“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langjt ada waktunya.” Pengkotbah 3:1.
Di dunia ini tidak ada yang kekal. Seluruh kehidupan makhluk di alam semesta ini tidak akan berlangsung selamanya, melainkan dibatasi waktu. Maka hati-hatilah, jangan terjebak tipuan kekuatan jahat yang selalu menggoda kita untuk membuang-buang waktu, sehingga kita kehilangan waktu yang demikian berharga. Perhatikan! Setiap detik yang lewat tak dapat terulang kembali. “Karena, itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” (Efesus 5:15-17).
Bila kita menyadari hidup kita dibatasi waktu, kita akan menghargai dan memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya. Banyak orang yang malas, suka menunda-nunda suatu tugas/pekerjaan, padahal itu tidak mengurangi suatu kesulitan. Mungkin untuk sementara memang sepertinya masalah itu terlewatkan, tetapi sesungguhnya kita justru membuat suatu kesulitan baru yang malah membawa kita kepada penderitaan. Kemalasan sepertinya telah menjadi hal yang membawa kenikmatan, hingga pada suatu kondisi yang menjepit, itu akan menjadi sangat terlambat. Salomo mengatakan, “Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” – “maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti - seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” (Amsal 6:9-11). Akhirnya orang hanya akan menangisi penderitaannya sebagai akibat dari kesalahan yang dibuatnya sendiri karena telah membuang-buang waktu dengan percuma.
Alkitab tegas menyatakan barangsiapa tidak bekerja, ia tidak boleh makan (baca 2 Tesalonika 3:10). Bagi orang dunia ‘waktu adalab uang’. Tetapi firman-Nya menegaskan bahwa waktu itu tidak ada kaitannya dengan uang, sebaliknya waktu-waktu sekarang ini adalah jahat. Jadi, kita harus menggunakannya dengan sangat bijak.
Waktu adalah anugerah dari Tuhan, oleh sebab itu jangan disia-siakan!
Di dunia ini tidak ada yang kekal. Seluruh kehidupan makhluk di alam semesta ini tidak akan berlangsung selamanya, melainkan dibatasi waktu. Maka hati-hatilah, jangan terjebak tipuan kekuatan jahat yang selalu menggoda kita untuk membuang-buang waktu, sehingga kita kehilangan waktu yang demikian berharga. Perhatikan! Setiap detik yang lewat tak dapat terulang kembali. “Karena, itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” (Efesus 5:15-17).
Bila kita menyadari hidup kita dibatasi waktu, kita akan menghargai dan memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya. Banyak orang yang malas, suka menunda-nunda suatu tugas/pekerjaan, padahal itu tidak mengurangi suatu kesulitan. Mungkin untuk sementara memang sepertinya masalah itu terlewatkan, tetapi sesungguhnya kita justru membuat suatu kesulitan baru yang malah membawa kita kepada penderitaan. Kemalasan sepertinya telah menjadi hal yang membawa kenikmatan, hingga pada suatu kondisi yang menjepit, itu akan menjadi sangat terlambat. Salomo mengatakan, “Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” – “maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti - seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” (Amsal 6:9-11). Akhirnya orang hanya akan menangisi penderitaannya sebagai akibat dari kesalahan yang dibuatnya sendiri karena telah membuang-buang waktu dengan percuma.
Alkitab tegas menyatakan barangsiapa tidak bekerja, ia tidak boleh makan (baca 2 Tesalonika 3:10). Bagi orang dunia ‘waktu adalab uang’. Tetapi firman-Nya menegaskan bahwa waktu itu tidak ada kaitannya dengan uang, sebaliknya waktu-waktu sekarang ini adalah jahat. Jadi, kita harus menggunakannya dengan sangat bijak.
Waktu adalah anugerah dari Tuhan, oleh sebab itu jangan disia-siakan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar