Amsal 19:17
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 77; Roma 5; Ulangan 1-2
Berapa banyak dari kita yang dalam pekerjaannya pernah atau bahkan sering berhubungan dengan orang baru (karyawan yunior yang baru masuk di tempat kerja kita), atau bahkan orang lama dengan kinerja pas-pasan. Saya yakin kita semua pernah berhadapan dengan orang-orang ini, mereka yang seringkali meminta bantuan untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya, kadang sekedar bertanya atau bahkan sampai meminta tolong kita untuk mengerjakannya. Seringkali kita begitu merasa terganggu dengan situasi ini, terutama ketika kita sendiri sedang sibuk dan sekarang malah dibebani oleh ketidakcakapan sang rekan. Kebanyakan dari kita akan menghidari dan mulai memasang motto "Masalahmu, ya masalahmu, saya juga punya masalah sendiri."
Mudah sekali masuk dalam suatu kecenderungan untuk tidak mau berbagi ilmu dengan orang lain dan atau kecenderungan ingin menjadi individu yang menonjol. Kita paling-paling membantu menyelesaikan masalah mereka dengan menolong mengerjakannya cepat-cepat agar tidak lagi terganggu. Tetapi jika kita tidak mengembangkan orang itu, di lain kesempatan sangat mungkin ia akan kembali lagi, dan kita akan kembali terganggu.
Mengajari orang lain seperti membantu orang lemah, ini akan memiutangi Tuhan yang akan membalaskannya (memberi kemampuan lebih lagi) pada kita. Jadi apakah kita masih pelit untuk membagi kemampuan dengan orang lain? Lakukan kepada orang lain sama seperti apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda.
Hanya orang kaya yang bisa berbagi, orang miskin menahan miliknya yang sedikit.
Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 77; Roma 5; Ulangan 1-2
Berapa banyak dari kita yang dalam pekerjaannya pernah atau bahkan sering berhubungan dengan orang baru (karyawan yunior yang baru masuk di tempat kerja kita), atau bahkan orang lama dengan kinerja pas-pasan. Saya yakin kita semua pernah berhadapan dengan orang-orang ini, mereka yang seringkali meminta bantuan untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya, kadang sekedar bertanya atau bahkan sampai meminta tolong kita untuk mengerjakannya. Seringkali kita begitu merasa terganggu dengan situasi ini, terutama ketika kita sendiri sedang sibuk dan sekarang malah dibebani oleh ketidakcakapan sang rekan. Kebanyakan dari kita akan menghidari dan mulai memasang motto "Masalahmu, ya masalahmu, saya juga punya masalah sendiri."
Mudah sekali masuk dalam suatu kecenderungan untuk tidak mau berbagi ilmu dengan orang lain dan atau kecenderungan ingin menjadi individu yang menonjol. Kita paling-paling membantu menyelesaikan masalah mereka dengan menolong mengerjakannya cepat-cepat agar tidak lagi terganggu. Tetapi jika kita tidak mengembangkan orang itu, di lain kesempatan sangat mungkin ia akan kembali lagi, dan kita akan kembali terganggu.
Mengajari orang lain seperti membantu orang lemah, ini akan memiutangi Tuhan yang akan membalaskannya (memberi kemampuan lebih lagi) pada kita. Jadi apakah kita masih pelit untuk membagi kemampuan dengan orang lain? Lakukan kepada orang lain sama seperti apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda.
Hanya orang kaya yang bisa berbagi, orang miskin menahan miliknya yang sedikit.
1 komentar:
betul sekali.....sangat setuju.
Posting Komentar