Baca: Amsal 26:13-16
“Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.” Amsal 26:14
Kesuksesan senantiasa hinggap dalam diri orang yang mau bekerja keras. Orang-orang hebat yang ada di dunia ini adalah tipe orang-orang yang rajin dan pekerja keras. Kesuksesan yang diraihnya adalah akibat dari ketekunan dan hasil perjuangan yang tidak mengenal lelah, bukan datang seperti durian runtuh, tetapi melalui proses yang panjang. Tidak ada dalam kamus hidupnya berpangku tangan sepanjang hari. Contohnya adalah seorang atlit, ia tidak akan mampu meraih prestasi yang tinggi tanpa ada kedisiplinan dan latihan yang keras. Beda halnya bila orang itu malas dan tidak mau bekerja keras, sudah bisa dipastikan semua yang diimpikan atau cita-citakan mustahil terwujud, tetap angan-angan belaka, ibarat. ‘menegakkan benang basah’. Jadi “Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.” (Amsal 21:25).
Tuhan sangat tidak suka terhadap orang-orang Kristen yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja, karena “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” (Yohanes 5:17). Malas adalah sahabat kemiskinan dan kekurangan; kemalasan juga akan menjauhkan kita dari berkat-berkat Tuhan. Bagaimana kita bisa menikmati dan meraih janji Tuhan bila kita sendiri malas untuk melayani Tuhan, malas berdoa, malas baca Alkitab? Seorang pemalas biasanya suka sekali menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan pada waktu itu; suka meremehkan dan sangat lamban dalam menyelesaikan apa saja yang dipercayakan kepadanya. Bila kita menangkap gejala-gejala demikian, kita harus segera berbenah diri supaya tidak berlarut-larut dan menjadi kebiasaan hidup.
Penulis Amsal juga sangat geram melihat orang malas sehingga dengan keras dia menegur, “Hai pemalas, berapa lama Iagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring - maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” (Amsal 6:9-11).
Seorang pemalas enggan untuk membajak dan bekerja, akibatnya ia pun tidak akan menuai apa-apa ketika musim tuai itu tiba!
“Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.” Amsal 26:14
Kesuksesan senantiasa hinggap dalam diri orang yang mau bekerja keras. Orang-orang hebat yang ada di dunia ini adalah tipe orang-orang yang rajin dan pekerja keras. Kesuksesan yang diraihnya adalah akibat dari ketekunan dan hasil perjuangan yang tidak mengenal lelah, bukan datang seperti durian runtuh, tetapi melalui proses yang panjang. Tidak ada dalam kamus hidupnya berpangku tangan sepanjang hari. Contohnya adalah seorang atlit, ia tidak akan mampu meraih prestasi yang tinggi tanpa ada kedisiplinan dan latihan yang keras. Beda halnya bila orang itu malas dan tidak mau bekerja keras, sudah bisa dipastikan semua yang diimpikan atau cita-citakan mustahil terwujud, tetap angan-angan belaka, ibarat. ‘menegakkan benang basah’. Jadi “Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.” (Amsal 21:25).
Tuhan sangat tidak suka terhadap orang-orang Kristen yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja, karena “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” (Yohanes 5:17). Malas adalah sahabat kemiskinan dan kekurangan; kemalasan juga akan menjauhkan kita dari berkat-berkat Tuhan. Bagaimana kita bisa menikmati dan meraih janji Tuhan bila kita sendiri malas untuk melayani Tuhan, malas berdoa, malas baca Alkitab? Seorang pemalas biasanya suka sekali menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan pada waktu itu; suka meremehkan dan sangat lamban dalam menyelesaikan apa saja yang dipercayakan kepadanya. Bila kita menangkap gejala-gejala demikian, kita harus segera berbenah diri supaya tidak berlarut-larut dan menjadi kebiasaan hidup.
Penulis Amsal juga sangat geram melihat orang malas sehingga dengan keras dia menegur, “Hai pemalas, berapa lama Iagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring - maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” (Amsal 6:9-11).
Seorang pemalas enggan untuk membajak dan bekerja, akibatnya ia pun tidak akan menuai apa-apa ketika musim tuai itu tiba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar