-

Selasa, 06 Maret 2012

Menghargai Hidup

Yakobus 4:13-14
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 64; Markus 8; Bilangan 11-12

Banyak orang yang menghancurkan kehidupannya dengan hal-hal yang sia-sia karena tidak mengerti mengapa Allah menempatkan mereka di bumi ini. Kehidupan kita ini begitu penting karena kita berharga di mata Tuhan. Bagaimana cara kita menghargai hidup ini?

Pertama, hargailah pasangan Anda. Suami menghargai istrinya, begitu pula sebaliknya. Menghargai berarti juga mengerti kekurangan dan kelebihan masing-masing pasangan. Martin Luther sangat menghargai istrinya, Katie sehingga suatu hari ia pernah berkata "Aku tidak akan mengganti Katie dengan apa pun juga, bahkan meski dengan negara Perancis atau pun kota Venice."

Kemudian belajarlah menghargai rekan kerja Anda. Ray Kroc, pendiri McDonald's pernah berkata "Tak seorang pun dari kami lebih penting daripada yang lain dalam kelompok kami." Mia Hamm seorang pemain kunci sepak bola wanita Amerika Serikat yang terkenal berkata "Saya adalah salah seorang anggota dari sebuah tim, dan saya bergantung kepada tim saya. Saya selalu mendahulukan tim dan rela berkorban demi tim karena timlah, bukan setiap orang yang ada di dalamnya, yang menjadi juara akhir."

Jangan biarkan pengorbanan Kristus menjadi sia-sia dengan menghancurkan hidup ini dengan hal-hal yang tidak penting. Bila kita menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang sudah ditebus oleh darah Kristus yang begitu mahal, sudah sepatutnya kita mengerti bahwa betapa berharganya kehidupan ini. Mari, hargai hidup Anda dengan berpikir dan melakukan hal-hal yang memberkati agar dunia ini menjadi lebih hidup dan bermakna!

Jangan menyalibkan Kristus untuk kedua kalinya dengan melakukan hal yang sia-sia.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

trimakasih renungannya, saya sangat terberkati atas renungan ini...
GBU...

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca