintikhe supaya “sehati sepikir” (4:2). Gesekan pribadi di antara mereka menciptakan batu sandungan bagi pelayanan rohani mereka dan juga membahayakan hidup gereja.

Paulus memohon agar mereka menarik bersama-sama dan bekerja untuk menghormati Sang Tuan. Permohonan tersebut berlaku juga bagi kita hari ini. Gereja/lembaga pelayanan bukanlah tempat untuk berebutan “menarik tambang”. Kita harus bekerja sama bagi kemajuan kerajaan Allah. Dia dapat memakai kita melalui cara-cara yang indah jika kita mengesampingkan pribadi kita dan menarik “tali” itu bersama-sama.

Orang percaya yang berselisih dengan sesamanya tidak dapat berdamai dengan Allah.

Senin, 01 Agustus 2011

Dari Ujian Menuju Kemenangan

Kolose 4:5
“Hiduplah dengan penuh hikmat.., pergunakanlah waktu yang ada.”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 32; 1 Tesalonika 4; Yesaya 15-16

Seorang musisi kawakan tahu bahwa penderitaan mendahului kemuliaan dan pujian. Ia mengalami masa-masa latihan yang berat dan melelahkan serta pengorbanan diri yang mendahului satu jam waktu pertunjukkan di mana segala jerih payahnya mendapat sambutan meriah.

Seorang murid tahu bahwa sebelum ia lulus dengan nilai yang baik, ia telah belajar, menyangkal diri, dan berkomitmen selama bertahun-tahun.

Para astronot meluangkan waktu latihan bertahun-tahun sebelum menempuh sebuah penerbangan pendek yang mungkin hanya selama beberapa hari.

Alkitab mengajarkan bahwa pengorbanan dan disiplin diperlukan apabila kita ingin menjadi hamba Tuhan yang setia. Paulus menulis, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah aku memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” (I Korintus 9:27).

Disiplinkan waktu Anda.. disiplinkan mata Anda.. disiplinkan pikiran Anda.. disiplinkan tubuh Anda.. semua demi Kristus.

Tidak akan ada yang namanya kemenangan tanpa sebuah pengorbanan.

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca