Yeremia 17:7
"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN"
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 123; Yudas 1; Yehezkiel 46-47
Menjadi anak yang dibanggakan orangtua bukanlah impian saya (sampai saat ini), bahkan sejujurnya itu membawa beban bagi saya. Di mata saudara-saudara saya, saya ini memilki masa kecil yang cukup enak dibandingkan mereka. Memang harus diakui, saya adalah anak yang jarang sekali dimarahi oleh orangtua khususnya bapak saya. Namun, dalam pemikiran saya hal ini wajar karena saya memang selalu membanggakan mereka. Dari SD-SMP, saya selalu memiliki rapor yang bagus dan saya juga termasuk anak rumahan.
Masuk SMA, saya mulai sedikit "memberontak" kepada orangtua saya. Saya yang dulunya suka membaca buku pelajaran pada saat di rumah, semua itu tidak saya lakukan lagi. Bahkan agar orangtua saya tidak membanggakan saya di depan orang lain atau keluarga besar kami, saya dengan sengaja membuat nilai-nilai mata pelajaran saya pada saat saya kelas 1 SMA cukup jelek. Namun, hal itu tidak berhasil.
Meski mereka kecewa dengan hasil rapor saya ketika itu, tetapi mereka tetap menaruh harapan besar kepada saya agar saya dapat membawa nama harum keluarga. Puji Tuhan, saya memiliki teman dan kakak rohani yang sangat baik kepada saya. Lewat pengertian yang mereka berikan kepada saya, misi "pemberontakan" tersebut pun akhirnya saya akhiri. Singkat cerita, naik kelas ke 2 SMA, saya pun membalas kekeliruan saya dengan belajar sungguh-sungguh. Meski tidak menjadi 10 besar, tetapi nilai-nilai rapor saya tidak ada yang merah. Bahkan ketika lulus SMA, nilai-nilai kelulusan saya dapat dikatakan diatas rata-rata dan saya masuk ke perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia.
Berbeda dengan saya, Tuhan tidaklah seperti itu. Walau anak-anak-Nya di muka bumi terus menerus menaruh harapan kepada-Nya, Dia tidak pernah lelah atau terbebani dengan semua itu. Dia malah senang ketika umat-Nya datang kepada-Nya dan menyerahkan kehidupan mereka kepada-Nya. Alkitab bahkan membuktikan bahwa orang-orang yang menaruh harapan kepada Tuhan tidak pernah menjadi kecewa.
Apakah hari-hari Anda memiliki banyak masalah dan untuk keluar dari sana Anda mengandalkan kekuatan orang lain? Atau Anda kuatir dengan masa depan Anda sehingga Anda menaruhkan hal tersebut kepada orang-orang yang memiliki jabatan diatas Anda? Dalam kasih, saya ingin memberitahukan sudahi semua itu. Percayalah hanya pada Tuhan. Serahkan semua itu kepada-Nya. Lihat, ketika Anda menjadikan Tuhan sebagai tempat pengharapan maka hidup Anda akan terjaga aman dan senantiasa diberkati.
Tuhan adalah tempat terbaik Anda menaruh harapan-harapan Anda.
Renungan terkait...
* Kata bijak tentang mimpi dan harapan
* Hidup yang penuh harapan
* Harapan memberikan kekekalan
* Kesedihan
* Membawa mimpi Tuhan jadi realita
* Tersenyum selalu
"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN"
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 123; Yudas 1; Yehezkiel 46-47
Menjadi anak yang dibanggakan orangtua bukanlah impian saya (sampai saat ini), bahkan sejujurnya itu membawa beban bagi saya. Di mata saudara-saudara saya, saya ini memilki masa kecil yang cukup enak dibandingkan mereka. Memang harus diakui, saya adalah anak yang jarang sekali dimarahi oleh orangtua khususnya bapak saya. Namun, dalam pemikiran saya hal ini wajar karena saya memang selalu membanggakan mereka. Dari SD-SMP, saya selalu memiliki rapor yang bagus dan saya juga termasuk anak rumahan.
Masuk SMA, saya mulai sedikit "memberontak" kepada orangtua saya. Saya yang dulunya suka membaca buku pelajaran pada saat di rumah, semua itu tidak saya lakukan lagi. Bahkan agar orangtua saya tidak membanggakan saya di depan orang lain atau keluarga besar kami, saya dengan sengaja membuat nilai-nilai mata pelajaran saya pada saat saya kelas 1 SMA cukup jelek. Namun, hal itu tidak berhasil.
Meski mereka kecewa dengan hasil rapor saya ketika itu, tetapi mereka tetap menaruh harapan besar kepada saya agar saya dapat membawa nama harum keluarga. Puji Tuhan, saya memiliki teman dan kakak rohani yang sangat baik kepada saya. Lewat pengertian yang mereka berikan kepada saya, misi "pemberontakan" tersebut pun akhirnya saya akhiri. Singkat cerita, naik kelas ke 2 SMA, saya pun membalas kekeliruan saya dengan belajar sungguh-sungguh. Meski tidak menjadi 10 besar, tetapi nilai-nilai rapor saya tidak ada yang merah. Bahkan ketika lulus SMA, nilai-nilai kelulusan saya dapat dikatakan diatas rata-rata dan saya masuk ke perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia.
Berbeda dengan saya, Tuhan tidaklah seperti itu. Walau anak-anak-Nya di muka bumi terus menerus menaruh harapan kepada-Nya, Dia tidak pernah lelah atau terbebani dengan semua itu. Dia malah senang ketika umat-Nya datang kepada-Nya dan menyerahkan kehidupan mereka kepada-Nya. Alkitab bahkan membuktikan bahwa orang-orang yang menaruh harapan kepada Tuhan tidak pernah menjadi kecewa.
Apakah hari-hari Anda memiliki banyak masalah dan untuk keluar dari sana Anda mengandalkan kekuatan orang lain? Atau Anda kuatir dengan masa depan Anda sehingga Anda menaruhkan hal tersebut kepada orang-orang yang memiliki jabatan diatas Anda? Dalam kasih, saya ingin memberitahukan sudahi semua itu. Percayalah hanya pada Tuhan. Serahkan semua itu kepada-Nya. Lihat, ketika Anda menjadikan Tuhan sebagai tempat pengharapan maka hidup Anda akan terjaga aman dan senantiasa diberkati.
Tuhan adalah tempat terbaik Anda menaruh harapan-harapan Anda.
Renungan terkait...
* Kata bijak tentang mimpi dan harapan
* Hidup yang penuh harapan
* Harapan memberikan kekekalan
* Kesedihan
* Membawa mimpi Tuhan jadi realita
* Tersenyum selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar