Amsal 2:6
Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 122; 1 Korintus 11; 1 Samuel 10-11
Sebagian besar makhluk hidup mustahil hidup dengan suhu tinggi, termasuk manusia. Tetapi beberapa semut dapat tinggal di gurun pasir membara dengan suhu menyengat 650C. Semut jenis ini dikenal sebagai semut gurun. Mereka berwarna hitam, berukuran sedang dan berkaki panjang. Semut ini mencari makanan sekitar enam hari jauhnya dari sarang kadang tanpa dimangsa hewan apapun. Hebatnya, kemudian mereka membawa pulang makanan yang beratnya 15-20 kali lipat berat mereka sendiri.
Bagaimana semut bertahan di gurun yang terik? Karena mereka tidak lantas mengukur suhu dengan thermometer sebelum keluar dari sarang. Kita dapat berkata bahwa mereka tercipta dan dilengkapi dengan kemampuan khusus untuk hidup di gurun. Saat mereka berada di luar dan suhu sangat tinggi, secara alamiah mereka mendaki benda misalnya tumbuhan gurun dan berdiam di situ sementara waktu untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Jika tidak dapat menemukan tempat teduh dengan cepat, semut akan mati kepanasan.
Lantas apa arti semua ini? Allahlah sang Penciptanya yang telah memberikan pengetahuan ini kepada semut dan melengkapi mereka dengan pengetahuan tentang cara melindungi diri. Semut yang tidak secerdas gorila misalnya, dapat memperlihatkan cara bertahan hidup di lingkungan yang sarat tantangan dengan cerdas. Hal ini tak terbayangkan oleh manusia, yang hanya bisa terpikirkan oleh Allah.
Semut seperti hewan lainnya, hanya bertindak menurut cara Allah. Kecerdasan yang ditampilkan sebenarnya adalah cerminan dari betapa luar biasanya Penciptanya. Ia-lah yang menjadikan seekor semut mampu melakukan hal-hal di luar kapasitasnya. Begitulah Dia memperlihatkan keberadaan-Nya dan kecerdasan-Nya dalam segala ciptaan-Nya.
Allah menampilkan kecerdasan dan kuasa-Nya lewat setiap ciptaan-Nya.
Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 122; 1 Korintus 11; 1 Samuel 10-11
Sebagian besar makhluk hidup mustahil hidup dengan suhu tinggi, termasuk manusia. Tetapi beberapa semut dapat tinggal di gurun pasir membara dengan suhu menyengat 650C. Semut jenis ini dikenal sebagai semut gurun. Mereka berwarna hitam, berukuran sedang dan berkaki panjang. Semut ini mencari makanan sekitar enam hari jauhnya dari sarang kadang tanpa dimangsa hewan apapun. Hebatnya, kemudian mereka membawa pulang makanan yang beratnya 15-20 kali lipat berat mereka sendiri.
Bagaimana semut bertahan di gurun yang terik? Karena mereka tidak lantas mengukur suhu dengan thermometer sebelum keluar dari sarang. Kita dapat berkata bahwa mereka tercipta dan dilengkapi dengan kemampuan khusus untuk hidup di gurun. Saat mereka berada di luar dan suhu sangat tinggi, secara alamiah mereka mendaki benda misalnya tumbuhan gurun dan berdiam di situ sementara waktu untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Jika tidak dapat menemukan tempat teduh dengan cepat, semut akan mati kepanasan.
Lantas apa arti semua ini? Allahlah sang Penciptanya yang telah memberikan pengetahuan ini kepada semut dan melengkapi mereka dengan pengetahuan tentang cara melindungi diri. Semut yang tidak secerdas gorila misalnya, dapat memperlihatkan cara bertahan hidup di lingkungan yang sarat tantangan dengan cerdas. Hal ini tak terbayangkan oleh manusia, yang hanya bisa terpikirkan oleh Allah.
Semut seperti hewan lainnya, hanya bertindak menurut cara Allah. Kecerdasan yang ditampilkan sebenarnya adalah cerminan dari betapa luar biasanya Penciptanya. Ia-lah yang menjadikan seekor semut mampu melakukan hal-hal di luar kapasitasnya. Begitulah Dia memperlihatkan keberadaan-Nya dan kecerdasan-Nya dalam segala ciptaan-Nya.
Allah menampilkan kecerdasan dan kuasa-Nya lewat setiap ciptaan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar