Alkisah, bayi yang akan dilahirkan kemuka bumi berkata kepada Tuhan, Tuhan, sebentar lagi aku akan lahir kebumi, tetapi bagaimana aku bisa hidup disana sedangkan tubuhku ini begitu kecil dan rapuh?
Tuhan menjawab sambil tersenyum, Aku akan menugaskan salah seorang bidadari-Ku untuk menemani dan menjagamu disana.
Tetapi, sekarang ini aku hidup disurga. Tidak ada yang aku kerjakan selain bernyanyi dan bergembira. Aku hidup bahagia disini.
Janganlah sedih. Bidadarimu kelak akan bernyanyi dan bermain main bersamamu sepanjang hari, ia akan mencurahkan cintanya padamu dan membuatmu bahagia.
Tetapi, bagaimana aku bisa bercakap-cakap dengan orang lain disana bila aku tidak memahami bahasa mereka?
Oh, bidadarimu akan menceritakan cerita-cerita yang indah dan manis yang belum pernah kau dengar. Dengan penuh sabar dan kasih saying bidadarimu akan mengajar kau berkata-kata dan berbicara.
Lalu, apa yang harus aku lakukan bila aku rindu dan ingin berbicara dengan-Mu?
Bidadarimu akan mengajarkan bagaimana kau bisa berdoa kepada-Ku.
Oh Tuhan, aku dengar dibumi banyak orang jahat. Lalu siapakah yang akan melindungiku?
Bidadarimu akan membela dan melindungimu meskipun ia harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Tetapi, aku sedih karena aku tidak bisa melihat-Mu lagi.
Bidadarimu akan selalu berbicara tentang aku dan mengajarkan bagaimana kau bisa beribadah kepada-Ku meskipun sesungguhnya ku selalu berada didekatmu. Jauh lebih dekat dari prasangkamu.
Waktu kelahiran semakin dekat. Ia harus segera meninggalkan surga dengan damai. Tergesa-gesa ia kembali bertanya, Tuhan, tidak lama lagi aku akan pergi. Aku mohon Kau berkenan memberitahuka kepadaku siapakah nama bidadariku itu?
Nama bidadarimu itu tidak penting. Kelak kau akan memanggilnya Ibu.
Nb : Pertanyaan :
1. Sudahkah kita berterima kasih kepada bidadari kita, atas semua perhatiannya ??
2. Kapan terakhir kali kita menghubungi ibu kita ?
3. Kapan terakir kali kita menanyakan kabar ibu kita ?
4. Kapan terakhir kali kita membuat hati Ibu kita bahagia ??
5. Kapan terkhir kali kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita bersyukur telah menerima bidadari yang begitu sempurna?
Tuhan menjawab sambil tersenyum, Aku akan menugaskan salah seorang bidadari-Ku untuk menemani dan menjagamu disana.
Tetapi, sekarang ini aku hidup disurga. Tidak ada yang aku kerjakan selain bernyanyi dan bergembira. Aku hidup bahagia disini.
Janganlah sedih. Bidadarimu kelak akan bernyanyi dan bermain main bersamamu sepanjang hari, ia akan mencurahkan cintanya padamu dan membuatmu bahagia.
Tetapi, bagaimana aku bisa bercakap-cakap dengan orang lain disana bila aku tidak memahami bahasa mereka?
Oh, bidadarimu akan menceritakan cerita-cerita yang indah dan manis yang belum pernah kau dengar. Dengan penuh sabar dan kasih saying bidadarimu akan mengajar kau berkata-kata dan berbicara.
Lalu, apa yang harus aku lakukan bila aku rindu dan ingin berbicara dengan-Mu?
Bidadarimu akan mengajarkan bagaimana kau bisa berdoa kepada-Ku.
Oh Tuhan, aku dengar dibumi banyak orang jahat. Lalu siapakah yang akan melindungiku?
Bidadarimu akan membela dan melindungimu meskipun ia harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Tetapi, aku sedih karena aku tidak bisa melihat-Mu lagi.
Bidadarimu akan selalu berbicara tentang aku dan mengajarkan bagaimana kau bisa beribadah kepada-Ku meskipun sesungguhnya ku selalu berada didekatmu. Jauh lebih dekat dari prasangkamu.
Waktu kelahiran semakin dekat. Ia harus segera meninggalkan surga dengan damai. Tergesa-gesa ia kembali bertanya, Tuhan, tidak lama lagi aku akan pergi. Aku mohon Kau berkenan memberitahuka kepadaku siapakah nama bidadariku itu?
Nama bidadarimu itu tidak penting. Kelak kau akan memanggilnya Ibu.
Nb : Pertanyaan :
1. Sudahkah kita berterima kasih kepada bidadari kita, atas semua perhatiannya ??
2. Kapan terakhir kali kita menghubungi ibu kita ?
3. Kapan terakir kali kita menanyakan kabar ibu kita ?
4. Kapan terakhir kali kita membuat hati Ibu kita bahagia ??
5. Kapan terkhir kali kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita bersyukur telah menerima bidadari yang begitu sempurna?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar