Filipi 1:21
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 31; 1 Tesalonika 3; Yesaya 13-14
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita diperlihatkan dengan sebuah realitas tentang bagaimana seseorang atau sekelompok orang dari agama tertentu rela mengorbankan nyawanya demi sebuah tujuan yang menurut mereka adalah benar. Bagi orang-orang yang sepaham dengan mereka ini, kematian seperti itu adalah kematian layaknya seorang pahlawan yang membela tanah air di medan peperangan. Ia atau mereka dianggap manusia atau manusia-manusia yang pantas dihormati karena sudah berani mati untuk sebuah keyakinan.
Namun, ada yang jauh lebih sulit dan lebih heroik daripada sekedar berani mati, yakni berani hidup. Tegar menghadapi hidup yang penuh penderitaan dengan tabah.
Bila kita membaca Alkitab perjanjian baru, kita akan menemukan seorang tokoh yang memiliki keberanian tidak hanya untuk mati, tetapi juga berani hidup. Siapakah ia? ia adalah Rasul Paulus. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, mantan pembantai pengikut Kristus itu menuliskan bahwa hidupnya sekarang ini ialah Kristus. Jadi, apapun yang Dia kerjakan di muka bumi semua tujuannya untuk memuliakan Tuhan segala tuhan dan Raja di atas segala raja.
Secara keinginan, ia pasti ingin meninggalkan dunia ini (mati) dan bertemu dengan Tuhan Yesus muka dengan muka. Namun, ia sadar bahwa hidupnya adalah untuk menjadi berkat bagi sesamanya. Oleh karena alasan itulah, ia tetap terus bergairah berada di bumi.
Menjadi orang yang berani mati saja tidak cukup. Kita juga harus berani hidup. Berani menjalani hari demi hari dengan penuh semangat, walaupun banyak kesulitan menghadang. Untuk itu, kita perlu memiliki visi hidup seperti Paulus. Ia hidup bagi Tuhan dan sesama, serta tidak sibuk untuk diri sendiri saja. Akibat melakukan hal ini, hidup senang, mati pun tenang.
Berikanlah hidup Anda bagi sesama maka tiap hari akan lebih bermakna.
Sumber: Renungan Harian Tahunan; Penerbit Gloria
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 31; 1 Tesalonika 3; Yesaya 13-14
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita diperlihatkan dengan sebuah realitas tentang bagaimana seseorang atau sekelompok orang dari agama tertentu rela mengorbankan nyawanya demi sebuah tujuan yang menurut mereka adalah benar. Bagi orang-orang yang sepaham dengan mereka ini, kematian seperti itu adalah kematian layaknya seorang pahlawan yang membela tanah air di medan peperangan. Ia atau mereka dianggap manusia atau manusia-manusia yang pantas dihormati karena sudah berani mati untuk sebuah keyakinan.
Namun, ada yang jauh lebih sulit dan lebih heroik daripada sekedar berani mati, yakni berani hidup. Tegar menghadapi hidup yang penuh penderitaan dengan tabah.
Bila kita membaca Alkitab perjanjian baru, kita akan menemukan seorang tokoh yang memiliki keberanian tidak hanya untuk mati, tetapi juga berani hidup. Siapakah ia? ia adalah Rasul Paulus. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, mantan pembantai pengikut Kristus itu menuliskan bahwa hidupnya sekarang ini ialah Kristus. Jadi, apapun yang Dia kerjakan di muka bumi semua tujuannya untuk memuliakan Tuhan segala tuhan dan Raja di atas segala raja.
Secara keinginan, ia pasti ingin meninggalkan dunia ini (mati) dan bertemu dengan Tuhan Yesus muka dengan muka. Namun, ia sadar bahwa hidupnya adalah untuk menjadi berkat bagi sesamanya. Oleh karena alasan itulah, ia tetap terus bergairah berada di bumi.
Menjadi orang yang berani mati saja tidak cukup. Kita juga harus berani hidup. Berani menjalani hari demi hari dengan penuh semangat, walaupun banyak kesulitan menghadang. Untuk itu, kita perlu memiliki visi hidup seperti Paulus. Ia hidup bagi Tuhan dan sesama, serta tidak sibuk untuk diri sendiri saja. Akibat melakukan hal ini, hidup senang, mati pun tenang.
Berikanlah hidup Anda bagi sesama maka tiap hari akan lebih bermakna.
Sumber: Renungan Harian Tahunan; Penerbit Gloria
1 komentar:
terima kasih untuk mau berbagi
saya juga mau berbaagi lyric lagu rohani..jangan lupa kunjungi blog saya
http://christianlyric.blogspot.com/
Posting Komentar